Share

168. Bagian 7

last update Last Updated: 2022-11-27 01:03:32

ADIPATI SUTAPATI tampak menarik nafas panjangnya setelah menyelesaikan cerita tentang kematian Juragan Suta, ayah Gadys. Gadys sendiri terlihat terdiam sejak awal Adipati Sutapati menceritakan hal itu.

“Paman juga sudah bertemu langsung dengan gusti prabu Bintang yang telah menceritakan apa yang telah terjadi. Dalam hal ini, gusti prabu Bintang tidak sepenuhnya bersalah.. Apalagi gusti prabu Bintang juga telah menolong kakangmu, Aryasuta” ucap Adipati Sutapati.

“Jadi maksud paman, kematian bopo harus kulupakan begitu saja?”

“Bukan begitu Gadys. Hanya saja, gusti prabu Bintang itu bukan orang biasa.. Selain menjadi raja di Setyo Kencana, gusti prabu Bintang juga ketua dunia persilatan.. Paman sudah melihat sendiri bagaimana kesaktian yang dimiliki oleh gusti prabu Bintang” ucap Adipati Sutapati menarik nafas panjang. Gadys terlihat semakin terdiam mendengar hal itu.

“Sudahlah.. Hal ini nanti saja kita baha

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 8

    Keesokan harinya, Gadys dan Aryasuta tampak menghadap Adipati Sutapati yang saat itu berada di pendopo bersama Bayusuta, Tania, Mpu Bajil dan Nini Rampah. Kedua segera menjura hormat dihadapan Adipati Sutapati dengan kaki kanan menekuk sedang lutut kirinya menyentuh lantai dengan kedua telapak tangan yang menyatu didepan dada.“Mari silahkan duduk Aryasuta, Gadys.. Kebetulan baru saja aku ingin memanggil kalian berdua” ucap Adipati Sutapati kepada keduanya.Aryasuta dan Gadys segera duduk ditempat yang telah disediakan untuk mereka.“Gadys” Adipati Sutapati membuka pembicaraan sehingga kini perhatian Gadys dan yang lain langsung terarah kearah Adipati Sutapati.“Maksud aku tadi ingin memanggil kalian untuk menyampaikan sesuatu hal” sambung Adipati Sutapati lagi, Gadys terlihat tetap menunggu dengan tenang.“Aku mewakili putraku, Bayusuta.. ingin melamarmu sebagai istrinya”Wajah Gadys langsung

    Last Updated : 2022-11-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 9

    Kini semua terkesima saat melihat diujung jari telunjuk Gadys terlihat kilatan petir yang gemerlap. Kini semua mengerti kenapa tadi Bayusuta dengan cepat menarik jari dan berteriak tertahan.“Kini raden sudah taukan?” ucap Gadys lagi seraya menarik kembali jari telunjuknya.“Ya sudahlah, masalah ini tak perlu kita panjang lebarkan lagi.. Oh ya, ada keperluan apa kalian berdua menghadap paman?” tanya Adipati Sutapati lagi kepada Gadys dan Aryasuta.Gadys dan Aryasuta terlihat saling pandang, hingga akhirnya Aryasutalah yang menjadi juru bicara diantara mereka. Sepanjang Aryasuta bercerita, terlihat wajah-wajah ditempat itu berubah terkejut.“Ilmu ‘dewa dewi’” ucap Adipati Sutapati akhirnya setelah Aryasuta mengakhiri ceritanya.“Benar paman, nenek bilang ilmu ‘dewa dewi’ merupakan gabungan dari ilmu ‘perjaka murni’ milik kakang Aryasuta dan i

    Last Updated : 2022-11-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 10

    Hiya ! hiya !! hiya !!!Seekor kuda putih dipacu dengan kencang oleh penunggangnya, penunggangnya adalah seorang perempuan, walaupun mengenakan caping bambu dikepalanya, tapi bentuk tubuhnya yang ramping membuat dirinya sangat mudah dikenali sebagai seorang perempuan. Mengenakan pakaian biru putih dengan sebuah selendang biru terlilit dipinggangnya yang ramping. Sesekali capingnya terangkat, terlihat bibir mungil merah alami terlihat menggoda, sekilas wajahnya yang terlihat membuat kita dapat mengenali sosok bercaping berkuda tersebut yang tak lain adalah Tania Ayusuta.Sebelum subuh, Tania sudah berangkat meninggalkan kadipaten gelagah ireng, hal ini dilakukan agar kepergian dirinya tak diketahui oleh orang lain, tapi Tania sudah meninggalkan surat dikamarnya agar kelak bila ada orang yang memasuki kamarnya, dapat menemukan surat tersebut.Entah sudah berapa lama Tania memacu kudanya dengan cepat, terlihat sekali kalau Tania sangat terburu-buru, siang

