“Syiwa membelah dunia”
Tiba-tiba saja Si Pedang Shiwa melompat tinggi keudara dengan pedang besar ditangan, dengan jurus Syiwa membelah dunianya.
Heeaaa!!
Si Pedang Shiwa membuat gerakan membelah, padahal sosoknya diudara masih jauh dengan sosok Bintang dibawah.
Wuuuttt!!
Dari belahan pedang besar ditangan Si Pedang Shiwa muncul sebuah bayangan pedang besar yang membelah kearah Bintang.
Bintang yang melihat hal itu segera bertindak.
Plasshhh!!
Cahaya hitam dengan kilauan yang gemelap putih keperakan memancarkan keluar dari Pedang Bintang Angkasa di tangan Bintang, bila dilihat lebih teliti, terlihat gambar ruang angkasa dan taburan Bintang-bintang diangkasa dipedang yang ada ditangan Bintang. Bintang telah menyalurkan aura pedang kedalam Pedang Bintang Angkasanya, dan hasilnya Pedang Bintang Angkasa kini mengeluarkan aura cemerlang yang terang benderang berkilauan dengan
BINTANG baru saja kembali dari istana Kesultanan Berar setelah diminta menghadap Sultan Fathullah secara pribadi. Begitu tiba dikediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk, Bintang langsung diminta untuk menghadap Perdana Menteri Imad Shah Mulk. Di aula, sudah menunggu Perdana Menteri Imad Shah Mulk, Sarahhajj, Lovelyhajj, tuan Baviyan dan tuan Fikhar. Bintang segera menjura hormat dihadapan Perdana Menteri Imad Shah Mulk.“Ada kabar berita apa dari Sultan Fathullah Tuan Bobou?” tanya Perdana Menteri Imad Shah Mulk lagi kepada Bintang.Mendengar pertanyaan Perdana Menteri Imad Shah Mulk, Bintang terdiam sejenak, terbayang saat dirinya diminta menghadap Sultan Fathullah.<<kilas balik>>Bintang berdiri dihadapan Sultan Fathullah dan Putri Hayatallami. Putri Hayatallami sendiri tampak menatap sosok Bintang dengan tatapan penuh arti.“Aku mengagumi kemampuanmu Tuan Bobou” ucap Sultan Fathullah.“Te
Sebuah aula tanpa atap hingga sinar matahari bisa masuk lewat celah-celah atap. Angin berhembus dengan kencang, hingga mengibarkan pakaian yang dikenakan oleh Bintang dan Raja Pedang yang kini sudah saling berhadapan satu sama lain.Sreggg....!!Raja Pedang tampak terlebih dahulu mencabut Pedang ditangannya. Sebilah Pedang berwarna keperakan tampak berkilau diterpa sinar mentari.Werrrrr....!Tiba-tiba saja dari tangan Raja Pedang mengalir sebuah aura hitam keungu-unguan yang menjalar ke Pedang yang ada ditangannya, aura hitam keungu-unguan itu tampak membungkus pedang Pedang yang ada ditangan Raja Pedang dan begitu aura hitam keungu-unguan itu menghilang, Pedang ditangan Raja Pedang berubah menjadi lebih berkilau hitam, terlihat begitu kokoh dan sangat kuat sekali Pedang itu begitu dilapisi oleh aura hitam keungu-unguan tadi.“Aura pedang...” ucap Bintang menyadari kalau lawannya memiliki ke
Saat memasuki jurus ke 664, Raja Pedang tiba-tiba menarik senjatanya, dan ;Sregggg....!!Pedang Raja Pedang masuk kembali kedalam warangkanya, Bintang yang melihat hal itu segera ikut menarik serangannya.“Dulu Raja Pedang menggunakan jurus Pedang Pusaka Langitnya untuk menghadapi jurus Pedang Bayu milikku. Sebagai muridnya, Raja Pedang pasti juga mewariskan jurus itu padamu.” ucap Raja Pedang lagi. “Kali ini aku akan menantang kembali jurus Pedang Pusaka Langit milik Raja Pedang” sambung Raja Pedang lagi seraya mengangkat Pedang hitam ditangannya.Sreeggg...!!!Pedang ditangannya terlepas kembali dari sarungnya.“Jurus pertamaku, Bayu Sejagat!” ucap Raja Pedang lagi seraya memutar-mutar pedang ditangannya. Sementara itu Bintang yang ada dihadapan Raja Pedang sendiri cukup kagum melihat kem
Alam pun seakan menggila, langit yang sudah menghitam, petir dan halilintar silih berganti bersahut-sahutan. Sementara itu pertarungan udara antara Bintang dan Raja Pedang terus berlangsung seakan tak menghiraukan keadaan alam yang semakin menggila.Seperti pertarungan dijurus pertama, di jurus kedua inipun sudah berlangsung ratusan jurus, setiap jurus yang dimiliki oleh Bintang dan Raja Pedang terbagi menjadi ratusan pecahan jurus yang sangat sulit dinalar oleh jago-jago pedang biasa, itulah dahsyatnya jurus Pedang Pusaka Langit milik Bintang dan jurus Pedang Bayu milik Raja Pedang.Gleegarrr !!! Cleetarrr !!!Tranggg ! Tranggg !! Tranggg !!! Tranggg !!!!Tranggg ! Tranggg !! Tranggg !!! Tranggg !!!!Pertarungan terus berlangsung dengan sengit, hingga ;Bleegaarrrrrr !!!Ledakan dahsyat terjadi saat pertarungan mencapai puncaknya, sosok Bintang dan Raja Pedang sam
