Share

84. Petaka

Entah bagaimana Lucio dan Melisa bisa sampai di pantai hari itu. Meski terkesan mendadak, tapi Lucio mendapatkan ketenangan saat melihat pantai di depannya.

Memang, pantai hanya akan mengingatkannya pada Delicia. Tapi pantai itu yang jelas bukan pantai di dekat kampung Delicia berada.

“Bagaimana? Indah, bukan?” tanya Melisa dengan bangga pada Lucio. Seakan sudah berhasil memberikan sesuatu yang spesial pada Lucio.

“Ya, bagus. Aku tidak tahu kalau pantai akan seindah ini ketika siang hari dan terasa panas menyengat,” katanya sarkas pada Lucio. Tapi dia tetap menikmatinya.

Ombak yang berkejaran, aroma pantai yang menyegarkan dan juga pasir putih yang berada di bawah kakinya.

Lucio melepaskan sepatunya setelah mendapatkan saran dari Melisa. Dia berjalan-jalan berdua dengan perempuan itu sampai berada di dekat ombak kecil yang sesekali menepi.

Tak sadar, kadang Lucio tersenyum karena senang dengan hal yang remeh itu.

Melisa yang melihatnya merasa senang dan lega karena Lucio dapat menikm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status