Share

Chapter 5

Author: Asayake
last update Last Updated: 2025-01-27 23:46:48

Tanpa tahu apa yang terjadi, Audrey kini tengah terperangah takjub kala memasuki kamar yang akan ditempati.

Ruangan yang disebut kamar itu lebih luas dari gubuk tempatnya tinggal bersama Arman!

Di dalam kamar itu, barang-barang milik Aurelie juga sudah tertata rapi, sehingga Audrey tidak perlu menggunakan pakaian dekilnya lagi.

Dengan riang Audrey melompat naik ke ranjang yang luas, berguling-guling diatas atas lembutnya sprei.

Sejenak menikmati sesuatu yang selama ini tidak pernah dia dapatkan dalam hidupnya.

Andai saja Arman ada disini, dia pasti tidak akan lagi sakit sebadan-badan karena tidur diranjang sekeras batu.

Tanpa sadar Audrey tertawa, berpikir bahwa kini dia sedang terjebak dalam negeri dongeng. Dibandingkan seperti sedang disandera, justru Audrey merasa seperti sedang menikmati liburan mewah di sebuah hotel.

Brak!

“Setelah kehilangan kebebasan dan ingatan, apa sekarang kau sudah mulai gila?”

Suara dingin Dante berhasil menghentikan tawa Audrey, perlahan gadis itu bangkit dan duduk di sisi ranjang.

Suasana kamar berubah menjadi sunyi senyap.

Audrey meremas permukaan ranjang dengan kuat, menatap waspada Dante yang menutup pintu dan menguncinya, pria itu melangkah mendekat ke arahnya.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Audrey bernapas berat.

“Tentu saja menuntut tugasmu yang tertunda,” jawab Dante dengan tatapan merendahkan.

Deg!

Wajah Audrey berubah pucat pasi, jantungnya mulai berdebar kencang diserang kepanikan yang tidak mudah dikendalikan. Audrey bergeser menjauh dari jangkauan, namun Dante sudah lebih dulu menangkap pergelangan kakinya dan menarik Audrey untuk kembali mendekat.

Audrey menggeleng dan mulai menangis, tubuhnya menggigil ketakutan tidak dapat melepaskan kakinya dari cengkraman kasar Dante.

“Aku mohon, jangan!” rintih Audrey memohon belas kasihan.

Sayangnya, permohonan Audrey tidak ada artinya bagi Dante, pria itu tidak bergeming, mencengkram lebih kuat kaki Audrey setiap kali gadis itu memberontak berusaha melepaskan diri.

Isak tangisan Audrey terdengar, tubuh kecilnya menggigil tidak lagi mampu melawan kekuatan Dante.

“Tolong!” teriak Audrey beberapa kali, pandangannya mengabur berkabut lapisan air mata yang terus berjatuhan.

Tidak ada yang datang, tidak ada yang menolongnya.

Detik demi detik waktu berjalan begitu mencekam…

Mencabik jiwa Audrey yang polos dan lugu.

Dante tidak memiliki sedikitpun belas kasihan, dengan kasar dia meraih kedua tangan Audrey dan mengikatnya dengan simpul kain yang telah disiapkan.

Audrey menggeleng dengan berat dalam keadaan tangan yang sudah terikat, tidak memiliki banyak kemampuan untuk memberontak dari ketakutan yang semakin mencekiknya.

“Jangan! Aku mohon,” lirih Audrey berderai air mata, dengan lemah tubuhnya menggelinjang berusaha keras untuk melepaskan diri.

“Diam!” bentak Dante menggema, diraihnya wajah Audrey dengan satu cengkraman, lalu mengikat mulutnya dengan simpul yang lain agar Audrey yang Dante kira Aurelie itu berhenti bersuara dan berhenti mengganggu pendengarannya.

Lengkap sudah, kini bukan hanya tangannya saja yang terpenjara, mulutnya pun ikut dibungkam.

Dada Audrey sesak dan sakit, gadis itu mulai pasrah dan hanya bisa meratap tidak berdaya. Derai air mata yang berjatuhan menjadi saksi bisu bagaimana Dante Arnaud, lelaki kejam itu mulai melakukan tindakan tidak manusiawinya.