Blleeeggarrr !!! Blleeeggarrr !!! Blleeeggarrr !!!Ledakan-ledakan dahsyat terjadi saat kedua jurus dahsyat itu bertemu, tempat itu digoncang badai topan yang maha dahsyat. Sultan Fathullah dengan cepat bangkit berdiri, dan ; Tappp !!!Kedua tangannya mengatup didepan dada, mulutnya berkomat-kamit membaca sesuatu, secara perlahan, badai topan yang memporak porandakan tempat itu mulai mereda, bahkan kehancuran yang terjadi pada tempat itu secara perlahan kembali utuh seperti semula. Sungguh luar biasa apa yang dilakukan oleh Sultan Fathullah yang ternyata memang bukan orang sembarangan. Tidak salah apa yang menjadi dugaan Bintang selama ini. Dan semua yang terjadi sempat menjadi perhatian Bintang, Bintang dapat melihat Sultan Fathullah yang melakukan semua itu.Sementara itu sosok Raja Pedang tampak jatuh berlutut dihadapan Bintang dengan Pedang Bintang Angkasa yang sudah mengarah didepan wajahnya, sedangkan pedang Raja Pedang terlempar
Malam itu adalah malam terakhir Bintang berada dikediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk. Saat malam semakin larut, terlihat dua sosok bayangan hitam yang secara bersamaan bertemu dan berhenti didepan pintu kamar yang ditempat oleh Bintang. Saat keduanya saling pandang, terlihat senyum diwajah keduanya, lalu ;Tok .. Tok..!Terdengar ketukan pelan dari luar pintu, tak lama kemudian pintu kamar terbuka, terlihat sosok Bintang yang tidak mengenakan pakaian atasnya, hanya mengenakan celana panjangnya dan secara tiba-tiba saja kedua sosok berkerudung ini mendorong tubuh Bintang dengan cepat kedalam.“Sarahhajj.. Lovely..” ucap Bintang mengenali sosok keduanya saat sudah berada didalam kamar. Sarahhajj sendiri seakan tak perduli dengan hal itu.“Lovely.. kunci pintu kamar itu” ucap Sarahhajj seraya terus mendorong sosok Bintang kearah peraduan. Di tepi peraduan langsung didorongnya tubuh Bintang tanpa basa basi hingga Bintang jatuh terd
BINTANG bergabung di istana Kesultanan Berar. Hal inipun tak disia-siakan oleh Bintang. Bila dari pagi hingga sore, Bintang mendampingi Sultan Fathullah sebagai pengawal pribadi, maka pada malam hari Bintang segera bergerak untuk mencari informasi. Sebagai seorang pengawal pribadi Sultan Fathullah, Bintang bebas kemanapun melangkah didalam istana Kesultanan Berar. Seperti halnya malam ini, Bintang berniat untuk pergi mengunjungi penjara bawah tanah istana Kesultanan Berar.Penjara bawah tanah istana Kesultanan Berar dijaga dengan sangat ketat, tapi karena status Bintang sebagai pengawal pribadi Sultan Fathullah, maka dengan sangat mudah bisa memasuki penjara bawah tanah tersebut, bahkan sebagian prajurit yang memang sudah mengenal kemampuan Bintang terlihat langsung menjura hormat melihat kedatangan Bintang. Nama Bintang yang menyamar menjadi Bobou langsung tenar diantara kalangan prajurit sebagai pengawal pribadi Sultan Fathullah, apalagi Bintang berhasil mengalahkan salah s
“B-bagaimana tuan bisa masuk kemari?” tanya tahanan mata-mata Wijayanagara itu lagi.“Aku juga tengah menyamar dan berhasil masuk menjadi orang dalam istana Kesultanan Berar prajurit. Oh ya, siapa namamu?” tanya Bintang.“Nama hamba Arkhan tuan” ucap tahanan mata-mata Wijayanagara itu lagi.“Orang dalam istana Kesultanan Berar, hanya orang-orang yang memiliki jabatan tinggi di istana Kesultanan Berar yang bisa masuk sampai sejauh ini tuan, tuan memiliki jabatan apa disini?” sambung Prajurit Arkhan lagi.“Aku berhasil menjadi pengawal pribadi tuan Sultan Fathullah, prajurit Arkhan” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Prajurit Arkhan kembali berubah terkejut, dari pandangannya seakan-akan tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan, bagaimana tidak, untuk menjadi pengawal pribadi Sultan Fathullah, tentulah ujiannya sangat berat. Tapi kemudian Prajurit Arkhan ini terlihat te
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig