Share

40. Pamer suami

Penulis: Intan SR
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-23 07:34:28

“Lihat, siapa yang datang.”

“Katanya dia akan menikah dengan pengusaha kaya.”

“Namanya Lucio, kan? Atau siapa itu.”

“Kamu yakin? Jangan jangan dia cuma bercanda, mana mungkin dia mau dengan Delicia yang… “

“Yang miskin dan kampungan maksud kamu?”

Suara bisik bisik dari gerombolan wanita yang tengah duduk itu masih mengamati Adelia yang sedang berjalan ke arah mereka.

Mereka adalah kelompok wanita yang dulunya adalah teman kerja Delicia. Hanya sebatas teman, bukan teman dekat atau apapun itu.

Karna bisa dilihat dari cara mereka membicarakan Delicia. Mereka benar benar merendahkan wanita itu tanpa tau apa apa.

“Dia akan duduk di sini.”

“Bukankah dia harusnya datang dengan Lucio? Kenapa sendirian? Pasti dia berbohong masalah akan menikah dengan Lucio, iya kan?”

Delicia semakin mendekat. Ia pun tersenyum pada teman temannya untuk menyapa lalu duduk di sana.

“Bagaimana kabarmu, Delicia?” tanya teman Delicia, Lisa.

“Baik, aku baik,” jawab Delicia gugup. Di antara mereka semua, hanya dirinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   41. Teror Rebecca Dimulai

    Khaleed membeku di tempatnya untuk beberapa saat ketika melihat bayangan yang dia kenal.“Rebecca,” gumam Khaleed. Dia melihat ke arah dari mana Rebecca keluar.“Dari dokter kandungan,” gumamnya lagi yang membuat perasaannya langsung tidak tenang.Untuk apa wanita itu ke dokter kandungan? Khaleed sangat berharap jika dia menemui dokter itu untuk alasan lain. Atau jika tidak, Rebecca sedang menemani temannya ke dokter.Namun, sampai beberapa menit berlalu. Tak ada yang keluar dari sana lagi. Hanya Rebecca sendiri.“Ayo, aku sudah selesai,” kata Karina yang memutus lamunan Khaleed.Khaleed mengangguk kemudian pergi dari sana dengan perasaan yang tidak enak. Jangan jangan ini ada hubungannya dengan Lucio?“Kamu kenapa?” tanya Karina ketika melihat Khaleed terus melamun. Mereka berdua sudah dalam perjalanan pulang ke apartemen.“Tidak apa apa,” jawab Khaleed sambil tersenyum dengan terpaksa. “Bagaimana lukamu? Sudah membaik?”Karina tersenyum. “Semua berkat kamu, Khaleed.”**“Apa katamu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   42. Tak Mau Jujur

    Lucio diam diam menemui Khaleed di kafe dekat apartemen. Ia ingin mendapatkan informasi dari Khaleed mengenai Rebecca yang mengunjungi dokter kandungan kemarin.“Jadi bagaimana?” tanya Lucio dia tampak gusar.“Aku sudah bertanya pada perawat yang ada di sana, dan menyelidiki sedikit dalam. Rebecca selama seminggu ini sudah datang ke dokter kandungan selama dua kali. Dan …” Khaleed menggantung kalimatnya.“Dan apa?”“Dia memeriksakan kandungannya. Dia hamil dua minggu,” kata Khaleed.Seketika darah yang ada di wajah Lucio surut, membuat wajahnya terlihat sangat pucat saat ini.Ia teringat dengan foto USG yang ditunjukkan oleh Rebecca kemarin. Jangan jangan Rebecca memang hamil?“Dia hamil, Lucio.” Khaleed berkata setelah tidak mendapat respon apa apa dari sahabatnya tersebut. “Bagaimana kalau dia memintamu untuk menikahinya?”Lucio menggeleng keras. “Tidak bisa. Aku tak mau menikah dengan Rebecca.”“Kenapa? Bukankah nenekmu pasti akan senang kalau kamu bisa menikah dengan Rebecca kare