Mengoyak pakaiannya Audrey, tidak peduli meski itu membuat kulitnya terluka, menggaulinya dengan cara kasar, menulikan setiap rintihan kesakitan Audrey yang menderita diperlakukan seperti benda mati yang tidak berperasaan.

Tenggorokan Audrey mengering, matanya menatap nyalang langit-langit kamar yang beberapa kali mengabur dari pandangan. Gadis itu kembali merintih putus asa, meratapi kehancuran masa depannya.

Kehormatannya, kesuciannya telah direnggut dengan cara yang sadis.

Menorehkan sebuah luka dalam yang tidak akan pernah bisa Audrey lupakan sepanjang hidupnya.

Dunianya serasa runtuh, detik demi detik pergaulannya dengan Dante dia lalui hanya dengan merapalkan permohonan agar semuanya segera usai.

Audrey yang malang, dia terlalu lugu menerima tawaran wanita yang selama ini dia sebut sebagai ibu. Audrey tidak menyadari bahwa dunia ini sangat kejam, harusnya Audrey bisa menyadari ketidak tulusan ibunya sejak pertama kali dia menerima telepon dan membicarakan syarat.

Seorang ibu tidak mungkin menjerumuskan anaknya pada seseorang yang akan menghancurkan hidupnya.

Andai waktu bisa kembali diputar, Audrey akan menjual ginjalnya kepada siapapun demi ayahnya dibandingkan harus menjual kehormatannya.

Mengapa harus kehidupan seperti ini yang Audrey jalani? Apa sebenarnya dosa yang telah dia perbuat hingga harus melalui kemalangan seperti ini? Lebih menyakitkannya lagi, orang yang telah menjerumuskannya kedalam neraka ini adalah ibunya.

Perlahan mata Audrey terpejam, bernapas dengan lemah dan mulai kehilangan kesadarannya, tidak lagi mampu menahan sakit yang semakin parah.

Melihat tubuh Audrey yang jatuh tersungkur tidak sadarkan diri, Dante menghentikan aktivitasnya, masih dengan sikap dingin dan tidak berperasaan pria itu merapikan pakaiannya lagi.

Sekilas pria itu melihat tubuh kurus Audrey meringkuk dengan kedua tangan dan mulut terikat.

Dia terlihat rapuh dan tidak berdaya dalam keadaan pingsan bercak merah yang tertinggal di atas permukaan sprei.

Dante melepaskan ikatan di mulut dan tangan Audrey, pria itu menemukan ada jejak biru yang tertinggal di pergelangan tangan akibat gesekan.

Dante perlahan mundur menjauh dan membaringkan diri di sofa, menenangkan tubuhnya yang masih panas berada dipuncak gairah yang belum tertuntaskan karena Audrey terjatuh pingsan.

Deru napas kasar tidak beraturan terdengar di keheningan.

Dante menutupi matanya yang terpejam di bawah siku tangan, pria itu tengah berusaha menyingkirkan sebuah bayangan yang berhasil mengusiknya pikiran perasaannya.

Dante baru sadar bahwa gadis yang telah digaulinya adalah seorang perawan.

Tapi bagaimana bisa? 

Dante mengenal Aurelie Harper bukan hanya hari ini saja, lebih dari lima tahun lamanya Dante mengenal Aurelie dan mengetahui setiap kebiasaan kotornya.

Aurelie Harper bukan hanya sekadar gadis yang manja dan pembuat onar.

Dia juga seorang jalang yang selalu mengandalkan kecantikannya untuk mendekati berbagai pria.

Bahkan, Aurelie sudah beberapa kali terlibat skandal dengan pria dan menjalin hubungan liar dengan mereka--termasuk dengan adik Dante!

