Share

198. Bagian 15

"Ruhkentut! Pukulan Salju Putih Patinggimeru memang bisa mengakhiri semua kemelut ini! Tapi jangan serakah! Aku lebih berhak atas nyawa Jin Santet Laknat!" Satu suara lantang disertai berkelebatnya bayangan berwarna ungu membuat terkejut semua orang yang ada di tempat itu. Terutama Ruhkentut alias Jin Selaksa Angin dan Jin Santet Laknat.

Jin Selaksa Angin menggeram. Dua matanya pancarkan sinar kuning berkilat. "Makhluk kurang ajar dari mana dia mengenali dan berani menyebut pukulan yang hendak kulepaskan?!"

Bayu pegang lengan Arya di sebelahnya. "Arya, aku ingat betul. Kakek berpakaian ungu itu! Bukankah dia yang dulu pernah kita temui dan memberikan sendok emas pada Maithatarun?"

"Memang dia," menyahuti Arya. "Urusan bisa jadi tumpang tindih ditempat ini! Menurut cerita Maithatarun bukankah dia salah satu korban santetan Jin Santet Laknat?"

Jin Selaksa Kentut pelototkan mata kuningnya pada kakek berpakaian serba ungu. Lalu dia membentak. "Kau kenal diriku! Aku tidak! Aku tidak per
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status