Share

166. Bagian 6

last update Last Updated: 2022-11-14 01:01:05

Tiba-tiba saja dua auman keras terdengar membahana ditempat itu, begitu keras sampai-sampai tanah yang ada ditempat itu bergetar. Semua orang yang masih terduduk kaget, bahkan yang sudah bangkit berdiri kembali jatuh terduduk. Bahkan di kelompok bangsa siluman harimau sendiri tampak terkejut mendengar 2 auman dahsyat itu, karena auman itu memang tidak berasal dari mereka. Raja Macan Putih sendiri sampai harus membuka kedua matanya.

Ghhraaaumm.....! Ghhraaaumm.....!

Kembali 2 auman dahsyat itu terdengar keras dan nyaring, tapi kali ini disusul dengan keluarnya dua sosok bayangan dari sosok Bintang. Dari bayangannya jelas terlihat kalau keduanya adalah dua sosok harimau.

Semakin lama semakin jelas bayangan itu menampakkan wujudnya. Yang berada disebelah kanan adalah sesosok harimau putih yang besarnya 2x ukuran harimau biasa, yang lebih menakjubkan dikepala harimau ini terlihat sebuah mahkota emas putih. Sedangkan disebelah kiri adalah sesosok harimau kuning keema

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   166. Bagian 7

    “GGRRR.. SIAPA KAU SEBENARNYA ANAK MUDA?!” tanya Raja Macan Putih kepada Bintang yang terlihat hanya tersenyum mendengar pertanyaan Raja Macan Putih.“GGRRR! KAU JANGAN BERSIKAP TIDAK SOPAN TERHADAP GUSTI YUDHA RAJA MACAN PUTIH!” tiba-tiba saja harimau putih yang ada disebelah Bintang mengeluarkan suara seperti layaknya seorang manusia. Hal ini langsung membuat wajah Raja Macan Putih berubah kaget, bukan karena sosok harimau putih yang menegurnya, melainkan nama yang baru saja didengarnya.“GU...GUS...GUS...GUSTI YUDHA?!!” ucap Raja Macan Putih dengan suara bergetar. Ditempatnya Bintang lagi-lagi tersenyum, lalu mengangkat telapak tangannya dan mengusap dikeningnya yang ada mutiara naga.Mata Raja Macan Putih beserta para panglima, patih dan bangsa siluman harimau lainnya terlihat langsung berubah melihat tanda yang muncul dikening Bintang, hanya bangsa lelembut yang bisa melihat tanda dikening Bintang, sedangkan bangsa manusi

    Last Updated : 2022-11-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   166. Bagian 8

    Kini terlihatlah semua bangsa siluman harimau sudah kembali ke wujud harimau mereka, sosok Raja Macan Putihpun sudah berwujud harimau dengan bulu berwarna putih kuning keemasan, mengenakan mahkota dikepalanya, sosok harimau Raja Macan Putihpun hampir sama besar dengan Panglima Yudha dan Panglima Shiwa yang ada dikiri dan kanan Bintang.Belum lagi hilang terkejut semua orang, tiba-tiba saja saja, sosok harimau Raja Macan Putih dan para pengikutnya tampak langsung merendahkan diri mereka ketanah, semua seperti tengah menjura hormat kepada Bintang.“MAAFKAN KAMI YANG TIDAK MENGENALI GUSTI YUDHA..!” ucap sosok harimau Raja Macan Putih dengan wajah tertunduk.“Angkat kepalamu Raja Macan Putih” ucap Bintang hingga membuat Raja Macan Putih kini mengangkat wajahnya, tatapan yang biasanya garang kini terlihat sayu menatap kearah Bintang.“Apa kau masih tunduk dibawah perintahku?!” tanya Bintang.“T

    Last Updated : 2022-11-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   166. Bagian 9

    Seerr...Sosok Bintang tiba-tiba saja sudah berada dibelakang Mpu Bajil. Mpu Bajil bukannya tidak tau kalau ada sosok Bintang dibelakangnya, tapi Mpu Bajil tak perduli, saat ini yang diperdulikannya hanyalah nyawa istrinya, Nini Rampah yang sudah berada diujung tanduk.Tapp...Bintang tampak merapatkan kedua telapak tangannya didepan dada, sebuah bayangan putih besar muncul diatas kepala Bintang. Rupanya Bintang menggunakan segel dewa kehidupannya bahkan untuk seorang yang pernah memusuhinya.Perlahan Bintang memegang kedua pundak Mpu Bajil dengan kedua tangannya. Mpu Bajil yang merasakan hal itu hanya diam saja, karena Mpu Bajil yakin, orang yang pernah menjadi lawannya itu akan membantunya.Bayangan putih besar yang ada diatas kepala Bintang perlahan turun dan merasuk kedalam kepala Bintang, secara perlahan aura putih itu merayap turun ke kedua tangan Bintang, lalu menjalar kepunggung Mpu Bajil, Mpu Bajil dapat merasakan suatu hawa sejuk

    Last Updated : 2022-11-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   166. Bagian 10