“Sebenarnya, permainan apa lagi yang ingin dilakukannya?” geram Dante.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 6

    “Kau sudah mengantar Aurelie kembali?” tanya Daud, suami Salma.“Sudah. Aku juga sudah memperingatinya agar dia tidak membuat masalah lagi, karena aku tidak akan lagi ikut campur urusan Aurelie selama dia bersama Dante, kau tidak perlu khawatir,” jawab Salma dengan penuh keyakinan.“Aku masih mentoleransi kesalahan Aurelie karena dia masih muda, namun kali ini tidak ada kesempatan apapun lagi untuknya, aku sudah muak dengannya. Pastikan dia tidak membuat masalah lagi jika kau peduli pada pernikahan kita,” peringat Daud.“Aku berjanji, kali ini tidak akan lagi.”“Kupegang kata-katamu.”Salma tersenyum penuh keyakinan.Daud tidak tahu saja jika Salma telah mengatur sebuah rencana untuk memperbaiki kekacauan yang dibuat Aurelie, yaitu dengan menjadikan Audrey perisai yang menggantikan semua tanggung jawab Aurelie. Karena itulah Salma bisa percaya diri menjanjikan Aurelie tidak akan membuat ulah lagi.Ya, sejak menikah dengan Daud, Aurelie tumbuh dalam gelimang harta. Semua kebutuhannya

    Last Updated : 2025-02-10
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 7

    Dante Arnaud, dia adalah seorang pengusaha wine yang hanya diketahui nama dan wajahnya oleh segelintir orang. Dibalik ketenaran wine yang dia produksi, Dante menjalani kehidupannya secara tertutup dan jauh dari sorotan, beberapa kali winenya mendapatkan penghargaan di kancah internasioanl, selama itu juga Dante hanya mengirim perwakilannya untuk menunjukan diri. Saking tertutupnya, tidak ada banyak yang tahu tentang kehidupannya, bahkan beberapa orang yang sempat melayaninya sekalipun, hanya keluarganya yang tahu siapa itu Dante Arnaud. Dante hidup dikalangan keluarga yang berada, ayahnya adalah seorang pemilik hotel dan ibunya seorang professor di universitas bergengsi. Tidak sejalan dengan apa yang diajarkan orang tuanya, sejak masih muda Dante lebih gemar mempelajari minuman hingga memutuskan berhenti sekolah, memfokuskan diri untuk mengembangkan wine yang digemarinya. Setelah lebih dari sepuluh tahun melakukan banyak usaha, kini Dante telah menuai hasil dari kerja kerasn

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 8

    Cahaya sinar matahari sudah mulai redup menandakan malam akan segera datang, kehangatan yang sempat menembus jendela berganti dingin. Audrey masih mengurung diri di dalam kamarnya, masih bergumul dengan sakit yang tidak dia ketahui bagaimana cara untuk mengatasinya. Sekasar apapun Audrey membersihkan tubuhnya hingga kulitnya berdarah perih, dia tetap merasakan kehinaan dan kekotoran yang begitu melekat. Sekeras apapun Audrey mencuci seprai untuk menghilangkan jejak nodanya, namun kenangan buruk itu tetap tertanam dikepala. Audrey meringkuk di sofa seperti sebuah janin yang rentan, setiap kali dia melihat kearah ranjang, seluruh kulitnya meremang dan dia menangis, terbayang kenangan menakukan yang telah terjadi. Audrey menarik napasnya dalam-dalam, merasakan perih ditenggorokannya yang mengering. Audrey haus dan lapar, namun dia segan untuk keluar apalagi harus bertemu dengan lelaki jahat, bernama Dante Arnaud. Audrey belum siap menerima ini semuanya, mentalnya sedang terkoyak,

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 9

    Arman menggenggam erat kertas itu dengan tangan gemetar, rangkaian tulisan yang dibuat oleh balpoin luntur terkena beberapa tetes air matanya. Arman tertunduk menangis pilu, menangisi kepergian Audrey harus menghabiskan masa remajanya dengan bekerja. Arman tidak menyangkal bahwa dia memang bukanlah ayah yang baik untuk Audrey. Setiap kali melihat wajah Audrey yang mirip ibunya, kebencian didalam hatinya pada Salma selalu terpupuk, Arman selalu kembali teringat pengkhianatan Salma dan membuatnya hidup dalam kubangan keterpurukan. Kebencian Arman pada Salma membuatnya mengabaikan Audrey dan tidak pernah memberikan masa kecil yang indah untuknya. Sering kali Arman meninggalkannya dirumah sendirian tanpa memikirkan keadaannya, sering kali Audrey kelaparan karena Arman lebih mementingkan diri membeli minuman, sering kali mereka bertengkar karena penagih hutang datang. Bahkan ketika Arman sudah diponis kanker dan tidak bekerja lagi, dengan keras kepala dan egoisnya dia masih sering me

