Share

159. Bagian 22

"Enyahlah kalian dari hadapanku, sebelum aku berubah pikiran!" bentak Aryasuta dingin Sebelum mereka bisa berbuat lebih banyak, tiba-tiba terdengar suara tawa mengikik. Suara tawa nyaring berirama merdu itu bagaikan datang dari segala arah. Senyum di bibir Aryasuta semakin lebar mendengar suara tawa itu. Lain halnya dengan Ki Parung dan Sangkuri. Seketika itu juga wajah mereka pucat pasi bagai tak dialiri darah lagi.

Belum hilang rasa terkejut mereka, tiba-tiba disamping Aryasuta telah berdiri seorang perempuan muda dan cantik, mengenakan pakaian serba merah menyala. Di telinganya terselip setangkai bunga mawar hitam. 

Wanita cantik itu menatap tajam pada orang-orang yang tadi sempat bertarung dengan si Durjana.

"Celaka, Dewi Mawar hitam!" desah Sangkuri.

wajahnya masih pucat.

"Kenapa mereka memusuhimu, Kakang?" tanya Dewi Mawar hitam lembut pada Aryasuta.

"Ah, hanya persoalan sepele," jawab Aryasuta kalem. 

Dewi Mawar hitam menatap Tyas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status