Share

167. Bagian 9

last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-21 01:04:44

“Dinda cantik sekali” puji Bintang untuk kesekian kalinya, Bintang benar-benar tak mampu menyembunyikan rasa kagumnya akan kecantikan yang dimiliki oleh Putri Rawan. Putri Rawan lagi-lagi tersenyum mendengar pujian itu untuk yang kesekian kalinya dari bibir Bintang.

Tangan Bintang terangkat dan dengan lembut membelai wajah jelita Putri Rawan yang ada dipangkuannya, belaian lembut tangan Bintang hanya disambut oleh senyuman Putri Rawan yang terlihat begitu menikmati belaian tangannya.

“Bagaimana, apakah dinda senang tinggal disini?”

“Senang sekali kanda, tempatnya indah dan damai, tak pernah terbayangkan kalau Rawan akan menemukan tempat indah seperti ini.. Terima kasih kanda” ucap Putri Rawan.

“Syukurlah kalau dinda senang”

“Rawan kangen sekali sama kanda” ucapnya lembut.

“Kanda juga”

Cukup lama keduanya saling menatap satu sama lain dengan tatapan penuh arti, Bin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   167. Bagian 10

    Perlahan Bintang mendekat dan saat berada disisi ranjang, Bintang memperhatikan sosok jelita Sarah yang terlelap dalam tidurnya dengan memeluk putranya, William. Tak tega Bintang untuk membangunkannya, maka Bintang segera meraih selimut yang ada dibawah ranjang, lalu dengan lembut menyelimuti ketiganya. Saat selesai menyelimuti Sarah dan William, Bintang menundukkan kepalanya dan memberikan ciuman kasih sayang kepada Sarah dikeningnya, lalu Bintang kembali bangkit berdiri untuk segera pergi meninggalkan kamar itu. Tapi gerakan Bintang tertahan, saat satu tangan menggenggam pergelangan tangannya, rupanya Sarah yang tadi terbangun saat Bintang mencium keningnya. Sarah terlihat memalingkan pandangannya kearah Bintang, tapi tak membalik tubuhnya yang berbaring membelakangi Bintang, karena saat ini William tidur dengan memeluknya sehingga Sarah tak bisa menggerakkan tubuhnya kecuali kepalanya yang masih bisa sedikit menoleh kearah Bintang. Bintang tersenyum melihat Sarah yang terbangun d

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-21
  • Ksatria Pengembara Season 2   167. Bagian 11

    “Maaf untuk apa dinda?”“Sarah tidak melayani kanda, Sarah benar-benar lelah sampai ketiduran”“Iya tidak apa-apa dinda, apa mau kanda carikan pembantu untuk membantu pekerjaan disini dinda?”“Tidak perlu kanda.. Sarah masih sanggup melakukan semuanya”“Tapi kanda kasian liat dinda yang kelelahan karena mengerjakan semuanya” ucap Bintang lagi.“Sarah sudah terbiasa kanda.. Justru kalau tidak bergerak, tubuh Sarah rasanya sakit-sakit semua” ucap Sarah tersenyum. “Sudah...sudah cukup kanda” ucap Sarah memegang tangan Bintang yang memijatnya.“Jadi beneran dinda tak butuh orang untuk membantu pekerjaan rumah disini?” tanya Bintang lagi. Kali ini Sarah hanya tersenyum dan mengagguk menjawab pertanyaan Bintang. “Tidak perlu kanda.. Sarah masih bisa sendiri”“Sebenarnya, dibanding pembantu, ada yang lebih Sarah butuhkan kanda?&r

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   167. Bagian 12

    “Mau berapa anak dinda?” goda Bintang.“Berapa aja yang kanda mau” ucap Sarah tersenyum, Bintang terperanjat kaget mendengar jawaban Sarah. “Sarah cinta banget sama kanda” sambung Sarah lagi lembut.“Kanda juga cinta banget sama dinda” ucap Bintang tak kalah lembut.Hingga kedua-duanya sama-sama tersenyum mesra. Bintang menundukkan wajahnya untuk mencium lembut bibir Sarah yang merah menggoda, tapi tiba-tiba saja Sarah menahan bibir Bintang dengan jarinya.“Sarah mau mandi dulu kanda.. enggak enak rasanya badan minyak-minyak begini habis dipijitan kanda” ucap Sarah lembut dan tersenyum.“Kanda boleh ikut mandi?” tanya Bintang menggoda.“Tentu saja boleh kanda... Apa yang tidak boleh untuk suami Sarah” kata Sarah tersenyum.Dengan saling bercanda gurau, keduanya masuk ke kamar mandi. Di kamar mandi, kedua saling melepas pakaian hingga dalam sekejap saja

