Home / Fantasi / Kiss for Prince Kouza / 36. Selamat Tinggal Devon

Share

36. Selamat Tinggal Devon

Author: Jasmine
last update Last Updated: 2021-10-15 09:58:02

Myan dan Milia berencana untuk berkunjung ke kamar Devon sebelum kepergian mereka dari rumah sakit. Dengan sedikit gugup Myan mengetuk perlahan pintu kamar Devon.

Pintu terbuka beberapa saat setelah dirinya menunggu. Ternyata Greg yang menyambut mereka begitu pintu terbuka.

"Halo Tuan, selamat pagi," sapa Myan.

"Selamat pagi, panggil Greg saja, Manis," balas Greg kembali mengingatkan. Myan tersenyum oleh keramahan Greg.

"Halo selamat pagi, perkenalkan aku Milia, ibu dari Myan" Milia turut memperkenalkan diri.

Greg tersenyum cerah pada Milia yang berada di belakang kursi roda untuk membantu Myan, putrinya bergerak.

"Selamat pagi, aku Greg ayah dari Devon. Mari silakan masuk untuk kalian para wanita cantik." Lagi-lagi Greg melontarkan pujian ramahnya untuk kedua tamunya yang pagi ini berkunjung.

Milia mendorong kursi roda Myan untuk masuk. Mendekatkan putrinya ke arah ranjang Devon. Ia kemudian menyerahkan bingkisan yang berada d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kiss for Prince Kouza   37. Pemulihan

    Sudah sejak tiga bulan yang lalu sejak dirinya meninggalkan rumah sakit. Kini Myan hampir pulih sepenuhnya dari semua luka-luka yang dialaminya. Termasuk patah tulangnya.Setelah meninggalkan rumah sakit, Myan memutuskan untuk tinggal bersama bibinya yang bernama Marrie, yang memiliki usaha perkebunan, peternakan dan penginapan yang nyaman yang jauh dari hiruk-pikuk dan kebisingan kota. Di daerah tenang New South Wales, Myan merasa dapat bernapas dengan lega dan bisa memulihkan dirinya dengan cepat.Sehari setelah dirinya meninggalkan rumah sakit, Myan dengan bantuan Milia membuat surat pengunduran diri dari pekerjaannya di Shine Advertising.Setelah pilu yang ia curahkan ke hadapan Milia, Myan merasa lega. Setidaknya bebannya sedikit berkurang dan Milia dengan penuh pengertian dan kesabarannya selalu memberikan jawaban-jawaban yang menenangkan jiwanya.Entah pengalaman

    Last Updated : 2021-10-20
  • Kiss for Prince Kouza   38. Bantuan Valerie

    ___Sehari sebelumnya___ Devon meletakkan garpunya dengan lesu, tak ingin lagi melanjutkan sarapannya setelah terapi fisiknya berakhir tadi. Ia kembali menatap ponselnya sembari mengamati sebuah foto yang amat dikaguminya. Foto seorang gadis cantik dengan senyum secerah mentari, dengan rambut halus yang terurai lembut sedang menggenggam sebuah gelas kopi disalah satu tangannya, sementara tangan yang lain menggenggam buku kecil. Ia tampak paling bercahaya diantara gadis-gadis yang lain yang berada di sebelahnya. "Kau tak menghabiskan makananmu lagi?" teguran dari Valerie membuyarkan lamunannya. Buru-buru ia matikan ponselnya. Valerie mengambil tempat duduk di seberangnya. "Yah ... aku sudah kenyang," "Bagaimana fisioterapimu hari ini?" "Bagus ..." jawab Devon. "Kau memang tampak membaik. Apa kau akan memutuskan untuk kembali bekerja setelah kau bisa berjalan sendiri seperti sekarang?" "Entahlah ..." Valerie menghe

    Last Updated : 2021-10-21
  • Kiss for Prince Kouza   39. Menemukanmu

    "Hai ..." sapa Devon lembut dengan senyum penuh makna. Dipandangnya Myan lekat-lekat. Gadis yang sebelumnya ia kejar seperti orang kehilangan akal, akhirnya dapat ia temukan. Devon begitu lega melihat gadis itu. Jika beberapa bulan yang lalu merupakan siksaan berat baginya, sekarang ia merasa seolah telah menemukan rumah yang nyaman saat menatap mata gadis itu. Myan yang tertempa sinar matahari tampak begitu menyilaukan di mata Devon. Rambutnya yang ia jalin menjadi satu, menyisakan anak rambut yang halus yang saling berterbangan di kanan kiri pelipisnya ketika angin berhembus melewatinya. Aroma bunga dan manis yang samar dapat Devon rasakan saat dirinya berada di dekat gadis itu. "Bagaimana kau ... bisa mengetahui keberadaanku di sini?" Myan bergetar menatap Devon yang berada tak jauh darinya. Jantungnya seolah berhenti mendapati Devon di sana. Myan mengerjap sekali lagi untuk memastikan penglihatannya. Devon yang masih berdiri di tem

