Daggg!
Dengan mendengus kesal, pendekar golok pencabut nyawa langsung membanting golok buntungnya, lalu tanpa basi basi berbalik pergi meninggalkan tempat itu. Bersamaan dengan kepergian pendekar golok pencabut nyawa, Pendekar cambuk api terlihat mengangkat tangan kanannya keatas sebagai tanda kemenangannya.
“HORE !”
“HEBAT! HEBATTT!”
“BENAR-BENAR HEBAT!”
Kemenangan Pendekar cambuk api langsung disambut dengan sorak sorai para pendukungnya yang gagap gempita memenuhi tempat itu. Salah seorang prajurit tampak segera menghampiri Pendekar cambuk api dan mengarahkannya untuk duduk ditempat yang telah dipersiapkan untuk pemenang sepertinya.
Keriuhan yang terjadi ditempat itu kembali terhenti saat jubir istana Ahmadnagar mengangkat tangan kanannya keatas.
“Kelompok kedua yang namanya akan disebutkan, silahkan naik ke arena pertarungan!” ucap jubir istana lagi. Satu demi satu nama pendekar dise
Kini masih tersisa dua orang pendekar yang terlihat berusaha mati-matian melawan dua pakaian terbang yang menyerang mereka, bahkan kini ;Wesshhh ! Wesshhh !Dua pakaian terbang yang tadi sudah mengalahkan kedua lawan mereka, kini sudah ikut bergabung menyerang kedua lawan mereka yang tersisa. Dikeroyok oleh 4 pakaian yang berputar-putar terbang melayang laksana tornado kecil itu, membuat kedua pendekar yang tersisa sangat kewalahan, bahkan ;Desshhh !Salah satunya terlambat menghindar hingga tubuhnya terhantam serangan salah satu pakaian terbang tersebut, sosok pendekar itu langsung terjatuh terjengkang kebelakang, berguling-guling hingga 2 tombak kebelakang."Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut pendekar tersebut.Weesshhh!Pakaian terbang malayang yang tadi telah menyerangnya, kembali memburu kearahnya. Sungguh luar biasa pakaian berputar-putar terbang melayang laksana tornado kecil terse
Weesshhh...!Tapi pendekar wanita bayang-bayang kembali menghilang dan menjelma menjadi pakaian melayang terbang yang langsung bergerak memutari tubuh pendekar golok kembar .Wuuutt ! Wuuutt !Tapi pendekar golok kembar terus menebaskan golok ditangannya kearah pakaian melayang terbang yang terus memutari tubuhnya hingga tanpa sadar kini sosok pendekar golok kembar sudah terlilit dengan keras, bahkan golok ditangan pendekar golok kembar langsung terlepas akibat kuatnya lilitan pakaian melayang terbang tersebut. Pakaian melayang terbang itu sendiri yang sudah melilit tubuh pendekar golok kembar dari kaki hingga sebatas bahu tampak kini kembali menjelma dibagiannya menjadi kepala pendekar wanita bayang-bayang, seperti seekor ular tapi tanpa tubuh, hanya kepalanya saja yang terlihat dihadapan pendekar golok kembar, sedangkan bagian tubuhnya kebawah masih berbentuk pakaian melayang terbangnya yang sudah melilit tubuh pendekar golok kembar.“Menyerah ata
Semua perhatian langsung tertuju kearah datangnya asal suara yang berasal dari rombongan peserta pendekar dari kelompok 3. bahkan rombongan dibarisan peserta pendekar juga ikut berpaling kearah asal suara yang ada didekat mereka, termasuk rombongan Sultan Malik Shah yang menghentikan langkah mereka untuk menuruni panggung kehormatan.Suara itu berasal dari sosok bertopeng biru dengan ikat kepala yang melingkar dikepalanya, sebilah pedang tampak tersampir dipunggungnya. Tentu kita kenal dengan sosok karena memang tak lain adalah Bintang yang sedang dalam penyamaran. Bintang segera melangkah kearah panggung arena pertarungan. Sementara itu Sultan Malik Shah dan rombongan tampak kembali duduk ditempatnya untuk mengetahui apa yang terjadi.Bintang yang sudah berada di arena pertarungan segera menjura hormat dihadapan Sultan Malik Shah. Putri Jodhaa Rai yang saat itu juga kembali ketempatnya tampak tak berkedip menatap kearah Bintang. Jubir istana yang tampak ingin marah ka
Lima orang pendekar yang namanya dipanggil segera naik kearena pertarungan, tapi anehnya, kelima pendekar tersebut tidak mengambil jarak seperti para pendekar di kelompok-kelompok sebelumnya, sepertinya mereka kompak untuk satu tujuan ;“Kita beri pelajaran dia bersama-sama, setelah kita mengalahkannya. Kita baru bertarung satu lawan satu!” ucap salah satu pendekar, rupanya para peserta pendekar telah bersepakat untuk mengeroyok Bintang secara bersama-sama, ini tak lain dan tak bukan karena ucapan Bintang yang dinilai terlalu sombong dan meremehkan mereka. Tapi Bintang justru tersenyum melihat hal itu.“Bagus. Itu yang kuharapkan, dengan begitu, tidak butuh lama waktu pertarungan ini!” ucap Bintang berdiri dengan gagah seraya mengangkat tangan kanannya dan memberikan tanda kepada lima pendekar yang ada dihadapannya untuk menyerang dirinya.“Ayo kita hajar orang sombong ini!” ucap salah satu pendekar.“Ayo!”
