Share

145. Bagian 14

last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-25 01:02:40

“Tuan putri” seorang jenderal angkat bicara. “Pertempuran darat sepertinya masih bisa kita atasi, lalu bagaimana dengan pertempuran laut?” tanya jenderal tersebut lagi.

“Infanteri bawah tanah akan melakukan pertempuran didarat, sedangkan infanteri udara akan membantu di pertempuran laut. Bila pertempuran laut berhasil kita menangkan, maka infnteri udara akan langsung membantu pertempuran darat.” ucap Bintang menjawab pernyataan jenderal tersebut.

“25.000 pasukan laut musuh akan menghadapi 10.500 pasukan kita.” ulang jenderal tersebut lagi.

“Tenang saja, untuk pertempuran laut, aku akan meminta bantuan sahabat-sahabatku untuk menanganinya. Mudah-mudahan kemenangan akan bisa kita raih baik didarat dan dilaut” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah-wajah yang ada ditempat itu berubah berseri penuh semangat.

“Akan kita menangkan peperangan ini dan membuat sejarah” ucap Maharaja Harihara R

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 15

    “Seperti yang pernah kukatakan pada kakak, jadi istri gelap atau kekasih gelappun aku bersedia," kata Adriana lagi dengan serius. "Asal selalu tetap bersama kakak” sambung Adriana lagi.Bintang semakin terdiam mendengar hal itu, keduanya saling bertatapan cukup lama satu sama lain.“Aku kangen sama kakak” ucap Adriana seraya mendekatkan dirinya kembali kepada Bintang, dipeluknya kembali leher Bintang, kali ini tidak ada penolakan dari Bintang.Adriana menatap Bintang dengan mata yang seolah-olah ingin menerkam Bintang. Akhirnya Adriana melumat kembali bibir Bintang dan kali ini Bintang membalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama keduanya berciuman dan kemudian Adriana merebahkan dirinya kebelakang seraya menarik leher Bintang, Bintang mengikutinya dan terus saling berciuman mesra, seakan saling mengerti, keduanya segera saling melepas pakaian, tubuh indah, putih dan mulus Adriana kini terpampang

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 16

    “Tuan putri” seorang jenderal angkat bicara. “Pertempuran darat sepertinya masih bisa kita atasi, lalu bagaimana dengan pertempuran laut?” tanya jenderal tersebut lagi. “Infanteri bawah tanah akan melakukan pertempuran didarat, sedangkan infanteri udara akan membantu di pertempuran laut. Bila pertempuran laut berhasil kita menangkan, maka infnteri udara akan langsung membantu pertempuran darat.” ucap Bintang menjawab pernyataan jenderal tersebut. “25.000 pasukan laut musuh akan menghadapi 10.500 pasukan kita.” ulang jenderal tersebut lagi. “Tenang saja, untuk pertempuran laut, aku akan meminta bantuan sahabat-sahabatku untuk menanganinya. Mudah-mudahan kemenangan akan bisa kita raih baik didarat dan dilaut” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah-wajah yang ada ditempat itu berubah berseri penuh semangat. “Akan kita menangkan peperangan ini dan membuat sejarah” ucap Maharaja Harihara Raya dengan penuh semangat. Putri Ahisma Raya ikut bangkit be

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 17

    Dua sosok tampak duduk bersimpuh dengan sangat anggunnya di aula agung istana Wijayanagara, di aula agung itu pula tampak sudah duduk para pejabat dan petinggi istana Wijayanagara.Semua pandangan tampak tengah tertuju pada dua sosok anggun tersebut, yang satu tampak mengenakan cadar sari kerudung yang menutupi kepala hingga wajahnya, tapi sosok yang satu lagi ini yang sangat memancing perhatian. Wajahnya yang tidak tertutup oleh cadar tampak begitu sangat cantik jelita. Kecantikannya inilah yang membuat semua orang-orang yang ada ditempat itu yang rata-rata adalah laki-laki harus menegukkan ludah ditenggorokan mereka yang kering, begitu cantik dan sangat memukau pandangan sekali bagaikan seorang dewi. Dugaan orang-orang ditempat itu memang tak salah, karena sosok itu memanglah seorang dewi. Dewi Awatara.“MAHARAJA DAN ROMBONGAN TELAH TIBA!” sebuah suara terdengar keras dan nyaring ditempat itu, seketika semua orang yang ada ditem

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 18

    “Mudah-mudahan dengan pernikahan ini, bisa menyatukan Ahmadnagar dan Wijayanagara” ucap Putri Jodhaa Rai lagi. Semua tetap terdiam mendengar hal itu. Maharaja Harihara Raya terlihat menatap kearah Pangeran Harihara Akbar.“Bagaimana menurutmu Akbar?” tanya Maharaja Harihara Raya kepada Pangeran Harihara Akbar.“Saya terserah ayahanda. Apapun yang ayahanda putuskan. Saya yakin itu yang terbaik” ucap Pangeran Harihara Akbar lagi.Maharaja Harihara Raya kali ini terdiam cukup lama. Lalu mengalihkan pandangannya kearah Putri Ahisma Raya yang terlihat menganggukkan kepalanya. Maharaja Harihara Raya kembali mengalihkan pandangannya kearah Perdana Menteri Bukka Raya yang juga terlihat menganggukkan kepalanya. Hingga ;“Putri Jodhaa Rai. Demi perdamaian kedua kesultanan. Baiklah, aku restui pernikahan kalian berdua” ucap Maharaja Harihara Raya akhirnya, terlihat semua yang hadir ditempat itu melepas nafas l

