Share

Bab 30

“Aku lalu bersumpah untuk tidak lagi menggunakan ilmu silatku, dan sepenuhnya mengabdi kepada Bu Tong-pay. Tapi aku tidak ingin menjadi murid Bu Tong-pay, karena itu bukan merupakan perjanjianku dengan beliau. Melihat pengorbananku seperti itu, beliau memberikan pujian dan kekaguman.”

“Maka untuk melindungiku dari dendam, atas banyaknya korban yang terbunuh karena kesombonganku menantang semua ahli silat nomer satu, beliau memutuskan untuk ‘mematikan’ Kam Ki Hiang. Sejak saat itu, tersiar kabar bahwa Kam Ki Hiang sudah mati, dan kuburannya berada di Bu Tong-pay.”

“Saat mendengar aku sudah mati, banyak tokoh silat yang punya dendam terhadapku naik ke Bu Tong-san untuk menanyakan langsung kepada Thio-thaysuhu, apakah aku benar telah mati. Mereka tahu bahwa Thio-thaysuhu tak akan berbohong dan kata-katanya adalah emas.”

“Thio-thaysuhu tidak pernah berbohong sedikitpun, saat beliau berkata bahwa Kam Ki Hiang sudah mati. Memang, sebenarnya Kam Ki Hiang yang sombong dengan silatnya itu suda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
manyap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status