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   43. Pilihan Lain

    Di tengah kekalutannya malam itu, Lucio mendapatkan telepon dari Dolores yang mengatakan dengan tenang, “besok datanglah ke rumah nenek, aku ingin bicara denganmu, Lucio.”Meski tidak mengatakan apa-apa, tapi Lucio tahu mengapa neneknya memintanya untuk datang ke rumahnya. Pasti Rebecca sudah mengatakan yang sedang terjadi pada neneknya saat ini.Esoknya, Lucio benar-benar ke rumah neneknya. Neneknya masih dengan ketenangannya, tidak menunjukkan ekspresi apa-apa dan meminta Lucio menemuinya di ruang keluarga.“Ada apa?” tanya Lucio. Wajahnya malah yang memperlihatkan jika dirinya saat ini tidak tenang.“Mengapa kamu tidak bilang pada nenekmu ini kalau Rebecca tengah hamil anakmu, Lucio?”Lucio sama sekali tidak terkejut. Hanya saja dia tidak bisa menatap wajah neneknya.“Apakah karena pernikahanmu dengan Delicia?”Lucio mengiyakan.“Kalau begitu, batalkan pernikahanmu dengan Delicia dan menikahlah dengan Rebecca. Mungkin ini terdengar sangat egois, tapi Rebecca jelas lebih membutuhkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   44. Usaha Terakhir

    Jika bukan karena ada masalah dengan Lucio saat ini, mungkin Delicia masih bisa pulang ke rumah ayahnya dan tinggal untuk sementara waktu. Tapi, sayangnya… rasa percaya dirinya bahwa dia bisa menikah dan bahagia dengan Lucio akhirnya berakhir seperti ini.Akan sangat memalukan jika dia datang dan menangis karena berpisah dengan Lucio.Namun, dia tak bisa merahasiakan hal ini selamanya karena ayahnya akan tahu cepat atau lambat.“Maafkan aku,” kata Delicia pada sahabatnya, Andres.Lelaki itu sedang membuka kunci pintu sebuah ruangan. Untuk sementara Delicia akan tinggal di sana. Di sebuah kamar bekas kamar adiknya yang sekarang sudah berkuliah dan memilih untuk menyewa kos.“Tidak apa-apa. Aku malah akan marah kalau kamu tidak bilang apa pun padaku.”Delicia masuk, harum ruangan itu seakan sudah disiapkan oleh Andres sebelumnya, saat Delicia menelponnya dan menangis dan mengatakan jika dia sedang mengalami masalah dengan Lucio.Di perjalanan saat dia sudah dijemput oleh Andres, baru l

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   45. Gadis yang Malang

    Tidak membutuhkan waktu yang lama, berita mengenai pernikahan antara Lucio dan Rebecca pun mulai tersebar. Orang-orang pun mulai membicarakan masalah Delicia, yang mana dia sudah lebih dulu diperkenalkan sebagai calon istri Lucio.Tak sedikit orang yang menduga-duga dan menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Sampai akhirnya Rebecca dituduh telah mencuri calon suami orang.Delicia pusing, apalagi saat membaca chat di grupnya yang mengejek dirinya yang tak jadi menikah dengan Lucio.Ingin mengabaikannya, tapi Delicia tidak bisa begitu.“Ada apa? Kenapa wajahmu begitu?” Andres pulang dengan tangan memegang sebuah bungkusan. Jika dilihat dari nama toko plastik yang dia bawa itu adalah merk sebuah makanan.“Tidak apa-apa.”“Jangan bohong. Sebaiknya jangan lihat ponselmu dulu sementara waktu,” Andres duduk, membuka bungkusan itu kemudian memberikan kebab pada Delicia.Wanita itu menyukai kebab, dan Andres tahu betul, karena nafsu makan Delicia yang menguap sejak beberapa hari ini, akhirn

