Suara panggilan Susan yang terdengar lirih membuat Jason meneguk air liurnya dengan susah payah. 'Memang benar, Susan ini adalah wanita tercantik yang pernah aku lihat. Seandainya...,' gumam Jason dalam hatinya seraya menatap kedua bola mata Susan yang nampak sangat memikat hati bagi semua pria yang menatapnya. Kedua mata milik Susan seakan mengandung sihir yang dapat menenggelamkan kaum pria di lautan asmara. "Jason...," ucap Susan lagi, ia masih menggunakan nada yang sama seperti sebelumnya. Jason jadi salah tingkah, pikirannya tiba-tiba menjadi kotor. Ia sempat membayangkan sekilas jika seandainya Susan mau menjadi kekasihnya, pasti ia akan sangat bahagia. Karena Jason masih diam saja, Susan pun memanggil Jason sekali lagi, dan ia juga menggoyangkan tubuh Jason agar Jason mau mendengarkannya, karena ada yang ingin dikatakan oleh Susan pada Jason. "Hih...! Jason...!" seru Susan yang akhirnya mengeluarkan suara pekik seraya mencubit lengan Jason. "Aduh...!" teriak Jason kesakita
Jason bingung, dalam hatinya saat ini berpikir, apakah Susan serius ingin mengajaknya tidur bareng di hotel? Tapi sayangnya, apa yang Jason pikirkan itu, tidak sama dengan apa yang Susan maksud. "Susan..., em..., anu...," ucap Jason sambil menundukkan kepalanya. "Ada apa, Jason?" balas Susan. "Apakah kau tidak risih, jika tidur bersama gembel sepertiku di hotel? Aku merasa tidak pantas untuk tidur di tempat mewah seperti itu. Dan lagi..., apa kata orang nanti, jika tahu kita tidur bareng?" "Tunggu dulu," jawab Susan, ia memiringkan kepalanya sedikit dengan kedua alis yang terangkat. "Jason..., apa katamu barusan? tidur bareng?" Jason yang tadi menunduk, kini mengangkat kepalanya guna menatap Susan. "Bukankah kau tadi mengatakan mau tidur di hotel, asalkan bersamaku?" Susan kembali meluruskan kepalanya, ia balik menatap wajah Jason. "Dasar mesum...!" Kali ini wajah Susan nampak kesal, ia langsung memukul perut Jason. "Aduh...," ucap Jason merintih. "A-apakah aku salah, Su
Beberapa hari kemudian, pada waktu sore hari, di salah satu gang yang cukup sepi, Jason dan Susan yang berniat akan beristirahat setelah seharian berjalan menyusuri kota memulung barang bekas, mereka berdua kembali dihampiri oleh orang suruhan Iwan. Namun sepertinya kali ini jumlah orang yang datang jumlahnya jauh lebih banyak dari sebelumnya. Ada sekitar dua puluh orang, yang saat ini tengah mengepung Jason dan Susan. Salah satu dari puluhan orang itu berkata pada rekan di sebelahnya, "Apakah benar yang dikatakan oleh Boss kita, bahwa Gembel ini yang telah mengalahkan Trio Iblis dan Death Angel? Aku tak percaya dia yang melakukannya." Orang itu meremehkan Jason karena penampilannya yang compang-camping. Kemudian rekan yang diajak bicara itu menanggapi dengan nada dan gaya yang nampak meremehkan Jason pula. "Hahahaa...," tawanya. "Kalau memang benar dia orangnya, itu berarti Trio Iblis dan Death Angel tidak sehebat seperti rumor yang beredar." Mendengar percakapan beberapa ora
Dan akhirnya, sekelompok orang yang mengepung Jason itu hanya tersisa satu saja yang masih berdiri. Kemudian Jason memperhatikan satu orang yang tersisa itu. 'Kalau dari pakaiannya, pria ini mengenakan pakaian yang berbeda dari yang lainnya. Dia pasti Pemimpinnya. Sedari tadi juga, hanya dia yang mampu mengimbangi seranganku.' Selang beberapa menit, Jason kemudian berinisiatif untuk menyerang terlebih dahulu. Ia tidak mau meremehkan musuhnya. Akan tetapi, saat Jason hampir berhasil mendaratkan tinjunya di wajah pria itu, ternyata Jason hanya memukul angin. 'Eh...? Ke mana dia?' Jason menoleh ke kanan dan ke kiri. "Lihat ke mana kau?" Tapi ternyata, pria itu menunduk. Dan dia langsung melesatkan tinju uper-cut ke dagu Jason. "Kena kau...!" Bam...! Jason yang dagunya dihantam pukulan keras langsung terpental dan terjengkang ke belakang. "Aduh...! Sialan, sakit tahu...!" seru Jason menggerutu, ia merasa dagunya seperti dihantam palu yang beratnya puluhan kilogram. "Oh, hebat juga