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   167. Bagian 13

    Nafas keduanya terlihat masih memburu tak teratur, hingga ;“Kanda” terdengar suara lembut Sarah. Bintang membuka matanya dan melempar senyum kearah Sarah yang sudah menatapnya.“Sarah bahagia sekali kanda” ucap Sarah. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu. “Kanda juga bahagia dinda” Sarah ikut tersenyum mendengar ucapan Bintang.Sejenak keduanya terdiam dan saling pandang satu sama lain. Bintang terlihat begitu menikmati kecantikan wajah yang Sarah miliki hingga tanpa sadar tangan Bintang terangkat dan membelai wajah Sarah dengan lembut.“Ada apa kanda?”“Oh, tidak apa-apa dinda, kanda hanya berfikir betapa beruntungnya memiliki istri yang cantik seperti Sarah”“Sarah yang beruntung memiliki suami seperti kanda.. terima kasih telah menyayangi Sarah dan William kanda” ucap Sarah seraya meraih telapak tangan Bintang dan menciumnya dengan hangat.Setelah Sarah m

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   167. Bagian 14

    Keributan dan suara pentungan yang terdengar bertalu-talu ini pula yang membuat jalanan didesa tersebut menjadi sunyi, semua orang tak berani keluar, semua bersembunyi didalam rumah.“HENTIKAN!” sebuah teriakan keras dan nyaring terdengar ditempat itu, hingga belasan orang centeng bayaran tersebut langsung menghentikan serangan mereka dan langsung bergerak mundur dan mengepung sosok gadis bercaping yang kini tampak berdiri dengan tenang ditempatnya.Beberapa orang lelaki tampak keluar dari dalam pintu gerbang, dan seorang laki-laki yang sepertinya merupakan ketua centeng-centeng bayaran terlihat maju kehadapan gadis bercaping.“Siapa kau yang malam-malam begini datang mengacau disini?!!” ucap lelaki itu lagi“Aku Gadys, kau siapa?!” ucap gadis bercaping yang rupanya adalah Perawan Lembah Kutukan.“Aku Warsito.. kepala keamanan ditempat ini, ada perlu apa kau kemari?”“Apa benar ini rumah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   167. Bagian 15

    “Gusti prabu Setyo Kencana bukan orang biasa den ayu, didunia persilatan.. dia memegang gelar sebagai ketua dunia persilatan” sambung Warsito lagi hingga kembali membuat wajah Gadys berubah mendengarnya.“Siapa julukannya?!!” tanya Gadys cepat.“Ksatria pengembara” ucap Warsito singkat“Ksatria pengembara” ulang Gadys.“Oh ya Warsito, kata nenek, dulu pernah meninggalkan sebuah pusaka cambuk yang bernama cambuk kilat kepada bopo.. Apakah cambuk itu masih ada?”“Benar den ayu... masih ada” ucap Warsito seraya memberikan tanda kepada salah satu anak buahnya untuk mengambil sebuah peti yang ada didalam lemari yang tak jauh dari mereka. Peti dibuka, dan dari dalamnya, Warsito mengeluarkan sebuah cambuk.“Ini den ayu” ucap Warsito seraya menyerahkannya kepada Gadys. Gadys segera menerimanya dan kini menatap cambuk ditangannya.Gadys dapat

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   167. Bagian 16

    SETYO KENCANA. Sebuah kerajaan yang kini selalu menjadi bahan pembicaraan dimana-mana, selain dipimpin oleh seorang raja besar yang juga sekaligus ketua dunia persilatan, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh gusti prabu Bintangpun menjadi buah bibir dimana-mana, karena semua kebijakan yang diambil selalu berdasarkan kepentingan rakyat, karena itulah kini banyak masyarakat-masyarakat desa dari wilayah kerajaan lain bertransmigrasi ke wilayah Setyo Kencana. Selain terkenal karena kesejahteraan rakyatnya, Setyo Kencana adalah kerajaan yang paling aman wilayahnya dari berbagai macam gangguan, baik itu gangguan para begal ataupun dari gangguan kerajaan-kerajaan lain. Sekali lagi hal ini merupakan bagian dari kebijakan gusti prabu Bintang yang menerima semua laporan dari rakyatnya secara langsung, bila ada gangguan atau masalah disatu wilayah, maka Setyo Kencana akan mengirimkan senopati mereka untuk menyelesaikannya. Dalam masalah hukum, gusti prabu Bintang se

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   167. Bagian 17

    Di antara ramainya orang yang berada dikota raja, salah satunya adalah sebuah rumah makan yang letaknya menghadap langsung kearah istana Setyo Kencana. Diantara ramainya pengunjung rumah makan itu, salah satunya adalah seorang pendekar wanita bercaping bambu yang tampak tengah menikmati minuman ditangannya, tapi dibalik caping yang dipakainya, matanya terus menatap tajam kearah istana Setyo Kencana. Pendekar wanita, mungkin kata itu yang pantas disematkan kepadanya, wanita karena tubuhnya yang ramping indah, terbalut pakaian ungu yang juga sangat indah, pendekar karena pedang yang tersampir dipunggungnya, juga cambuk dipinggang kanannya. Bila melihat sosoknya, wanita bercaping ini tentu tak lain adalah Gadys, Perawan Lembah Kutukan yang akhir-akhir ini namanya mulai santer terdengar dirimba persilatan.“Sudah 5 hari aku dikota raja, tapi belum sedikitpun aku mendapatkan informasi tentang gusti prabu Bintang.. “ batin Gadys. “Oh gus

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-23

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status