Malam itu, Sarahhajj kembali hanya berada dikamarnya, bermalas-malasan, sementara disebelahnya juga terlihat Lovelyhajj yang juga tengah berbaring bersebelahan dengannya, keduanya tenggelam dalam lamunan masing-masing, sesekali Lovelyhajj masih memalingkan pandangannya kearah Sarahhajj yang ada disebelahnya yang seakan tak perduli dengan keberadaan dirinya disebelahnya.
Tok Tok! Tok Tok!!
Sebuah ketukan terdengar pelan dipintu kamar. Hampir bersamaan Sarahhajj dan Lovelyhajj sama-sama memalingkan pandangan mereka kearah pintu kamar yang tertutup.
Tok Tok! Tok Tok!!
Kembali terdengar ketukan pelan itu bernada khas, wajah Sarahhajj terlihat berubah, lalu menatap kearah Lovelyhajj yang ada disebelahnya yang juga bingung, Sarahhajj segera bangkit, Lovelyhajj ikut-ikutan bangkit dan keduanya berjalan kearah pintu.
Kreeaakk...!
Pintu kamar terbuka, keduanya dapat melihat seorang pelayan istana berdiri didepan pintu kamar tersebut. Wajah pelayan in
Tok ! Tok ! Tok ! Tok !Terlihat Sarahhajj mengetuk pelan pintu kamar itu.Kreaakk...Tak lama pintu kamar itu terbuka dan Sarahhajj terlihat melangkah masuk. Lovely yang melihat hal itu segera membuka pintu kamar sebelahnya dan ikut masuk kedalamnya. Setelah menutup pintu kamar itu, Lovely dengan cepat berlari kearah sebuah lukisan besar yang ada dikamar itu, lukisan kumpulan raja rimba. Singa perkasa.Rupanya disalah satu mata lukisan singa tersebut, bisa dibuka dan Lovely gunakan untuk mengintip apa yang terjadi kamar sebelah antara kakaknya, Sarahhajj dan Bintang. Hal ini memang dikhususkan untuk setiap kamar tamu yang ada ditempat kediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk, hal ini dimaksudkan agar Perdana Menteri Imad Shah Mulk dapat dengan mudah mematai-matai gerak gerik setiap tamu yang dicurigai oleh Perdana Menteri Imad Shah Mulk. Sarahhajj dan Lovely sebagai orang dalam, tentu saja mengetahui tentang hal ini, makanya tadi Sarahhajj mengatakan kepa
“Sarahhajj” terdengar suara Bintang membuka suara.“Iya tuan”“Sepertinya ada yang mengintip dari ruang sebelah” ucap Bintang hingga membuat wajah Sarahhajj berubah terkejut, bukan karena terkejut mengetahui ada yang mengintip, tapi terkejut karena Bintang bisa mengetahui hal itu, tentu saja Sarahhajj tau, siapa yang mengintip mereka, tak lain adalah Lovelyhajj, adiknya.“Biarkan saja tuan...dia adikku.” ucap Sarahhajj dengan santai. Bintang sendiri hanya terdiam dan bingung sendiri mendengar kata-kata Sarahhajj. Sarahhajj terlihat mengangkat wajahnya dan menatap kearah Bintang, kemudian Sarahhajj bangkit, dan ;“Kita lanjutkan lagi?” ucap Sarahhajj penuh senyum birahi. Bintang hanya tersenyum dan mengangguk.Saat itu keduanya benar-benar dibakar api birahi yang menyala, sehingga tidak menyadari lagi kalau ada satu sosok yang tengah mengintip semua yang mereka lakukan dari kamar sebelah.
