BINTANG baru saja kembali dari istana Kesultanan Berar setelah diminta menghadap Sultan Fathullah secara pribadi. Begitu tiba dikediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk, Bintang langsung diminta untuk menghadap Perdana Menteri Imad Shah Mulk. Di aula, sudah menunggu Perdana Menteri Imad Shah Mulk, Sarahhajj, Lovelyhajj, tuan Baviyan dan tuan Fikhar. Bintang segera menjura hormat dihadapan Perdana Menteri Imad Shah Mulk.
“Ada kabar berita apa dari Sultan Fathullah Tuan Bobou?” tanya Perdana Menteri Imad Shah Mulk lagi kepada Bintang.
Mendengar pertanyaan Perdana Menteri Imad Shah Mulk, Bintang terdiam sejenak, terbayang saat dirinya diminta menghadap Sultan Fathullah.
<<kilas balik>>
Bintang berdiri dihadapan Sultan Fathullah dan Putri Hayatallami. Putri Hayatallami sendiri tampak menatap sosok Bintang dengan tatapan penuh arti.
“Aku mengagumi kemampuanmu Tuan Bobou” ucap Sultan Fathullah.
“Te
Sebuah aula tanpa atap hingga sinar matahari bisa masuk lewat celah-celah atap. Angin berhembus dengan kencang, hingga mengibarkan pakaian yang dikenakan oleh Bintang dan Raja Pedang yang kini sudah saling berhadapan satu sama lain.Sreggg....!!Raja Pedang tampak terlebih dahulu mencabut Pedang ditangannya. Sebilah Pedang berwarna keperakan tampak berkilau diterpa sinar mentari.Werrrrr....!Tiba-tiba saja dari tangan Raja Pedang mengalir sebuah aura hitam keungu-unguan yang menjalar ke Pedang yang ada ditangannya, aura hitam keungu-unguan itu tampak membungkus pedang Pedang yang ada ditangan Raja Pedang dan begitu aura hitam keungu-unguan itu menghilang, Pedang ditangan Raja Pedang berubah menjadi lebih berkilau hitam, terlihat begitu kokoh dan sangat kuat sekali Pedang itu begitu dilapisi oleh aura hitam keungu-unguan tadi.“Aura pedang...” ucap Bintang menyadari kalau lawannya memiliki ke
Saat memasuki jurus ke 664, Raja Pedang tiba-tiba menarik senjatanya, dan ;Sregggg....!!Pedang Raja Pedang masuk kembali kedalam warangkanya, Bintang yang melihat hal itu segera ikut menarik serangannya.“Dulu Raja Pedang menggunakan jurus Pedang Pusaka Langitnya untuk menghadapi jurus Pedang Bayu milikku. Sebagai muridnya, Raja Pedang pasti juga mewariskan jurus itu padamu.” ucap Raja Pedang lagi. “Kali ini aku akan menantang kembali jurus Pedang Pusaka Langit milik Raja Pedang” sambung Raja Pedang lagi seraya mengangkat Pedang hitam ditangannya.Sreeggg...!!!Pedang ditangannya terlepas kembali dari sarungnya.“Jurus pertamaku, Bayu Sejagat!” ucap Raja Pedang lagi seraya memutar-mutar pedang ditangannya. Sementara itu Bintang yang ada dihadapan Raja Pedang sendiri cukup kagum melihat kem
Alam pun seakan menggila, langit yang sudah menghitam, petir dan halilintar silih berganti bersahut-sahutan. Sementara itu pertarungan udara antara Bintang dan Raja Pedang terus berlangsung seakan tak menghiraukan keadaan alam yang semakin menggila.Seperti pertarungan dijurus pertama, di jurus kedua inipun sudah berlangsung ratusan jurus, setiap jurus yang dimiliki oleh Bintang dan Raja Pedang terbagi menjadi ratusan pecahan jurus yang sangat sulit dinalar oleh jago-jago pedang biasa, itulah dahsyatnya jurus Pedang Pusaka Langit milik Bintang dan jurus Pedang Bayu milik Raja Pedang.Gleegarrr !!! Cleetarrr !!!Tranggg ! Tranggg !! Tranggg !!! Tranggg !!!!Tranggg ! Tranggg !! Tranggg !!! Tranggg !!!!Pertarungan terus berlangsung dengan sengit, hingga ;Bleegaarrrrrr !!!Ledakan dahsyat terjadi saat pertarungan mencapai puncaknya, sosok Bintang dan Raja Pedang sam
Blleeeggarrr !!! Blleeeggarrr !!! Blleeeggarrr !!!Ledakan-ledakan dahsyat terjadi saat kedua jurus dahsyat itu bertemu, tempat itu digoncang badai topan yang maha dahsyat. Sultan Fathullah dengan cepat bangkit berdiri, dan ; Tappp !!!Kedua tangannya mengatup didepan dada, mulutnya berkomat-kamit membaca sesuatu, secara perlahan, badai topan yang memporak porandakan tempat itu mulai mereda, bahkan kehancuran yang terjadi pada tempat itu secara perlahan kembali utuh seperti semula. Sungguh luar biasa apa yang dilakukan oleh Sultan Fathullah yang ternyata memang bukan orang sembarangan. Tidak salah apa yang menjadi dugaan Bintang selama ini. Dan semua yang terjadi sempat menjadi perhatian Bintang, Bintang dapat melihat Sultan Fathullah yang melakukan semua itu.Sementara itu sosok Raja Pedang tampak jatuh berlutut dihadapan Bintang dengan Pedang Bintang Angkasa yang sudah mengarah didepan wajahnya, sedangkan pedang Raja Pedang terlempar