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   46. Lembaran Baru

    Hari demi hari pun berlalu. Delicia sedikit demi sedikit sudah mulai terbiasa dengan keadaannya sekarang tanpa Lucio. Sekarang dia menyibukkan dirinya dengan bekerja di restoran orangtua teman Andres yang dia rekomendasikan beberapa waktu yang lalu.Delicia sangat menikmati pekerjaan itu, melayani pelanggan yang datang, menghitung stok-stok bahan sampai dia lupa dengan sosok Lucio, lelaki yang dulu hampir menikahinya.Namun, hari itu. Tiba-tiba saja, pemberitaan mengenai pernikahan Lucio muncul di TV. Delicia terkejut, matanya langsung melihat ke arah TV yang dipasang oleh pemiliknya tepat di atasnya.Di dalam TV itu, dia melihat Lucio dan Rebecca sedang berjalan berdua, kemudian mengucap janji suci. Banyak pelanggan yang datang ke restoran itu kagum pada kecantikan Rebecca dan ketampanan Lucio.Tidak sedikit pula, pelanggan wanita yang mengatakan bahwa hidup Rebecca pasti jauh dari kata menderita.Mata Delicia hampir tidak berkedip sampai beberapa detik, ia membayangkan jika di sampin

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   47. Lembaran Baru Lucio

    Delicia menyantap makanannya seakan tidak pernah terjadi sesuatu hari ini. Padahal Andres sudah cemas setengah mati, jika Delicia akan bersedih lagi jika melihat berita Lucio yang saat ini menikah dengan Rebecca.“Kamu tidak apa-apa, kan?” tanya Andres, dia mengamati wajah Delicia. Wanita itu memang menyantap makanannya tetapi dia tidak berani menatap wajah Andres.“Tidak apa-apa, memangnya kenapa?” “Bukan apa-apa, aku pikir… kamu akan sedih karena… ““Sebaiknya jangan membahas masalah itu, Andres,” katanya pelan.“Oh.. baiklah.” Terakhir kali Delicia pingsan, benar-benar membuat Andres cemas. Dia harus dibawa ke rumah sakit dan kata dokter Delicia mengalami stress dan tekanan. Berat badannya sempat turun beberapa kilo karena pola makannya yang tidak teratur.Namun, sepertinya Andres tidak perlu khawatir lagi karena berat badan Delicia sudah mulai naik lagi.“Terima kasih, karena sudah mencemaskanku,” kata Delicia. Dia mengatakan itu setelah meneguk air putih dari gelasnya.**Lucio d

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   48. Terperangkap

    Rebecca sudah bangun pagi itu, tapi tak dilihatnya Lucio ada di sebelahnya. Dia merasa kesal karena lelaki itu seakan telah mencampakannya sejak kemarin.ketika pandangannya beralih ke sebuah sofa, dia menemukan Lucio tidur di sana dengan tangan menumpu kepalanya.Rebecca menghela napasnya dengan panjang, mungkin dia dapat meniup lantai hingga terbang menggunakan helaannya itu.“Kenapa kamu harus mempersulitnya, Lucio?” gumam Rebecca. Menggoda Lucio pun tak berguna, tadi malam dia sudah menyiapkan wine dan gaun hitam transparan, tapi laki-laki itu sama sekali tidak meliriknya.Berpura-pura tidur dengan memamerkan paha mulusnya pun sama sekali tidak bisa memikat Lucio.Dia masih normal, kan? Kutuk Rebecca pagi itu.Masih dengan perasaan yang kesal, akhirnya Rebecca beranjak dari tempat tidurnya kemudian masuk ke kamar mandi. Dia akan membasuh tubuhnya yang memanas karena marah, kesal dan juga kecewa.Terlalu berada di dalam kamar mandi, membuat Rebecca kehilangan Lucio pagi itu. Tiba-

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-17

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   bab 121. lelaki yang aku kenal