    Last Updated : 2021-10-25
  • Kiss for Prince Kouza   40. Perkelahian

    Devon mengusap ujung bibirnya yang pecah dan mengeluarkan darah segar. Tongkat sikunya tergeletak di sampingnya. Rick dengan aura kelamnya segera menghampiri Myan dan Devon. Tanpa peringatan apa pun lagi, ia segera menarik lengan Myan. Myan yang terkejut terpekik karena sentakan dan tarikan Rick yang begitu kuat. "Siapa dia? Apa urusannya denganmu?!" Rick yang telah dikuasai amarah menyudutkan Myan dengan kasar. "Rick ... lepaskan aku!" perintah Myan. Myan mengernyit saat merasakan genggaman Rick yang begitu kencang mulai menyakiti pergelangan tangannya yang baru saja pulih dari cederanya. "Apa karena dirinya kau menolakku?!" teriak Rick lagi. "Rick!... Kau menyakitiku. Lepaskan aku!!" Myan kembali terpekik saat tangan Rick kembali menyentaknya dengan kasar. "LEPASKAN DIA !!!" Sejurus kemudian Devon yang telah bangkit dengan tertatih melayangkan pukulannya tepat pada wajah Rick. Berat beban tubuhnya sepenuhnya ia hempas

    Last Updated : 2021-10-26
  • Kiss for Prince Kouza   41. Kontrak

    Myan berdiri di ambang pintu kamar Devon dengan canggung. Baik dirinya mau pun Devon telah selesai diperiksa oleh seorang dokter yang entah dari mana datangnya. Siang tadi setelah Devon dijemput oleh pria berjas yang membawa kursi roda, dirinya menghampiri Myan dan membawa pesan agar Myan menemui Devon di kamarnya. Pria jangkung berwajah serius itu bernama Kevin. Ia mengaku sebagai asisten yang diutus oleh ayah Devon untuk mendampinginya. "Duduklah Myan ... jangan hanya berdiri di sana" Devon menempati kamar penginapan yang paling besar milik bibinya. Ia duduk di sebelah jendela yang besar. Sinar matahari dan hembusan angin tampak begitu pas menyatu dengan posturnya yang menawan. Devon bagaikan seorang model yang sedang berpose untuk sebuah produk iklan. Entah itu cahaya matahari atau Devon sendiri yang tampak begitu bersinar, Myan sampai tak dapat membedakannya. Terlalu menyilaukan baginya, hingga membuat jantungnya terusik. Myan harus pandai

    Last Updated : 2021-10-29
  • Kiss for Prince Kouza   42. Mulai Bekerja

    "Silakan, Nona" seorang pelayan pria mempersilakan dirinya masuk ke dalam sebuah rumah megah dan luas, segera setelah pria itu menyadari kedatangannya. Sebelumnya Myan hanya mampu berdiri dan mematung di ambang sebuah pintu besar yang tampak mewah. Sehari yang lalu setelah dirinya kembali, Myan menerima sebuah alamat tempat di mana dirinya harus mulai bekerja untuk menjadi asisten Devon. Ia tak menyangka ia akan berakhir di sebuah rumah megah dan besar dengan halaman indah dan sangat terawat di depannya. Ia kira ia akan berada pada sebuah kantor atau semacamnya. "Ah, ya terima kasih," ucapnya canggung pada pria itu. Berkali-kali ia memeriksa alamat yang Kevin berikan padanya kemarin. Dan memang tak ada yang salah dengan alamat itu. Alamatnya sama persis dengan rumah yang sedang ia pandangi dengan takjub saat ini. Saat gerbang pagar besi yang menjulang tinggi terbuka secara otomatis, Myan baru dapat melanjutkan langkahnya untuk masuk me

    Last Updated : 2021-10-30
  • Kiss for Prince Kouza   43. Ketahuan!