Susan menggigit bibir bawahnya. Ia merasa ragu, apakah harus mengikuti apa yang Jason katakan, atau dia mengikuti jalan pikirannya untuk menyerahkan diri. Di tengah keraguannya, Susan mendengar Jason berbisik. "Susan, jangan khawatir." Lalu Jason bangkit. "Luka ini, bukanlah apa-apa bagiku." Jason kembali mendorong Susan ke belakang. Tring! "Peringatan! Tubuh Jason sedang terluka. Gunakanlah ramuan pemulih yang ada di tas penyimpanan sistem." 'Benar juga, aku sampai lupa jika aku masih memiliki banyak ramuan pemulih.' Jason kemudian memasukkan tangannya ke balik bajunya. Ia berpura-pura mengambil ramuan itu dari dalam bajunya agar tidak ketahuan kalau ia mengambil dari tas penyimpanan sistem. Kemudian, setelah meneguk dua botol ramuan pemulih sekaligus, tubuh Jason yang terluka langsung pulih hanya dalam hitungan detik. Susan yang ada dibelakangnya terkejut. "Jason, bagaimana bisa, lukamu langsung pulih? Wah, hebat sekali." Jason menjawab sambil menunjuk ke arah botol ram
Susan yang baru sadar bahwa dirinya tengah memeluk Jason, akhirnya melepaskan pelukannya. Wajahnya menunduk, ia tidak berani menatap Jason karena merasa malu. Jika diperhatikan, wajah Susan sudah berubah menjadi berwarna merah seperti kepiting rebus. Sedangkan Jason, ia menyadari kejadian ini. Ia juga merasa canggung setelah Susan mendorong tubuhnya untuk melepaskan pelukan antara mereka berdua. "Em..., anu..., maaf Jason, aku tadi terlalu senang. Jadi..., aku tidak dapat mengontrol diriku." Susan mencoba untuk menjelaskan pada Jason. Jason yang merasa hatinya bergetar, dan malu-malu kucing pun menjawab dengan sembarang. "Eh, iya, Susan tadi bukan maksudku untuk memelukmu. Hanya saja, aku kira kau akan tergelincir. Jadi, aku tadi hanya mencegah agar tubuhmu tetap seimbang." Dalam hatinya, Jason berkata, 'Cuh! Jason! Alasan yang tak masuk akal! Kenapa kau bodoh sekali?! Argh...!' Jason berteriak dalam hatinya. Namun sepertinya, Susan tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Bahkan,
Susan yang terbawa suasana, ia memejamkan kedua matanya. Entah mengapa, ia pasrah dengan apa yang akan Jason lakukan padanya saat ini.FB XL Namun, pikiran Susan salah. Ia mengira, Jason akan mengecup bibir atau keningnya untuk menyatakan cinta seperti adegan yang ada di film-film ataupun c,erita telenovela. Celetak! Yang terjadi kemudian, Jason justru berlagak seperti mengetuk kening Susan layaknya pintu. "Aduh...," ujar Susan yang kini mulai kembali sadar. "Jason! Kenapa kau mengetuk keningku?! Kau pikir, ini adalah pintu? Ini kening, loh..., alias JIDAT!" Susan mengerucutkan bibirnya. Melihat itu, Jason semakin terpesona. Bibir imut yang dilancipkan itu seakan berkata pada Jason "Ayo Jason, raihlah aku...," itulah yang ada dalam pikiran Jason saat ini. Kemudian, keadaan pun berubah menjadi canggung. Sehingga Jason mengakhiri kecanggungan itu dengan suara dehamannya. "Ehem, ehem..., Susan..., sebenarnya aku mau menceritakan sesuatu padamu. Tapi Susan, ini sangat rahasia.
