Share

199. Bagian 10

last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-04 01:01:21
RUHCINTA cepat balikkan badan. Darahnya ter sirap ketika melihat siapa yang tegak di hadapannya. "Kau lagi! Kau masih saja mengikuti diriku!" Orang yang berdiri di hadapan Ruhcinta ternyata adalah sosok berpakaian jerami kering hitam yang mukanya dibalut dengan tanah liat hitam.

"Harap maafkan diriku kalau kehadiranku membuat dirimu terganggu. Tapi pembicaraan kita tempo hari belum selesai. Antara kita masih ada persoalan yang menggantung tanpa kejelasan. Dulu atas permintaanmu aku telah memperlihatkan wajahku yang asli. Padahal sebelumnya aku sudah mempunyai kaul tidak akan memperlihatkan wajahku pada siapapun sebelum rahasia hidupku tersingkap. Aku merasa pasrah karena sangat mengharapkan pertolongan. Sebaliknya saat itu kau berjanji akan memberitahu hal-hal yang menyangkut dirimu. Apakah sekarang saatnya Kau bisa memberitahu padaku?"

"Aku memang pernah berjanji. Tapi saat ini aku belum bisa memberi tahu..." jawab Ruhcinta.

Si muka tanah liat kelihatan kecewa. Ini kentara dari car
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   199. Bagian 11

    "Kau terlalu yakin! Kau sudah sudah takabur!" gerutu Arya. Tapi apa yang dikatakan Bayu ternyata benar. Sesaat kemudian terdengar suara butt preet! Tak lama sesudah itu muncullah sosok si nenek. Dia menyeringai memandang pada dua orang yang menempel di pohon. "Aku mau tanya, Memang apa benar ada orang kentut dari mulut?" "Tidak terhitung! Terutama tua bangka sepertimu karena alur perutmu ke sebelah bawah sudah pada karatan! Jadi kentut memilih jalan ke atas lewat mulut!" Menjawab Bayu lalu dia berpaling ke jurusan lain agar si nenek tidak lihat dia sedang menahan ketawa geli. Si nenek termenung beberapa lamanya mendengar kata-kata Bayu itu. Hatinya mulai was-was. Dia lalu melangkah lebih dekat. "Dengar, aku akan menolong kalian berdua. Tapi tidak sahabat kalian bernama Bintang itu. Dosanya kelewat besar untuk diberi pertolongan. Juga ingat! Kalau nanti setelah menolong ternyata aku benar-benar kentut dari mulut, dengan ilmu kesaktianku aku bisa memindahkan mulutmu ke pantat dan pant

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Ksatria Pengembara Season 2   199. Bagian 12

    "Kalau kau berani menjilat kupingku lagi, kubanting kau ke tanah!" Arya berteriak marah. Betina Bercula tersenyum-senyum. Bayu yang mengikuti dari belakang tertawa-tawa tiada henti. * * * JIN Sejuta Tanya Sejuta Jawab membawa Ksatria Pengembara ke sebuah lembah kecil dan sunyi. Saat itu udara mulai redup karena ambang sore tak lama lagi akan memasuki senja. Seperti dituturkan sebelumnya, dengan serangkum angin aneh yang keluar dari tangan kirinya Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab telah membuat tubuh Ksatria Pengembara berada dalam keadaan kaku tak bisa bergerak tak bisa bersuara. Ternyata kakek sakti itu memiliki semacam ilmu totokan tanpa menyentuh. Di satu tempat Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab hentikan larinya. Sosok Bintang dilemparkannya begitu saja ke tanah hingga berguling-guling dan baru berhenti setelah tertahan sebuah batu besar. Si kakek kemudian melompat ke atas batu itu. Tangan kirinya diangkat ke atas. Serangkum angin menyapu permukaan wajah Ksatria Pengembara. Saat itu jug

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Ksatria Pengembara Season 2   199. Bagian 13

    Tiba-tiba Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab mendengar suara mendesis aneh disertai bergeletarnya tanah yang dipijaknya. Memandang ke depan terkejutlah kakek ini. Tali yang tadi dibuatnya dari akar gantung dan hendak dipakai untuk menggantung Bintang, sedikit demi sedikit berubah menjadi sosok seekor ular hitam. "Desss!" Tali akar gantung putus di bagian yang mengikat pergelangan Kedua kaki Ksatria Pengembara. Ujung tali berubah menjadi ekor. Kini keseluruhan tali berubah menjadi seekor ular hitam berkepala besar hampir sepanjang tiga tombak. "Ilmu hitam jahanam!" "Siapa takut!" teriak Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Segera dia angkat tangan kanannya, siap menghantam kepala ular dengan pukulan tangan kosong mengandung hawa sakti tinggi. Hampir tangannya menghantam tiba-tiba satu bayangan berkelebat disertai seruan. "Sahabatku Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab! Kalau cuma ular siluman jejadian ilmu hitam biar aku yang mengurusi!" Lalu seorang kakek berambut putih, memiliki muka rata sambil

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Ksatria Pengembara Season 2   199. Bagian 14

