Diana mendongak dan langsung di sambut seringai yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya . Mariam tampil glow up. Dia mengenakan dres ketat berwarna merah, memperlihatkan pinggangnya yang ramping. Mariam juga merias wajah. Mata diana sampai melebar melihat gadis yang tumbuh bersamanya itu tengah memamerkan penampilannya yang cantik .
Mariam melempar botol ke tempat sampah yang berada cukup jauh dari posisinya, namun botol itu berhasil masuk dengan sempurna. Andai diana tidak diikat, dia pasti sudah bertepuk tangan untuk keahlian saudaranya itu. Mariam duduk di atas sopa kulit sambil menyilangkan kaki. Dua pria bertubuh besar dan di penuhi banyak tato tengah berdiri di kedua sisi sopa. Diana bisa menebak kalo mereka adalah suruhan mariam. sekarang diana percaya bahwa mariam bukanlah orang yang sederhana.
“ ini maksudnya apa?” celetuk diana
“ kamu te
William melempar dokumen yang telah selesai di bacanya ke pangkuan danil dan berhasil membuat assisten pribadinya itu nyaris terlonjak. Tatapan tajam menyorot dibalik kacamata persegi dengan bingkai berwarna abu bening. William nyaris mati karena seseorang yang Bernama yuli. Kemudian yuli di bunuh oleh komplotan napi dengan iming iming kebebasan dan uang. Sekarang danil menemukan fakta lain bahwa yuli hanya kambing hitam dan pembunuh asli masih berkeliaran. “ apa saja yang kau kerjakan dari kemarin. Dasar payah. Percuma saya gajih kamu mahal mahal tapi tikus seperti mereka aja bisa lolos. Sebaiknya kau jangan datang bekerja lagi besok” kecam William tak jauh seperti belati yang menembus kulit. Meskipun begitu, William tidak bersungguh sungguh dengan perkataannya “maaf tuan muda, saya tidak akan pergi. “Jawab danil dengan suara bergetar. Meskipun ingin, tapi danil mempunyai kewaji
Ini untuk 21 +Harap bijak dalam memilih bacaan...Diana membuka mata dalam keadaan linglung, kemudian matanya berkeliling mengedarkan sejumlah pertanyaan “apakah ini kematian? Kenapa tidak ada orang yang mendoakan aku?” diana mulai merasakan pusing dan merasakan sesuatu yang sangat aneh. Tubuhnya terasa panas dan sesuatu dibawah sana terasa berdenyut. Diana merentangkan kedua tangan untuk menggeliat, tak sengaja membuat sesuatu yang berada di sampingya jatuh kelantai dan mengeluarkan suara gedebugh.Diana terlonjak dan segera bangun untuk melihat benda apa yang telah di jatuhkannya dari ranjang. Ah diana berteriak ketika mendapati William tengah tergeletak diatas lantai, terlebih lagi pemuda itu tidak mengenakan apapun. Suara teriakan diana yang melengking berhasil membangunkan William. Pemuda itu membuka mata dengan perasaan tidak nyaman, William merasakan punggungnya
Kediaman markus johan Bunga Teratai di kolam taman mulai merekah dan saling memancarkan keindahan, dua ekor kunang kunang tengah berputar putar diatasnya, seakan mereka tengah menari dan mengikuti irama bunyi katak yang bersahutan. Langit pun tengah berbahagia , sementara awan kelabu tampak menjauh dan cahaya sang rembulan bersinar terang sampai ke bumi . Lelaki tua sedang duduk di balik jendela . tubuhnya semakin rimpuh dimakan usia. Namun tatapannya masih tajam dan cermat. Disampingnya berdiri seorang laki laki paruh baya yang sudah menemaninya bertahun tahun. Namanya Lukas. Brak… Pintu di buka dengan keras. Laki laki paruh baya muncul dari sana“ayah, seorang gadis mencari masalah pada William kita. Dia menjebaknya. Kita harus segera melakukan sesuatu.” Robert mengatakan itu dengan panik, tapi ekspre
Diana menoleh dan terbelalak, tubuhnya beku. kemudian William menarik kepala diana sampai terbenam di dadanya agar bagian tubuhnya yang indah tidak terekspos. Beruntung, danil bertindak lebih cepat dari wartawan. Dia segera menutupi tubuh diana menggunakan selimut yang di pungutnya dari lantai. Bersamaan dengan itu, polisi bayaran juga datang untuk mengusir para wartawan. William tidak bernafsu lagi. suasananya sangat buruk di tambah pengaruh obat mulai lemah, william mendorong diana dari tubuhnya dan di pelototi dengan tajam karena tidak memberi aba aba. Sementara itu, danil segera mengunci pintu dan menelpon seseorang agar membawakan dua set baju. Tubuhnya membelakangi pasangan yang sedang bersembunyi dalam selimut dan berjalan mondar mandir di depan pintu. “ apa yang kau lakukan?” tanya William heran “ah, aku hanya sedang mengusir kecemasanku. Nafasku akan memburu kalau aku sedang cemas” jawab danil apa adanya William terkekeh” apa kau secemas itu? Ini Cuma adegan porno bukan ad