PAGI ITU, Sultan Fathullah, sultan Kerajaan Berar telah mengumpulkan seluruh pejabat istananya, termasuk Perdana Menteri Imad Shah Mulk. Tuan Baviyan dan Tuan Fikhar ikut mendampingi Perdana Menteri Imad Shah Mulk, sementara Bintang tidak terlihat ikut menemani. Sultan Fathullah membahas tentang hal-hal penting yang terjadi saat ini, termasuk perkembangan tentang hilangnya putra mahkota Kesultanan Berar.“Perdana Menteri. Bagaimana perkembangan tentang putraku?” tanya Sultan Fathullah lagi kepada Perdana Menteri Imad Shah Mulk.“Ampun tuan sultan, tapi hamba sudah menyebar seluruh mata-mata keseluruh kerajaan di dataran Dekkan untuk menyelidiki hal ini, kita hanya tinggal menunggu hasilnya saja tuan suthan” ucap Perdana Menteri Imad Shah Mulk lagi.“Kau ingat Perdana Menteri, jabatanmu akan menjadi taruhannya dalam hal ini” ucap Sultan Fathullah dengan tegas.“Ya.. Hamba tau tuan suthan. Hamba akan mengundurkan di
Sementara itu, Bintang yang disuruh oleh Perdana Menteri Imad Shah Mulk untuk tetap tinggal dirumah, tidak disia-siakan oleh Sarahhajj untuk bercumbu sepuasnya dengan Bintang. Bintangpun sulit menerima godaan dari wanita kesepian dan haus seks dari sosok menggoda dan sensual seperti Sarahhajj. Sarahhajj mengajak Bintang ke kamarnya. Di kamar, Bintang terlihat menggendong Sarahhajj ke sofa yang ada dikamar itu, keduanya terus beracu ciuman dengan ganas dan rakusnya. Sementara kedua tangan Bintang mulai menyelusup ke dada Sarahhajj yang sejak tadi membusung karena menahan nafsu. Keduanya terus bergumul melayari samudra birahi. Tubuh molek nan indah Sarahhajj benar-benar membuat Bintang seperti orang yang kesetanan, tak sejengkal kulitpun tubuh indah itu lewat dari jilatan lidah Bintang.Hingga pelayaran birahi itu akhirnya mencapai puncaknya setelah melewati beberapa ronde pertempuran.“Terima kasih tuan... nikmat sekali... tapi Tuan belum keluar,” Sarahhajj
Istana Kesultanan Berar.Sebuah aula besar telah dipersiapkan oleh Sultan Fathullah untuk adu tanding yang akan dilaksanakan. Lengkap dengan kursi-kursi penonton dan kursi kehormatan, VVIV istilah orang sekarang.Sultan Fathullah bersama keluarga kerajaan tampak telah duduk di panggung tertinggi yang dapat melihat langsung kearah arena pertarungan yang besar yang ada dibawah mereka. Sementara itu disebelah Sultan Fathullah terlihat duduk pula seorang putri jelita, dari pakaian bangsawan yang dikenakannya kita sudah dapat menebak kalau dia adalah seorang putri, tidak salah, dia adalah Putri Hayatallami, putri angkat Sultan Fathullah, kakak dari putra mahkota Kesultanan Berar. Di bagian sebelah kanan tampak duduk rombongan para pejabat istana Kesultanan Berar, sementara dibagian sebelah kiri, duduk rombongan para pendekar yang mengabdikan diri mereka pada Kesultanan Berar.GONG...!!!Tiba-tiba saja sebuah suara gong terdengar kera
Serangan cepat yang dilancarkan oleh Si pisau terbang yang bisa diatasi dengan mudah oleh Bintang, bukan saja mengejutkan Si pisau terbang yang tak menyangka lawannya bisa mengantisipasi serangan pisau terbangnya yang selama ini tak pernah meleset dari sasarannya. Bukan hanya Si pisau terbang yang terkejut, tapi semua orang yang ada ditempat itu juga sangat terkejut melihat tiba-tiba saja pendekar yang menjadi lawan Si pisau terbang sudah menjepit pisau terbang milik Si pisau terbang diantara jepitan jarinya. Semua bingung karena mereka tidak pernah melihat Si pisau terbang melemparkan pisau terbangnya.Seett ! Seett ! Seett ! Seett ! Seett !Si pisau terbang melemparkan kembali beberapa pisau terbangnya, tapi dengan sangat tenangnya, Bintang bergerak lincah kesana kemari untuk menghindari serangan cepat Si pisau terbang. Lagi-lagi Si pisau terbang dibuat terkejut dengan hal ini.Hy
Seiring dengan melayangnya pisau terbang-pisau terbang tersebut kearah Bintang.Hyyaattt!!Tiba-tiba saja Si pisau terbang melesat cepat kearah Bintang. Dengan sangat tenang sekali, Bintang bergerak lincah menghindari setiap serangan pisau terbang milik Si pisau terbang, dan ;Daggghhh!!Bintang tiba-tiba saja mengangkat tangannya kearah serangan pisau terbang milik Si pisau terbang dan kini pisau terbang ditangan Si pisau terbang sudah terjepit diantara jari-jari Bintang. Hal ini membuat Si pisau terbang membelalakkan matanya. Si pisau terbang dengan cepat berusaha menarik pisau terbangnya kembali, tapi hal itu tak bisa dilakukannya, karena jepitan keras jari Bintang dipisau terbangnya.Bintang melayangkan tinju kirinya kearah perut Si pisau terbang.Bleppp!!Wajah Bintang yang kini balik berubah saat tiba-tiba saja sosok Si pisau terbang menghilang dari hadapann
Lima sosok Bintang terlihat mendekat dengan tersenyum, lalu kemudian menyatu menjadi satu orang dengan memegang lima buah pisau terbang ditangannya. Hal ini semakin mengejutkan Si pisau terbang yang menatap takjub dan tak percaya kearah Bintang.“Dia bukan pendekar sembarangan, siapa sebenarnya dia?” batin Si pisau terbang lagi heran menatap kearah Bintang yang selalu bisa mematahkan jurusnya.“Masih mau dilanjutkan pisau terbang?” ucap Bintang dengan tenang kini berdiri dihadapan Si pisau terbang. Tapi kali ini Si pisau terbang justru tampak tersenyum sinis kearah Bintang.“Aku belu...”Belum selesai ucapan Si pisau terbang, sosok Bintang sudah menghilang dari hadapan Si pisau terbang, dan wajah Si pisau terbang berubah pucat saat merasakan bilah besi dingin yang sudah menempel dileher belakangnya.“Menyerah atau mati!” terdengar suara di