Share

168. Bagian 3

last update Last Updated: 2022-11-26 11:41:24

“Ugghh..!” hingga terdengar erangan pelan dari mulut sigadis yang membuatnya tersadar. Untuk sesaat terlihat gadis itu mengeliat-geliat seperti berusaha merenggangkan seluruh urat-urat ditubuhnya. Setelah cukup, kedua mata indahnya terbuka. Sosok pertama yang dilihatnya adalah kegelapan malam yang terhampar didepan matanya. Beberapa kali gadis itu tampak mengedipkan mata indahnya untuk menyesuaikan pandangannya yang masih silau akan kegelapan.

Sosok yang tak lain adalah Gadys itu tampak meraba-raba genggaman tangannya sendiri, terasa seperti tengah memegang sesuatu, maka segera kedua mata Gadys terbuka dan mengangkat tangannya yang tengah memegang sesuatu tersebut.

Wajah Gadys terlihat langsung memucat saat melihat Pedang Batu Petir yang ada ditangannya tampak patah gompal hampir ¼ nya, seketika saja Gadys teringat apa yang terjadi padanya hingga Pedang Batu Petir miliknya patah menjadi dua. Hal ini membuat Gadys tenggelam dialam kesedihannya.

Menyesali nasib, Gadys tampak kembali mem
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 4

    Cret!Pedang Batu Petir yang buntung tampak mengiris leher Bintang, tak dalam tapi cukup untuk mengeluarkan darah, terlihat jelas bagaimana sosok Gadys yang saat ini tengah perang batin didalam dirinya. Antara membalaskan dendam ayahnya pada orang yang telah menebar benih-benih asmara dihatinya. Bintang sendiri terlihat pasrah untuk apa yang akan dilakukan oleh Gadys padanya.Gadys sendiri kini terlihat bagaimana tubuhnya bergetar dengan hebat, perang batin benar-benar telah menyiksanya, hingga akhirnya ;Weesshh...!Gadys melesat pergi bagaikan bayangan meninggalkan Bintang yang kini hanya terlihat menarik nafas panjang, Bintang menyadari perang batin yang dialami oleh Gadys, walau sebenarnya Bintang ingin sekali mengejar Gadys, tapi hal itu urung dilakukannya, karena saat ini tenaga Bintang sedang dalam pemulihan setelah menyelamatkan Gadys dari kematian.-o0o-Bangunan besar dan megah terlihat diujung jalan, rumah yang tampak dijaga oleh belasan orang berpakaian prajurit lengkap de

    Last Updated : 2022-11-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 5

    Sementara di sebelah kanan Adipati Sutapati tampak dua orang pemuda berwajah tampan, dua-duanya berkumis tipis dengan usia yang sepertinya tidak bertaut jauh, sekitar 26-27 tahunan. Mereka adalah Bayusuta, putra Adipati Sutapati, sedangkan pemuda tampan yang berjalan disebelah Bayusuta adalah Aryasuta.Dibelakang mereka, tampak pula sesosok laki-laki tua bertubuh pendek bulat, sebuah tongkat tampak tergenggam ditangannya, dia tak lain adalah Mpu Bajil, sedangkan disebelah mpu bajil berjalan beriringan wanita tua berpakaian merah dengan sebuah angkin merah dipingganngya, dia adalah Nini Rampah, istri dari Mpu bajil.Kini Adipati Sutapati dan rombongannya sudah berdiri dihadapan sosok perempuan bercaping. Kedua belah pihak terlihat saling pandang satu sama lain.“Apakah saat ini saya berhadapan dengan paman Sutapati?” tanya sosok perempuan bercaping. Adipati Sutapati beserta rombongannya sendiri tampak menatap dengan penuh seksama kepada sosok be

    Last Updated : 2022-11-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 6

    “Siapa diantara kalian, kakang Aryasuta?” tanya Gadys kepada keduanya.Aryasuta tampak maju satu langkah kedepan.“Nenek bilang, menitipkan sebuah plakat bermata hijau kepada kakang” ucap Gadys lagi hingga membuat Aryasuta terkejut, lalu tangan Aryasuta tampak meraih sesuatu dari sabuk pinggangnya, sebuah plakat bermata hijau.“Nenek juga bilang, kalau kakang memiliki tanda lahir dipunggung dalam betis sebelah kanan” ucap Gadys lagi. Lagi-lagi wajah Aryasuta berubah.Aryasuta kemudian mengangkat sedikit celana dikaki kanannya, dan dibagian punggung dalam terlihat sebuah tanda hitam sebesar bola kasti. Semuanya menjadi perhatian orang-orang ditempat itu, terlebih Adipati Sutapati.“Siapa nama nenek yang nisanak sebutkan tadi?” tanya Adipati Sutapati. Gadys tampak tersenyum dan berkata ;“Orang-orang dunia persilatan menyebut nenek dengan julukan Pertapa Suci Dari Lembah Kutukan” ucap

