Share

141. Bagian 8

Lagi-lagi Adriana hanya tersenyum. Lalu mengangguk sambil berkata,

“Lanjutkan, Tuan”

Kembali Bintang bergerak. Saat menarik keluar hingga tertinggal kepalanya saja, terlihat cairan merah kental melumuri benda tumpul besar yang baru keluar dari dalam sana.

Serrr..! Kemudian menetes keluar dari celah-celah yang ada.

Darah keperawanan!

Dilumatnya bibir ranum Adriana untuk meredam rintihan yang keluar. Sejenak yang terdengar dalam gubuk aneh di tengah laut itupun hanya erangan dan rintihan yang tersumbat.

“Adriana! Kaitkan kakimu ke punggungku," kata Bintang kemudian. Adriana segera melakukan apa yang diperintahkan Bintang.

Pelan-pelan, area bawah Bintang yang luar biasa itu ditarik lalu majukan lagi. Tarik lagi, majukan lagi.

Akan halnya Adriana, ia merasakan sebuah sensasi luar biasa antara sakit dan nikmat. Ada kalanya ia pun mengernyit kesakitan dan mendesis keras saat sedikit demi sedikit benda bulat kenyal itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status