“Sekarang giliranku!” ucap Bintang dengan suara lantang dan keras.Wuuuttt!Dengan gerakan yang sangat cepat sekali, tubuh Bintang yang berada diudara berbalik kebawah dan seperti seekor rajawali yang menyambar mangsanya yang ada dibawah, Bintang meluruk kebawah.Kelima pendekar yang ada dibawah langsung bersikap waspada untuk menanti datangnya serangan yang dilancarkan lawan mereka dari atas.Blepp! Blepp! Blepp! Blepp! Blepp!Tapi wajah kelimanya langsung berubah saat sosok lawan mereka tiba-tiba saja lenyap dari pandangan dan muncul ditempat yang berbeda, lenyap lagi dan muncul lagi ditempat yang berbeda, begitu seterusnya yang Bintang lakukan.Saat ini Bintang memang tengah menggunakan salah satu kesaktian halimunnya, yang bernama ‘Langkah Siluman’. Sehingga sosok Bintang mampu menghilang dan muncul dimana tempat yang Bintang inginkan.TUK !Tau-tau saja satu totokan Bintang berhasil dilayan
Istana Ahmadnagar malam itu mengadakan perjamuan untuk menyambut bergabungnya tiga orang pendekar yang memenang uji kepandaian tadi sore. Mereka adalah Pendekar cambuk api, pendekar wanita yang menyebut dirinya sebagai sibayang-bayang dan yang terakhir adalah si bayang biru yang tak lain adalah Bintang.Semua pendekar dan pejabat istana telah berkumpul di aula perjamuan, hanya menunggu kedatangan Sultan Malik Shah. Sultan Malik Shah sendiri tampak baru saja keluar dari kamarnya.“Ayahanda..!” sebuah suara lembut terdengar menyapa dan membuat Sultan Malik Shah menghentikan langkahnya dan berpaling.Sesosok anggun tampak berdiri beberapa tombak darinya, lalu dengan anggun tampak berjalan mendekat kearahnya. Sosok ini tampak mengenakan pakaian serba merah dengan mengenakan sari kerudung dikepalanya, sosok yang kita kenal sebagai Putri Jodhaa Rai.“Apa yang kau lakukan disini, Jodhaa?” tanya Sultan Malik Shah lagi heran meliha
“Saat melihat pertarungan sibayang biru tadi sore, Jodhaa lihat jurus-jurusnya sangat indah dan menarik ayahanda, karena itulah Jodhaa tertarik untuk belajar ilmu beladiri” ucap Putri Jodhaa Rai lagi. Sultan Malik Shah tampak terdiam mendengar hal itu.“Jodhaa mohon ayahanda. Biarkan Jodhaa belajar ilmu beladiri darinya” ucap Putri Jodhaa Rai memelas.“Kau ini Jodhaa. Kalau sudah memelas begitu, ayahanda bisa apa” ucap Sultan Malik Shah menyerah dan menarik nafas panjangnya kembali. Putri Jodhaa Rai hanya tertawa kecil melihat dan mendengar hal itu.Keduanya lalu meneruskan langkah menuju aula perjamuan.-o0o-Di aula perjamuan. Semua tampak menunggu kedatangan Sultan Malik Shah, beda halnya dengan Bintang yang sejak tadi terlihat mengedarkan pandangannya keseluruh tempat itu, seperti tengah mencari sesuatu.“Dimana nona Anvesh?” batin Bintang yang rupanya mencari Ratu Neraka Es, karen
“Tuan bayang biru.. silahkan mendekat kehadapan tuan sultan” ucap pembantu utama Sultan Malik Shah dengan lantang.Seketika saja semua pandangan langsung mengarah kearah Bintang.“Silahkan kemari, tuan bayang biru” ucap pembantu utama Sultan Malik Shah lagi.Bintangpun bangkit berdiri dan berjalan menuju kearah Sultan Malik Shah dan Putri Jodhaa Rai. Lima tombak dihadapan Sultan Malik Shah dan Putri Jodhaa Rai, Bintang berhenti lalu menjura hormat.“Silahkan duduk, tuan” ucap Sultan Malik Shah.“Terima kasih, tuan sultan”“Tuan bayang biru. Boleh aku tau namamu?” tanya Sultan Malik Shah lagi. Bintang terlihat terdiam mendengar hal itu, hingga ;“Nama saya Bobou, tuan sultan” ucap Bintang akhirnya.“Tuan Bobou. Perkenalkan, ini putriku, Putri Jodhaa Rai” ucap Sultan Malik Shah lagi memperkenalkan sosok Putri Jodha