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 10

    Begitu keluar dari pintu kamar, Audrey langsung berhadapan seorang pria yang berdiri menunggu. Pria itu memiliki irish mata amber, sekilas terlihat cokelat karena diteduhi oleh bulu matanya yang lebat, pria itu memiliki pahatan wajah yang tegas dengan bibir merah alami. Siapa pria itu? Audrey tidak mengenalnya. Pria itu mendekat tanpa menunjukan ekspresi. “Saya Jach, orang yang akan mendampingi Anda selama dua puluh empat jam,” ucap Jach memperkenalkan diri terlebih dahulu. “Aku ada di rumah, tidak perlu pendampingan,” bisik Audrey tidak nyaman. “Ini adalah perintah,” jawab Jach dingin. Audrey membuang muka, tidak lagi berbicara. Kakinya yang sakit, berjalan gemetaran sambil menggigit bibir untuk menahan suara ringisan, mengambil langkah demi langkah jarak yang membawanya pergi menjauh dari kamar. Jach yang berjalan dibelakang Audrey, tidak bisa menghindar dari pemandangan aneh yang didepannya. Audrey yang berpura-pura menjadi Aurelie itu terlihat ringkih sakit, siapapun dapat

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 11

    Tok tok tok “Masuk!” perintah Dante dengan tangan yang tidak berhenti menulis di kertas, sekilas pria itu melirik pintu untuk melihat kedatangan Jach yang masuk ke dalam ruangannya. “Ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?” tanya Dante. “Saya ingin menanyakan sesuatu.""Tentang apa?""Tugas saya adalah mengawal Aurelie Harper untuk memastikan dia tidak kabur dan membuat masalah. Apakah saya juga bertanggung jawab dalam menjaga kesehatannya?” tanya Jach. Tangan Dante berhenti menulis, hatinya langsung terganggu oleh perasaan aneh begitu nama ‘Aurelie Harper’ disebutkan. Ini bukan sekadar perasaan tidak nyaman seperti biasanya, suatu kebencian yang murni dan selalu membuatnya sangat marah hingga jijik. Hari ini, ada perasaan asing yang muncul dan sulit untuk Dante definisikan. Tepatnya setelah Dante tahu bahwa Aurelie Harper seorang perawan. Dante sangat sulit menerima kenyataan itu. Masih sangat tidak masuk akal jika Aurelie Harper tidak pernah tidur dengan lelaki manapun

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 12

    Arunika dari upuk timur terlihat cerah dan cantik keemasan, membawa kehangatan lembut yang menembus gorden tipis di jendela yang masih terbuka. Dikesunyian yang masih pagi, Audrey bergerak gelisah dalam tidurnya, wajahnya terlihat pucat pasi berselimut keringat dingin. Diantara suara napasnya yang tersendat-sendat tidak beraturan, terdengar samar-samar rintihan kesakitan dari bibirnya yang mengering. Audrey demam, seluruh otot tubuhnya berdenyut sakit, membuatnya tidak memiliki banyak kekuatan untuk bangun dari tempat tidur. Sepanjang malam, sendirian Audrey menangis sampai kelelahan. Emosinya yang tidak stabil dan keadaan mentalnya yang semakin terguncang telah menumbangkan sisa-sisa kekuatan yang dia miliki. Kini, Audrey tidak tahu kapan dia bisa bangkit dan turun dari sofa tempatnya tidur. Pendengarannya berdenging, dan pandangannya yang berkabut oleh halusinasi, terbayang-bayang kenangan buruk hari yang lalu. Hari dimana Salma meninggalkannya di rumah ini dan Dante menodain

