Share

Chapter 3

Penulis: Asayake
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-27 11:29:32

Di sisi lain, Arman terbaring di ranjang rumah sakit, masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tubuhnya kurus kering, wajahnya terlihat pucat memiliki banyak cekungan tajam karena kehilangan banyak berat badan.

Audrey yang baru datang, langsung menggenggam tangan Arman dengan penuh kehati-hatian.

Dia ingin menghabiskan sisa-sisa waktu yang dia miliki untuk menatap lekat wajahnya yang akan dirindukan.

Rasanya masih seperti mimpi, menghadapi kenyataan jika Audrey harus pergi meninggalkan Arman tanpa bisa berpamitan dan menceritakan keadaannya.

Audrey harus merahasiakan kepergiannya ke ibu kota.

Merahasiakan pengorbanan yang harus dilakukan untuk kesembuhan Arman. Menyembunyikan segunung ketakutan yang harus disimpan dalam diam.

Ayahnya hanya perlu tahu bahwa Audrey pergi jauh untuk bekerja.

Audrey tertunduk mengecup punggung tangan Arman, menyembunyikan tangisan yang tidak dapat dibendung lagi.

“Aku akan melakukan segalanya untuk Ayah, karena itu aku mohon, segeralah sembuh agar pengorbananku tidak sia-sia,” tangis Audrey penuh permohonan.

***

Perjalanan menuju ibu kota menghabiskan waktu 4 jam.

Sepanjang jalan Audrey masih bertanya-tanya apakah dia telah membuat keputusan yang tepat?

Dengan Audrey pergi meninggalkan kota Lapolez dan menyetujui syarat yang diinginkan Salma, secara tidak langsung masa depan Audrey akan berubah, dia harus siap mengandung di usia yang masih muda, melahirkan anak untuk lelaki asing yang hanya dia kenal sebatas nama.

Sungguh, hati Audrey masih berkecamuk, tidak tahu apakah kini harus menangisi pekerjaan kotornya demi uang, atau mensyukuri uang telah dia dapatkan.

Harusnya, Audrey tidak perlu takut karena saat ini dia akan bersama ibunya. Namun entah mengapa, insting Audrey tetap merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Ketika sampai di airport, Audrey dan Angela pergi secara terpisah. Audrey langsung diantar pergi ke sebuah apartemen untuk beristirahat.

Selama di apartemen, beberapa jam sekali Audrey selalu kedatangan tamu yang diutus oleh Salma.

Mereka ditugaskan untuk memberikan perawatan dari ujung kaki hingga ujung kepala selama berjam-jam agar Audrey sempurna seperti Aurelie, kembarannya.

Semua orang yang diutus Salma sangat berbakat, melalui tangan-tangan mereka yang profesional, cukup dengan dua hari perawatan, mereka telah berhasil membuat Audrey malu menatap cermin karena tidak mengenali dirinya sendiri.

Dengan uang, Audrey yang kumal seperti gelandangan menjadi bersinar seperti nona muda yang hidup dalam kemakmuran.

Dua hari tinggal di apartemen, semua orang yang datang bertamu adalah orang asing, ibunya masih belum menunjukan diri ataupun mengajak Audrey berbicara melalui telepon.

Meski begitu, Audrey tidak mengeluh. Dia selalu mengingatkan dirinya sendiri agar selalu tahu diri.

Hanya saja, di hari ketiga, pagi-pagi sekali dua orang asing datang ke apartemen membawa alat rias bersama beberapa set pakaian, mereka mendandani Audrey tanpa memberi penjelasan apapun.

“Sudah saya duga, Anda memang sangat cantik,” puji penata rias tersenyum puas.

Audrey mengenakan dress biru muda selutut, rambut panjangnya yang berwarna hitam legam terurai membingkai wajah mungil bermata zamrud.

Mendengar itu, Audrey tersipu malu, mengusap permukaan dress yang begitu lembut dan nyaman di kulitnya.

Mungkin ini salah satu pakaian terbaik yang pernah Audrey kenakan dalam hidupnya selain seragam sekolahnya.

“Nyonya datang,” kata Lizy segera membereskan alat-alat make up yang berserakan.

Deg!

Tubuh Audrey menegak, jantungnya berdebar kencang menantikan pertemuannya dengan Salma, sosok ibu yang selama ini tidak Audrey kenali wajahnya.

