Share

165. Bagian 3

“Sejak kalian menemukan kuda tunggangan Tania yang tewas dimakan binatang buas, hati kecilku mengatakan kalau semua ini ada hubungannya dengan Raja Macan Putih” sambung Adipati Sutapati lagi menarik nafas panjang.

Di saat semuanya terdiam dan hening, tiba-tiba saja seorang prajurit penjaga pintu gerbang datang dengan tergopoh-gopoh. Wajahnya terlihat pucat seperti habis melihat hantu. Nafasnya juga terlihat tersengal-sengal seperti baru saja lari dari tempat yang jauh dengan terburu-buru, padahal jarak pintu gerbang kedalam bangunan tempat kediaman Adipati Sutapati tidaklah seberapa jauh.

“Aaa...ampun, Gusti Adipati” prajurit itu tampak menjura hormat dengan keringat dingin yang membasahi wajahnya.

“Ada apa?!” tanya Adipati Sutapati dengan cepat dan tegas penuh wibawa.

“Di...pint...pintu.. gerbang... dipintu..gerbang” ucap prajurit itu dengan terbata-bata tak jelas.

“Iya, ada apa dipintu gerbang prajurit?!” tanya Mpu Bajil tak sabar.

“Dipintu gerbang... ada den ayu... Tania,, Gusti Ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status