“Tapak es himalaya, heaaa!”.
Tuan Fikhar menyerang Bintang dengan tapak es himalayanya. Bintang cukup terkejut mendengar nama jurus Tuan Fikhar. Tapi Bintang tak ada waktu untuk berfikir, maka hanya dengan menggeoskan sedikit tubuhnya, serangan Tuan Fikhar lewat begitu saja, tapi Tuan Fikhar terus mengejar kemanapun tubuh Bintang bergerak dengan tapak es himalayanya. Lagi-lagi Bintang memperlihatkan kelasnya sebagai pendekar tanpa tanding didunia persilatan, kegesitan dan kelincahan Kelana Pemabuk dikerahkan.
“Tapak matahari, heaa!”. tiba-tiba saja sosok Tuan Baviyan sudah menyerang Bintang dari atas, menukik tajam bagaikan seekor burung rajawali yang akan menerkam mangsanya. Rupanya sejak tadi Tuan Baviyan mencoba mencari celak kosong saat Bintang lengah.
Mendapati serangan dari 2 arah, tidak membuat Bintang terdesak, bahkan ;
“Tendangan 8 Penjuru Mata Angin, yeaah!&rdquo
Tapi Tuan Baviyan tidak patah arang, dengan cepat mengambil sikap duduk meditasi, dengan kedua tangan kembali mengatup didepan dada.“Matahari emas, heaaaa!”. tiba-tiba saja Tuan Baviyan meneriakkan jurus dahsyatnya seraya mengangkat kedua telapak tangannya kearah langit, bersamaan dengan itu, tubuh Tuan Baviyan memancarkan cahaya pedar keemasan yang terang benderang memancarkan kearah segala penjuru.Dhuar...! Dhuar...! Dhuar...! Dhuar...!Ledakan-ledakan hebat terjadi disekitar tubuh Tuan Baviyan.Blep ! Blep ! Blep ! Blep ! Blep ! Blep ! Blep !Belasan sosok Bintang lenyap satu demi satu terkena pancaran pedar keemasan yang keluar dari kedua telapak tangan Tuan Baviyan yang terangkat kelangit. Ditempatnya, wajah Tuan Baviyan terlihat tersenyum melihat jurusnya berhasil mengalahkan jurus lawan. Kini hanya sosok Bintang yang asli yang masih berdiri dihadapan Tuan Baviyan.Tuan Fikhar terlihat mendekati sosok Tuan Baviya
Deebbhhh!! Deebbhhh!!Puncaknya, baik Bintang maupun kedua lawannya kini saling adu kekuatan dengan saling bertemu tapak ditengah-tengah, Bintang dengan kedua kedua tapak yang mengandung Matahari Terik & Rembulan Dingin, Tuan Fikhar dengan Ilmu tapak es himalaya miliknya dan Tuan Baviyan dengan tapak matahari miliknya. Adu kekuatan terus terjadi diantara ketiganya.Tuan Baviyan dan Tuan Fikhar tiba-tiba tersenyum sinis kearah Bintang yang ada dihadapan mereka.“Ilmu tapak es himalayaku lebih dahsyat dari ilmu dingin milikmu” ucap Tuan Fikhar.“Ilmu tapak matahariku juga lebih dahsyat dari ilmu panas milikmu” ucap Tuan Fikhar.“Kau takkan menang!” ucap Tuan Fikhar dan Tuan Baviyan hampir bersamaan dengan tersenyum sinis kepada Bintang.Senyum sinis diwajah keduanya pupus saat melihat lawan mereka tiba-tiba ikut tersenyum.“Benarkah ilmu kalian le
SEJAK menjadi pengawal, Bintang lebih banyak menemani Perdana Menteri Imad Shah Mulk dalam segala kegiatannya ketimbang harus mengawal istri Perdana Menteri Imad Shah Mulk, Sarahhajj, tapi memang ini yang Bintang harapkan untuk mendapatkan informasi yang banyak mengenai Kesultanan Berar, dan hal ini membuat Sarahhajj menjadi uring-uringan sendiri karena tidak memiliki kesempatan untuk bersama dan berdua-duaan dengan Bintang.Hari ini, dengan malas-malasan Sarahhajj tampak hanya berbaring saja diperaduan dikamarnya yang mewah.Tok ! Tok ! Tok !Terdengar ketukan pelan dipintu kamarnya.“Siapa?”“Lovely kak”Mendengar adiknya yang berada didepan pintu kamarnya, dengan malas-malasan Sarahhajj bangkit dari atas peraduan lalu berjalan kearah pintu.Kreaakk !Pintu kamar terbuka, seraut wajah cantik terlihat didepan pintu kamar.“Kunci lagi pintunya!” ucap Sarahhajj seraya berbalik kembali k
Malam itu, Sarahhajj kembali hanya berada dikamarnya, bermalas-malasan, sementara disebelahnya juga terlihat Lovelyhajj yang juga tengah berbaring bersebelahan dengannya, keduanya tenggelam dalam lamunan masing-masing, sesekali Lovelyhajj masih memalingkan pandangannya kearah Sarahhajj yang ada disebelahnya yang seakan tak perduli dengan keberadaan dirinya disebelahnya.Tok Tok! Tok Tok!!Sebuah ketukan terdengar pelan dipintu kamar. Hampir bersamaan Sarahhajj dan Lovelyhajj sama-sama memalingkan pandangan mereka kearah pintu kamar yang tertutup.Tok Tok! Tok Tok!!Kembali terdengar ketukan pelan itu bernada khas, wajah Sarahhajj terlihat berubah, lalu menatap kearah Lovelyhajj yang ada disebelahnya yang juga bingung, Sarahhajj segera bangkit, Lovelyhajj ikut-ikutan bangkit dan keduanya berjalan kearah pintu.Kreeaakk...!Pintu kamar terbuka, keduanya dapat melihat seorang pelayan istana berdiri didepan pintu kamar tersebut. Wajah pelayan in