Audrey melihat ke arah pintu kamar dengan gugup–mendengar suara langkah sepatu yang semakin dekat.

Tidak berapa lama, munculah sesosok wanita paruh baya berdiri di ambang pintu, dia begitu cantik terbalut dalam pakaian berwarna hitam menenteng sebuah tas.

Kulit Audrey meremang, berpandangan dengan sepasang mata zamrud milik Salma.

‘Itukah Ibuku?’ batin Audrey.

Bibir mungil Audrey terangkat, berusaha memberanikan diri menyapa Salma yang tidak pernah dia jumpai setelah delapan belas tahun lamanya berpisah.

“Cepat, aku tidak mau terlambat,” perintah Salma dengan dingin memecah keheningan.

Audrey terhenyak kaget.

Ada sakit yang menelusup masuk ke dalam dada melihat Salma yang bersikap seolah pertemuan ini tidak memiliki arti apapun untuknya.

Salma berbalik pergi, tanpa sedikitpun menyapa ataupun menunjukan sebuah kerinduan yang perlu diobati pada seorang putri yang telah lama dia tinggalkan karena perselingkuhannya.

Dengan berat, Audrey beranjak dari tempat duduknya–keluar kamar dan menghampiri Salma.

Dada Audrey sesak, merasakan ada sebuah tembok tinggi yang membatasi mereka berdua. Di tempat ini, mereka seperti dua orang asing yang dipertemukan untuk kepentingan pekerjaan, ikatan darah yang mengalir seperti sudah tidak ada artinya lagi.

Apakah sekarang Audrey juga harus memanggil Salma dengan panggilan nyonya?

Salma bersedekap, meneliti sosok Audrey dari ujung kaki hingga ujung kepala, begitu mirip dengan Aurelie. Salma yakin, tidak ada satu orangpun yang akan bisa membedakan keduanya.

Kondisi Audrey yang kurus justru bisa dijadikan alasan mengapa Aurelie pergi kabur.

Salma tiba-tiba mendekati Audrey. “Mulai detik ini, kau adalah Aurelie yang lupa ingatan. Lakukan tugasmu dengan baik tanpa bertanya apapun yang sebenarnya terjadi, jangan pernah coba-coba untuk memberitahu siapapun bahwa kau adalah kembaran Aurelie, kau tidak diizinkan pergi sebelum melahirkan anak untuk Dante. Mengerti?”

Audrey mengangguk dengan berat, tidak mampu menatap sepasang mata Salma yang dingin.

“Kita pergi sekarang.” Salma melenggang pergi diikuti oleh langkah terantuk-antuk Audrey yang berusaha berjalan secepat yang dia bisa agar tidak tertinggal.

***

Jemari Audrey saling bertaut di pangkuan, duduk dalam ketegangan melihat lalu lalang kendaraannya yang memenuhi jalanan.

Tidak ada percakapan apapun yang terjadi.

Salma sibuk dengan handphonenya sendiri–sama sekali tidak menunjukan minat untuk berbicara dengan Audrey.

Sekarang Audrey cukup mengerti mengapa selama ini Salma tidak pernah sekalipun berusaha untuk berkunjung ataupun menghubunginya.

Sepertinya, Audrey tidak memiliki tempat di hati ibunya itu.

Mungkin bagi Salma, karena putrinya kembar identik, melihat Audrey sama saja seperti melihat Aurelie.

Lantas, apakah pantas Audrey diperlakukan sedingin ini oleh ibunya?

Audrey dengar, seorang ibu adalah pemilik cinta paling murni bagi anak-anaknya. Tapi mengapa Audrey tidak merasakan sedikitpun kehangatan dimata ibunya?

“Di mana Aurelie?” tanya Audrey memecah keheningan.

“Dia pergi entah kemana, karena itu aku membutuhkan bantuanmu,” jawab Salma menggantung. Wanita itu menutup handphonenya dan melihat Audrey sepenuhnya, “Kuharap kau melakukan tugasmu dengan baik.”

Audrey meremas dress-nya dengan kuat, menatap lekat wajah Salma. “Apa kita akan sering bertemu?”

“Jika dibutuhkan, kita akan bertemu.”

“Pernahkah Anda, sedikit saja memikirkan atau merindukan saya?” tanya Audrey lagi, masih berharap ada setitik perhatian yang bisa dia terima dari ibunya sebelum mereka berpisah lagi.

