Tring… tring…. Tring
Suara panggilan telepon kembali menyadarkan diana dari lamunan. Dalam layar tertulis nama novi sedang memanggil. Diana segera meletakan buku rekening yang sedang diamatinya dan mengambil panggilan itu.
“hallo nov?”
“ di, kamu enggak kerja?” tanya novi dengan suara serak.
“ aku kan sudah di pecat.” Jawab diana lemas
“ oh iya, aku lupa. Kalau gitu keluar yu. Bete nih?”
“ yah, sekarang aku harus marathon kemudian nganter bibi ke BEC nov, ada yang harus di beli.” Jawab diana jujur
“ ikut dong plis, aku jemput yah? Sekarang aku otw" tukas novi
Tut…
Panggilan terputus
Diana menatap ponsel dengan tatapan misterius, bukannya mobil novi masih di restoran. Sekarang Diana merasakan kepalanya mulai berdenyut dan perutnya keroncong
”bibi..” diana berteriak dengan manja kemudian memeluk dewi . seperti biasa, dewi enggan menerima sentuhan dari diana, “ lepasin,” dewi memekik, tapi diana masih menempel. “ kau seperti siluman lintah” . Tuduh Dewi sambil mengerucutkan bibir “ apakah paman juga siluman lintah?” diana menggoda dewi sambil tersenyum jahil dan mengerlingkan mata. Karenanya Pipi dewi jadi me merah. dung Dewi memukul kepala diana dengan teplon sehingga pelukannya berhasil terlepas. “ aduuuuuuh bibi sakit .”Diana meringis sambil mengusap ngusap rambut di puncak kepalanya yang sakit. Novi menghampiri diana sambil cekikikan. “ berhenti menggoda bibimu, kau mau di azab,hah.” Ejek novi. Diana membalasnya dengan menjulurkan lidah. Beberapa warga yang mulanya berniat menghakimi diana, menghampiri mereka. “ maafkan kami neng, kami tertipu.” Ucap salah seorangnya. “ ia kami tidak t
Diana turun dari kamar tak lama setelah novi sampai di ruang tamu. Dihadapan dewi, diana merajuk. Bibir mengerucut dan kedua tangan di lipat di atas dada. “hah”Dewi membuang nafas dengan kasar. kemudian menggigit bibir bawah sambil berkacak pinggang dan mata menyipit. “ yang benar aja di. Kamu bukan bocah lima tahun lagi. masa kamu ngambek sama bibi sendiri. Kamu mau kena azab . kamu lupa apah, tadi fans kamu dorong dorong bibi. Bukannya belain bibi, kamu malah berpose centil di depan kamera. Raba hati kamu! Coba posisikan diri jadi orang lain.” Cerocos dewi ” Aku gak ngambek.” Diana berkilah. Apa yang di katakan dewi ada benarnya juga. Rasa bersalah berhasil merayap di benak diana dan meresahkan di dalam sana. Diana segera keluar untuk menghindari dewi dan menyembunyikan reaksi tubuhnya dengan dalih memanaskan motor di depan teras . Dewi mengulum senyum sambil mengedipkan mata pada novi. Dia berhasil mengendalikan emo
Diana mendongak dan langsung di sambut seringai yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya . Mariam tampil glow up. Dia mengenakan dres ketat berwarna merah, memperlihatkan pinggangnya yang ramping. Mariam juga merias wajah. Mata diana sampai melebar melihat gadis yang tumbuh bersamanya itu tengah memamerkan penampilannya yang cantik . Mariam melempar botol ke tempat sampah yang berada cukup jauh dari posisinya, namun botol itu berhasil masuk dengan sempurna. Andai diana tidak diikat, dia pasti sudah bertepuk tangan untuk keahlian saudaranya itu. Mariam duduk di atas sopa kulit sambil menyilangkan kaki. Dua pria bertubuh besar dan di penuhi banyak tato tengah berdiri di kedua sisi sopa. Diana bisa menebak kalo mereka adalah suruhan mariam. sekarang diana percaya bahwa mariam bukanlah orang yang sederhana. “ ini maksudnya apa?” celetuk diana “ kamu te
William melempar dokumen yang telah selesai di bacanya ke pangkuan danil dan berhasil membuat assisten pribadinya itu nyaris terlonjak. Tatapan tajam menyorot dibalik kacamata persegi dengan bingkai berwarna abu bening. William nyaris mati karena seseorang yang Bernama yuli. Kemudian yuli di bunuh oleh komplotan napi dengan iming iming kebebasan dan uang. Sekarang danil menemukan fakta lain bahwa yuli hanya kambing hitam dan pembunuh asli masih berkeliaran. “ apa saja yang kau kerjakan dari kemarin. Dasar payah. Percuma saya gajih kamu mahal mahal tapi tikus seperti mereka aja bisa lolos. Sebaiknya kau jangan datang bekerja lagi besok” kecam William tak jauh seperti belati yang menembus kulit. Meskipun begitu, William tidak bersungguh sungguh dengan perkataannya “maaf tuan muda, saya tidak akan pergi. “Jawab danil dengan suara bergetar. Meskipun ingin, tapi danil mempunyai kewaji
