Baik Bintang maupun Dewi Awatara yang sama-sama saling memandang, sebenarnya saling mencoba mengukur kekuatan masing-masing, inilah yang membuat keduanya saling terdiam satu sama lain.
“Siapa kau, anak muda?” tanya Dewi Awatara angkat bicara terlebih dahulu.
“Aku Bintang, kau siapa ?” balik Bintang bertanya.
“Aku Awatara. Bagaimana kau bisa masuk ketempat ini?” ucap Dewi Awatara memperkenalkan dirinya dan langsung bertanya.
“Tak ada tempat yang tak bisa kumasuki”
“Tanpa izinku, tak ada manusia yang bisa masuk ke cangkang kehidupan abadiku ini, kecuali...” Dewi Awatara menghentikan ucapannya dan menatap sosok Bintang lebih seksama. Sementara Adriana terlihat penasaran dengan apa yang diucapkan oleh Dewi Awatara.
“Kecuali kau seorang dewa” sambung Dewi Awatara lagi hingga membuat paras Adriana terlihat langsung berubah, lalu berpaling menatap kearah Bintang. Adria
“Aku juga menyayangi tuan, menyayangi tuan dengan sepenuh hatiku” ucap Adriana dipelukan Bintang. Bintangpun balas memeluknya dengan hangat dan mesra.Kini sepasang sejoli ini terlihat saling memeluk dengan menumpahkan hati dan perasaan masing-masing didalam pelukan mereka. Hingga akhirnya keduanya terlihat saling merenggangkan pelukan dan saling tersenyum memandang satu sama lain. Adriana kemudian berpaling kearah Dewi Awatara yang saat ini masih berdiri melayang dihadapan mereka.“Maaf dewi. Aku tak bisa memenuhi keinginan dewi!” ucap Adriana dengan tegas. Wajah Dewi Awatara terlihat berubah mendengar hal itu.“Cinta hanya akan membawa luka dan kesengsaraan bagimu Adriana. Bila kau menjadi muridku, kau akan menjadi seorang Dewi penguasa dunia ini, lelaki manapun akan bertekuk lutut dihadapanmu!” ucap Dewi Awatara lagi, tapi Adriana justru tersenyum mendengar hal itu.“Aku tak perlu membuat semua lelaki bertekuk
Tubuh badak bercula satu sedikit demi sedikit semakin tenggelam, bahkan kini dua pertiga tubuh hitamnya sudah masuk ke dalam tanah.Serrr....!Tubuh Bintang berkelebat cepat ke arah badak. Lalu sepasang tapak tangan Bintang tepat menghajar ke arah batok kepala si badak.Bugh! Bugh! Plakk!Derr!Justru tubuh Bintang yang terpental."Kuat juga!" desis Bintang sambil mengibas-ngibaskan tangannnya yang ngilu sesaat.Hyyyaattt !!!Penasaran, Bintang kembali menerjang ke arah Badak.Bugh! Bugh!Pukulan bertenaga dalam tinggi, tidak sanggup menerobos tebalnya hawa pelindung badak yang sedari awal cuma cuek bebek sambil sesekali merem-melek meski dihantam begitu rupa.Sementara, tubuh Badak hanya tinggal sebatas leher dan dua kaki depan di luar, sisanya sudah "dimakan" tanah.Bluub! Pashh!Asap hitam berbuntal-buntal keluar. Tubuh Badak kembali diselimuti asap dan pada akhirnya ... sosok badak b
“Siapa sebenarnya kau ini, anak muda?” tanya Dewi Awatara lagi“Aku Ksatria Pengembara” ucap Bintang singkat“Ksatria Pengembara” ulang Dewi Awatara merasa heran dan bingung karena memang Dewi Awatara tak pernah mendengar nama itu. Hal ini tentu saja dikarenakan Dewi Awatara sudah terlalu lama berada di cangkang kehidupan abadinya.Sejenak Dewi Awatara mengarahkan pandangannya kearah Adriana.“Kalau aku sampai kalah, aku takkan punya muka lagi didepan calon muridku itu” batin Dewi Awatara lagi.Dewi Awatara kembali memasang kuda-kuda kokoh. Sepasang tangannya di telentangkan di depan dada dengan mulut berkomat-kamit seperti membaca sesuatu.Blubb ...! bluubb..! bluubb..! bluubb..!Dari bawah kaki Dewi Awatara kembali menyembur asap tebal bergulung-gulung dan membungkus sosok Dewi Awatara, kali ini asap tebal itu terlihat sangat besar, hingga ;Hroaagghhh..!Blammm.
