Share

87. Jose

Lima tahun kemudian …

“Jose! Jangan berlarian nanti om dimarahi ibumu kalau kamu sampai jatuh seperti kemarin!” teriak Diego ketika dia sedang mengantar Jose berangkat ke taman kanak-kanak.

Jarak antara TK dan apartemen Delicia hanya lima belas menit. Jaidi Diego selalu mengantar keponakannya itu dengan berjalan kaki.

Jose pun berhenti, memandang omnya yang masih mengatur napasnya karena sudah mengejar Jose di pagi hari.

“Nanti beli es kim ya, Om,” ajak Jose.

“Jangan es krim terus, nanti kalau ibu kamu tahu, om dimarahi,” kata Diego sambil menggandeng lengan Jose.

Jose mencebikkan bibirnya. “Kalau bulgel?”

“Kemarin kan kita sudah makan itu, Jose. Hari ini kita makan nasi saja ya,” bujuknya. “Nasi dan ayam goreng. Kamu kan juga suka ayam, Jos.”

Jose hanya mendelik. Dia berjalan dengan rasa kesal di dalam hatinya.

Sementara itu Diego memandang keponakannya dengan bahagia. Dia tidak pernah menyangka jika dia dan Delicia mampu merawat Jose hingga menjadi anak kecil seperti ini.

Seingat Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status