Perlahan Bintang mendekat dan saat berada disisi ranjang, Bintang memperhatikan sosok jelita Sarah yang terlelap dalam tidurnya dengan memeluk putranya, William. Tak tega Bintang untuk membangunkannya, maka Bintang segera meraih selimut yang ada dibawah ranjang, lalu dengan lembut menyelimuti ketiganya. Saat selesai menyelimuti Sarah dan William, Bintang menundukkan kepalanya dan memberikan ciuman kasih sayang kepada Sarah dikeningnya, lalu Bintang kembali bangkit berdiri untuk segera pergi meninggalkan kamar itu. Tapi gerakan Bintang tertahan, saat satu tangan menggenggam pergelangan tangannya, rupanya Sarah yang tadi terbangun saat Bintang mencium keningnya. Sarah terlihat memalingkan pandangannya kearah Bintang, tapi tak membalik tubuhnya yang berbaring membelakangi Bintang, karena saat ini William tidur dengan memeluknya sehingga Sarah tak bisa menggerakkan tubuhnya kecuali kepalanya yang masih bisa sedikit menoleh kearah Bintang. Bintang tersenyum melihat Sarah yang terbangun d
“Maaf untuk apa dinda?”“Sarah tidak melayani kanda, Sarah benar-benar lelah sampai ketiduran”“Iya tidak apa-apa dinda, apa mau kanda carikan pembantu untuk membantu pekerjaan disini dinda?”“Tidak perlu kanda.. Sarah masih sanggup melakukan semuanya”“Tapi kanda kasian liat dinda yang kelelahan karena mengerjakan semuanya” ucap Bintang lagi.“Sarah sudah terbiasa kanda.. Justru kalau tidak bergerak, tubuh Sarah rasanya sakit-sakit semua” ucap Sarah tersenyum. “Sudah...sudah cukup kanda” ucap Sarah memegang tangan Bintang yang memijatnya.“Jadi beneran dinda tak butuh orang untuk membantu pekerjaan rumah disini?” tanya Bintang lagi. Kali ini Sarah hanya tersenyum dan mengagguk menjawab pertanyaan Bintang. “Tidak perlu kanda.. Sarah masih bisa sendiri”“Sebenarnya, dibanding pembantu, ada yang lebih Sarah butuhkan kanda?&r
“Mau berapa anak dinda?” goda Bintang.“Berapa aja yang kanda mau” ucap Sarah tersenyum, Bintang terperanjat kaget mendengar jawaban Sarah. “Sarah cinta banget sama kanda” sambung Sarah lagi lembut.“Kanda juga cinta banget sama dinda” ucap Bintang tak kalah lembut.Hingga kedua-duanya sama-sama tersenyum mesra. Bintang menundukkan wajahnya untuk mencium lembut bibir Sarah yang merah menggoda, tapi tiba-tiba saja Sarah menahan bibir Bintang dengan jarinya.“Sarah mau mandi dulu kanda.. enggak enak rasanya badan minyak-minyak begini habis dipijitan kanda” ucap Sarah lembut dan tersenyum.“Kanda boleh ikut mandi?” tanya Bintang menggoda.“Tentu saja boleh kanda... Apa yang tidak boleh untuk suami Sarah” kata Sarah tersenyum.Dengan saling bercanda gurau, keduanya masuk ke kamar mandi. Di kamar mandi, kedua saling melepas pakaian hingga dalam sekejap saja
Nafas keduanya terlihat masih memburu tak teratur, hingga ;“Kanda” terdengar suara lembut Sarah. Bintang membuka matanya dan melempar senyum kearah Sarah yang sudah menatapnya.“Sarah bahagia sekali kanda” ucap Sarah. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu. “Kanda juga bahagia dinda” Sarah ikut tersenyum mendengar ucapan Bintang.Sejenak keduanya terdiam dan saling pandang satu sama lain. Bintang terlihat begitu menikmati kecantikan wajah yang Sarah miliki hingga tanpa sadar tangan Bintang terangkat dan membelai wajah Sarah dengan lembut.“Ada apa kanda?”“Oh, tidak apa-apa dinda, kanda hanya berfikir betapa beruntungnya memiliki istri yang cantik seperti Sarah”“Sarah yang beruntung memiliki suami seperti kanda.. terima kasih telah menyayangi Sarah dan William kanda” ucap Sarah seraya meraih telapak tangan Bintang dan menciumnya dengan hangat.Setelah Sarah m
Keributan dan suara pentungan yang terdengar bertalu-talu ini pula yang membuat jalanan didesa tersebut menjadi sunyi, semua orang tak berani keluar, semua bersembunyi didalam rumah.“HENTIKAN!” sebuah teriakan keras dan nyaring terdengar ditempat itu, hingga belasan orang centeng bayaran tersebut langsung menghentikan serangan mereka dan langsung bergerak mundur dan mengepung sosok gadis bercaping yang kini tampak berdiri dengan tenang ditempatnya.Beberapa orang lelaki tampak keluar dari dalam pintu gerbang, dan seorang laki-laki yang sepertinya merupakan ketua centeng-centeng bayaran terlihat maju kehadapan gadis bercaping.“Siapa kau yang malam-malam begini datang mengacau disini?!!” ucap lelaki itu lagi“Aku Gadys, kau siapa?!” ucap gadis bercaping yang rupanya adalah Perawan Lembah Kutukan.“Aku Warsito.. kepala keamanan ditempat ini, ada perlu apa kau kemari?”“Apa benar ini rumah