    “Oh ya gusti prabu, bagaimana kemarin Raja Macan Putih sangat gentar dan hormat kepada gusti prabu, terutama saat gusti prabu menyapu kening gusti prabu, wajah Raja Macan Putih dan para pengikutnya terlihat pucat ketakutan? padahal saya tidak melihat apa-apa di kening gusti prabu, hanya mutiara merah itu saja”“Saya memiliki rajah yudha dikening saya Gusti Adipati... dan itulah kenapa Raja Macan Putih dan pengikutnya sangat segan dan hormat kepada saya”“Rajah yudha, rajah apa itu gusti prabu?”“Itu adalah rajah yang harus dihormati oleh semua bangsa lelembut Gusti Adipati” jelas Bintang hingga membuat Adipati Sutapati terkagum-kagum mendengarnya.“Darimana gusti prabu mendapatkannya?”“Raja Alam Lelembut yang memberikannya pada saya” ucap Bintang lagi“Raja Alam Lelembut.” ulang Adipati Sutapati dan Tania hampir bersamaan

    Last Updated : 2022-11-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   166. Bagian 11

    Gelagah Ireng menyelenggarakan hajatan, tidak besar tapi cukup ramai, karena Adipati Sutapati mengundang seluruh masyarakat Gelagah Ireng untuk menghadirinya. Hajatan berlangsung meriah dan dihadiri oleh seluruh masyarakat Gelagah Ireng. Berbagai hiburan dan makanan yang tumpah ruah dihidang untuk para tamu yang hadir. Dan diantara ratusan orang yang menikmati meriahnya hajatan itu, salah satunya adalah Bintang.Di antara semua yang hadir, yang paling menjadi perhatiannya tentunya adalah sosok Bintang yang menjadi tamu kehormatan malam itu, dan diantara banyak pasang mata yang menatap kearah Bintang, tampak pula sepasang mata yang terus mencuri-curi pandang kearah Bintang, sepasang mata dari seorang gadis berparas jelita. Tania. Sesekali keduanya beradu pandang hingga membuat Tania memalingkan pandangannya dengan wajah bersemu merah. Taniapun tampak tampil cantik dan ayu sekali malam itu, tidak sedikit orang-orang yang juga melirik kearah Tania, hanya saja s

    Last Updated : 2022-11-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   166. Bagian 12

    Tania memang sudah merencanakan semua ini. Begitu tau Bintang akan berpamitan, Tania langsung meminta kepada ayahnya untuk mengadakan hajatan selamatan, dan sebelum hajatan itu berakhir, Tania sudah lebih mengundurkan diri dan mempersiapkan semuanya, mendandani dirinya secantik dan seanggun mungkin, mengenakan pakaian yang pastinya sangat menggoda setiap laki-laki yang memandangnya. Gaun yang begitu indah seksi, terutama dibagian belahan dada dan paha yang terlihat dengan jelas karena gaun itu sangat rendah dibagian bawah, dibelahan dada, keindahan, kebusungan gunung kembarnya terlihat jelas membelah digaun tersebut. Tania yakin Bintang pasti akan terkesima dan terpesona melihatnya, dan dugaan Tania terbukti, walaupun sebenarnya bukan Bintang saja yang akan terpesona melihat sosok penampilan Tania yang seksi dan menggoda, tapi semua lelaki pasti akan terkesima dan terpesona bila melihatnya.“Kau... disini Tania?” ucap Bintang dengan terbata-bata.“Iya

    Last Updated : 2022-11-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   166. Bagian 13

    Tania membalasnya tak kalah lembut dan penuh gairah, sehingga kini terlihat keduanya saling melumat dengan mesra, Tania semakin menekan leher Bintang yang dipeluknya, sementara Bintang semakin menarik erat tubuh Tania kedalam pelukannya.Suasana yang romantis itu sungguh membangkitkan nafsu birahi. Ciuman keduanya semakin lama semakin bergelora, dua lidah saling berkait diikuti dengan desahan nafas yang semakin memburu. Tangan Bintang yang tadinya memeluk pinggang, mulai menjalar ke pundak. Belahan gaun dibagian dada yang begitu terbuka, membuat mudah bagi tangan Bintang untuk menyibaknya tanpa harus melihat. Sekali sibak saja. Kedua bukit kembar dengan puncaknya yang merah muda itu tersembul dengan sangat indahnya.Sementara itu, tangan Tania juga telah berhasil melepaskan pakaian yang Bintang kenakan. Sehingga kini Bintang hanya menggunakan celananya, sedangkan Tania masih mengenakan gaun indahnya, hanya saja sudah terturun dibagian atas. Bisa dikatakan keadaan kedua

    Last Updated : 2022-11-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   166. Bagian 14

    “Kakang... sungguh-sungguh?!”“Tentu saja kakang sungguh-sungguh”“Secepatnya ya kakang.. Tania akan menunggunya”“Iya Tania, akan kakang usahakan secepatnya”Tania kembali memeluk dada Bintang dengan merebahkan kepalanya didada Bintang.“Tania benar-benar tak sabar ingin menjadi istri kakang” ucap Tania dipelukan Bintang. Bintang tersenyum mendengar hal itu seraya membelai-belai lembut rambut Tania yang ada dibawah wajahnya. Tapi tiba-tiba saja Tania mengangkat wajahnya menatap kearahnya.“Tapi bagaimana kalau Tania kangen sama kakang?”“Datang saja ke Setyo Kencana Tania, Setyo Kencana akan selalu terbuka untuk Tania” ucap Bintang tersenyum. Tania ikut tersenyum mendengar hal itu.“Jadi besok kakang kembali ke Setyo Kencana?”“Iya Tania, sudah terlalu lama kakang meninggalkan Setyo Kencan

    Last Updated : 2022-11-15

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status