Share

92 ☆ Marah

Amarah Kara seketika padam seolah tersiram air dingin saat melihat apa yang baru saja terjadi. Kara tidak pernah melihat sisi ini pada diri Bara.

Kara menelan saliva lalu menarik nafas pelan dan melepaskan nya perlahan. Kara mencoba menenangkan diri nya.

"Bara, kau kenapa?" tanya Kara pelan tapi Bara tidak menjawab. Hanya nafasnya yang naik turun yang dapat Kara rasakan. "Sayang ...." tanya Kara lagi, dengan hati-hati. "Heem ... Aku minta maaf," ujar Kara lembut sambil mengambil tangan Bara yang masih menempel di dinding.

Kara yakin pasti saat ini tangan Bara sangat sakit setelah memukul dinding dengan begitu keras seperti itu.

Kara mengambil tangan Bara dan mengecup pelan pas di luka itu.

"Bukan tanganku yang sakit! Tapi di sini!" seru nya sambil memukul dadanya.

Kara menahan tangan Bara.

Bara menatap Kara dalam dan berkata, "Kara, aku selalu mencoba bersabar saat melihat ada pria yang berbicara dengan mu. Atau ada yang menyentuh tangan mu. Tapi aku tidak bisa dan tidak akan pernah b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status