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 13

    Erangan kesakitan Audrey terdengar kala dia didudukan di lantai kamar mandi, bibirnya yang pucat bergelumutk hebat dan tenggorokannya mengering sangat perih meski sekadar untuk bernapas. Tanpa rasa iba sedikitpun, Irina menyalakan shower dan langsung membasahi tubuh Audrey dengan air dingin. Audrey mengejang kaku tidak dapat mengendalikan keadaan tubuhnya yang mendadak diguyur air dingin. “Nona bangun!” panggil Irina setengah berteriak. Audrey menangis dalam rintihan, tubuhnya semakin menggigil dibawah guyuran air dingin yang tidak berhenti Irina arahkan kepadanya. Sekuat tenaga Audrey berusaha membuka mata, samar-samar dia melihat Irina dan Megan dengan pandangan berkabut. “Sudah, cukup!” pinta Audrey memohon. “Saya tidak akan berhenti sampai Anda bangun!” tegur Irina dengan bentakan, namunnya tidak berhenti membasahi tubuh Audrey yang kian memerah karena suhu tubuh yang naik. Megan bertolak pinggang dengan senyuman puas, menyaksikan wajah tersiksa Aurelie Harper yang selama i

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 123

    Sopir yang dipanggil segera keluar, Aurelie yang semula duduk perlahan beranjak dengan sorot mata waspada dan napas memburu menahan gejolak amarah. Aurelie tahu apa yang akan terjadi setelah ini, dan dia sangat membencinya karena tidak bisa berlari pergi.“Bawa Aurelie, dia sedang sakit,” perintah Salma begitu sopirnya sudah datang menghampiri.“Ayo, Nona,” ajak sopir itu mengulurkan tangannya menawarkan bantuan.“Aku tidak mau,” geram Aurelie.“Anda harus pulang.” Sopir itu menarik tangan Aurelie dengan paksa dan tidak mempedulikan teriakannya yang menolak dibawa pergi.Karena takut menjadi perhatian pengendara lain, Salma akhirnya ikut menarik tangan Aurelie dan memaksanya pergi meninggalkan emperan halte.“Jika kau tidak menjadi anak yang penurut, kau akan dimasukan ke dalam bangsal rumah sakit jiwa lagi Aurelie,” peringat Salma mengancam.“Aku tidak mau!” teriak Aurelie mulai beringas, menggigit tangan Salma yang mencengkramnya.“Arrght!” ringis Salma menggunjing tangannya agar gi

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 122

    Aurelie menjatuhkan tubuhnya di emperan halte bus, mendengar derasnya suara hujan yang membasahi bumi dan angin kencang yang membuat kulitnya meremang kedinginan. Hari ini Aurelie sudah tiga kali naik pesawat, tubuhnya yang mulai lelah berbanding balik dengan isi pikirannya yang masih bergejolak liar membutuhkan obat penenang.Suara helaan napas terdengar dari bibirnya, dengan mata terpejam dia kembali terbayang-bayang wajah Audrey yang baru pertama kali dilihat.Pertemuan singkat itu mengingatkan Aurelie kembali pada mimpinya masa kecilnya selama ini terus muncul disetiap tidurnya.Ada sebuah ketenangan aneh yang Aurelie rasakan saat menyentuh Audrey, begitu persis seperti obat yang meredakan dirinya dari gejolak kegilaan.Apakah mereka akan kembali bertemu? Apakah Aurelie juga akan bertemu dengan seseorang Audrey sebut 'ayah'.Aurelie membuka matanya lagi. “Aku punya ayah dan saudara,” ucapnya seperti sedang bertanya.Aurelie mulai menggigit kukunya dengan keras, tenggelam dalam ke

