Sementara itu, Bintang yang disuruh oleh Perdana Menteri Imad Shah Mulk untuk tetap tinggal dirumah, tidak disia-siakan oleh Sarahhajj untuk bercumbu sepuasnya dengan Bintang. Bintangpun sulit menerima godaan dari wanita kesepian dan haus seks dari sosok menggoda dan sensual seperti Sarahhajj. Sarahhajj mengajak Bintang ke kamarnya. Di kamar, Bintang terlihat menggendong Sarahhajj ke sofa yang ada dikamar itu, keduanya terus beracu ciuman dengan ganas dan rakusnya. Sementara kedua tangan Bintang mulai menyelusup ke dada Sarahhajj yang sejak tadi membusung karena menahan nafsu. Keduanya terus bergumul melayari samudra birahi. Tubuh molek nan indah Sarahhajj benar-benar membuat Bintang seperti orang yang kesetanan, tak sejengkal kulitpun tubuh indah itu lewat dari jilatan lidah Bintang.
Hingga pelayaran birahi itu akhirnya mencapai puncaknya setelah melewati beberapa ronde pertempuran.
“Terima kasih tuan... nikmat sekali... tapi Tuan belum keluar,” Sarahhajj
Istana Kesultanan Berar.Sebuah aula besar telah dipersiapkan oleh Sultan Fathullah untuk adu tanding yang akan dilaksanakan. Lengkap dengan kursi-kursi penonton dan kursi kehormatan, VVIV istilah orang sekarang.Sultan Fathullah bersama keluarga kerajaan tampak telah duduk di panggung tertinggi yang dapat melihat langsung kearah arena pertarungan yang besar yang ada dibawah mereka. Sementara itu disebelah Sultan Fathullah terlihat duduk pula seorang putri jelita, dari pakaian bangsawan yang dikenakannya kita sudah dapat menebak kalau dia adalah seorang putri, tidak salah, dia adalah Putri Hayatallami, putri angkat Sultan Fathullah, kakak dari putra mahkota Kesultanan Berar. Di bagian sebelah kanan tampak duduk rombongan para pejabat istana Kesultanan Berar, sementara dibagian sebelah kiri, duduk rombongan para pendekar yang mengabdikan diri mereka pada Kesultanan Berar.GONG...!!!Tiba-tiba saja sebuah suara gong terdengar kera
Serangan cepat yang dilancarkan oleh Si pisau terbang yang bisa diatasi dengan mudah oleh Bintang, bukan saja mengejutkan Si pisau terbang yang tak menyangka lawannya bisa mengantisipasi serangan pisau terbangnya yang selama ini tak pernah meleset dari sasarannya. Bukan hanya Si pisau terbang yang terkejut, tapi semua orang yang ada ditempat itu juga sangat terkejut melihat tiba-tiba saja pendekar yang menjadi lawan Si pisau terbang sudah menjepit pisau terbang milik Si pisau terbang diantara jepitan jarinya. Semua bingung karena mereka tidak pernah melihat Si pisau terbang melemparkan pisau terbangnya.Seett ! Seett ! Seett ! Seett ! Seett !Si pisau terbang melemparkan kembali beberapa pisau terbangnya, tapi dengan sangat tenangnya, Bintang bergerak lincah kesana kemari untuk menghindari serangan cepat Si pisau terbang. Lagi-lagi Si pisau terbang dibuat terkejut dengan hal ini.Hy
Seiring dengan melayangnya pisau terbang-pisau terbang tersebut kearah Bintang.Hyyaattt!!Tiba-tiba saja Si pisau terbang melesat cepat kearah Bintang. Dengan sangat tenang sekali, Bintang bergerak lincah menghindari setiap serangan pisau terbang milik Si pisau terbang, dan ;Daggghhh!!Bintang tiba-tiba saja mengangkat tangannya kearah serangan pisau terbang milik Si pisau terbang dan kini pisau terbang ditangan Si pisau terbang sudah terjepit diantara jari-jari Bintang. Hal ini membuat Si pisau terbang membelalakkan matanya. Si pisau terbang dengan cepat berusaha menarik pisau terbangnya kembali, tapi hal itu tak bisa dilakukannya, karena jepitan keras jari Bintang dipisau terbangnya.Bintang melayangkan tinju kirinya kearah perut Si pisau terbang.Bleppp!!Wajah Bintang yang kini balik berubah saat tiba-tiba saja sosok Si pisau terbang menghilang dari hadapann
Lima sosok Bintang terlihat mendekat dengan tersenyum, lalu kemudian menyatu menjadi satu orang dengan memegang lima buah pisau terbang ditangannya. Hal ini semakin mengejutkan Si pisau terbang yang menatap takjub dan tak percaya kearah Bintang.“Dia bukan pendekar sembarangan, siapa sebenarnya dia?” batin Si pisau terbang lagi heran menatap kearah Bintang yang selalu bisa mematahkan jurusnya.“Masih mau dilanjutkan pisau terbang?” ucap Bintang dengan tenang kini berdiri dihadapan Si pisau terbang. Tapi kali ini Si pisau terbang justru tampak tersenyum sinis kearah Bintang.“Aku belu...”Belum selesai ucapan Si pisau terbang, sosok Bintang sudah menghilang dari hadapan Si pisau terbang, dan wajah Si pisau terbang berubah pucat saat merasakan bilah besi dingin yang sudah menempel dileher belakangnya.“Menyerah atau mati!” terdengar suara di