Malam itu adalah malam terakhir Bintang berada dikediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk. Saat malam semakin larut, terlihat dua sosok bayangan hitam yang secara bersamaan bertemu dan berhenti didepan pintu kamar yang ditempat oleh Bintang. Saat keduanya saling pandang, terlihat senyum diwajah keduanya, lalu ;Tok .. Tok..!Terdengar ketukan pelan dari luar pintu, tak lama kemudian pintu kamar terbuka, terlihat sosok Bintang yang tidak mengenakan pakaian atasnya, hanya mengenakan celana panjangnya dan secara tiba-tiba saja kedua sosok berkerudung ini mendorong tubuh Bintang dengan cepat kedalam.“Sarahhajj.. Lovely..” ucap Bintang mengenali sosok keduanya saat sudah berada didalam kamar. Sarahhajj sendiri seakan tak perduli dengan hal itu.“Lovely.. kunci pintu kamar itu” ucap Sarahhajj seraya terus mendorong sosok Bintang kearah peraduan. Di tepi peraduan langsung didorongnya tubuh Bintang tanpa basa basi hingga Bintang jatuh terd
BINTANG bergabung di istana Kesultanan Berar. Hal inipun tak disia-siakan oleh Bintang. Bila dari pagi hingga sore, Bintang mendampingi Sultan Fathullah sebagai pengawal pribadi, maka pada malam hari Bintang segera bergerak untuk mencari informasi. Sebagai seorang pengawal pribadi Sultan Fathullah, Bintang bebas kemanapun melangkah didalam istana Kesultanan Berar. Seperti halnya malam ini, Bintang berniat untuk pergi mengunjungi penjara bawah tanah istana Kesultanan Berar.Penjara bawah tanah istana Kesultanan Berar dijaga dengan sangat ketat, tapi karena status Bintang sebagai pengawal pribadi Sultan Fathullah, maka dengan sangat mudah bisa memasuki penjara bawah tanah tersebut, bahkan sebagian prajurit yang memang sudah mengenal kemampuan Bintang terlihat langsung menjura hormat melihat kedatangan Bintang. Nama Bintang yang menyamar menjadi Bobou langsung tenar diantara kalangan prajurit sebagai pengawal pribadi Sultan Fathullah, apalagi Bintang berhasil mengalahkan salah s
“B-bagaimana tuan bisa masuk kemari?” tanya tahanan mata-mata Wijayanagara itu lagi.“Aku juga tengah menyamar dan berhasil masuk menjadi orang dalam istana Kesultanan Berar prajurit. Oh ya, siapa namamu?” tanya Bintang.“Nama hamba Arkhan tuan” ucap tahanan mata-mata Wijayanagara itu lagi.“Orang dalam istana Kesultanan Berar, hanya orang-orang yang memiliki jabatan tinggi di istana Kesultanan Berar yang bisa masuk sampai sejauh ini tuan, tuan memiliki jabatan apa disini?” sambung Prajurit Arkhan lagi.“Aku berhasil menjadi pengawal pribadi tuan Sultan Fathullah, prajurit Arkhan” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Prajurit Arkhan kembali berubah terkejut, dari pandangannya seakan-akan tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan, bagaimana tidak, untuk menjadi pengawal pribadi Sultan Fathullah, tentulah ujiannya sangat berat. Tapi kemudian Prajurit Arkhan ini terlihat te
Bintang baru saja meninggalkan penjara bawah tanah istana Kesultanan Berar setelah urusannya selesai dengan Prajurit Arkhan. Tapi baru saja Bintang ingin meninggalkan penjara bawah tanah tersebut, langkah Bintang terhenti saat pandangannya terbentur pada satu sosok tubuh yang kini berdiri dihadapannya.“Putri...” ucap Bintang menjura hormat pada sosok wanita jelita berkerudung yang ada dihadapannya yang ternyata adalah Putri Hayatallami bersama dua orang dayang pendampingnya. Putri Hayatallami sendiri tampak terkejut karena bertemu Bintang didepan pintu penjara bawah tanah.“Tuan.. Boboukan?” tanya Putri Hayatallami lagi dengan lembut.“Benar putri”“Apa yang Tuan Bobou lakukan disini?” tanya Putri Hayatallami lagi, Bintang terdiam sejenak lalu mengalihkan pandangannya kearah kedua dayang yang mendampingi Putri Hayatallami. Putri Hayatallami sepertinya memahami arti maksud tatapan Bintang kepada kedua dayang