    Lordes mendengar pertengkaran antara ayah dan ibunya. Dan secara tidak langsung dia tahu bagaimana sifatnya selama ini yang memang kurang baik.Setengah jam berlalu, ibu Lordes membawa makanan bersama dengan pelayan di belakangnya.Ada banyak makanan yang terhidang hingga membuat Lordes bingung.“Kamu sebelumnya tidak mau makan selama lima hari, makanya ibu khawatir,” kata ibu Lordes.“Kenapa? Kenapa aku tidak mau makan?”Ibunya diam saja.“Sudahlah, itu sudah berlalu, yang penting kamu mau makan sekarang,” kata ibu Lordes.Lordes pun menelan makanannya pelan pelan, setiap sendok makanan yang masuk ke dalam mulutnya membuat ibu Lordes merasa tenang dan lega.“Ibu tidak makan?”“Tidak, melihatmu makan sudah membuat ibu kenyang.”Lordes tersenyum.“Bu, kenapa aku asing berada di kamar ini?” tanya Lordes.“Itu karena kamu kehilangan ingatan kamu, Lordes. Tapi kata dokter ingatan itu akan kembali, karena bukan amnesia permanen.”“Begitu?”“Setidaknya, kamu bisa melupakan hal yang menyakit

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   bab 120. hidup yang baru

    “Bagaimana dengan urusanmu? Sudah selesai?” tanya Lucio ketika melihat Khaleed menyusulnya ke kantin di kantor.“Sebentar lagi akan selesai,” desahnya kemudian duduk.“Kenapa wajahmu murung?”Khaleed menggeleng.“Harusnya yang murung sekarang bukan kamu tapi aku,” keluh Lucio.“Kenapa? Masalah Delicia bukankah sudah selesai? Dia sudah pulang dan kesehatannya semakin membaik.”“Bukan seperti itu.”Lucio kemudian menceritakan semuanya kepada Khaleed, bahwa sejak kecelakaan Delicia menjadi sedikit berbeda. Delicia seperti jauh dari anaknya tapi perasaan untuk dirinya sama saja.“Bukannya kamu bilang kalau dia mengalami hilang ingatan sebagian? Mungkin karena itu, kan?”“Tapi, kenapa sifatnya bisa berubah? Aku sempat memergokinya berteriak pada Jose. Apakah Delicia seperti itu sebelum menikah denganku? Aku bertanya pada Jose, dan Delicia tidak pernah membentaknya meskipun sangat marah.”“Apakah karena efek kecelakaan?” tanya Khaleed.“Aku tidak tahu, aku bingung,” jawab Lucio yang dia sen

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 119. Aku menyukaimu Om

    Sudah bermenit menit yang lalu, Nina hanya diam saja. Dia duduk di kursi sofa dengan tubuh menghadap ke arah jendela.Khaleed sudah memesan pizza, tapi sampai pizza itu dingin, Nina tak mau menyentuhnya sama sekali.“Aku sudah menghubungi ibumu, dan mengatakan untuk sementara kamu ada di sini,” kata Khaleed.Nina hanya mengangguk.“Kamu kenapa?”Khaleed duduk di sebelah Nina, tapi yang dia lihat hanyalah punggung Nina yang menyedihkan.Belum ada satu hari, Nina sudah berubah menjadi murung begitu.“Besok pagi, aku akan temani kamu ke kantor polisi,” kata Khaleed.“Pekerjaanmu bagaimana?”“Aku akan datang sedikit terlambat, aku sudah izin pada bosku.”Nina kemudian diam.“Kalau kamu diam, aku tidak tahu harus berkata apa lagi padamu. Aku tidak pandai menghibur, katakan padaku. Aku harus bagaimana?”“Terima kasih,” kata Nina pelan.Mata Khaleed melebar.“Karena sudah mau menolongku dan berkorban untuk gadis hina sepertiku.” Nina menenggelamkan wajahnya di antara kedua kakinya. “Aku malu

