Share

134. Bagian 7

last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-15 01:01:29

Keesokan harinya, bersama Ahisma, Bintang menghadap Maharaja Harihara Raya yang telah menunggu bersama tuan Bukka Raya dan para pejabat-pejabat yang lain. Hampir bersamaan Bintang dan Ahisma Raya menjura hormat dihadapan Maharaja Harihara Raya. Semua tampak dengan tidak sabar untuk menantikan apa yang akan dikatakan oleh Bintang dan Ahisma Raya kepada mereka.

“Kakanda Harihara Akbar masih hidup ayahanda” ucap Ahisma Raya membuka awal pembicaraannya dan ini sudah cukup membuat Maharaja Harihara Raya, tuan Bukka Raya dan pejabat istana yang lain menarik nafas lega. Semua tampak menatap kearah Bintang.

“Itu benar, malam tadi saya sudah dapat merasakan sumber kehidupan dari Kakanda Harihara Akbar, hanya saja saya belum bisa mengetahui dimana Kakanda Harihara Akbar saat ini berada” ucap Bintang ikut bicara. Semua yakin apa yang dikatakan oleh Bintang benar adanya.

“Saya juga meminta izin kepada ayahanda maharaja, izinkan saya untuk menye

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 8

    “Apa punya gelar di dunia persilatan?” tanya prajurit itu lagi singkat tanpa mengangkat wajahnya.“Ksatria Pengembara” ucap Bintang lagi-lagi jujur dan singkat. Sekilas wajah prajurit itu tampak berubah, lalu wajahnya terangkat menatap sosok Bintang dengan seksama. Memandang dari ujung kaki hingga ujung kepala, wajah prajurit itu semakin berubah.“Tu...tunggu se..sebentar tuan pendekar” ucap prajurit itu tiba-tiba saja gugup, meminta Bintang untuk menunggu, sementara siprajurit tampak berlari masuk kedalam gerbang. Tak lama kemudian, prajurit itu sudah kembali, tapi tidak sendiri, beberapa orang tampak ikut bersamanya, salah satunya adalah panglima Kesultanan Bidar. Seorang laki-laki berperawakan tegas, berkumis dan berjambang tebal, sebilah pedang tampak tersampir dipinggangnya. Namanya Panglima Bhagwandas.Di hadapan Bintang, kembali Panglima Bhagwandas tampak menatap sosok Bintang dengan penuh seksama, tidak hanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 9

    “Tapi bukankah putra mahkota kesultanan Golkonda juga menghilang maharaja?” tanya Bintang lagi sedikit heran dengan masalah ini.“Itu benar, kesultanan Golkonda menuduh kesultanan Bijapur yang melakukannya, karena ada bukti panji kesultanan Bijapur yang tertinggal ditempat kejadian sewaktu penyegapan putra mahkota kesultanan Golkonda terjadi” ucap Sultan Amir Qasim lagi.“Kesultanan Bidar justru dituduh oleh kesultanan Bijapur telah menculik dan menawan putra mahkota mereka, padahal kami benar-benar tidak melakukan itu” ucap Sultan Amir Qasim lagi.“Apakah maharaja tidak merasakan ada yang aneh dengan hal ini?” ucap Bintang lagi.“Tentu saja ini sangat aneh tuan pendekar.. tapi mau bagaimana lagi, ego telah mengalahkan logika” ucap Sultan Amir Qasim lagi.“Sepertinya ada mencoba memancing di air keruh untuk memanfaatkan situasi ini sultan” sambung Bintang lagi hingga membuat Su

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 10

    MALAM ITU, Sultan Amir Qasim menjamu Bintang dengan menyuguhkan berbagai macam minuman dan makanan yang mewah. Tapi Bintang hanya menikmati makanan dan minuman sekedarnya saja. Keduanya duduk bersebelahan. Sejak berada didalam kamar sebelum perjamuan ini diadakan, Bintang selalu merasa gerak geriknya selalu diawasi, hingga pergerakan Bintang menjadi tak leluasa, walaupun berada didalam kamar yang sangat mewah, tapi Bintang merasa bagaikan dipenjara. Hingga akhirnya Bintang diminta untuk keruang perjamuan.Sebuah ruangan besar dimana ditengah-tengah tampak sebuah panggung berbentuk bulat dimana tarian-tarian khas india disuguhkan sebagai hiburan, tapi semua itu tidak menarik perhatian Bintang, Bintang lebih banyak mengamati keadaan disekitarnya, ada hal yang membuat Bintang heran, yaitu Sultan Amir Qasim tampak begitu menikmati perjamuan tersebut, Bintang sedikitpun tidak melihat kalau Sultan Amir Qasim khawatir karena telah kehilangan putra mahkotanya. Ini sungguh mengheranka