Sssstttt.....!!!Wwwssstttt......!!!Tak lama kemudian, terlihat ular yang selama ini melingkar di sekujur tubuh Pawang Ular terlihat mulai merayap turun kelantai, begitu berada dilantai, ular-ular tersebut terlihat saling mendekat dan saling membeli satu sama lain dan secara tiba-tiba saja sosok ular-ular tersebut menjelma menjadi seekor ular raksasa yang ukurannya 20x lebih besar dari ukuran sebelumnya.Sssstttt.....!!!Wwwssstttt......!!!Ular raksasa itu terlihat mendesis keras. Melihat bentuknya yang besar, mungkin seekor sapipun bisa ditelannya hidup-hidup. Kedua mata Pawang Ular terbuka.“Ular raksasa... bunuh dia.!”. perintah Pawang Ular lagi dengan keras.Sssstttt.....!!!Wwwssstttt......!!!Sosok ular raksasa langsung mendesis keras seraya langsung merayap dengan cepat kearah Bintang. Ditempatnya Bintang masih berdiri dengan tenang. Beberapa langkah lagi sebelum siular raksasa meny
AULA PERTARUNGAN terasa semakin panas dan menegangkan, setelah kemenangan 2x secara beruntun, Bintang kini mulai menjadi perhatian semua orang yang ada ditempat itu, terutama Sultan Fathullah yang mulai tertarik, tapi bukan hanya Sultan Fathullah yang tertarik, putri angkatnya, Putri Hayatallamipun mulai ikut memandangi Bintang dengan tatapan penuh arti kearah sosok Bintang.Semua masih menantikan dan menatap kearah rombongan para jago-jago istana Kesultanan Berar yang terlihat tak satupun yang bangkit berdiri untuk menantang Bintang. Hingga akhirnya sosok seorang laki-laki tua dengan rambut yang telah memutih semua tampak bangkit berdiri, sosok ini tampak angker dengan pedang-pedang yang dibawanya. Tiga pedang tersampir dipinggangnya dan Empat pedang tampak tersampir dipunggungnya. Wajahnya juga tampak cukup sangar dengan banyak bekas goretan luka sayatan pedang yang menghiasi wajahnya. Sungguh angker tapi juga terkesan penuh wibawa. Sosok ini tampak dengan sangat tenang mel
Hyyyaatttt!!Kembali Si Pedang Shiwa melesat kedepan dengan 7 pedang ditangannya, berputar-putar dengan sangat dahsyat bak baling-baling maut yang siap memotong apa saja yang ada dihadapannya.Bintang yang melihat keseriusan lawannya dalam menyerangnya, segera bertindak, ilmu pedang tanpa bentuk dikerahkan, maka ;Trangg ! Trangg ! Trangg ! Trangg ! Trangg !Pijaran-pijaran bunga api bertaburan, mengiringi benturan pedang ditangan Bintang bertemu dengan 7 pedang ditangan Si Pedang Shiwa yang menyerangnya dengan gencar dan dahsyat. Pertarungan terus terjadi dengan sengit, Bintang dengan satu pedang ditangan, cukup mampu mengatasi serangan Si Pedang Shiwa. Si Pedang Shiwa kini menyadari lawan yang dihadapinya bukan sembarang lawan, terbukti mampu menghadapi jurus-jurus maut pedang syiwa miliknya, maka ;Huuppp..!!!Si Pedang Shiwa melompat mundur.“Empat tangan gerakan pedang.” ucap Si Pedang Shiwa menyebutkan nama
“Syiwa membelah dunia”Tiba-tiba saja Si Pedang Shiwa melompat tinggi keudara dengan pedang besar ditangan, dengan jurus Syiwa membelah dunianya.Heeaaa!!Si Pedang Shiwa membuat gerakan membelah, padahal sosoknya diudara masih jauh dengan sosok Bintang dibawah.Wuuuttt!!Dari belahan pedang besar ditangan Si Pedang Shiwa muncul sebuah bayangan pedang besar yang membelah kearah Bintang.Bintang yang melihat hal itu segera bertindak.Plasshhh!!Cahaya hitam dengan kilauan yang gemelap putih keperakan memancarkan keluar dari Pedang Bintang Angkasa di tangan Bintang, bila dilihat lebih teliti, terlihat gambar ruang angkasa dan taburan Bintang-bintang diangkasa dipedang yang ada ditangan Bintang. Bintang telah menyalurkan aura pedang kedalam Pedang Bintang Angkasanya, dan hasilnya Pedang Bintang Angkasa kini mengeluarkan aura cemerlang yang terang benderang berkilauan dengan