Salma terdiam, terlihat begitu kesulitan untuknya menjawab sebuah pertanyaan sederhana dari Audrey.

Salma membuang muka, melihat rumah besar berlantai dua menghadap ke arah sungai Aldes yang berwarna biru jernih.

“Kita sudah sampai,” ucap Salma mengabaikan pertanyaan Audrey.

Semakin mobil mendekat ke rumah itu, dapat Audrey lihat ada seorang pria berdiri tegap di anak tangga, terbalut dalam setelan formal berwarna hitam. Pria itu memiliki pahatan wajah sempurna dengan rambut berwarna coklat dan mata biru.

Pria itu menempatkan tangannya di belakang punggung, menanti kedatangan Salma untuk membawa kembali putri kesayangannya yang sempat kabur satu minggu lalu.

“Dia Dante Arnaud, lelaki yang menginginkan seorang bayi dari Aurelie. Mulai hari ini kau akan tinggal di rumah ini sampai berhasil melahirkan seorang anak untuknya. Bersikaplah tenang seolah kau sudah lama mengenalnya,” perintah Salma sebelum keluar dari mobil.

Beberapa kali Audrey mengatur napasnya, mengumpulkan banyak keberanian untuk keluar dari mobil.

Audrey tertunduk dengan langkah gemetar takut, tidak berani membalas tatapan Dante.

Dia terintimidasi oleh tajamnya sorot mata Dante, tatapannya seolah tengah menghakimi Audrey seperti seorang pendosa besar.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ORTYA POI
Ibu haruskah anak dikorbankan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 4

    Dante menuruni satu persatu anak tangga, menghampiri Salma yang telah berhasil mengantar kembali putrinya sesuai dengan apa yang dijanjikan. Dinginnya sikap Salma berubah dalam sekejap, wanita itu tersenyum ramah saat berdiri di hadapan Dante. “Aku telah menasihati Aurelie, aku yakin sekarang dia telah belajar dari kesalahannya dan tidak akan membuat masalah lagi. Tolong maklumi perilakunya karena dia masih muda dan kini sedang sakit,” ucap Salma. Alis Dante sedikit terangkat, melihat Audrey yang tengah tertunduk tidak memiliki keberanian untuk menunjukan wajahnya, biasanya gadis itu akan menyelak seperti anjing menggonggong dengan wajah terangkat angkuh, bertindak tidak tahu malu. Entah apa yang sudah dibuat Salma hingga dia bisa membuat putri kesayangannya menjadi sedikit lebih tenang? Apa karena ini ada hubungannya kondisinya yang lupa ingatan? Jika dilihat dengan teliti, kondisi fisik Aurelie juga jauh lebih kurus dari yang terakhir kali. Meski begitu, Dante tidak akan p

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 5

    Tanpa tahu apa yang terjadi, Audrey kini tengah terperangah takjub kala memasuki kamar yang akan ditempati. Ruangan yang disebut kamar itu lebih luas dari gubuk tempatnya tinggal bersama Arman! Di dalam kamar itu, barang-barang milik Aurelie juga sudah tertata rapi, sehingga Audrey tidak perlu menggunakan pakaian dekilnya lagi. Dengan riang Audrey melompat naik ke ranjang yang luas, berguling-guling diatas atas lembutnya sprei. Sejenak menikmati sesuatu yang selama ini tidak pernah dia dapatkan dalam hidupnya. Andai saja Arman ada disini, dia pasti tidak akan lagi sakit sebadan-badan karena tidur diranjang sekeras batu. Tanpa sadar Audrey tertawa, berpikir bahwa kini dia sedang terjebak dalam negeri dongeng. Dibandingkan seperti sedang disandera, justru Audrey merasa seperti sedang menikmati liburan mewah di sebuah hotel. Brak! “Setelah kehilangan kebebasan dan ingatan, apa sekarang kau sudah mulai gila?” Suara dingin Dante berhasil menghentikan tawa Audrey, perlah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 6