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 11

    Serrrr !!!Wajah Sultan Amir Qasim langsung berubah saat melihat sosok Bintang tiba-tiba saja menghilang dari hadapannya. Bukan hanya Sultan Amir Qasim yang terkejut melihat hal itu, tapi semua orang yang ada ditempat itu juga terkejut melihatnya dan saat semuanya menatap kearah panggung, sosok Bintang sudah berdiri disana dengan gagah menghadap kearah Bhima. Bintang memang sengaja menunjukkan kemampuannya untuk membalas strategi pintar dan cerdik yang diterapkan oleh Sultan Amir Qasim padanya, sehingga membuat Bintang tidak memiliki pilihan lain selain menerima tantangan adu kebolehan tersebut.“Ayo!” ucap Bintang seraya mengangkat tangannya dan balik menantang Bhima untuk segera menyerangnya.“KHHHAAAAA!”Bhima berteriak dengan keras, dan segera berlari kearah Bintang.Dugh ! Dugh ! Dugh ! Dugh ! Dugh ! Dugh ! Dugh !Suara langkah Bhima terdengar dengan keras saat kedua kakinya menapak dilantai, dapat dibayangkan be

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 12

    Orang-orang yang melihat pertarungan itu benar-benar dibuat terpana, bagaimana tidak, sosok Bhima yang selama ini selalu menang dalam pertarungan, kini benar-benar tak berdaya menghadapi Ksatria Pengembara yang seperti orang main-main saja menghadapinya. Memasuki jurus ke 77, Bhima tak sanggup lagi untuk melancarkan serangan gada raksasanya, tenaganya benar-benar terkuras. Sekujur tubuh dan wajahnya tampak penuh bersimbah keringat. Bahkan untuk mengangkat wajah saja, sulit bagi Bhima untuk melakukannya.Bintang mengalahkan lawannya tanpa sedikitpun menyentuhnya. Sungguh tontonan yang sangat menarik sekali bagi orang-orang yang melihatnya. Ditempatnya Bhima terlihat sedang mengumpulkan sisa-sisa tenaganya kembali, tak rela dirinya dipermalukan seperti saat ini. Bhima mengangkat wajahnya dan menatap garang kearah Bintang.“Sebagai seorang pendekar besar, apa bisamu cuma menghindar saja, hadapi aku secara jantan!” ucap Bhima dengan penuh kekesalan. Me

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 13

    “Cabut pedang pendekar!” ucap Nazrat tegas.Untuk menghormati lawannya, Bintangpun mencabut senjatanya, dan ;Sreeggg !!!Bukan Pedang Bintang Angkasa yang Bintang gunakan, melainkan Keris Kyai Guntur yang ada dipinggang belakangnya. Kedua mata Nazratpun terlihat membesar melihat senjata aneh ditangan Bintang, bukan hanya Nazrat, tapi semua orang ditempat itu sampai ikut berdiri untuk melihat lebih jelas senjata yang ada ditangan Bintang.Bentuknya yang sampai membuat orang-orang penasaran untuk melihatnya lebih dekat. Sebuah keris keris yang terbuat dari batu petir berluk 13 dengan ukiran pijaran petir dari gagang hingga ke ujung keris, gagangnya terbuat dari giok hitam yang disebut giok batu bulan.“Mari...!” ucap Bintang lebih dulu meminta Nazrat untuk menyerangnya terlebih dahulu, Bintang ingin melihat lebih jauh apa keistimewaan sepasang belati berantai yang ada ditangan lawannya.Nazrat terliha

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-17
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 14

    Tiba-tiba saja salah seorang yang duduk dibarisan pendekar tampak sudah berjalan menuju kearah panggung arena. Sosok seorang laki-laki yang tampak sangat berbeda dengan yang lain, baik dari penampilan maupun gayanya. Di bagian bawah sekali, lelaki ini tampak menggunakan sepatu bot yang sangat jarang sekali digunakan oleh orang-orang dimasa itu, lalu dikedua lututnya tampak bantalan pelindung lutut, mengenakan celana jeans berwarna biru kehitam-hitaman, dibagian pinggang tampak sabuk yang menggantung sepasang senjata api laras pendek yang menggantung dipinggang kiri dan kanannya, dipinggangnya juga tampak melilit puluhan butir peuru yang melingkar dipinggangnya, sedangkan dibagian atas lelaki juga tampak mengenakan selampang kain yang cukup besar yang menutupi bagian leher hingga sebagian tubuhnya dibagian belakang.Sementara dibagian wajahnya, lelaki ini tampak mengenakan penutup wajah hingga yang terlihat hanyalah sepasang matanya yang juga tampak berwarna kecoklatan, menata

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-17
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 15

    DOR...! DOR...! DOR...! DOR...! DOR...! DOR...!Trang ! Trang ! Trang ! Trang ! Trang ! Trang !Dalam jarak dekat, tiba-tiba saja terdengar suara benda besi yang tertabrakan hingga memencarkan pijaran bunga api, rupanya Bintang telah mencabut Keris Kyai Gunturnya untuk menangkis setiap serangan peluru yang diarahkan padanya.DOR...! DOR...! DOR...! DOR...! DOR...! DOR...!Trang ! Trang ! Trang ! Trang ! Trang ! Trang !Keduanya terus bergelut dengan kecepatan masing-masing, sementara jarak diantara mereka telah semakin mendekat satu sama lain.DOR...! DOR...!Dua senjata John Wesley meletus tepat didepan wajah Bintang yang ada tepat dihadapannya, Bintang hanya menggeoskan kepalanya sedikit kesamping, John Wesley tampak berdiri mematung, karena saat ini Keris Kyai Guntur sudah menempel dilehernya dalam jarak yang sangat dekat sekali.“Aku menyerah!” ucap John Wesley mengangkat kedua tangannya yang m

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-17

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status