“Gusti prabu Setyo Kencana bukan orang biasa den ayu, didunia persilatan.. dia memegang gelar sebagai ketua dunia persilatan” sambung Warsito lagi hingga kembali membuat wajah Gadys berubah mendengarnya.“Siapa julukannya?!!” tanya Gadys cepat.“Ksatria pengembara” ucap Warsito singkat“Ksatria pengembara” ulang Gadys.“Oh ya Warsito, kata nenek, dulu pernah meninggalkan sebuah pusaka cambuk yang bernama cambuk kilat kepada bopo.. Apakah cambuk itu masih ada?”“Benar den ayu... masih ada” ucap Warsito seraya memberikan tanda kepada salah satu anak buahnya untuk mengambil sebuah peti yang ada didalam lemari yang tak jauh dari mereka. Peti dibuka, dan dari dalamnya, Warsito mengeluarkan sebuah cambuk.“Ini den ayu” ucap Warsito seraya menyerahkannya kepada Gadys. Gadys segera menerimanya dan kini menatap cambuk ditangannya.Gadys dapat
SETYO KENCANA. Sebuah kerajaan yang kini selalu menjadi bahan pembicaraan dimana-mana, selain dipimpin oleh seorang raja besar yang juga sekaligus ketua dunia persilatan, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh gusti prabu Bintangpun menjadi buah bibir dimana-mana, karena semua kebijakan yang diambil selalu berdasarkan kepentingan rakyat, karena itulah kini banyak masyarakat-masyarakat desa dari wilayah kerajaan lain bertransmigrasi ke wilayah Setyo Kencana. Selain terkenal karena kesejahteraan rakyatnya, Setyo Kencana adalah kerajaan yang paling aman wilayahnya dari berbagai macam gangguan, baik itu gangguan para begal ataupun dari gangguan kerajaan-kerajaan lain. Sekali lagi hal ini merupakan bagian dari kebijakan gusti prabu Bintang yang menerima semua laporan dari rakyatnya secara langsung, bila ada gangguan atau masalah disatu wilayah, maka Setyo Kencana akan mengirimkan senopati mereka untuk menyelesaikannya. Dalam masalah hukum, gusti prabu Bintang se
Di antara ramainya orang yang berada dikota raja, salah satunya adalah sebuah rumah makan yang letaknya menghadap langsung kearah istana Setyo Kencana. Diantara ramainya pengunjung rumah makan itu, salah satunya adalah seorang pendekar wanita bercaping bambu yang tampak tengah menikmati minuman ditangannya, tapi dibalik caping yang dipakainya, matanya terus menatap tajam kearah istana Setyo Kencana. Pendekar wanita, mungkin kata itu yang pantas disematkan kepadanya, wanita karena tubuhnya yang ramping indah, terbalut pakaian ungu yang juga sangat indah, pendekar karena pedang yang tersampir dipunggungnya, juga cambuk dipinggang kanannya. Bila melihat sosoknya, wanita bercaping ini tentu tak lain adalah Gadys, Perawan Lembah Kutukan yang akhir-akhir ini namanya mulai santer terdengar dirimba persilatan.“Sudah 5 hari aku dikota raja, tapi belum sedikitpun aku mendapatkan informasi tentang gusti prabu Bintang.. “ batin Gadys. “Oh gus
Bila malam tiba, Gadys selalu berusaha mencari jalan untuk menyelidik masuk kedalam istana Setyo Kencana, tapi hal itu tak mungkin dilakukannya, karena penjagaan yang begitu ketat. Selama berada dikotaraja pula, Gadys belum pernah melihat sosok gusti prabu Setyo Kencana yang bernama gusti prabu Bintang tersebut. Gadys terus memikirkan cara yang terbaik agar bisa bertemu langsung dengan gusti prabu Bintang. Hingga akhirnya yang terpikir oleh Gadys hanya melalui surat tantangan yang bisa dilakukan oleh Gadys agar bisa bertemu langsung dengan gusti prabu Bintang. Karena itulah Gadys akhirnya membuat surat tantangan yang ditujukan langsung kepada gusti prabu Bintang, tapi sampai saat ini Gadys masih bingung kemana surat itu harus diberikannya.Hiekk...!Sebuah ringkikan kuda menyadarkan Gadys dari lamunannya, seketika saja Gadys mengalihkan pandangannya, terlihat sebuah kereta kencana yang melewati jalanan kotaraja dengan dikawal belasan orang prajurit di