Share

189. Bagian 15

Murid nenek dari Lembah Paekatakhijau ini menghadapi semua serangan dengan tenang. Dua tangan dan dua kakinya bergerak tiada henti. Dia seperti seorang penari di atas panggung. Meliak-liuk lembut dan sesekali tiba-tiba menempelak lawan dengan pukulan yang sangat keras. Seekor lagi dari lima macan tutul itu cidera, hidungnya hancur.

Meski dua teman mereka sudah terluka namun tiga lainnya masih terus menyerbu. Malah bertambah beringas dan ganas. Ruhcinta yang berkepandaian tinggi namun boleh dikatakan tidak punya pengalaman sama sekali lambat laun menjadi terdesak juga. Ketika gadis ini bersiap-siap hendak mengeluarkan ilmu kesaktian yang disebut “Tangan Dewa Merajam Bumi” yang sanggup membuat para penyerang terbanting ke tanah dan lumpuh, tiba-tiba Jin Tutul Seribu keluarkan suitan keras. Bersamaan dengan itu dia melesat ke depan seolah terbang. Empat sosok macan lainnya berguling lantai rumah.

“Seettttt!”

“Dess... desss...

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status