Pagi datang !
Sinar mentari terlihat masuk diantara celah-celah dinding gubuk aneh yang berada ditengah-tengah lautan dimana didalamnya terlihat sosok Bintang dan Adriana yang masih tertidur dengan posisi kepala Adriana yang berada diatas dada Bintang. Seonggok pakaian menutupi tubuh keduanya, hanya saja karena tidak terlalu besar sehingga hampir bisa dikatakan, sekujur tubuh telanjang keduanya hampir terlihat dengan mata telanjang.
Adriana terbangun saat sinar mentari menerpa wajahnya, yang terpandang pertama dimatanya adalah dada bidang yang saat ini tengah dipeluknya. Terlihat Adriana dengan cepat mengangkat wajahnya, menatap raut wajah tampan yang tak lain adalah Bintang yang ada dihadapannya. Adriana terdiam menatap wajah Bintang, entah sedang memikirkan apa, hingga saat kedua mata Bintang terbuka, Adrianapun tak menyadari.
Bintang hanya tersenyum melihat Adriana yang termenung hingga tak menyadari kalau saat ini Bintang tengah menatapnya, kesempatan ini be
SEBUAH pulau yang cukup luas kini terpampang didepan Bintang dan Adriana yang tengah berdiri menatapnya, saat ini gubuk terapung yang Bintang dan Adriana gunakan hanya berjarak belasan tombak saja dari pulau yang terlihat cukup luas berpasir putih itu.“Apakah dari pulau ini kekuatan aneh yang tuan rasakan itu?” tanya Adriana memastikan seraya menoleh kearah Bintang. Bintang tak menjawab, tapi menganggukkan kepalanya.“Ayo kita hampiri pulau itu, Adriana” ucap Bintang“Berenang?”Bintang tersenyum.“Maunya gimana?”Adriana ikut tersenyum, entah apa maksud senyumannya, tapi ;“Aoowww..!”Adriana menjerit kaget bercampur manja saat tiba-tiba saja Bintang sudah mengangkat sosoknya kedalam pondongannya, dengan wajah tersenyum, Adriana melingkarkan kedua tangannya dileher Bintang.“Sudah siap?” tanya Bintang kearahnya.Adriana mengangguk dengan tersenyum sumringah, lalu merapatkan kepalanya kedada Bintang. Seakan takut jatuh atau karena memang ingin dimanja. Adriana yang selama ini terkena
"Hemm.. cahaya apa itu?" pikir Bintang, “Aneh sekali jika dalam danau yang gelap seperti ini ada bagian yang bisa memancarkan cahaya"Bintang segera berenang mendekat. Begitu sampai, yang dilihatnya ternyata sebuah batu berbentuk kubus yang sangat besar. Dibatu persegi empat itu terdapat aksara-aksara yang Bintang tak mengerti artinya. Batu persegi empat yang berukuran besar itu terlihat sudah dipenuhi oleh ganggang hijau yang membuktikan kalau batu besar itu sudah lama berada ditempat itu.“Benda apa ini?" pikir Bintang lagi.Bintang lalu berenang mengitari batu kubus besar itu untuk mengamatinya lebih jelas.“Hanya ada tulisan disatu sisinya saja” batin Bintang lagi seraya kembali kedepan batu kubus besar itu. Bintang mengamati lebih jelas batu kubus besar yang ada dihadapannya. Bintang memperhatikan aksara-aksara aneh yang tertulis dibatu tersebut dan Bintang benar-benar tidak mengerti apa artinya.Bintang mengulurkan tangannya untuk menyentuh batu kubus besar itu.Jleekkk..!Binta
“Jadi. Bagaimana?” tanya Adriana. Bintang terdiam sejenak memikirkan bagaimana cara yang terbaik untuk melakukannya, sementara dihadapannya Adriana masih menunggu dengan tak sabar.“Ada satu cara” ucap Bintang akhirnya.“Apa?” tanya Adriana dengan cepat.“Cara yang sama ketika aku menemuimu dipenjara dulu” ucap Bintang. Adriana terlihat tercenung, mencoba mengingat apa yang dikatakan Bintang dan tiba-tiba saja wajah Adriana berubah.“Itu. Kemampuan apa tuan? Suara tuan ada, tapi wujud tuan tidak kelihatan?” tanya Adriana setelah mengingatnya.“Namanya ajian kelana sukma”“Ajian kelana sukma.” ulang Adriana bingung dan kagum bercampur menjadi satu. “Ilmu kesaktian apa itu tuan?”“Ajian yang bisa membuat sukmamu keluar dari tubuhmu Adriana” ucap Bintang lagi. Kembali wajah Adriana berubah mendengar hal itu.“Sukma. Sukma itu apa tuan?” tanya Adriana bingung. Bintang sendiri bingung bagaimana harus menjelaskannya, tapi...“Kau bisa menyebutnya jiwa atau roh” jelas Bintang agar lebih muda