    “Kau sudah mengantar Aurelie kembali?” tanya Daud, suami Salma.“Sudah. Aku juga sudah memperingatinya agar dia tidak membuat masalah lagi, karena aku tidak akan lagi ikut campur urusan Aurelie selama dia bersama Dante, kau tidak perlu khawatir,” jawab Salma dengan penuh keyakinan.“Aku masih mentoleransi kesalahan Aurelie karena dia masih muda, namun kali ini tidak ada kesempatan apapun lagi untuknya, aku sudah muak dengannya. Pastikan dia tidak membuat masalah lagi jika kau peduli pada pernikahan kita,” peringat Daud.“Aku berjanji, kali ini tidak akan lagi.”“Kupegang kata-katamu.”Salma tersenyum penuh keyakinan.Daud tidak tahu saja jika Salma telah mengatur sebuah rencana untuk memperbaiki kekacauan yang dibuat Aurelie, yaitu dengan menjadikan Audrey perisai yang menggantikan semua tanggung jawab Aurelie. Karena itulah Salma bisa percaya diri menjanjikan Aurelie tidak akan membuat ulah lagi.Ya, sejak menikah dengan Daud, Aurelie tumbuh dalam gelimang harta. Semua kebutuhannya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 7

    Dante Arnaud, dia adalah seorang pengusaha wine yang hanya diketahui nama dan wajahnya oleh segelintir orang. Dibalik ketenaran wine yang dia produksi, Dante menjalani kehidupannya secara tertutup dan jauh dari sorotan, beberapa kali winenya mendapatkan penghargaan di kancah internasioanl, selama itu juga Dante hanya mengirim perwakilannya untuk menunjukan diri. Saking tertutupnya, tidak ada banyak yang tahu tentang kehidupannya, bahkan beberapa orang yang sempat melayaninya sekalipun, hanya keluarganya yang tahu siapa itu Dante Arnaud. Dante hidup dikalangan keluarga yang berada, ayahnya adalah seorang pemilik hotel dan ibunya seorang professor di universitas bergengsi. Tidak sejalan dengan apa yang diajarkan orang tuanya, sejak masih muda Dante lebih gemar mempelajari minuman hingga memutuskan berhenti sekolah, memfokuskan diri untuk mengembangkan wine yang digemarinya. Setelah lebih dari sepuluh tahun melakukan banyak usaha, kini Dante telah menuai hasil dari kerja kerasn

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 8

    Cahaya sinar matahari sudah mulai redup menandakan malam akan segera datang, kehangatan yang sempat menembus jendela berganti dingin. Audrey masih mengurung diri di dalam kamarnya, masih bergumul dengan sakit yang tidak dia ketahui bagaimana cara untuk mengatasinya. Sekasar apapun Audrey membersihkan tubuhnya hingga kulitnya berdarah perih, dia tetap merasakan kehinaan dan kekotoran yang begitu melekat. Sekeras apapun Audrey mencuci seprai untuk menghilangkan jejak nodanya, namun kenangan buruk itu tetap tertanam dikepala. Audrey meringkuk di sofa seperti sebuah janin yang rentan, setiap kali dia melihat kearah ranjang, seluruh kulitnya meremang dan dia menangis, terbayang kenangan menakukan yang telah terjadi. Audrey menarik napasnya dalam-dalam, merasakan perih ditenggorokannya yang mengering. Audrey haus dan lapar, namun dia segan untuk keluar apalagi harus bertemu dengan lelaki jahat, bernama Dante Arnaud. Audrey belum siap menerima ini semuanya, mentalnya sedang terkoyak,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 9

    Arman menggenggam erat kertas itu dengan tangan gemetar, rangkaian tulisan yang dibuat oleh balpoin luntur terkena beberapa tetes air matanya. Arman tertunduk menangis pilu, menangisi kepergian Audrey harus menghabiskan masa remajanya dengan bekerja. Arman tidak menyangkal bahwa dia memang bukanlah ayah yang baik untuk Audrey. Setiap kali melihat wajah Audrey yang mirip ibunya, kebencian didalam hatinya pada Salma selalu terpupuk, Arman selalu kembali teringat pengkhianatan Salma dan membuatnya hidup dalam kubangan keterpurukan. Kebencian Arman pada Salma membuatnya mengabaikan Audrey dan tidak pernah memberikan masa kecil yang indah untuknya. Sering kali Arman meninggalkannya dirumah sendirian tanpa memikirkan keadaannya, sering kali Audrey kelaparan karena Arman lebih mementingkan diri membeli minuman, sering kali mereka bertengkar karena penagih hutang datang. Bahkan ketika Arman sudah diponis kanker dan tidak bekerja lagi, dengan keras kepala dan egoisnya dia masih sering me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 10

