Sosok yang menjadi perhatian adalah sosok Sultan Malik Shah sendiri yang kini sudah tampak duduk disinggasana emasnya. Sosok seorang laki-laki bertubuh tinggi tegap, kekar dan perkasa. Kumis besarnya tampak melintang diatas bibirnya. Mengenakan mahkota dan perhiasan emas yang begitu gemerlap disekujur tubuhnya, tatapan matanya tajam kearah orang-orang yang kini masih menjura hormat kepadanya. Sultan Malik Shah terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat orang-orang padanya. Setelah itu, semuanya kembali duduk ditempatnya masing-masing.
Jubir istana Ahmadnagar terlihat kembali maju kedepan panggung kehormatan disebelah kiri.
“Selamat datang untuk semua pendekar yang akan mengikuti uji kemampuan” ucap jubir istana. “Saat ini yang sudah mendaftar ada 18 orang pendekar. Mari kita berikan sambutan yang meriah untuk mereka semua” sambung jubir istana lagi. Seketika saja tempat itu langsung disambut dengan tepuk tangan gemuruh yang memb
Prajurit itu tampak berbicara dengan Sultan Malik Shah, kali ini terlihat Sultan Malik Shah memalingkan pandangannya kearah Putri Jodhaa Rai yang masih berada dibawah tangga panggung kehormatan, lalu kemudian terlihat kepala Sultan Malik Shah mengangguk.Prajurit itu kembali menjura hormat dan segera menuju kearah Putri Jodhaa Rai, sementara itu Sultan Malik Shah terlihat memerintahkan seorang prajurit untuk menyiapkan kursi singgasana satu lagi disebelahnya. Terlihat Putri Jodhaa Rai mulai menaiki panggung kehormatan, lalu duduk dikursi singgasana yang telah dipersiapkan untuknya disebelah Sultan Malik Shah. Semua pandangan masih tertuju kearah Putri Jodhaa Rai, semua mencoba untuk melihat wajah yang ada dibalik sari kerudung yang dikenakan oleh Putri Jodhaa Rai.“Tak biasanya kau ingin melihat hal seperti ini Jodhaa, biasanya kau paling tidak suka kekerasan” ucap Sultan Malik Shah yang bingung dan heran melihat kearah Putri Jodhaa Rai. “Apakah ada s
Suasana gemuruh yang terjadi ditempat itu, tak menghalangi Bintang dan Putri Jodhaa Rai untuk saling pandang satu sama lain. Sultan Malik Shah yang berada disebelah Putri Jodhaa Rai tampak baru menyadari hal itu, lalu Sultan Malik Shah ikut-ikutan menatap kearah rombongan para pendekar yang masih duduk ditempatnya, Sultan Malik Shah tidak tau, mana diantara pendekar itu yang menarik perhatian Putri Jodhaa Rai.“Jodhaa. Apa kau mengenal salah satu dari pendekar itu?” tanya Sultan Malik Shah hingga mengejutkan Putri Jodhaa Rai yang segera tersadar dari keadaannya.“Tidak ayahanda, tidak ada” ucap Putri Jodhaa Rai cepat seraya kembali mengalihkan pandangannya kearah pertarungan yang terjadi diatas arena pertarungan. Beberapa diantaranya terlihat sudah roboh jatuh dari atas arena pertarungan, beberapa lagi masih bertarung dengan sengit. Sementara hari sudah semakin siang, matahari sudah berada dipuncaknya.Pertarungan terus berlangsung sengit
Daggg!Dengan mendengus kesal, pendekar golok pencabut nyawa langsung membanting golok buntungnya, lalu tanpa basi basi berbalik pergi meninggalkan tempat itu. Bersamaan dengan kepergian pendekar golok pencabut nyawa, Pendekar cambuk api terlihat mengangkat tangan kanannya keatas sebagai tanda kemenangannya.“HORE !”“HEBAT! HEBATTT!”“BENAR-BENAR HEBAT!”Kemenangan Pendekar cambuk api langsung disambut dengan sorak sorai para pendukungnya yang gagap gempita memenuhi tempat itu. Salah seorang prajurit tampak segera menghampiri Pendekar cambuk api dan mengarahkannya untuk duduk ditempat yang telah dipersiapkan untuk pemenang sepertinya.Keriuhan yang terjadi ditempat itu kembali terhenti saat jubir istana Ahmadnagar mengangkat tangan kanannya keatas.“Kelompok kedua yang namanya akan disebutkan, silahkan naik ke arena pertarungan!” ucap jubir istana lagi. Satu demi satu nama pendekar dise
