Share

80. Lamaran Andres

Delicia menyeruak masuk ke kamar di mana ayahnya saat ini sedang dirawat. Ayahnya masih belum sadarkan diri sejak dia pingsan tadi.

Delicia menangis, dia berdiri di tempat tidur ayahnya dengan perasaan penuh bersalah. Semua gara gara dirinya. Semua karena dirinya yang telah ceroboh menerima perjanjian kontrak waktu itu.

Sementara itu, Andres yang berada tak jauh dari Delicia memandang kasihan. Padahal seharusnya wanita itu tidak boleh stres saat ini, tapi masalah terus datang bertubi-tubi.

Di sisi lain, Diego merasa ada yang aneh dengan kakaknya. Diamati berkali-kali, dia melihat tubuh Delicia agak gemukan tidak seperti terakhir kali dulu bertemu.

Selain itu, pakaian Delicia yang besar membuatnya semakin curiga. Belum lagi kakinya yang terlihat sedikit bengkak. Apakah Delicia sakit?

“Kak,” panggil Diego.

Delicia menoleh masih menangis.

“Kakak sakit?” tanyanya.

Delicia mengusap air matanya. Dia menggeleng pelan.

“Kenapa?”

“Kakak… kakak terlihat gemuk, kakak sakit? Atau…”

Wajah Delicia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status