Hembusan angin yang mengusik ketenangan keadaan antara Jason dan Susan, akhirnya membuahkan hasil."Jason, kenapa kau tidak menjawab?" tanya Susan, ada sedikit rasa kecewa dalam hatinya, karena panggilan cinta dalam hatinya belum mendapat respon dari Jason."Susan, aku juga memiliki rasa yang sama seperti yang kau rasakan. Kan tetapi, Susan...," jawab Jason, namun ia menghentikan ucapannya.Nampak keraguan singgah di wajah Jason. Melihat itu, Susan sudah paham, dengan apa yang Jason pikirkan. "Pasti karena Ayahku, kan, Jason?" Susan memberanikan diri dengan menggerakkan tangannya guna menarik dagu Jason agar sejajar dengan wajahnya."Benar, Susan. Aku tahu, aku pasti tidak akan diterima oleh keluargamu. Kau tahu sendiri, bukan? Siapa aku ini? Hem?" Jason tertawa. "Aku hanyalah seorang pemulung. Orang kaya kalangan atas seperti keluargamu itu, menyebut kami dengan sebutan GEMBEL! Hahaha....!"Susan memandangi wajah Jason, ia sadar, apa yang Jason katakan tadi adalah kenyataan. Kebanya
Jason tidak menyangka jika kekuatan kepala Saryani bisa sekuat itu. Ia akhirnya kembali memikirkan strategi barunya. 'Jika kepalanya memang keras, kenapa aku harus menyerang kepalanya...? Dasar bodoh...! Ya..., ampun..., Jason..., kau harusnya menyerang titik lainnya, bukan malah mengikuti maunya dia beradu kekuatan! Haish...! Aku salah langkah tadi,' Jason berbicara pada dirinya sendiri, hal ini ia lakukan karena untuk menjaga agar emosinya tetap stabil.Kemudian barulah Jason berlari ke arah samping kanan, dan kemudian dia menerjang Saryani dengan tinjunya yang mengarah ke ulu hati.Bam...!'Apakah masih kurang?' tanya Jason dalam hatinya, ia memperhatikan ekspresi wajah yang Saryani tampilkan.'Sepertinya itu terasa sakit untuknya, yes! Akhirnya aku menemukan celah dalam pertarungan ini.' Jason kemudian bergerak mengelilingi Saryani dengan langkah kaki yang menghasilkan bunyi.Langkah kaki Jason semakin lama semakin cepat, sehingga suara yang dihasilkan juga semakin sulit untuk did
Akan tetapi Jason tidak mengijinkannya. "Tidak! Ini bukan masalah sekedar umpan saja. Ada hal lain yang harus aku lakukan nantinya saat aku menggiring Saryani yang sekarang terlihat seperti monster itu." Dalam hatinya, Jason merasa yakin jika nanti pasti akan ada kejadian buruk jika yang menghadapi Saryani bukan dirinya. Dan akhirnya, Jason yang bergegas bertemu dengan Saryani. Namun sepertinya Jason merasakan hal yang dianggapnya sangat aneh, karena ternyata ia mendengar Saryani dapat berbicara. "Jason...! Kau adalah Jason! Yah, Jason! Kau Jason! Kau harus kulenyapkan!" Suara Saryani terdengar sedikit serak, tidak seperti suara yang biasanya. "Aku memang Jason. Tapi tunggu dulu, apakah kau adalah Saryani?" Jason menguji, apakah kesadaran Saryani masih utuh atau benar-benar sudah tertelan oleh serum terlarang yang ia gunakan. "Kau adalah Jason...! Hargh...!" Melihat respon Saryani yang berikan semakin brutal seperti ini, Jason mengambil telah mengambil kesimpulan, bahwa Sary