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 121

    Malam begitu gelap dan pekat, hujan turun begitu deras, butirannya yang berjatuhan terlihat seperti ribuan cahaya kala tersorot lampu jalanan.Dante duduk sendirian didalam mobilnya sendirian, berkali-kali memukuli kemudi kesulitan untuk menggambarkan hatinya yang saat ini sedang hancur berkeping-keping.Ingin Dante berteriak sekencang mungkin, ingin dia menangis, dan ingin tertawa menertawakan segala kebodohan yang telah dilakukannya selama ini.Sakit yang begitu keras dia terima membuatnya linglung kehilangan akal.Dante sudah tidak mengerti lagi, apa yang kini harus dia lakukan, apa yang dia mau dan kemana arah tujuannya setelah dunianya hancur luluh lantah oleh pengkhianatan.Gemuruh suara petir terdengar menyambar dikegelapan. Dante keluar dari mobilnya dan membiarkan seluruh tubuhnya terbasahi oleh air hujan. Dante berjalan sendirian tanpa arah, membawa semua kebenaran yang masih sulit untuk dia terima bahwa ini semua memang nyata adanya.Tidak ada tempat untuknya pulang, tidak

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 120

    “Dante!” teriak Serena menangis histeris memanggil Dante yang lebih memilih pergi membawa Raiden dibandingkan disampingnya, menjaganya dari Aurelie yang masih berada disisi ranjang dengan gerak-gerik yang menakutkan.Serena menutup lehernya yang kini mulai mengelurkan darah hingga bercucuran menodai pakaian, wanita itu tersedu-sedu menangis kesakitan menatap tajam Aurelie yang sedang mencari-cari sebotol minuman didalam tasnya.“Ini caramu balas dendam padaku Aurelie! Apa sekarang kau puas?” tangis Serena meratap, masih bisa bersikap seperti seorang korban yang telah terdzolimi. Tangan Aurelie berhenti bergerak, gadis perlahan mengangkat wajahnya dan membalas tatapan Serena.“Aku tidak akan pernah memaafkanmu Aurelie, jika Dante meninggalkanku gara-gara ulahmu! Akan aku buat kau membusuk dipenjara karena telah membunuh ibuku dan menyakitiku!”Pupil mata Aurelie melebar bersama senyuman cerahnya seakan menikmati ancaman Serena. Aurelie menjatuhkan tasnya segera di lantai, menyisakan

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 119

    Telinga Dante berdenging, bersahutan dengan suara jantung yang bergemuruh kencang. Seluruh tubuhnya membeku kaku, yang tersisa hanya rasa sakit yang teramat kuat disetiap denyut nadinya mendengar sebuah pengakuan yang jauh lebih mengerikan dari apa yang selama ini Dante takutkan.Pengakuan yang begitu gila sampai membuatnya berpikir ini tidak mungkin!Serena isterinya, orang yang telah Dante bela mati-matian dengan berbagai cara ternyata adalah puncak penyebab semua masalah yang ada.Serena telah berkhianat dengan adik kandung Dante sendiri! Jadi, inilah alasan mengapa Raiden berusaha untuk membuat Aurelie tidak dipenjara? Dia takut Aurelie buka suara saat ingatannya kembali?Jadi, inilah alasan dulu Raiden sempat mereservasi restaurant untuk melamar Aurelie, namun semuanya gagal karena Serena tidak suka, lalu terjadilah pertengkaran antara Serena dan Aurelie.Jadi, inilah alasan Serena tidak pernah ngotot meminta Aurelie Harper dipenjarakan dan lebih memilih untuk memaafkannya seper

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 118

    “Bagaimana keadaan isteri saya Dokter?” tanya Dante.“Beruntung bantuan datang dengan cepat dan segera menanganinya sehingga sampai merusak organ tubuhnya akibat overdosis. Meski begitu, saya sarankan Anda untuk lebih banyak memberi perhatian pada isteri Anda. Nyonya Serena memiliki riwayat korban kejahatan dan pernah keguguran hingga pengangkatan rahim, ini pasti situasi yang sangat berat untuknya, kemungkinan ada faktor psikologis yang membuat isteri Anda nekat meminum obat sebanyak itu,” jawab sang dokter dengan serangkaian penjelasannya.“Saya mengerti Dokter, terima kasih.”Dokter itu mengangguk dengan senyuman. “Kalau begitu saya permisi.”Pandangan Dante mengedar melihat penjuru arah. Sejak dia datang ke rumah sakit, Dante tidak melihat keberadaan keluarganya, terutama ibunya yang selama ini selalu begitu perhatian kepada Serena, kini hanya ada seorang pelayan yang duduk menunggu.Saat Serena masih koma, ibunya selalu datang setiap hari ke rumah sakit dan merawatnya, karena i