    Last Updated : 2022-11-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 7

    ADIPATI SUTAPATI tampak menarik nafas panjangnya setelah menyelesaikan cerita tentang kematian Juragan Suta, ayah Gadys. Gadys sendiri terlihat terdiam sejak awal Adipati Sutapati menceritakan hal itu.“Paman juga sudah bertemu langsung dengan gusti prabu Bintang yang telah menceritakan apa yang telah terjadi. Dalam hal ini, gusti prabu Bintang tidak sepenuhnya bersalah.. Apalagi gusti prabu Bintang juga telah menolong kakangmu, Aryasuta” ucap Adipati Sutapati.“Jadi maksud paman, kematian bopo harus kulupakan begitu saja?”“Bukan begitu Gadys. Hanya saja, gusti prabu Bintang itu bukan orang biasa.. Selain menjadi raja di Setyo Kencana, gusti prabu Bintang juga ketua dunia persilatan.. Paman sudah melihat sendiri bagaimana kesaktian yang dimiliki oleh gusti prabu Bintang” ucap Adipati Sutapati menarik nafas panjang. Gadys terlihat semakin terdiam mendengar hal itu.“Sudahlah.. Hal ini nanti saja kita baha

    Last Updated : 2022-11-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 8

    Keesokan harinya, Gadys dan Aryasuta tampak menghadap Adipati Sutapati yang saat itu berada di pendopo bersama Bayusuta, Tania, Mpu Bajil dan Nini Rampah. Kedua segera menjura hormat dihadapan Adipati Sutapati dengan kaki kanan menekuk sedang lutut kirinya menyentuh lantai dengan kedua telapak tangan yang menyatu didepan dada.“Mari silahkan duduk Aryasuta, Gadys.. Kebetulan baru saja aku ingin memanggil kalian berdua” ucap Adipati Sutapati kepada keduanya.Aryasuta dan Gadys segera duduk ditempat yang telah disediakan untuk mereka.“Gadys” Adipati Sutapati membuka pembicaraan sehingga kini perhatian Gadys dan yang lain langsung terarah kearah Adipati Sutapati.“Maksud aku tadi ingin memanggil kalian untuk menyampaikan sesuatu hal” sambung Adipati Sutapati lagi, Gadys terlihat tetap menunggu dengan tenang.“Aku mewakili putraku, Bayusuta.. ingin melamarmu sebagai istrinya”Wajah Gadys langsung

    Last Updated : 2022-11-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 9

    Kini semua terkesima saat melihat diujung jari telunjuk Gadys terlihat kilatan petir yang gemerlap. Kini semua mengerti kenapa tadi Bayusuta dengan cepat menarik jari dan berteriak tertahan.“Kini raden sudah taukan?” ucap Gadys lagi seraya menarik kembali jari telunjuknya.“Ya sudahlah, masalah ini tak perlu kita panjang lebarkan lagi.. Oh ya, ada keperluan apa kalian berdua menghadap paman?” tanya Adipati Sutapati lagi kepada Gadys dan Aryasuta.Gadys dan Aryasuta terlihat saling pandang, hingga akhirnya Aryasutalah yang menjadi juru bicara diantara mereka. Sepanjang Aryasuta bercerita, terlihat wajah-wajah ditempat itu berubah terkejut.“Ilmu ‘dewa dewi’” ucap Adipati Sutapati akhirnya setelah Aryasuta mengakhiri ceritanya.“Benar paman, nenek bilang ilmu ‘dewa dewi’ merupakan gabungan dari ilmu ‘perjaka murni’ milik kakang Aryasuta dan i

    Last Updated : 2022-11-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 10

    Hiya ! hiya !! hiya !!!Seekor kuda putih dipacu dengan kencang oleh penunggangnya, penunggangnya adalah seorang perempuan, walaupun mengenakan caping bambu dikepalanya, tapi bentuk tubuhnya yang ramping membuat dirinya sangat mudah dikenali sebagai seorang perempuan. Mengenakan pakaian biru putih dengan sebuah selendang biru terlilit dipinggangnya yang ramping. Sesekali capingnya terangkat, terlihat bibir mungil merah alami terlihat menggoda, sekilas wajahnya yang terlihat membuat kita dapat mengenali sosok bercaping berkuda tersebut yang tak lain adalah Tania Ayusuta.Sebelum subuh, Tania sudah berangkat meninggalkan kadipaten gelagah ireng, hal ini dilakukan agar kepergian dirinya tak diketahui oleh orang lain, tapi Tania sudah meninggalkan surat dikamarnya agar kelak bila ada orang yang memasuki kamarnya, dapat menemukan surat tersebut.Entah sudah berapa lama Tania memacu kudanya dengan cepat, terlihat sekali kalau Tania sangat terburu-buru, siang

    Last Updated : 2022-11-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 11

    “Panas sekali” ucap Tania pelan.“Hhmm.. jalan lurus ini langsung menuju ke Setyo Kencana” ucap Tania lagi menatap kearah depan, lalu menoleh kearah kanan.“Kalau tidak salah diujung jalan setapak ini ada sebuah desa yang cukup ramai penduduknya.. mungkin ada baiknya aku mengisi perut dulu sebelum melanjutkan perjalanan” batin Tania lagi, memutuskan seperti itu, Tania lalu mengarahkan kudanya kearah kanan.Sebuah desa yang terlihat cukup ramai penduduknya, ditambah lagi desa itu berada dipinggiran jalan utama, sehingga tak heran, banyak orang berlalu lalang melewati desa itu, desa ini pula dimana Tania saat ini berada.Dengan perlahan, Tania mulai menggebah kudanya memasuki gerbang desa tersebut, dari balik caping yang dikenakannya, mata indah Tania tampak mengawasi keadaan disekitarnya disepanjang jalan yang dilewatinya, hingga setelah memasuki cukup jauh desa tersebut, akhirnya Tania menghentikan langkah kuda

    Last Updated : 2022-11-28

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status