    Begitu keluar dari pintu kamar, Audrey langsung berhadapan seorang pria yang berdiri menunggu. Pria itu memiliki irish mata amber, sekilas terlihat cokelat karena diteduhi oleh bulu matanya yang lebat, pria itu memiliki pahatan wajah yang tegas dengan bibir merah alami. Siapa pria itu? Audrey tidak mengenalnya. Pria itu mendekat tanpa menunjukan ekspresi. “Saya Jach, orang yang akan mendampingi Anda selama dua puluh empat jam,” ucap Jach memperkenalkan diri terlebih dahulu. “Aku ada di rumah, tidak perlu pendampingan,” bisik Audrey tidak nyaman. “Ini adalah perintah,” jawab Jach dingin. Audrey membuang muka, tidak lagi berbicara. Kakinya yang sakit, berjalan gemetaran sambil menggigit bibir untuk menahan suara ringisan, mengambil langkah demi langkah jarak yang membawanya pergi menjauh dari kamar. Jach yang berjalan dibelakang Audrey, tidak bisa menghindar dari pemandangan aneh yang didepannya. Audrey yang berpura-pura menjadi Aurelie itu terlihat ringkih sakit, siapapun dapat

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 11

    Tok tok tok “Masuk!” perintah Dante dengan tangan yang tidak berhenti menulis di kertas, sekilas pria itu melirik pintu untuk melihat kedatangan Jach yang masuk ke dalam ruangannya. “Ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?” tanya Dante. “Saya ingin menanyakan sesuatu.""Tentang apa?""Tugas saya adalah mengawal Aurelie Harper untuk memastikan dia tidak kabur dan membuat masalah. Apakah saya juga bertanggung jawab dalam menjaga kesehatannya?” tanya Jach. Tangan Dante berhenti menulis, hatinya langsung terganggu oleh perasaan aneh begitu nama ‘Aurelie Harper’ disebutkan. Ini bukan sekadar perasaan tidak nyaman seperti biasanya, suatu kebencian yang murni dan selalu membuatnya sangat marah hingga jijik. Hari ini, ada perasaan asing yang muncul dan sulit untuk Dante definisikan. Tepatnya setelah Dante tahu bahwa Aurelie Harper seorang perawan. Dante sangat sulit menerima kenyataan itu. Masih sangat tidak masuk akal jika Aurelie Harper tidak pernah tidur dengan lelaki manapun

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01

Bab terbaru

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 63

    Chapter 63Pertanyaan Aurelie tidak dapat Dante jawab, ketegangan yang terjadi di dalam kamar itu akhirnya berakhir dengan Dante pergi meninggalkan kamar tanpa penyelesaian apapun. Namun, Dante pergi membawa kebimbangan yang mengganggu pikirannya.Amarah membara hilang dalam sekejap, berganti menjadi rasa penasaran yang memunculkan banyak pertanyaan di kepala. Sepanjang hari Dante menghabiskan waktunya di dalam ruangan kerja untuk minum tanpa melakukan apapun, melamunkan sesuatu yang terus menerus mempengaruhi pikiannya.Aurelie Harper memiliki personal branding yang jahat dan berbahaya. Dengan mata kepalanya sendiri, Dante sering melihat gadis itu berprilaku tercela!Anehnya, selama lima tahun mengenal Aurelie, tidak pernah sekalipun Aurelie terlibat masalah dengannya. Setiap kali mereka bertemu, Aurelie selalu tenang dan cenderung lebih banyak diam, sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak mempedulikan apapun yang ada sekitarnya.Semakin Dante pikirkan kebenaran itu, kini Dante mula

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 62

    Dante mengundang Daud Harper datang ke rumah dengan bertujuan baik, sejenak dia menyingkirkan egonya karena Aurelie Harper tengah mengandung. Gadis itu tidak bisa berada dalam tekanan dan dia membutuhkan sesuatu yang menyenangkannya. Sudah menjadi rahasia umum jika Aurelie Harper mendapatkan begitu banyak kasih sayang dari orang tuanya.Aurelie sangat dimanjakan sejak kecil. Apapun yang Aurelie inginkan selalu terpenuhi, apapun kesalahan yang telah Aurelie perbuat tidak pernah sekalipun membuat orang tuanya murka apalagi menghukumnya.Karena terlalu dimanja itulah, Aurelie Harper menjadi tidak mandiri, selalu seenaknya bahkan tidak pernah merasa bersalah setiap kali berbuat jahat karena dia tahu, orang tuanya akan melindunginya apapun yang terjadi.Saat mendengar Aurelie mengingau, memanggil nama ‘ayah’ dalam mimpinya. Dante meyimpulkan bahwa gadis itu tengah merindukan ayahnya, karena alasan itulah Dante mempertemukan mereka berdua.Bukankah Dante sudah mengambil keputusan yang bena