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 118. Antara hidup dan mati

    Khaleed berlari menuju rumah Nina, tahu bahwa pasti akan ada hal yang buruk akan terjadi.Dengan napas yang tersengal, Khaleed terus berlari agar tidak terlambat untuk menyelamatkan Nina.**Nina mendengar suara bel pintu berbunyi berkali-kali. Ia pikir Khaleed kembali karena ketinggalan barangnya.Akan tetapi, ketika Nina membuka pintu. Dia melihat suaminya sudah berada di depan pintu dengan senyum menyeringai.Nina mencoba untuk menutup pintu, tapi tenaganya tidak lebih besar daripada suaminya.“Biarkan aku masuk!” ujarnya dengan geram. “Kamu sudah membuatku menjadi bulan bulanan oleh rentenir!”Suami Nina masuk kemudian mendorong gadis itu sampai terjatuh di atas sofa.“Harusnya kamu menurutiku! Tak ada yang salah karena kamu membantu suamimu!”Suami Nina menamparnya membuat gadis itu takut gemetaran. Bayangan bayangan buruk itu telah terhempas sejak dia bersama dengan Khaleed. Sejak dia mengenal lelaki itu, dia merasa bahwa dirinya berharga.Namun, kini… saat dia bersama dengan su

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 117. Dalam bahaya

    Lima hari berlalu, Delicia yang tak lain adalah Lordes akhirnya bisa pulang ke rumah Lucio yang selama ini begitu dia inginkan.Pagi pagi sekali Lucio sudah menjemput istrinya dari rumah sakit.“Akhirnya aku bisa pulang,” kata Lordes dengan senang.“Pasti sangat membosankan di sini, kan?”Lordes mengangguk.“Oh ya, Lordes… dia sudah siuman. Tapi dia belum bisa banyak bergerak.”Bibir Lordes tiba tiba berkedut. Ia pikir Delicia akan koma untuk waktu yang lama agar dia bisa menikmati waktunya bersama dengan Lucio. Jika Delicia sadar, bagaimana jika wanita itu mengaku sebagai Delicia?Lucio yang melihat istrinya berhenti menoleh ke belakang.“Ada apa?”Lordes dengan tangan gemetar mencoba meraih tangan Lucio.“Aku tahu, kamu pasti takut dengan Lordes. Dia sangat nekat,” kata Lucio menambahkan.“Ya… ya.. aku sangat takut setelah tahu penyebab kecelakaanku adalah dia.”“Tak apa apa, ada aku di sini,” kata Lucio menenangkan.Ketika mereka melewati koridor. Tanpa sengaja melihat ibunya dari

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 116. Seperti keponakan

    Saat ini Lucio sedang berada di atas ranjang rumah sakit bersama dengan Delicia di mana jiwanya adalah milik Lordes. Lordes meminta Lucio agar menemaninya sampai dia pulang dari rumah sakit.“Bagaimana dengan anak anak tadi? Apakah mereka kecewa padaku?” tanya Lordes.“Tidak, mereka mengerti keadaanmu. Mereka mungkin masih kecil, tapi sifat mereka sudah dewasa,” jelas Lucio. “Jangan khawatir.” Lucio mengusap kepala Lordes dengan lembut.“Setelah keluar dari rumah sakit. Aku ingin kita berbulan madu,” ajak Lordes.Lucio diam.“Apa ada yang salah?”Lucio menggeleng. “Kamu kemarin menolak ajakanku berbulan madu karena ingin bersama dengan anak anak.”“Benarkah?”“Tapi kalau kamu ingin kita berbulan madu tak masalah.”“Aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu.”Lucio tersenyum.“Aku akan mengaturnya nanti.”Lordes tidur memeluk Lucio. Dia merasa sangat bahagia karena setidaknya dia bersama dengan lelaki yang sangat dia inginkan selama ini.Meski berada di dalam tubuh Delicia, tapi dia