Setelah Jason berhasil mengalahkan semua petarung Saryani, ia berharap agar Saryani menepati janji atas taruhannya. Akan tetapi, namanya juga mafia, mana mau mereka menepati janji sesuai kata-kata mereka sendiri? Alhasil, Saryani sempat kabur dan bersembunyi di salah satu ruangan dalam gedung yang memiliki banyak lantai ini. Setelah pertarungan Jason berakhir, ada bom asap yang meledak. Kabut dan asap yang sengaja dilemparkan inilah kesempatan bagi Saryani untuk melarikan diri ke ruangan lain. Akan tetapi, walaupun Jason tahu Saryani melarikan diri, ia nampak tidak terlalu khawatir. Karena ia merasa bahwa Saryani hanya pindah tempat saja. Selagi masih di gedung yang sama, dia masih bisa menemukannya. Dan ternyata, nama Jason kini terdengar semakin luas berkat siaran langsungnya. Bukan hanya di daerah Kecamatan, Provinsi bahkan di ruang lingkup ASEAN nama Jason tersebar dengan julukan Master SmekDon. Tring! "Selamat! Jason telah menyelesaikan misi rahasia, yaitu mendapatkan gelar
Jason memberikan penampilan yang layak untuk ditonton. Dan ternyata, saat ini bahkan dunia menyaksikan siaran langsung yang Jason lakukan saat ini. Ternyata, Jason meminta sistem untuk menguasai teknik SmekDon dengan singkat, semuanya. Tring! "Teknik SmekDon berhasil diinstall semuanya. Jason bisa bergerak seperti semuanya." Itu lah sebab, kenapa Jason bisa menghadapi Derok dan Ken seorang diri. Jason saat ini telah mengaktifkan sistem kelas dua. Ternyata bukan hanya Jason saja yang bisa meningkat, melainkan sistemnya juga ikut naik. "Ayo..., mana lagi yang mau aku lawan...? Hah?!" Jason terlihat sangat bersemangat. Saat ini, Jason sudah masuk ke dalam Sistem Level dua. Akan tetapi, Jason kepikiran tentang Susan. 'Sistem, bagaimana dengan Susan?' tanya Jason penuh harap. Jason berharap Susan dapat mengendalikan Sistem tanpa bantuannya. *** Di sisi lain, Susan yang saat ini sedang kecewa karena mengetahui bahwa ternyata selama ini ia hidup dengan uang haram karena ayah
"Jumlah followers, dan liker's siaran langsung akun Taring Harimau yang Jason buat saat ini adalah lima juta lebih. Selamat, Jason akan mendapat hadiah cuan dari hasil siaran langsung ini."Jason yang sedang bertarung tersenyum saat membaca pemberitahuan dari sistem miliknya."Hey, kau! Apakah kau juga mau jadi Panda seperti dia?" Jason menyeringai, ia nampak tengil saat bertanya pada Derok."Aku tidak suka Panda! Jangan sombong kau, Jason...! Lihatlah ini, kali ini gerakanku tidak akan dapat kau hindari!" Dengan sangat percaya diri, Derok maju menyerang Jason.Akan tetapi, saat Derok maju, ia tak menyangka bahwa Jason akan melakukan gerakan sleding, itu membuatnya terjatuh.Bam...!Derok yang terjatuh karena disleding Jason kembali bangkit, ia tidak mau seperti Ken dan Bigsaw yang terdiam sesaat setelah terkena serangan Jason. Menurut Derok, itu adalah kesalahan fatal dalam pertarungan menghadapi orang seperti Jason kali ini.Namun, Derok terkejut. Saat ia telah bangkit, ia berbalik
Akhirnya, Jason berdiri di atas ring sendirian. Dia akan menghadapi dua orang pertarungan SmekDon yang sangat terkenal sekaligus.Dan ternyata, saat Jason bertarung melawan Ken tadi, ia diam-diam mengaktifkan rekaman siaran langsung dari sistem. Dan siaran langsung itu bisa terhubung ke seluruh dunia berkat jaringan sistem. Jason sengaja melakukan ini, ternyata ia mendapatkan sebuah ide untuk menambah pundi-pundi pendapatan cuan dari hasil bayaran jika siaran langsungnya ramai penonton.'Sistem, apakah