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 61

    Genangan darah bercampur dengan air terlihat dilantai kamar mandi, Audrey duduk meringkuk dibawah shower, gadis itu tengah menangisi peristiwa menakutkan yang telah terjadi.Setelah apa yang telah terjadi, kini Audrey tidak tahu harus berbuat apa.Bagaimana keadaan Daud sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Apa yang dipikirkan semua orang setelah melihat apa yang terjadi? Apakah mereka semua akan menghakimi Audrey karena telah melukai ayahnya sendiri.Bagaimana cara Audrey bercerita tentang kebenaran yang telah terjadi?Jika Audrey berkata jujur, apakah seseorang akan percaya bahwa seorang Aurelie Harper telah dilecehkan oleh ayah tirinya sendiri dan dia hanya sedang melindungi diri!Jika Audrey berkata jujur, apakah Daud akan membuat perhitungan dengannya? Apakah Salma akan berpihak pada Daud dan berusaha melindungi kehormatan nama keluarganya dibandingkan melindungi kehormatan putrinya?Audrey meringis dalam tangisan, sentuhan Daud yang tertinggal ditubuhnya masih terasa, masih menin

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 60

    “Argghht” Daud mengerang kesakitan, memegangi sisi kepalanya yang telah terpukul. “Kau.. apa yang sudah kau lakukan? Berani-beraninya kau memukulku!” geramnya dengan gigi saling mengetat, menatap tajam Audrey dengan penuh amarah.Dada Audrey bergerak naik turun bernapas tidak beraturan, tangannya gemetar hebat menggenggam erat sisa-sisa pecahan gelas yang membuat tangannya berdarah terluka.Sakit yang ada ditangan tidak ada bandingnyannya dengan hatinya yang kini telah terhunus begitu dalam. Amarah, terhina dan takut menjadi satu. Tidak pernah sedetikpun Audrey berpikir bahwa sesuatu yang tercela ini akan terjadi.Audrey tidak menyangka jika pria yang terbalut dalam pakaian mewah seperti orang terhormat itu memiliki prilaku yang sangat tercela.Jadi, apa ini yang terjadi selama ini pada Aurelie Harper? Aurelie dilecehkan oleh ayah tirinya sendiri!Daud, pria bajingan itu tidak hanya telah merusak rumah tangga Arman dan Salma, dia juga telah merusak Aurelie.Jika saja pertemua ini tid

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 59

    Audrey menutup potret photo keluarga Aurelie Harper yang telah lama dia pandangi. Meski didalam potret photo terlihat seperti keluarga harmonis, Audrey tetap tidak dapat menghindar dari perasaan tidak nyaman menelusup masuk ke dalam dada. Andai bisa, Audrey ingin menolak bertemu dengan ayah tiri Aurelie Harper itu.Lagipula siapa yang mau bertemu dengannya?Kebijaksanaan yang telah dibuat Dante sama sekali tidak berguna!Jika harus berkata jujur, Audrey tidak mengenal Daud, mereka berdua tidak memiliki urusan apapun yang perlu dibicarakan. Audrey juga tidak sudi bila harus melihat wajah lelaki yang telah menghancurkan keluarganya.Sampai kapanpun, tidak akan pernah Audrey lupakan setiap dosa orang yang telah membuat hidup Audrey menderita.Beberapa kali Audrey mengatur napasnya untuk mendapatkan ketenangan. Saat ini Daud tidak tahu jika orang yang ditawan Dante Arnaud adalah Audrey, maka Audrey harus berpura-pura menjadi Aurelie Harper, putri tiri yang selama ini berada dalam pengasuh