    Last Updated : 2022-11-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 11

    “Panas sekali” ucap Tania pelan.“Hhmm.. jalan lurus ini langsung menuju ke Setyo Kencana” ucap Tania lagi menatap kearah depan, lalu menoleh kearah kanan.“Kalau tidak salah diujung jalan setapak ini ada sebuah desa yang cukup ramai penduduknya.. mungkin ada baiknya aku mengisi perut dulu sebelum melanjutkan perjalanan” batin Tania lagi, memutuskan seperti itu, Tania lalu mengarahkan kudanya kearah kanan.Sebuah desa yang terlihat cukup ramai penduduknya, ditambah lagi desa itu berada dipinggiran jalan utama, sehingga tak heran, banyak orang berlalu lalang melewati desa itu, desa ini pula dimana Tania saat ini berada.Dengan perlahan, Tania mulai menggebah kudanya memasuki gerbang desa tersebut, dari balik caping yang dikenakannya, mata indah Tania tampak mengawasi keadaan disekitarnya disepanjang jalan yang dilewatinya, hingga setelah memasuki cukup jauh desa tersebut, akhirnya Tania menghentikan langkah kuda

    Last Updated : 2022-11-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 12

    Tak lama kemudian, hidangan yang dipesan Taniapun datang, maka dengan sedikit tergesa-gesa Tania segera menyantap hidangannya tanpa melepas capingnya, Tania menyadari masih banyak pandangan yang menatap kearahnya, karena itulah Tania ingin cepat-cepat menyelesaikan santapannya. Begitu selesai, Tania langsung pergi meninggalkan kedai makan itu.Kuda tunggangannya kembali digegah dengan cepat. Kali ini Tania berniat untuk tidak berhenti-henti lagi sampai tiba di Setyo Kencana, perkiraan Tania, mungkin nanti sore atau malam sudah tiba di Setyo Kencana.Hiieekkk...!Tiba-tiba saja Tania menarik tali kekang kudanya, hingga membuat kuda tunggangannya meringkik dengan keras. Dari balik caping yang dikenakannya, Tania menyipitkan pandangannya, beberapa tombak dihadapannya tampak sesosok tubuh berdiri ditengah jalan.Setelah berhenti cukup lama, perlahan Tania kembali menjalankan kudanya secara perlahan, semakin dekat, Tania semakin dapat melihat

    Last Updated : 2022-11-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 13

    Daggghhh!Kedua tangan Harimau Utara yang menyilang didepan dada langsung terhantam selendang biru Tania, hingga menimbulkan suara keras yang membuat Harimau Utara terseret mundur hingga 2 tombak jauhnya, Tania kembali menarik selendang birunya.“Hebat juga!” ucap si Harimau Utara kembali berdiri dengan perkasa seraya melangkah kehadapan Tania yang masih berada diatas kudanya, duduk dengan anggun dengan selendang biru ditangan.“Menyingkirlah Harimau Utara, atau aku takkan segan-segan lagi!” bentak Tania keras.“Tak perlu sungkan-sungkan, jurus ‘Harimau Utara’ku siap menyambutnya” ucap Harimau Utara seraya memasang kuda-kuda rendah dengan kedua cakar didepan.Huupp!Tania bersalto dari atas punggung kudanya dan turun beberapa langkah dihadapan Harimau Utara.“Majulah Harimau Utara!” ucap Tania memberikan tantangan kepada Harimau Utara untuk menyerangnya terlebih dahu

    Last Updated : 2022-11-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 14

    “Aku harus bisa mendekatinya, karena dengan selendang ditangannya, berarti dia hanya bisa bertarung jarak jauh” batin Harimau Utara setelah mengamati serangan lawannya. Memang Tania adalah pendekar dengan pola serangan jarak jauh, hal ini tentu saja dikarenakan jurus ‘Selendang Biru’ yang dikenakannya.Huuppp!!!Harimau Utara kembali bergulingan ditanah untuk menghindari serangan lawannya, tapi kali ini Harimau Utara tidak berguling kesamping kanan atau kiri, tapi justru berguling kedepan untuk menghindari serangan lawan.Weessshh! Weessshh! Weessshh!Tania terus melancarkan serangan selendang birunya kearah Harimau Utara yang tanpa disadarinya terus mendekatinya.“rasakan cakar harimau utaraku ini nona cantik ! heaaa!” berjarak tiga tombak, Harimau Utara tiba-tiba saja melompat menerkam kearah Tania, Tania tentu saja terkejut, karena jarak yang masih begitu jauh diantara dirinya dan lawannya, t

    Last Updated : 2022-11-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   168. Bagian 15

    "He he he...!" terdengar suara terkekeh-kekeh didepan sana. Saat Tania mengangkat wajahnya, Harimau Utara yang rupanya tertawa terkekeh-kekeh.“Dasar cabul!” bentak Tania dengan mata melotot."He he he...! lebih baik kau jadi istriku nona, kujamin kau takkan menyesal !" ucap Harimau Utara masih terkekeh-kekeh pelan.“Siapa sudi jadi istri pendekar cabul sepertimu!”“Jika kau tak bisa diajak baik-baik, terpaksa aku memaksa” ucap Harimau Utara lagi seraya bersiap dengan serangan cakarnya. Di tempatnya kini Tania bingung harus menghadapi Harimau Utara, sementara tangannya sibuk menutupi dadanya yang terbuka."Hiaaah...!"Sosok Harimau Utara menerkam cepat kearah Tania.Weessshh!Tak disangka, Tania justru melancarkan serangan selendang birunya kearah Harimau Utara dengan tangan kanannya, sementara satu tangannya lagi masih menutupi buah dadanya. Jaraknya yang begitu dekat membuat Tania yakin ser

    Last Updated : 2022-11-29

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status