    Sudah lebih dari dua jam yang lalu sejak Devon memerintahkannya untuk membaca, sementara dirinya sendiri sibuk mengerjakan pekerjaannya di depan laptopnya. Myan tanpa sadar menyandarkan kepalanya di atas sofa tempatnya duduk. Perlahan buku yang sedang dibacanya mulai tergeletak di atas pangkuannya. Karena diserang oleh rasa kantuk yang luar biasa selama ia membaca, Myan perlahan mulai memejamkan matanya. Keheningan di dalam kamar Devon menjadi salah satu pemicu rasa kantuknya. Terlebih lagi semalam Myan tak dapat tidur dengan nyenyak karena terlalu memikirkan hari pertamanya bekerja untuk Devon. Myan terlalu tegang memikirkan bagaimana sikap Devon padanya mengingat sebelumnya ia pergi begitu saja dari penginapan dan tampak sangat kesal. Ternyata tak sesuai perkiraannya, perlakuan Devon kepadanya tak seburuk bayangannya. Ditambah Greg yang menyambutnya dengan hangat, membuat Myan merasa lega dan nyaman berada di dalam rumah ini. Tanpa Myan sadari, selama ia me

    Last Updated : 2021-10-31
  • Kiss for Prince Kouza   44. Deep Kiss

    Keheningan yang dalam membuat suasana kamar menjadi sedikit menegangkan. Bagi Devon mengungkapkan jati dirinya adalah hal yang sangat menyiksanya. Selama ini ia berusaha menutup dirinya rapat-rapat. Ia tak ingin siapa pun tahu tentang dirinya, karena ia memiliki trauma yang mendalam tentang itu. Bahwa sebenarnya ia adalah pewaris dan putra tunggal dari ayahnya yang memiliki beberapa perusahaan ternama, telah memberinya kenangan pahit yang begitu kelam. Devon tak pernah ingin mengungkap semua itu karena tak ingin ada kejadian buruk lagi di dalam hidupnya. Ia kehilangan ibunya, wanita yang begitu dicintainya karena status tersebut. Menjadi seorang putra dari pemilik perusahaan ternama tak selamanya menyenangkan. Sewaktu kecil Devon beberapa kali kerap mengalami kasus penculikan dan kekerasan oleh rival perusahaan milik ayahnya. Hingga salah satu insiden tersebut akhirnya merenggut nyawa ibunya sendiri. "Maafkan aku ..." Myan berkaca-kaca s

    Last Updated : 2021-10-31

Latest chapter

  • Kiss for Prince Kouza   57. Penutup

    Lima bulan kemudian ... "Bagus ... lihatlah sekarang aku tampak begitu aneh saat difoto!" Valerie tampak kesal mengamati foto-foto yang baru saja diambilnya dari ponselnya. "Menurutku tak ada yang aneh, kau tampak menawan, Sayang," Jordan mengusap lembut pucuk kepala istrinya tersebut. Valerie kembali cemberut, ia mengusap perutnya yang sudah tampak membesar. "Aku tampak seperti sedang mengantungi bola" keluhnya lagi. "Bukan bola, tapi anak kita ... anak cantik kita yang akan mempesona sepertimu." jawab Jordan menenangkan. "Tak ada yang buruk dengan itu, setiap wanita yang sedang mengandung pasti akan mengalami perubahan bentuk tubuh," Milia ikut menengahi. "Aku iri denganmu, mengapa hanya perutmu saja yang berubah, tapi tidak dengan badanmu?" Valerie merujuk pada Myan yang sedang duduk berhadapan dengannya di samping Devon. Myan tersenyum menanggapi ucapan Valerie, "Mungkin karena kandunganku masih belum begitu besar dan masih

  • Kiss for Prince Kouza   56. Pelepasan Hasrat

    Devon membopong Myan memasuki kediamannya yang telah rapi dan bersih. Sejak pemulihan kecelakaannya kemarin, ia belum pernah menginjakkan kaki lagi ke tempatnya sendiri. "Pelan-pelan Sayang, kau seperti banteng yang siap menerjang tanpa ampun. Turunkan aku, aku bisa jalan sendiri!" Myan tersenyum geli sambil memukul ringan bahu suaminya. "Jangan menyuruhku untuk bergerak perlahan, kakimu terlalu kecil untuk mengikuti langkahku ... lagipula aku tak ingin membuat kaki mungilmu itu kelelahan sebelum aku melakukan apa-apa." Myan tergelak, ia mendekap leher Devon dengan lebih erat. "Kalau begitu, cepatlah ..." bisiknya menggoda suaminya. Mengirimkan sinyal untuk segera melepaskan hasrat mereka. Seperti dikomando, Devon membuat langkahnya dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia menerobos pintu masuk setelah membuka kuncinya. Menendang daun pintu begitu saja dengan kakinya dan segera menghujani Myan dengan ciuman lembut begitu mereka masuk ke dalam tempatny

