Share

165. Bagian 2

last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-07 09:44:53

“Ajian ‘macan putih’ yang kumiliki..” Adipati Sutapati menghentikan sejenak ucapannya hingga membuat Mpu Bajil dan Nini Rampah semakin penasaran untuk mendengar kelanjutanya, Mpu Bajil dan Nini Rampah memang mengetahui kalau Gusti Adipati Sutapati memiliki ajian pamungkas yang disebut ajian ‘macan putih’ yang sangat dahsyat. Mpu Bajil dan Nini Rampah pernah melihat langsung bagaimana Adipati Sutapati mampu membuat gerombolan begal yang jumlahnya puluhan orang hanya dengan satu bentakan keras saja dari Adipati Sutapati. Itupun sudah membuat puluhan orang begal rampok tersebut langsung lari ketakutan, bahkan ketua begal rampok yang berhadapan langsung dengan Adipati Sutapati sampai terkencing-kencing dicelana karena ketakutannya terhadap Adipati Sutapati.

Ajian ‘macan putih’ memang merupakan aji kewibawaan yang sangat tinggi. Bila aji ini diwatek (di rapal), suaranya bisa membuat lawan gemetar dan nyali lawan menjadi kecil. Dan inilah kenapa Adipati Sutapati sangat disegani baik kawan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 3

    “Sejak kalian menemukan kuda tunggangan Tania yang tewas dimakan binatang buas, hati kecilku mengatakan kalau semua ini ada hubungannya dengan Raja Macan Putih” sambung Adipati Sutapati lagi menarik nafas panjang.Di saat semuanya terdiam dan hening, tiba-tiba saja seorang prajurit penjaga pintu gerbang datang dengan tergopoh-gopoh. Wajahnya terlihat pucat seperti habis melihat hantu. Nafasnya juga terlihat tersengal-sengal seperti baru saja lari dari tempat yang jauh dengan terburu-buru, padahal jarak pintu gerbang kedalam bangunan tempat kediaman Adipati Sutapati tidaklah seberapa jauh.“Aaa...ampun, Gusti Adipati” prajurit itu tampak menjura hormat dengan keringat dingin yang membasahi wajahnya.“Ada apa?!” tanya Adipati Sutapati dengan cepat dan tegas penuh wibawa.“Di...pint...pintu.. gerbang... dipintu..gerbang” ucap prajurit itu dengan terbata-bata tak jelas.“Iya, ada apa dipintu gerbang prajurit?!” tanya Mpu Bajil tak sabar.“Dipintu gerbang... ada den ayu... Tania,, Gusti Ad

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 4

    “Bopo” terdengar isak tangis Tania dipelukan Adipati Sutapati yang terlihat juga menahan tangis, suasana terasa begitu haru hingga membuat beberapa orang prajurit yang ada ditempat itu ikut meneteskan air mata.“Darimana saja kau putriku, Bopo kira tidak akan bisa bertemu lagi denganmu” ucap Adipati Sutapati dengan penuh haru memeluk hangat putri kesayangannya itu. Tania tampak merenggangkan pelukannya dan menatap sosok gagah penuh wibawa yang ada dihadapannya.“Tania terjatuh kedalam jurang di Lembah Ireng, Bopo”“Ya, Bopo sudah duga hal itu, Mpu Bajil dan Nini Rampah menemukan kuda tungganganmu sudah tewas menggenaskan di Lembah Ireng... tapi Bopo juga sudah memerintahkan ratusan orang prajurit yang dipimpin kakangmu untuk mencarimu di dasar jurang selama berminggu-minggu bahkan sampai sekarang mereka masih mencari, tapi mereka tidak dapat menemukanmu didasar jurang” ucap Adipati Sutapati lagi, kali ini wajah Tania tampak berubah mendengar ucapan Adipati Sutapati.“Berminggu-minggu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 5

    Bintang sendiri setelah menyembuhkan luka di kaki Tania, segera membawa Tania keluar dari negeri lelembut bangsa harimau. Dengan mengendarai Sembrani, Bintang berniat mengantarkan Tania kembali kerumahnya dan betapa terkejutnya Bintang saat menanyakan dimana Tania tinggal, ternyata Tania adalah putri Adipati Sutapati, adipati Gelagah Ireng, karena memang secara kebetulan Bintang memang ingin ke kadipaten Gelagah Ireng untuk menemui Adipati Sutapati dan menyelesaikan permasalahan diantara mereka.Sebelumnya Bintang memang tengah menuju ke kadipaten Gelagah Ireng, membuka penyamarannya dan mengenakan kembali pakaian khas kependekarannya, Bintang terbang dengan menggunakan Sembrani untuk menuju kadipaten Gelagah Ireng. Tapi ditengah perjalanan, Bintang mendengar suara teriakan keras dari sebuah lembah, karena itu dengan cepat Bintang memerintahkan Sembrani untuk turun ke lembah itu untuk melihat apa yang terjadi.Di puncak lembah Bintang dikejutkan saat melihat seekor harim