Ini untuk 21 +Harap bijak dalam memilih bacaan...Diana membuka mata dalam keadaan linglung, kemudian matanya berkeliling mengedarkan sejumlah pertanyaan “apakah ini kematian? Kenapa tidak ada orang yang mendoakan aku?” diana mulai merasakan pusing dan merasakan sesuatu yang sangat aneh. Tubuhnya terasa panas dan sesuatu dibawah sana terasa berdenyut. Diana merentangkan kedua tangan untuk menggeliat, tak sengaja membuat sesuatu yang berada di sampingya jatuh kelantai dan mengeluarkan suara gedebugh.Diana terlonjak dan segera bangun untuk melihat benda apa yang telah di jatuhkannya dari ranjang. Ah diana berteriak ketika mendapati William tengah tergeletak diatas lantai, terlebih lagi pemuda itu tidak mengenakan apapun. Suara teriakan diana yang melengking berhasil membangunkan William. Pemuda itu membuka mata dengan perasaan tidak nyaman, William merasakan punggungnya
Kediaman markus johan Bunga Teratai di kolam taman mulai merekah dan saling memancarkan keindahan, dua ekor kunang kunang tengah berputar putar diatasnya, seakan mereka tengah menari dan mengikuti irama bunyi katak yang bersahutan. Langit pun tengah berbahagia , sementara awan kelabu tampak menjauh dan cahaya sang rembulan bersinar terang sampai ke bumi . Lelaki tua sedang duduk di balik jendela . tubuhnya semakin rimpuh dimakan usia. Namun tatapannya masih tajam dan cermat. Disampingnya berdiri seorang laki laki paruh baya yang sudah menemaninya bertahun tahun. Namanya Lukas. Brak… Pintu di buka dengan keras. Laki laki paruh baya muncul dari sana“ayah, seorang gadis mencari masalah pada William kita. Dia menjebaknya. Kita harus segera melakukan sesuatu.” Robert mengatakan itu dengan panik, tapi ekspre
Diana menoleh dan terbelalak, tubuhnya beku. kemudian William menarik kepala diana sampai terbenam di dadanya agar bagian tubuhnya yang indah tidak terekspos. Beruntung, danil bertindak lebih cepat dari wartawan. Dia segera menutupi tubuh diana menggunakan selimut yang di pungutnya dari lantai. Bersamaan dengan itu, polisi bayaran juga datang untuk mengusir para wartawan. William tidak bernafsu lagi. suasananya sangat buruk di tambah pengaruh obat mulai lemah, william mendorong diana dari tubuhnya dan di pelototi dengan tajam karena tidak memberi aba aba. Sementara itu, danil segera mengunci pintu dan menelpon seseorang agar membawakan dua set baju. Tubuhnya membelakangi pasangan yang sedang bersembunyi dalam selimut dan berjalan mondar mandir di depan pintu. “ apa yang kau lakukan?” tanya William heran “ah, aku hanya sedang mengusir kecemasanku. Nafasku akan memburu kalau aku sedang cemas” jawab danil apa adanya William terkekeh” apa kau secemas itu? Ini Cuma adegan porno bukan ad
Akhirnya diana di bawa ke sebuah kamar besar yang keren serta memiliki langit langit yang berwarna putih cerah. diana seakan lupa alasannya di bawa kemari. Sebelum melihat lebih jauh, tiba tiba Tenggorokannya terasa kering sehingga refleks menyambar gelas minuman yang berada di atas nakas. sedangkan dua laki laki yang menyerednya terlihat menyeringai dan segera pergi meninggalkan diana sendirian. Setelah meneguk habis air dalam gelas ,diana mengusap lehernya dengan perasaan lega. Matanya mulai berkeliling lagi, kemudian baru sadar bahwa orang yang menyerednya sudah tidak ada. Diana bergegas membuka pintu, tapi Pintunya telah di kunci dari luar. Kini Diana mulai panik dan berteriak minta tolong sambil menendang nendang pintu. Namun tidak ada yang menolongnya dan teriakannya hanya berakhir sia sia . bukan diana Namanya jika harus menyerah dalam masalah sepele. Diana mulai mengeliling untuk mencari sesuatu yang bisa