  • Kiss for Prince Kouza   55. Godaan Manis

    "Hentikan Devon, masih ada yang harus aku lakukan," Myan berusaha melepaskan diri dari cumbuan suaminya yang berbadan kekar itu. "Apakah ada yang lebih penting selain menghabiskan waktu dengan suamimu ini, Nyonya Devon?" Devon bergumam sembari mengecup bibir dan leher Myan secara bergantian. Myan sedikit menggeliat kegelian, "Kita akan punya banyak waktu nanti, beri aku waktu beberapa menit saja, oke?" balas Myan lagi. "Ck...! Aku sudah menunggu selama hampir 4 minggu untuk dapat memilikimu dan sekarang kau memintaku untuk menunggu lagi?" erang Devon tersiksa. "Tenang , Sayang ... kau dapat memilikiku semaumu setelah ini, berikan gelangmu." Myan melepaskan gelang dari pergelangan tangan Devon dan melakukan hal yang sama dengan miliknya sendiri. "Apa yang akan kau lakukan, Sayang? Berhentilah menyibukkan dirimu sendiri." Devon memeluk Myan dengan manja. "Aku akan menemui Lilian. Hanya sebentar saja, beri aku waktu sepuluh menit ya,"

  • Kiss for Prince Kouza   54. Pernikahan

    Suasana riuh menghiasi tempat acara pernikahan yang akan berlangsung siang ini. Milia dan Myan tengah sibuk bersiap untuk acara yang akan digelar dengan sederhana dan tertutup. Staf pernikahan yang bertugas mempersiapkan mereka berias dan berganti gaun, telah selesai membantu pengantin dan ibunya. Myan dan Milia tampak menakjubkan dengan gaunnya masing-masing. "Oh ya Tuhan ... kau menakjubkan!" July dan Stevie memasuki ruangan tempat pengantin wanita bersiap. Mereka begitu takjub dengan gaun dan riasan yang Myan pakai. Myan tampak sangat bersinar dalam baju pernikahannya. Sudah semenjak 4 minggu yang lalu Myan mengumumkan acara pernikahannya kepada kedua sahabatnya, dan dengan histeris mereka menerima kabar gembira itu. Mereka turut berbahagia saat mengetahui Myan akan menikah dengan pria yang dicintainya. "Jadi ... akhirnya ia ternyata memang benar-benar suamimu ya," ledek Stevie pada Myan. Myan tertawa, "Sudah kubilang sebelumnya bukan, Devo

  • Kiss for Prince Kouza   53. Perselisihan

    Jordan menyesap kembali minumannya dengan tenang sambil memperhatikan ponselnya yang tergeletak di sebelah hidangan manis yang sudah ia pesan beberapa menit sebelumnya. Malam ini ia akan berkencan. Ia mengenakan jeans kasual dipadukan dengan sweater rajut putih tulang miliknya yang sepasang dengan milik Valerie. Dan ia sedang menanti Valerie di sebuah kafe. Selang beberapa menit kemudian, seorang wanita ramping muncul dengan sweater rajut yang sama dengan miliknya. Ia berhenti sejenak di ambang pintu masuk untuk mencari teman kencannya. Valerie tersenyum cerah saat dilihatnya Jordan telah menunggunya di salah satu meja kafe. Ia melambaikan tangan sejenak dengan ceria, kemudian mulai berjalan menghampiri meja milik Jordan. Rambut keemasan halus Valerie bergerak-gerak ringan seiring dengan langkah kakinya yang mantap menyongsong Jordan. Ia sedikit tersipu saat terpaku menatap Jordan, pria yang sedang menantinya itu. Valerie tersenyum manis disetiap langkahnya saat ia m

