Share

Permata Kehidupan

”Rena!” Amora berteriak dan berlari untuk memeluk Rena. Ia terlihat berbeda dari Amora yang biasanya. Menurut Rena ada sesuatu yang berbeda.

“Amora? Ada sesuatu yang membuatmu kemari?” Rena merasa heran karena biasanya Amora menemuinya setelah lebih dulu membuat janji.

“Apa aku tidak boleh menemui sahabatku?” Amora segera melepaskan pelukannya lalu menunjukkan wajah yang cemberut. Ia merajuk dan Rena menjadi lebih heran dengan sifat perajuk sahabatnya yang muncul tiba-tiba.

“Bukan begitu, bukannya tidak boleh. Biasanya kamu akan menghubungiku jika ingin bertemu.” Rena segera menjelaskan karena Amora tiba-tiba saja terlihat seperti ingin menangis.

“Aku sahabatmu, bukan hanya kenalanmu. Aku tidak perlu untuk selalu menghubungimu jika ingin bertemu. Atau jangan-jangan kamu tidak ingin bertemu denganku?” Amora semakin terlihat ingin menangis.

“T-tidak, bukan seperti itu. Ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status