Ledakan demi ledakan terjadi diudara akibat pertarungan kedua naga raksasa tersebut, tempat yang tidak memiliki langit itu terlihat mulai gelap.Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !Ledakan yang terjadi semakin dahsyat dan mengerikan, pemandangan yang terjadi seperti kiamat kecil yang tengah berlangsung. Naga putih terlihat terbang menjauh.Hroaagghhh..!Naga putih meraung keras memecah angkasa, dan ;Wuuusshhh !!!Naga Putih melepaskan gelombang badai api raksasa kearah Naga Manggala.Ghraaghhhhh...!Naga Manggala ikut meraung dengan keras, dan ;Brrussshhhh !!!Naga Manggala menyemprotkan gelombang air raksasa kearah gelombang api raksasa yang tengah menuju kearahnya.Blasssshhhhhh..!Gelombang api dan air bertemu ditengah-tengah hingga menimbulkan suara gesekan-gesekan yang kuat. Kini kedua naga ini bertarung hebat dengan api dan airnya, terkadang api milik Na
Bintang menyadari kalau lawan yang dihadapi oleh Naga Manggala saat ini bukanlah monster sembarangan, dari sosok dan aura tenaga yang dikeluarkannya, Bintang benar-benar tau kekuatan Godzilla benar-benar tak bisa dipandang remeh. Maka Bintang segera merapatkan kedua telapak tangannya didepan dada, sebuah bayangan putih muncul diatas kepala Bintang. Bayangan putih yang secara perlahan mulai menyelimuti sosok Naga Manggala. Rupanya Bintang telah mengerahkan Segel Dewa Langit, Jubah Sakti Sembilan Dewanya untuk melindungi Naga Manggalanya.Sosok Naga Manggala kini terlihat semakin gagah dan kokoh setelah diliputi aura putih dari Segel Dewa Langit, Jubah Sakti Sembilan Dewa.Aaooorgggghhhhh !!!Godzilla lebih dulu menyerang kedepan.Ghraaghhhhh...!Naga Manggala meraung keras dan ikut melesat kedepan.Kini pertempuran dahsyatpun kembali terjadi dikedua bela
Wajah Bintang berubah pucat saat melihat gelombang ledakan itu begitu dahsyatnya, tempat yang tak beratap langit itu bagaikan mau runtuh, tanah ditempat itu bergoncang hebat bagaikan dilanda gempa maha dahsyat. Bintang lebih terkejut lagi saat melihat sosok Adriana yang ada dibawah yang menatap dengan pucat tanpa darah kearah dahsyatnya gelombang ledakan yang saat ini tengah menuju kearahnya, maka Bintang bertindak cepat.Blepp...!Sosok Bintang menghilang diudara, dan ;Blepp...!Tau-tau sudah muncul didekat Adriana,“Adriana, cepat berlindung dibelakangku!” ucap Bintang keras, Adriana yang melihat Bintang muncul didekatnya segera bersembunyi dibelakang punggung Bintang dengan sangat cepat, wajahnya terlihat pucat pasi, putih seakan tanpa darah.Bintang sendiri cepat merapatkan kedua telapak tangannya didepan dada, sebuah bayangan perak besar muncul diatas kepala Bintang.“Monochrome Dimension!”
“Ada sesuatu disana!” ucap Bintang menunjuk kearah depan, Adriana ikut memalingkan pandangannya, tak ada yang dapat dilihat Adriana kecuali tempat yang sudah rata dalam satu sapuan pandangan mata.“Ayo!” ucap Bintang mengajak Adriana menuju kearah depan, Adrianapun hanya mengikuti Bintang kedepan.Belasan tombak didepan, Adriana baru dapat melihat sesuatu yang tergeletak ditanah, tapi Adriana juga tidak dapat menebak benda apa itu. Saat keduanya sudah dekat, barulah keduanya dapat melihat benda yang ternyata adalah sebuah kitab usang tua yang mengeluarkan aura biru didalamnya.Bintang dan Adriana terlihat mengamati kitab usang tua itu dengan seksama, lagi-lagi Bintang mengerti apa yang tertulis dihalaman muka kita usang tua tersebut.“Apa tulisan diatas kitab ini Adriana?”“Kitab Purana Awatara” ucap Adriana memberitahukannya kepada Bintang.“Kitab Purana Awatara”
SEPENINGGAL Bintang dan Adriana meninggalkan cangkang kehidupan abadi yang merupakan tempat kediaman Dewi Awatara, samar-samar satu sosok muncul ditempat itu, semakin lama semakin terlihat jelas kalau sosok itu adalah sosok Dewi Awatara. Sebagaimana dikisahkan dalam cerita sebelumnya, setelah terjadi pertempuran dahsyat antara Bintang bersama Naga Manggalanya menghadapi sosok Dewi Awatara yang menjelma menjadi Godzilla, Sosok Godzilla ataupun Dewi Awatara hilang tak berbekas.Kini sosok Dewi Awatara kembali muncul setelah Bintang dan Adriana pergi meninggalkan tempat itu.“Siapa sebenarnya anak muda itu? tak mungkin dia manusia biasa” terdengar suara pelan Dewi Awatara yang tak habis pikir dengan lawan yang dihadapinya tadi yang tak lain adalah Bintang.“Apakah aku harus keluar dari cangkang kehidupan abadi ku ini untuk mencari tau siapa sebenarnya dia?” ucap Dewi Awatara lagi. Sejenak Dewi Awa