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 115. Jangan panggil aku om

    Khaleed membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa sakit ketika dia mencoba untuk memegangnya.Kamar yang dia tempati tidak mirip seperti kamarnya. Apalagi ada sosok bayangan yang membuatnya terkejut.“Lucio? Kenapa kamu ada di sini?” tanya Khaleed bingung.“Harusnya aku yang bertanya padamu. Kenapa kamu ada di sini. Bukankah seharusnya kamu pulang ke rumah?”Khaleed diam.“Aku langsung datang ke sini waktu perawat menemukan nomor kontakku sebagai nomor darurat.”Khaleed tersenyum.“Jadi, siapa yang sudah membuatmu begini?” tanya Lucio.“Orang gila,” jawab Khaleed. “Dia memukulku dengan tongkat, di mana dia sekarang?”Lucio menaikkan bahunya. “Aku tidak tahu siapa yang kamu maksud. Tapi tadi di sini ada gadis yang menemanimu, saat aku datang dia langsung pergi. Dia siapa?”“Oh dia, dia istri dari laki laki yang memukulku.”Lucio membulatkan matanya. “Jangan berurusan dengan istri orang lagi, Khaleed. Aku sudah memperingatkanmu.”“Ini beda.”“Bagaimana jika kamu ditipu lagi?”“Sepertin

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 114. Wanita Pilihan

    Suara ribut berasal dari bangsal yang dilewati oleh Khaleed. Awalnya dia ingin mengabaikannya dan terus berjalan saja. Akan tetapi dia tidak bisa diam saja ketika melihat seorang perempuan menjadi sandera seorang pasien menggunakan pisau buah.“Jangan mendekat atau kubunuh wanita ini!” ujarnya.Khaleed yang melihatnya menjadi jengkel. Apalagi lelaki itu hanya berani terhadap perempuan saja.“Jangan mendekat!” Bahkan petugas keamanan seakan tak mampu menangani preman tengik tersebut.Khaleed menggulung kemejanya sampai ke siku. Dia memutar jalan kemudian menjegal kaki lelaki tersebut hingga terjatuh. Pisau yang ia bawa terpental jauh darinya. Khaleed langsung meringkus lelaki yang ternyata tak ada apa apanya itu.Kepala dengan perban dan juga wajah penuh memar. Khaleed yakin jika lelaki itu bisa jadi baru saja dipukuli oleh orang orang yang membencinya.“Siapa kamu!” bentaknya sambil berusaha melarikan diri.“Aku? Aku manusia yang membenci laki laki sepertimu.”“Sialan! Lepaskan!”“Co

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 113. Sikap aneh Delicia

    Delicia benar benar tidak senang melihat kedatangan Martin dan Jose. Karena dia sendiri bukanlah Delicia yang asli. Diam diam Lordes memikirkan cara bagaimana caranya agar tidak mengurus anak anak itu. Karena baginya yang terpenting adalah bersama dengan Lucio.“Sapa mama kalian,” kata Lucio.Martin dan Jose langsung menghampiri Delicia kemudian memeluknya.“Mama gak apa apa kan Pa?” tanya Martin.“Mama kapan bisa pulang?” kali ini Jose yang bertanya.Lucio pun menjelaskan pada mereka berdua bahwa mama mereka akan berada di sana selama lima hari.Lordes hanya diam saja, merasa asing dengan pemandangan itu. Dia benar benar tidak memikirkan jauh ke belakang bahwa Lucio dan Delicia sudah memiliki anak.“Mama masih sakit?” tanya Martin.Lordes memandang Lucio seakan meminta bantuan pada lelaki itu.“Apa kamu tidak ingat siapa mereka, Delicia?Lordes menggeleng pelan. Lucio terkejut.“Dia adalah Martin, dan sebelah Martin Jose. Kamu lupa?”Lordes tanpa ragu mengingat.“Tapi kamu ingat aku?

DMCA.com Protection Status