Kini masih tersisa dua orang pendekar yang terlihat berusaha mati-matian melawan dua pakaian terbang yang menyerang mereka, bahkan kini ;Wesshhh ! Wesshhh !Dua pakaian terbang yang tadi sudah mengalahkan kedua lawan mereka, kini sudah ikut bergabung menyerang kedua lawan mereka yang tersisa. Dikeroyok oleh 4 pakaian yang berputar-putar terbang melayang laksana tornado kecil itu, membuat kedua pendekar yang tersisa sangat kewalahan, bahkan ;Desshhh !Salah satunya terlambat menghindar hingga tubuhnya terhantam serangan salah satu pakaian terbang tersebut, sosok pendekar itu langsung terjatuh terjengkang kebelakang, berguling-guling hingga 2 tombak kebelakang."Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut pendekar tersebut.Weesshhh!Pakaian terbang malayang yang tadi telah menyerangnya, kembali memburu kearahnya. Sungguh luar biasa pakaian berputar-putar terbang melayang laksana tornado kecil terse
Weesshhh...!Tapi pendekar wanita bayang-bayang kembali menghilang dan menjelma menjadi pakaian melayang terbang yang langsung bergerak memutari tubuh pendekar golok kembar .Wuuutt ! Wuuutt !Tapi pendekar golok kembar terus menebaskan golok ditangannya kearah pakaian melayang terbang yang terus memutari tubuhnya hingga tanpa sadar kini sosok pendekar golok kembar sudah terlilit dengan keras, bahkan golok ditangan pendekar golok kembar langsung terlepas akibat kuatnya lilitan pakaian melayang terbang tersebut. Pakaian melayang terbang itu sendiri yang sudah melilit tubuh pendekar golok kembar dari kaki hingga sebatas bahu tampak kini kembali menjelma dibagiannya menjadi kepala pendekar wanita bayang-bayang, seperti seekor ular tapi tanpa tubuh, hanya kepalanya saja yang terlihat dihadapan pendekar golok kembar, sedangkan bagian tubuhnya kebawah masih berbentuk pakaian melayang terbangnya yang sudah melilit tubuh pendekar golok kembar.“Menyerah ata
Semua perhatian langsung tertuju kearah datangnya asal suara yang berasal dari rombongan peserta pendekar dari kelompok 3. bahkan rombongan dibarisan peserta pendekar juga ikut berpaling kearah asal suara yang ada didekat mereka, termasuk rombongan Sultan Malik Shah yang menghentikan langkah mereka untuk menuruni panggung kehormatan.Suara itu berasal dari sosok bertopeng biru dengan ikat kepala yang melingkar dikepalanya, sebilah pedang tampak tersampir dipunggungnya. Tentu kita kenal dengan sosok karena memang tak lain adalah Bintang yang sedang dalam penyamaran. Bintang segera melangkah kearah panggung arena pertarungan. Sementara itu Sultan Malik Shah dan rombongan tampak kembali duduk ditempatnya untuk mengetahui apa yang terjadi.Bintang yang sudah berada di arena pertarungan segera menjura hormat dihadapan Sultan Malik Shah. Putri Jodhaa Rai yang saat itu juga kembali ketempatnya tampak tak berkedip menatap kearah Bintang. Jubir istana yang tampak ingin marah ka
Lima orang pendekar yang namanya dipanggil segera naik kearena pertarungan, tapi anehnya, kelima pendekar tersebut tidak mengambil jarak seperti para pendekar di kelompok-kelompok sebelumnya, sepertinya mereka kompak untuk satu tujuan ;“Kita beri pelajaran dia bersama-sama, setelah kita mengalahkannya. Kita baru bertarung satu lawan satu!” ucap salah satu pendekar, rupanya para peserta pendekar telah bersepakat untuk mengeroyok Bintang secara bersama-sama, ini tak lain dan tak bukan karena ucapan Bintang yang dinilai terlalu sombong dan meremehkan mereka. Tapi Bintang justru tersenyum melihat hal itu.“Bagus. Itu yang kuharapkan, dengan begitu, tidak butuh lama waktu pertarungan ini!” ucap Bintang berdiri dengan gagah seraya mengangkat tangan kanannya dan memberikan tanda kepada lima pendekar yang ada dihadapannya untuk menyerang dirinya.“Ayo kita hajar orang sombong ini!” ucap salah satu pendekar.“Ayo!”
“Sekarang giliranku!” ucap Bintang dengan suara lantang dan keras.Wuuuttt!Dengan gerakan yang sangat cepat sekali, tubuh Bintang yang berada diudara berbalik kebawah dan seperti seekor rajawali yang menyambar mangsanya yang ada dibawah, Bintang meluruk kebawah.Kelima pendekar yang ada dibawah langsung bersikap waspada untuk menanti datangnya serangan yang dilancarkan lawan mereka dari atas.Blepp! Blepp! Blepp! Blepp! Blepp!Tapi wajah kelimanya langsung berubah saat sosok lawan mereka tiba-tiba saja lenyap dari pandangan dan muncul ditempat yang berbeda, lenyap lagi dan muncul lagi ditempat yang berbeda, begitu seterusnya yang Bintang lakukan.Saat ini Bintang memang tengah menggunakan salah satu kesaktian halimunnya, yang bernama ‘Langkah Siluman’. Sehingga sosok Bintang mampu menghilang dan muncul dimana tempat yang Bintang inginkan.TUK !Tau-tau saja satu totokan Bintang berhasil dilayan