Akhirnya diana di bawa ke sebuah kamar besar yang keren serta memiliki langit langit yang berwarna putih cerah. diana seakan lupa alasannya di bawa kemari. Sebelum melihat lebih jauh, tiba tiba Tenggorokannya terasa kering sehingga refleks menyambar gelas minuman yang berada di atas nakas. sedangkan dua laki laki yang menyerednya terlihat menyeringai dan segera pergi meninggalkan diana sendirian. Setelah meneguk habis air dalam gelas ,diana mengusap lehernya dengan perasaan lega. Matanya mulai berkeliling lagi, kemudian baru sadar bahwa orang yang menyerednya sudah tidak ada. Diana bergegas membuka pintu, tapi Pintunya telah di kunci dari luar. Kini Diana mulai panik dan berteriak minta tolong sambil menendang nendang pintu. Namun tidak ada yang menolongnya dan teriakannya hanya berakhir sia sia . bukan diana Namanya jika harus menyerah dalam masalah sepele. Diana mulai mengeliling untuk mencari sesuatu yang bisa
Pernikahan telah berlangsung dengan cepat dan di hadiri sedikit orang. Wajah william terlihat masam dari sisi mana pun. Tatapan dinginnya sangat menusuk. Dia ingin memukul Diana sampai mati jika tidak ada orang. Berbeda dengan Diana. Matanya terkulai. Dia hanya bisa pasrah dan mengutuk Mariam dalam diam. Sekarang Diana telah menyesal karena memperdulikan perempuan tidak tahu malu itu. "Aku berjanji akan memperlakukan keponakan mu dengan baik. Aku juga akan memberimu banyak manfaat ." Ucap Markus pada Dewi. " Aku tidak membutuhkan uangmu. Kita lihat saja, kalau sesuatu terjadi pada Diana. Kau dan keluargamu akan menanggung segalanya. Aku yakin, kau sudah tahu siapa diriku." Dewi berbisik ditelinga markus untuk memperingatinya. Markus merasa geli mendengar itu. Dimasa lalu, dia menginginkan perempuan ini menjadi tangan kanannya. Namun setelah bertemu dengan Diana, Markus menginginkan keduanya menjadi kedua tangan keluarga Johan. "Jangan khawatir, kau dan keluargamu bisa tinggal bersama
Selama akad nikah berlangsung, tidak semua anggota keluarga Johan bisa hadir, karena acaranya yang dadakan. Selain itu keberadaan mereka juga terpisah jauh dari kediaman Markus dengan berbagai alasan dan bisnis. Dewi masih menemani suaminya di rumah sakit, sedangkan Diana terpaksa pergi ke kediaman keluarga Johan. Dia menaiki Lamborghini yang diiringi sejumlah pengawal. Setelah melewati perjalanan, Diana sampai di rumah besar seperti istana dongeng. Tamannya luas dan indah. Penjagaannya ketat. Orang orang dalam keluarga ini pasti tidak akan kekurangan atau mengkhawatirkan apapun, siapa saja akan beruntung tinggal disini apalagi menjadi nyonya muda, tapi tawaran itu tidak menarik untuk diana. Mungkin dimasa lalu iya. Sekarang isi kepalanya hanya berdenyut denyut karena efek obat dan efek kenyataan. Begitu turun dari mobil, Diana dan Mar
" tapi itu ide yang bagus bi. Aku jadi terinspirasi." Diana mengusap pahanya yang terasa panas. " Tidak tidak. Jangan gegabah. Itu perbuatan kriminal." "Pemerkosaan juga tindakan kriminal." "Kamu yakin di perkosa. Bukannya kamu di beri obat. " "Ah sama aja. Pokoknya itu tindakan kriminal. Ngomong ngomong dimana si Mariam akan ku beri pelajaran dia." " Dia gak pulang. Emangnya kamu yakin dia pelakunya. Tujuannya apa coba?" "Mana aku tahu. Intinya dia mau membunuhku biar bisa dapetin Aldi. Aku sampai berpikir sudah mati. Ternyata yang aku minum bukan racun tapi obat sialan" "Tunggu dulu. Kalau seandainya dia benar benar memberimu obat perangsang, seharusnya dia menyuruh orang lain " Diana berpikir sebentar. "Seharusnya begitu. Dari sikapnya sih , dia juga tidak tahu kalau minuman itu bukan racun" "Berarti ada orang yang menggantikannya. Apa akhir akhir ini kau melihat Mariam dekat dengan kerabat Markus?" Diana memutar bola mata kekanan atas dan kiri atas. " Waktu itu aku mel