    "Jin Santet Laknat! Kau akan rasakan pembalasanku!" teriak Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Jin Santet Laknat tiba-tiba melompat ke hadapan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Pedang Pilar Bumi diletakkannya di atas otak si kakek. "Jika mengingat penganiayaan yang kau lakukan terhadap pemuda itu, ingin aku membelah kepalamu saat ini juga!" Wajah Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab menjadi putih seperti kain kafan. Dia tahu kehebatan senjata yang ada di tangan si nenek. Jika perempuan itu benar-benar melaksanakan niatnya tamatlah riwayatnya. Namun kemudian Jin Santet Laknat terdengar meneruskan ucapannya. "Tapi kupikir biar pemuda itu nanti yang akan membalas sendiri perbuatanmu! Hik... hik! Selamat tinggal kerabatku yang malang! Malam ini kau akan tidur berteman embun dingin dan nyamuk hutan! Mudah-mudahan tidak ada binatang buas berkeliaran dan tersesat ke sini!" Si nenek selipkan Pedang sakti di balik pinggang jubah hitamnya. Tanpa perdulikan teriakan dan caci maki Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Ksatria Pengembara Season 2   199. Bagian 15

    Tiga orang itu cepat-cepat rundukkan diri di balik rerumpunan semak belukar. Apa yang dikatakan Arya ternyata memang benar. Tak selang berapa lama muncullah seorang kakek berpakaian ungu. "Lihat siapa yang datang!" bisik Betina Bercula sambil mengorek pantat Arya. Hendak marah keadaan tidak mengizinkan. Sebaliknya Betina Bercula senyum-senyum saja melihat tingkah Arya. "Sahabatku Pawungu! Syukur kau datang! Lekas tolong diriku!" Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab berseru girang begitu dia melihat siapa yang datang. Sebelumnya Pawungu dan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab memang berjalan seiring. Tapi disatu tempat mereka berpisah. Pawungu entah kemana sementara Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab membawa Bintang ke lembah kecil itu. Di tengah jalan Pawungu membatalkan niatnya melakukan perjalanan seorang diri. Dia berusaha mencari Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab untuk bergabung kembali. Ketika menemui sang sahabat dalam keadaan seperti ini tentu saja Pawungu jadi terkejut. "Sahabatku! Apa yang terj

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Ksatria Pengembara Season 2   199. Bagian 16

    "Aku sudah dengar Culcul! Jangan khawatir!" jawab Bayu yang menyebut Betina Bercula dengan panggilan Culcul. Lalu dengan sigap Bayu berbalik sambil tendangkan kaki kanannya. "Bukkkk!" Sosok Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang menggelinding di tanah terpental dua tombak begitu dadanya dimakan tendangan Bayu. Tubuhnya terhempas ke bawah pohon tempatnya semula. Kakek ini menggigit bibir menahan sakit. Dia tak berani lagi bergerak namun dari mulutnya menyembur caci maki tidak karuan. Bayu mencibir lalu kembali meneruskan pekerjaannya mengerjai Pawungu. Sesaat kemudian sambil susun dua tangan di atas kepala, ia berkata. "Siap Kek! Silahkan dimulai upacara pemberian minuman kehormatan!" Bayu lalu melompat mundur. Arya menyeringai lalu melangkah mendekati Pawungu yang tergeletak di tanah dengan mulut menganga ditunjang ranting kecil. Matanya mendelik ketika melihat Arya rorotkan celananya ke bawah. "Hak... huk... hak... huk. " Hanya suara itu yang bisa dikeluarkan oleh Pawungu dari dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Ksatria Pengembara Season 2   199. Bagian 17

    "Aku tidak dapat membayangkan bagaimana keadaan perabotan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab sehabis diantuk kalajengking, digigit tikus dan kodok serta anak kadal. Hik... hik.hik!" Bayu tertawa. "Pasti matang bengkak. Sembab dimana-mana!" kata Arya pula. "Aku tidak mengerti. Apa yang kalian maksud dengan perabotan?" bertanya Betina Bercula. "Jangan pura-pura tidak tahu!" kata Bayu pula. "Tadi waktu merobek pakaian kakek itu aku melihat tanganmu sengaja berlama-lama memegang kian kemari!" "Oh, jadi seperti yang aku lihat. Perabotan itu artinya buah terong peot karena lama terjemur! Aku menyesal sempat melihatnya! Hik... hik. hik!" Betina Bercula tertawa cekikikan. Bayu dan Arya mau tak mau ikut terpingkal-pingkal. Mendadak tawa gelak ketiga orang itu tersentak lenyap. Di udara satu benda putih menukik dan melayang deras. Lalu segulung sinar berwarna biru berkiblat, menghantam menyapu ke bawah. Kalau beberapa pohon saja patah bertumbangan maka dapat dibayangkan apa yang terjadi dengan B

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Ksatria Pengembara Season 2   199. Bagian 18

    Jin Terjungkir Langit alias Pasedayu sibakkan rambut putih menjulai yang menutupi mukanya lalu tatap wajah Ruhsantini beberapa lamanya. Sesaat kemudian dia palingkan kepala memandang pada Maithatarun. Dipandang seperti itu Maithatarun merasa jangan-jangan orang tua ini masih membekal amarah karena tindakannya yang lalai tempo hari sehingga sendok emas sakti yang bisa menjadi penyembuh bagi si kakek lenyap dirampas orang. Maka sebelum ditegur Maithatarun berkata duluan. "Kek, apakah kau masih marah padaku karena kesalahanku menghilangkan Sendok Pemasung Nasib itu...? Aku sekali lagi mohon maafmu. Janjiku tetap akan kupenuhi. Aku akan mencari benda itu sampai dapat walau harus menebus dengan nyawaku sendiri." Pasedayu menghela nafas dalam lalu menyeringai. "Hai, bagaimana kau bisa mencari sendok sakti. Sementara dirimu berada dalam jaring iblis api biru itu!" Maithatarun terdiam mendengar kata-kata si kakek. Dia memandang pada Ruhsantini seperti meminta pendapat Perempuan ini segera me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status