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 19

    “Tapi aku ingin meminta bantuanmu untuk membantu Wijayanagara dalam perang kali ini, Dewi” ucap Putri Ahisma Raya lagi.“Bantuan apa yang putri inginkan?”“Suamiku sudah menceritakan tentang semua kemampuanmu. Aku ingin kau membantu infanteri laut Wijayanagara untuk menghadapi infanteri laut musuh” ucap Putri Ahisma Raya lagi. Dewi Awatara terlihat terdiam sejenak.“Baik. Akan kubantu Wijayanagara!” ucap Dewi Awatara lagi tanpa ragu. Hal ini membuat Putri Ahisma Raya tersenyum senang mendengarnya.“Ingat dewi. Sampai kau dan suamiku resmi menikah. Aku melarang kalian melakukan hubungan itu..” ucap Putri Ahisma Raya lagi dengan tegas. Lagi-lagi wajah Bintang dan Dewi Awatara berubah mendengar hal itu. Tentu keduanya faham dan mengerti maksud ucapan Putri Ahisma Raya. Bintangpun tak bisa berbicara apa-apa lagi. Ketegasan Putri Ahisma Raya membua

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 20

    “Karena kita akan menikah.” ucap Bintang hingga membuat Dewi Awatara tersenyum mendengarnya.“Tuan... benar-benar mau mengambilku sebagai istri?” tanya Dewi Awatara.“Apa kau benar-benar ingin menjadi istriku Shorouq?!” tanya Bintang akhirnya. Dewi Awatara terlihat kembali tersenyum dan menganggukkan wajahnya.“Seumur hidup... Aku belum pernah menikah” ucap Dewi Awatara lagi, kali ini Bintang yang tersenyum mendengar hal itu.“Sebentar lagi, kau akan merasakan hal itu Shorouq, menjadi seorang istri” ucap Bintang lembut dan tersenyum. Dewi Awatara membalasnya dengan senyuman lembut.Bintang bangkit berdiri dan menghadapkan tubuhnya kearah Dewi Awatara, Bintang terlihat mengembangkan kedua tangannya kearah Dewi Awatara. Dewi Awatara terlihat tersenyum melihat hal itu, lalu bangkit berdiri dan berjalan perlahan kearah Bin

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 21

    “Lalu bagaimana dengan persiapan Maharatu Chayma Sultan Malik Shah?” tanya Sulthan Fathullah.“Dari informasi yang kudapat, besok Maharatu Chayma akan segera berangkat memimpin infanteri lautnya..” ucap Sultan Malik Shah lagi. Rupanya Maharatu Chayma dipercaya untuk memimpin infanteri armada laut mereka untuk menyerang dari arah laut. Itulah kenapa Maharatu Chayma tidak hadir dalam pertemuan itu.“Dengan kekuatan besar yang kita miliki, kita tak boleh kalah.” ucap Sultan Amir Qasim.“Benar. Aku sudah mempertaruhkan seluruh kekuatan pasukanku dalam peperangan kali ini” sambung Sultan Adilshahi.“Jangan khawatir tuan-tuan, dengan perhitungan dan perencanaan yang tepat, kita akan memenangkan perang ini.” ucap Sulthan Fathullah dengan mantap.-o0o-Malam itu. Di sebuah kamar megah di istana Wijayanagara, terlihat satu sosok tengah duduk termangu menghadap sebuah k

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 22

    “Oh ya, apa kakak dan Putri Ahisma Raya...” Putri Jodhaa Rai tak meneruskan ucapannya, Bintang tersenyum dan mengangguk.“Ya. Dia istriku, Jodhaa” jawab Bintang pelan.“Betapa beruntungnya Putri Ahisma Raya.. bisa menikah dengan orang yang dicintainya” ucap Putri Jodhaa Rai lagi.“Kau tak harus melakukan ini Jodhaa, bila memang hatimu tak mau.” ucap Bintang lagi. Dengan tersenyum Putri Jodhaa Rai menggelengkan kepalanya.“Ini demi negara dan rakyat yang akan menderita karena peperangan ini kak. Jodhaa harus melakukannya.” ucap Putri Jodhaa Rai lagi, sehingga membuat Bintang semakin menarik nafas panjang.“Kau memang wanita yang sangat baik Jodhaa, mengorbankan hati dan perasaanmu demi negara” ucap Bintang lagi.“Itulah nasib seorang putri kerajaan kak” ucap Putri Jodhaa Rai lagi. Bintang menggenggam lembut kedua tangan halus Putri Jodhaa Rai. Putri Jodhaa Rai

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status