Share

82. Hidup sendirian

Selesai ayahnya dimakamkan, Delicia kembali ke rumah ayahnya dan duduk di kursi yang biasa ayahnya duduki untuk waktu yang lama.

Andres yang melihatnya tidak tega karena sejak Delicia datang ke sini, dia sama sekali belum makan.

Yang jadi masalah adalah Delicia memiliki calon bayi yang harus dia beri makan. Dan Andres tak dapat membiarkannya begitu saja.

Jadi, dia membeli makanan di sekitar sana. Kemudian kembali lagi setelah satu jam dan membawakan Delicia makanan.

“Kamu harus makan, demi anak itu, bukan hanya kamu,” kata Andres.

Delicia melirik nasi goreng dengan telur dadar di atasnya. Itu adalah makanan kesukaannya, tapi untuk saat ini dia sama sekali tak ingin nafsu makan.

“Harus makan, harus dipaksakan kalau kamu tak mau sakit,” kata Andres.

Delicia mengangguk. Ia mengusap air matanya, tangannya menarik bungkusan makanan itu lalu memasukkanya dengan tak ada gairah.

Delicia mengusap air matanya lagi tiap kali dia memasukkan nasi ke dalam mulutnya.

“Ini semua salahku, kalau saja s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status