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 58

    Di sudut kota Melbourne, seorang pria muda terlihat duduk dengan wajah gelisah, tidak bosan dia terus melihat layar handpone, menantikan seseorang untuk datang menemuinya.Pria itu adalah Raiden Arnaud, adik kandung Dante sekaligus tunangan Aurelie Harper.Sudah satu bulan dia terkurung di Australia dengan berbagai pengawasan yang mengekang seluruh kebebasannya. Kemanapun dia pergi dan apapun yang dia lakukan, selalu ada orang yang mengikutinya, memastikan bahwa dia tidak akan bisa pulang tanpa izin kakaknya, Dante Arnaud.Raiden rela kehilangan kebebasan hidupnya, menentang keluarganya, menyakiti kakaknya demi membela seorang penjahat yang bernama Aurelie Harper.Bahkan ketika dia tahu jika saat ini Aurelie harus melahirkan anak untuk Dante. Raiden dengan tegasnya menganggap Aurelie sebagai pasangannya, menolak untuk membatalkan pertunagangan mereka yang telah berlangsung selama satu tahun.Raiden tetap mencintai Aurelie Harper tanpa peduli meski semua orang memakinya, mengatakan bah

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 57

    “Untuk pertama kalinya aku melihatmu bimbang untuk sesuatu yang sederhana. Kau tidak pernah mengalami hal seperti ini jika berurusan dengan pekerjaan, mungkin lain cerita jika ini tentang perempuan dan kau sedang jatuh cinta.”“Itu tidak mungkin," sangkal Jach."Kelemahan laki-laki adalah mudah berjanji, dan kelemahan perempuan mudah percaya."Jach terdiam seketika, tidak dapat menyangkal bahwa saat bersama Audrey dia menjadi sangat mudah berjanji hanya sekadar untuk melihatnya tersenyum. “Aku tidak akan ikut campur urusan pribadimu Jach, aku juga tidak akan pernah menghakimi setiap pilihanmu. Satu hal yang aku pinta, jangan lupakan kewajibanmu sebagai adikku, kau tetap harus segera kembali dan berhenti berkeliaran seperti ini, pekerjaan seperti ini bukan tempatmu.”Kata-kata yang terucap dari Mante terus terngiang dalam ingatan. Membuat Jach bertanya-tanya apa memang benar dia memiliki perasaan pada Audrey?Rasa simpati Jach semakin membesar ketika dia tahu kebenaran bahwa perempuan

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 56

    Audrey membuka matanya perlahan, pemandangan yang pertama dia saksikan setelah sadar adalah kehadiran seorang perawat yang tengah menanganinya keadaannya. Tubuh Audrey lemas dan tenggorokannya perih saat menelan saliva, padahal sebelumnya Audrey baik-baik saja.Apa yang telah terjadi?Pikiran Audrey mulai berkelana, mencoba mengingat apa yang sebenarnya telah terjadi hingga dia bisa terbaring di ranjang rumah sakit.Audrey ingat sekarang, dia mengalami reaksi alergi setelah makan malam bersama Dante lalu terjatuh pingsan.Karena Salma tidak memberitahu apapun tentang Aurelie Harper, Audrey sampai tidak tahu jika ternyata kembarannya sangat menyukai kacang macadamia.Jika dipikir-pikir, ternyata Audrey dan Aurelie tidak hanya memiliki nasib dan kepribadian yang berbeda, mereka juga memiliki makanan favorit yang saling bertolak belakang.Audrey sangat menyukai gandum, tapi Aurelie alergi pada gandum. Aurelie menyukai kacang macadamia, sementara Audrey alergi pada kacang itu.Mirisnya,

  • Kontrak Rahim Pengganti untuk Sang Pewaris   Chapter 55

    Mendengar jawaban Roberto, senyuman cerah Audrey yang terpancar menghilang dalam sekejap.Diam-diam Audrey meremas pakaianya menyalurkan kegelisahan yang mengusik hati, menerima kenyataan yang tidak semudah dan tidak seindah apa yang dia pikirkan sejak kemarin.Ternyata sesulit ini menjalani kehidupan orang dewasa untuk bisa mendapatkan uang.Apa yang harus Audrey lakukan sekarang? Audrey tidak mungkin pulang membawa kembali kacangnya yang telah susah payah dia kumpulkan sejak kemarin hingga membuat Arman tidak tidur sampai larut malam.Audrey telah berjanji akan menjualnya, begitupun dengan ayahnya yang berharap Audrey untuk berhasil mendapatkan uang.Audrey tidak sanggup jika harus melihat wajah kecewa Arman, apalagi harus mendengar omelannya karena Audrey tidak becus menjual kacang.“Anu, Paman,” panggil Audre ragu-ragu. Roberto yang sempat melayani pelanggan melihatnya sekilas, menatap matanya yang bergetar dan tangan kecilnya yang ditempatkan didada. “Jika diizinkan, saya akan m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status