Share

153. Bagian 7

“Sekarang pun larangan itu tetap berlaku, Jagal Bawoh! Sebelum Guru wafat, beliau pernah berpesan agar akulah orang yang harus menjadi penjaga kuil ini, dan melarangmu menginjakkan kaki di kuil ini! Jadi kusarankan padamu, Jagal Bawoh, sebaiknya cepatlah angkat kakimu dari tanah Kuil Mega Merah ini, supaya arwah Guru tidak murka kepadamu!"

Mata lebar berwajah angker dengan badan yang besar itu cepat menggeramkan suaranya pertanda menahan kemarahan. Rambut ikalnya yang dibungkus kain merah sebagian itu dibiarkan terhempas angin pegunungan yang semilir. Perutnya yang buncit dengan baju tidak dikancingkan sengaja dipamerkan sebagai umpan pukulan nantinya.

Jagal Bawoh punya keyakinan, bahwa hari itu ia harus bertarung dengan Aria Amante. Agaknya Aria tak bisa diajak damai untuk urusan ini. Jagal Bawoh merasa diremehkan oleh larangan Aria itu.

Maka, segera ia lontarkan kata yang lebih bernada bermusuhan lagi kepada Aria, “Aku tak bermaksud bermus

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status