Tok ! Tok ! Tok ! Tok !Terlihat Sarahhajj mengetuk pelan pintu kamar itu.Kreaakk...Tak lama pintu kamar itu terbuka dan Sarahhajj terlihat melangkah masuk. Lovely yang melihat hal itu segera membuka pintu kamar sebelahnya dan ikut masuk kedalamnya. Setelah menutup pintu kamar itu, Lovely dengan cepat berlari kearah sebuah lukisan besar yang ada dikamar itu, lukisan kumpulan raja rimba. Singa perkasa.Rupanya disalah satu mata lukisan singa tersebut, bisa dibuka dan Lovely gunakan untuk mengintip apa yang terjadi kamar sebelah antara kakaknya, Sarahhajj dan Bintang. Hal ini memang dikhususkan untuk setiap kamar tamu yang ada ditempat kediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk, hal ini dimaksudkan agar Perdana Menteri Imad Shah Mulk dapat dengan mudah mematai-matai gerak gerik setiap tamu yang dicurigai oleh Perdana Menteri Imad Shah Mulk. Sarahhajj dan Lovely sebagai orang dalam, tentu saja mengetahui tentang hal ini, makanya tadi Sarahhajj mengatakan kepa
“Sarahhajj” terdengar suara Bintang membuka suara.“Iya tuan”“Sepertinya ada yang mengintip dari ruang sebelah” ucap Bintang hingga membuat wajah Sarahhajj berubah terkejut, bukan karena terkejut mengetahui ada yang mengintip, tapi terkejut karena Bintang bisa mengetahui hal itu, tentu saja Sarahhajj tau, siapa yang mengintip mereka, tak lain adalah Lovelyhajj, adiknya.“Biarkan saja tuan...dia adikku.” ucap Sarahhajj dengan santai. Bintang sendiri hanya terdiam dan bingung sendiri mendengar kata-kata Sarahhajj. Sarahhajj terlihat mengangkat wajahnya dan menatap kearah Bintang, kemudian Sarahhajj bangkit, dan ;“Kita lanjutkan lagi?” ucap Sarahhajj penuh senyum birahi. Bintang hanya tersenyum dan mengangguk.Saat itu keduanya benar-benar dibakar api birahi yang menyala, sehingga tidak menyadari lagi kalau ada satu sosok yang tengah mengintip semua yang mereka lakukan dari kamar sebelah.
PAGI ITU, Sultan Fathullah, sultan Kerajaan Berar telah mengumpulkan seluruh pejabat istananya, termasuk Perdana Menteri Imad Shah Mulk. Tuan Baviyan dan Tuan Fikhar ikut mendampingi Perdana Menteri Imad Shah Mulk, sementara Bintang tidak terlihat ikut menemani. Sultan Fathullah membahas tentang hal-hal penting yang terjadi saat ini, termasuk perkembangan tentang hilangnya putra mahkota Kesultanan Berar.“Perdana Menteri. Bagaimana perkembangan tentang putraku?” tanya Sultan Fathullah lagi kepada Perdana Menteri Imad Shah Mulk.“Ampun tuan sultan, tapi hamba sudah menyebar seluruh mata-mata keseluruh kerajaan di dataran Dekkan untuk menyelidiki hal ini, kita hanya tinggal menunggu hasilnya saja tuan suthan” ucap Perdana Menteri Imad Shah Mulk lagi.“Kau ingat Perdana Menteri, jabatanmu akan menjadi taruhannya dalam hal ini” ucap Sultan Fathullah dengan tegas.“Ya.. Hamba tau tuan suthan. Hamba akan mengundurkan di
Sementara itu, Bintang yang disuruh oleh Perdana Menteri Imad Shah Mulk untuk tetap tinggal dirumah, tidak disia-siakan oleh Sarahhajj untuk bercumbu sepuasnya dengan Bintang. Bintangpun sulit menerima godaan dari wanita kesepian dan haus seks dari sosok menggoda dan sensual seperti Sarahhajj. Sarahhajj mengajak Bintang ke kamarnya. Di kamar, Bintang terlihat menggendong Sarahhajj ke sofa yang ada dikamar itu, keduanya terus beracu ciuman dengan ganas dan rakusnya. Sementara kedua tangan Bintang mulai menyelusup ke dada Sarahhajj yang sejak tadi membusung karena menahan nafsu. Keduanya terus bergumul melayari samudra birahi. Tubuh molek nan indah Sarahhajj benar-benar membuat Bintang seperti orang yang kesetanan, tak sejengkal kulitpun tubuh indah itu lewat dari jilatan lidah Bintang.Hingga pelayaran birahi itu akhirnya mencapai puncaknya setelah melewati beberapa ronde pertempuran.“Terima kasih tuan... nikmat sekali... tapi Tuan belum keluar,” Sarahhajj