Share

44

Erian tengah memelototi pemandangan berupa lalu lintas yang mulai sepi di depan rumah sakit. Ia berdiri sambil menumpukan lengannya pada pagar balkon ruang perawatan Citra di lantai tujuh, merenungkan perbuatannya beberapa menit yang lalu pada menantunya sekaligus konsekuensi yang mengiringinya. Harus diakui, hati Erian terasa sakit karena Citra mengabaikan keberadaannya.

Tapi, Citra bukannya tidak bersalah sama sekali. Seharusnya wanita itu sadar kalau tingkahnya yang hanya mencari dan memedulikan Orion, padahal ada dirinya yang setia mendampinginya, sangat mampu menimbulkan perasaan cemburu akut dalam diri Erian. Walaupun hubungan mereka terlarang dan harus dijalani sembunyi-sembunyi, bukan berarti Citra bisa memperlakukannya sehina itu.

Melempar napas resah, Erian berbalik memunggungi jalanan dan memandangi ruang perawatan Citra yang kosong. Namun, pikir Erian merana, akan lebih baik lagi kalau ia bisa mengendalikan diri. Bagaimanapun juga, Citra adalah wanita hamil yang tidak pant
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status