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 6

    “Maaf Tuan Bintang, saya tadi kurang memperhatikan Tuan karena terlalu gembira dengan kembalnya putri saya ini” ucap Adipati Sutapati lagi.“Tidak apa-apa Gusti Adipati, saya maklum”Bintang berfikir, inilah saat dirinya untuk melepaskan caping bambu yang dikenakannya, maka caping itupun dilepaskan oleh Bintang. Mpu Bajil dan Nini Rampah tampak dengan kening berkerut menatap kearah Bintang, karena saat pertempuran mereka pertama dengan Bintang sudah sedemikian lama, apalagi Bintang sekarang berbeda penampilan dari sosok yang mengenakan Blangkon Koncir/Kliwir dikepalanya. Kini Bintang sudah kembali mengenakan pakaian kependekarannya, Mpu Bajil dan Nini Rampah cukup pangling melihatnya, hingga ;“KAU!!” Mpu Bajil terlebih dulu mengenali sosok Bintang, sehingga Mpu Bajil langsung memutar tongkat ditangannya untuk segera bersiap menyerang Bintang. Nini Rampah yang terlambat mengenali sosok Bintang, tapi begitu melihat reaksi Mpu B

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 7

    “Kedatangan saya kemari untuk menemui Gusti Adipati dan menjelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya” ucap Bintang kepada Adipati Sutapati dengan menjura hormat. Adipati Sutapati yang sejak tadi hanya terdiam membuat Bintang meneruskan ucapannya.“Kematian Juragan Suta, sepenuhnya bukan karena kesalahan saya, Juragan Suta mati karena terkena serangannya sendiri yang berasal dari cambuk kilat, saya sudah berusaha untuk memperingatkan Juragan Suta, tapi peringatan saya tak didengarkan oleh Juragan Suta. Selain itu, sebenarnya kedatangan saya ke tempat kediaman Juragan Suta hanya untuk menyelamatkan istri saya yang ditawan oleh Juragan Suta.” ucap Bintang berhenti sejenak dari ceritanya. Wajah jelita Tania tampak berubah mendengar kata istri yang baru saja disebutkan oleh Bintang. Ditatapnya Bintang dengan tatapan penuh arti.“Tapi istri Tuan telah membuat raden Aryasuta lumpuh seumur hidupnya!” tegas Mpu Bajil seakan tak ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 8

    SESOSOK tubuh terbaring tak bergerak diatas sebuah tempat peraduan besar, bila melihat sosoknya, sosok itu tak lain adalah raden Aryasuta, sidurjana, putra Juragan Suta, lurah Gelagah Ireng. Disekitar peraduan besar itu tampak beberapa orang tengah berdiri menatap sosok Bintang yang saat ini tengah memeriksa keadaan Aryasuta.“Bagaimana Tuan Bintang?” tanya Adipati Sutapati setelah Bintang selesai memeriksa.“Sepertinya raden Aryasuta masih bisa saya tolong, Gusti Adipati” ucap Bintang hingga membuat wajah Adipati Sutapati berubah ceria.“Kalau begitu tolong ya Tuan Bintang, Aryasuta satu-satunya keponakan yang saya miliki”“Baik Tuan Gusti Adipati.”“Tapi saya memiliki satu permintaan, Gusti Adipati”“Katakan saja Tuan Bintang, pasti akan kupenuhi”“Setelah saya selesai mengobati raden Aryasuta, kemungkinan saya memerlukan waktu hingga beberapa har

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 9

    Beberapa hari kemudian, Aryasuta benar-benar telah pulih dari keadaannya, hal ini tentu disambut gembira oleh Adipati Sutapati, Adipati Sutapati juga menjelaskan tentang siapa yang telah menolong dirinya, awalnya Aryasuta sangat tidak menerima kenyataan kalau orang yang menolong dirinya adalah orang yang telah membunuh ayahnya. Tapi dengan tegas Adipati Sutapati justru menyalahkan Aryasuta atas sikap dan perbuatannya yang telah menyebabkan kematian ayahnya, tindakan bejat durjana yang dilakukan Aryasuta benar-benar membuat Adipati Sutapati benar-benar marah dan kemarahan Adipati Sutapati membuat Aryasuta gentar dan ciut nyalinya, apalagi wibawa dari ajian ‘macan putih’ ikut keluar dari ketegasan dan kewibawaan Adipati Sutapati. Makanya Aryasuta akhirnya hanya bisa tertunduk takut menerima nasib.“Tak kuizinkan seorangpun menganggu Tuan Bintang dikamarnya, kalau kutahu ada orang yang melakukan itu, aku sendiri yang akan menghukumnya!” ucap Adip

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 10

    “Sudah paman, ilmu ‘perjaka murni’ memang dahsyat” jawab Aryasuta.“Sejak nenekmu membawa adikmu itu, sampai sekarang sudah tidak ada kabar lagi” ucap Adipati Sutapati seraya terus menceritakan tentang hal itu kepada Aryasuta. Aryasuta terlihat menarik nafas panjang mendengar hal itu.“Maaf paman, jika diizinkan.. saya ingin membantu Tania untuk melewati masalah ini.” ucap Aryasuta setelah Adipati Sutapati selesai menceritakan tentang kisah masa lalu adiknya.“Membantu bagaimana maksudmu?”“Saya ingin menikahi Tania, paman” ucap Aryasuta hingga membuat Adipati Sutapati terdiam. “Itupun jika paman mengizinkan” sambung Aryasuta lagi.“Paman tak bisa menjawabnya Aryasuta, hal ini harus paman tanyakan terlebih dahulu dengan Tania, apakah dia menerimanya atau tidak?”“Baik paman, saya akan menunggu jawaban Tania”

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status