  • Kiss for Prince Kouza   52. Makan Malam

    "Apa yang harus aku katakan?" Myan berjalan mondar-mandir dalam kamar Devon dengan raut cemas. "Katakan saja yang sebenarnya ..." Devon menjawab Myan dengan sabar. "Ma ... aku sudah menikah dan sudah menjadi istri Devon sekarang. Hanya dalam waktu satu hari? Hah ... bisakah kau bayangkan betapa terkejutnya mamaku nanti?" "Oh, ini semua salahmu Devon! Tidak hanya di dunia mimpi mau pun kenyataan, kau selalu bertindak semaumu ..." keluh Myan cemas. Devon menarik lengan Myan, mendudukkannya dipangkuannya sendiri. "Bisakah kau berhenti? Kau membuatku pusing ... hentikan kecemasanmu sekarang juga, tak ada yang perlu kau khawatirkan, Sayang." "Aku akan mengantarmu pulang nanti. Aku akan menghadap mamamu, meminta izin agar diperbolehkan memiliki putri satu-satunya. Walau secara teknis aku sudah memilikinya," Devon tersenyum jahil. "Hm ... sekarang, apa kau sudah bisa tenang?" tanya Devon sambil tersenyum dengan ceria. "Bagaimana dengan ayahmu

  • Kiss for Prince Kouza   51. Lamaran

    Myan melangkahkan kaki keluar dari gedung sendirian setelah semua pembicaraan panjang mengenai acara resepsi, gaun, makanan dan segala macam pernak-pernik tentang pernikahan selesai Devon bicarakan dengan Laura. Myan tak mengerti mengapa Devon melakukan ini. Bahkan ia menyebutnya istri dan menjelaskan bahwa mereka telah menikah. Jelas Myan akan menuntut penjelasan atas semua aksi Devon ini. "Apa kau kesal padaku ...?" Devon yang ia kira masih berada di dalam ternyata telah menghampirinya. Myan kemudian memutuskan untuk duduk di salah satu kursi taman yang bernaungkan pohon rindang. Myan tak menjawab pertanyaan Devon. Ia sedikit memalingkan wajahnya untuk menghindari tatapan menyelidik dari pria itu. "Terima kasih kau tidak menamparku atau meninggalkanku di sana sendirian sementara aku mungkin dapat menanggung malu," ucap Devon sambil duduk di samping Myan yang masih berwajah masam. Myan menghembuskan napasnya perlahan seolah ingin membua

  • Kiss for Prince Kouza   50. Surprise

    Milia menatap kedua anaknya dengan tatapan menyelidik. Baik Jordan mau pun Myan hanya menatap ponselnya masing-masing tanpa menyentuh sedikit pun hidangan yang telah tersaji di hadapan mereka. "Apa perut kalian akan terisi sendiri hanya dengan menatap ponsel?" tanyanya. Jordan dan Myan segera meletakkan ponsel mereka. Mereka tahu betul nada suara Milia saat merasa kesal. "Aku hanya mengecek pekerjaanku saja," jawab Myan kemudian melahap sepotong pancake manis di hadapannya. "Aku juga." Jordan melakukan hal yang sama. Hanya beberapa suap saja sampai Jordan dan Myan kembali sibuk dengan ponsel mereka masing-masing. Mereka tampak terlalu larut untuk mengetik dan kembali fokus untuk membalas beberapa pesan yang masuk. Milia menghela napas panjang. Kedua anaknya sekarang dimatanya tampak begitu mencurigakan. Jika mereka tadi begitu tegang dengan ponsel masing-masing, kini mereka berdua terlihat cerah saat membalas beberapa pesan-pesan yang

  • Kiss for Prince Kouza   49. Siang yang Panjang

    Valerie mengikat jubah mandinya erat-erat sebelum ia keluar dari kamar mandi. Saat itu dilihatnya Jordan sedang bercermin dan telah mengenakan kemeja yang Valerie pesan dari Rebecca sebelumnya. "Cocok untukmu, ukurannya sangat pas bukan?" komentar Valerie saat mengamati Jordan dengan baju barunya. "Benar ... kau memilih ukuran yang tepat dan ..." ucapan Jordan seketika menggantung di udara saat ia menatap Valerie dengan jubah mandinya dan wajah polosnya tanpa make up. Jordan membeku di tempat. Ia menelan ludahnya. Tak menyangka Valerie bisa tampak begitu berbeda ketika tak mengenakan riasan apa pun. Ia tampak segar, muda, polos, cantik dan juga tampak sangat menggoda dalam balutan jubah mandinya ... "Aku bisa memperkirakan ukuran baju seseorang hanya dengan melihatnya. Itu pekerjaanku sehari-hari, dan juga salah satu keahlianku ..." ucapnya. Valerie dengan tenang menghampiri kotak baju miliknya sendiri untuk memeriksa isinya. Ia sesekali menge

DMCA.com Protection Status