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 117

    Kesibukan memadati ibukota, orang-orang berjalan kaki dengan cepat melintasi jalanan selagi lampu lalu lintas belum berganti. Diantara banyaknya orang yang sedang beraktivitas, terlihat Jach melewati lalu lalang keramaian, meninggalkan mobilnya yang terparkir di depan sebuah pertokoan.Jach pergi menghampiri Frederick yang tengah berdiri di dekat lampu jalanan, tidak jauh dari gedung kejaksaan tempatnya bekerja.Begitu dekat dalam jangkauan, Frederick langsung berjalan disamping Jach tanpa saling melihat. “Dokument yang kau berikan sudah naik, setelah terbukti melalui penyelidikan, kemungkinan nanti malam atau besok Daud akan segera ditangkap.”“Aku senang mendengarnya.” Jach menjawab tanpa ekspresi “Kau bisa menjamin jika semuanya akan berjalan bersih?”“Tentu saja. Kejahatan besar orang-orang kelas atas pasti akan berusaha ditutupi oleh pihak keluaga dan pihak berkepentingan lainnya demi mempertahankan citra dan kelangsungan bisnis mereka,” jawab Frederick dengan serius.“Kerja bagu

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 116

    “Victor, hari ini Aurelie akan pergi ke kota Lapolez. Akan ada dokter yang datang memeriksa kesehatan dan kelayakannya melakukan penerbangan, selain itu akan ada seseorang yang datang untuk mengirimkan identitasnya Aurelie. Kabari aku setelah mereka datang, aku akan menyiapkan tiket dan hotel untuk kalian semua.”Victor yang telah mendengarkan baik-baik langsung mengangguk memahami tugas barunya. “Bagaimana dengan Anda Pak?”“Aku akan datang menyusul dari kota lain,” jawab Dante menggantung, tidak berapa lama dia kembali berbicara, “pastikan Aurelie dalam keadaan sehat, jangan lupa langsung memberiku kabar.”“Dimengerti Pak,” jawab Victor dengan satu anggukan.Dante menghela napasnya dengan berat, perlahan dia memutar tubuhnya dan melihat keberadaan Audrey yang kini tengah melihatnya dibalik jendela dengan wajah merah penuh kekhawatiran.Dante sedang terjebak dalam situasi yang cukup membimbangkan, sejujurnya dia masih khawatir dengan kesehatan Audrey yang sakit-sakitan dan bayinya ya

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 115

    -Audrey kau kemana saja? Angkatlah teleponnya, ini sangat penting dan darurat- -Audrey teleponlah saat kau membaca pesan ini. Ayahmu sangat membutuhkabmu-Sebuah pesan singkat yang dikirim dua hari lalu muncul saat Audrey kembali menghidupkan handponenya.Audrey yang sempat khawatir dengan keadaan Arman selama beberapa hari terakkhir ini kian dibuat kalut.Beberapa kali Audrey mengatur napasnya mengumpulkan keberanian untuk segera melakukan panggilan pada Arman.Disetiap deringan yang tersambung, jantungnya berdebar kencang terjebak dalam kecemasan yang meningkat, bertanya-tanya apa yang sebenarnya telah terjadi pada Arman.“Ayah,” panggil Audrey begitu teleponnya terangkat.“Audrey ini paman Dom, bukan ayahmu,” jawab Dom.“kau kemana saja? Ayahmu kritis sejak beberapa hari lalu!” tegur Dom begitu emosional akhirnya bisa menyampaikan kabar Arman kepada putri yang selama ini telah lama dinantikan kepulangannya.Hati Audrey mencelos, kakinya mendadak lemas perlahan mundur dan bersandar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status