“I-ini..ini benar-benar luar biasa tuan” ucap Adriana, sangking gembiranya Adriana langsung melompat ingin memeluk Bintang, tapi sukma Adriana seperti menangkap angin, sosok Bintang tampak dilewati begitu saja oleh Adriana, Adriana baru menyadari kalau yang ada dihadapannya juga merupakan sukma Bintang. Bintang hanya tersenyum melihat hal itu, dan ;“Ayo kita masuk kedalam danau sekarang!” ajak Bintang, Adriana hanya terlihat mendengus nafas kesalnya, tapi ikut melangkah juga mengiringi langkah Bintang kearah danau.“Sudah siap?” tanya Bintang. Kali ini Adriana mengangguk dengan mantap.“Ayo !!”Huupp ! Huup !Bersamaan kedua melompat masuk kedalam air, tak ada sedikitpun suara air terdengar, bahkan riak airpun tak terlihat saat kedua sukma itu masuk kedalam air.Di dalam air, benar saja. Adriana sedikitpun tak merasakan kesulitan, bahkan dia mampu bernafas seperti berada diatas daratan saja, bahkan Adriana tak perlu susah-susah menggerakkan tubuhnya yang berenang cepat menuju kedasar
“Mengerti?” ucap Bintang lagi.Adriana yang awalnya tidak mengerti maksud Bintang. Tiba-tiba saja wajahnya berubah, kini Adriana memahami apa maksud tindakan Bintang tadi. Bahkan kini terlihat Adriana tengah menepuk-nepuk batu kubus besar itu dengan telapak tangannya.“Iya, ini aneh tuan. Seharusnya wujud sukma kita bisa menembus batu ini seperti tangan tuan menembus tubuh saya tadi, tapi kenapa batu ini tidak bisa ditembus dengan sukma kita ya” ucap Adriana baru menyadari keanehan yang terjadi pada batu tersebut.“Coba kau baca tulisan yang ada dibatu itu Adriana, siapa tau ada petunjuk yang bisa kita dapatkan” ucap Bintang akhirnya. Adriana mengangguk menatap dan kini Adriana terlihat dengan serius menatap aksara-aksara yang ada dibatu kubus besar itu. Lalu kemudian berpaling kembali kearah Bintang.“Bagaimana Adriana, apakah kau bisa membacanya?” tanya Bintang lagi dengan cepat.“Bisa t
Adriana terpaku termangu melihat sosok yang berdiri dihadapannya. Sosok seorang wanita berpakaian layaknya seorang Dewi dengan make up yang sangat nyentrik, wajahnya tampak memancarkan aura keemasan, tapi yang membuat kedua mata Adriana membesar saat melihat sosok dihadapannya itu tampak memiliki banyak tangan dan yang paling mengejutkan Adriana adalah keadaan kedua mata wanita tersebut, dimana kedua mata wanita itu tampak terpejam, tapi dikedua kelopak matanya tampak sepasang mata lagi yang saat ini tengah menatap kearahnya. Sungguh aneh tapi juga menggidikkan sosok wanita yang ada dihadapan Adriana ini.“Siapa namamu gadis cantik?” terdengar kembali suara wanita bertangan banyak ini bertanya kepada Adriana. Anehnya saat dia berbicara, bibirnya tidak sedikitpun terbuka dan bergerak, tapi kata-kata itu terdengar jelas oleh Adriana.“Saya a..ad.. Adriana” ucap Adriana dengan gugup. “De..dewi siapa?” sambung Adriana bertanya. Yang dita
“Bagaimana?” sosok itu kembali berucap tanpa menggerakkan bibirnya sedikitpun. Ditempatnya Adriana terlihat terpaku melihat apa yang terjadi dihadapannya, tentu saja Adriana mengenali semua sosok-sosok yang terus berubah wujud dihadapannya tersebut, karena sosok-sosok itu adalah sosok para dewa dan para Dewi yang paling dipuja-puja di negerinya. Apalagi kini dihadapan Adriana berdiri sosok yang paling dihormati dan dipuja-puja olehnya, yaitu sosok Dewa Wisnu. Melihat sosok dihadapannya, Adriana hanya berdiri terpaku, bahkan sampai lupa menutup mulutnya kembali.“Aku dikenal dengan banyak nama, tapi kau boleh memanggilku Dewi Awatara” ucap sosok itu lagi seraya berubah kembali ke wujud pertamanya, sosok wanita berpakaian layaknya seorang Dewi memiliki banyak tangan.“Dewi Awatara” ulang Adriana tanpa berkedip sedikitpun.“Aku bisa berubah menjadi apapun yang kuinginkan”“Menjadi apapun ?” ulang Ad
Baik Bintang maupun Dewi Awatara yang sama-sama saling memandang, sebenarnya saling mencoba mengukur kekuatan masing-masing, inilah yang membuat keduanya saling terdiam satu sama lain.“Siapa kau, anak muda?” tanya Dewi Awatara angkat bicara terlebih dahulu.“Aku Bintang, kau siapa ?” balik Bintang bertanya.“Aku Awatara. Bagaimana kau bisa masuk ketempat ini?” ucap Dewi Awatara memperkenalkan dirinya dan langsung bertanya.“Tak ada tempat yang tak bisa kumasuki”“Tanpa izinku, tak ada manusia yang bisa masuk ke cangkang kehidupan abadiku ini, kecuali...” Dewi Awatara menghentikan ucapannya dan menatap sosok Bintang lebih seksama. Sementara Adriana terlihat penasaran dengan apa yang diucapkan oleh Dewi Awatara.“Kecuali kau seorang dewa” sambung Dewi Awatara lagi hingga membuat paras Adriana terlihat langsung berubah, lalu berpaling menatap kearah Bintang. Adria