siaran langsung berjalan lancar? Berapa jumlah penonton saat ini?' tanya Jason pada sistem.Tring!"Siaran langsung masih berlanjut. Dan selamat untuk Jason, karena siaran langsung yang dilakukan pertama kalinya ini langsung mendapat cukup banyak penonton. Penonton terus bertambah, sampai saat ini sudah ada dua juta penonton dan terus bertambah setiap detiknya."'Wah...? Dua juta? Mantap...! Kalau begitu baiklah, aku lanjutkan saja siaran langsung ini. Jika memang siaran langsung ini m
Saryani tertawa terbahak, ia nampak sangat senang karena melihat kelompok Jason berhasil dikalahkan."Dasar, si Kembar bodoh! Itulah akibatnya jika berkhianat dariku! Hahaha...!""Jangan senang dulu, masih ada aku." Jason memasang wajah serius, ia melompat ke atas ring."Hey Jason, jangan bilang kau mau menghadapi mereka bertiga sendirian? Hahaha...! Jangan konyol!" Saryani sangat percaya diri dengan kemampuan tim miliknya karena sudah berhasil menang dua kali."Oh, ya? Kalau begitu, kita buktikan saja. Jika aku menang melawan dia," Jason menunjuk Ken. "Mereka berdua selanjutnya boleh maju bersama melawanku." Jason menyeringai, ia tidak terlihat gentar sedikitpun. Yang ada, ia nampak sangat percaya diri.Rupanya, saat tadi Zaga dan Zigi bertarung, Jason membuka sistem dan membeli satu teknik baru, yaitu teknik SmekDon. Ia sengaja membeli teknik ini agar bisa menghadapi ketiga musuhnya."Jangan berlama-lama, ayo sini maju!" Jason menunjuk Ken.Dengan tubuh besarnya, Ken naik ke atas ri
Jason tak keberatan saat Zigi ingin maju terlebih dahulu. Dan beberapa puluh detik kemudian, pertarungan Zigi melawan Bigsaw dimulai.Batu saja dimulai, Bigsaw langsung melompat ke arah Zigi.Bam...!Karena tubuh Bigsaw sangat besar, membuat Zigi sesak nafas saat tubuhnya ditimpa oleh tubuh Bigsaw.Kemudian Bigsaw bangkit, ia memegang kaki Zigi. Lalu Bigsaw menarik kaki Zigi itu dan membantingnya ke lantai Ring berkali-kali."Gawat!" ujar Jason."Seharusnya tadi aku yang maju!" Zaga menimpalinya.Suara sorakan anak buah Saryani yang telah berkumpul terdengar sangat ramai. Mereka memberikan semangat pada Bigsaw.Sementara itu, Zigi yang ada di dalam ring merasa kepalanya mulai pusing akibat dibanting berkali-kali oleh Bigsaw."Hey Zigi, aku akan membuatmu menyesal karena telah berkhianat pada kami!" Bigsaw kembali menyerang Zigi dengan menginjak-injak perut Zigi.Zigi pun memuntahkan darah segar dari mulutnya. Ia nampak tak berkutik di hadapan Bigsaw.Tapi sepertinya Zigi belum mau men
Gelas yang melayang tadi rupanya di arahkan ke arah Jason yang sedang menertawai Rijal. Dan kemudian, setelah suara gelas pecah terdengar, barulah tawa Jason dengan sekejap langsung diam. "Gawat! Hampir saja gelas itu mengenai wajahku, huft...!" ujar Jason, ia nampak sangat terkejut. Saat ini Jason tengah berhadapan dengan tiga orang yang sangat terkenal akan kekuatannya. Nama yang terkenal itu dibuktikan saat Derok yang saat ini langsung maju bertujuan menyerang Jason. Bam...! Akan tetapi, tubuh Derok diseruduk oleh Zigi. "Biar aku yang melawannya! Aku pasti bisa!" Zigi berteriak dengan tatapan penuh tekad yang kuat. "Kalau begitu, aku juga maju...!" Zaga tidak mau kalah, ia langsung menerjang Bigsaw. "Lalu..., aku kebagian melawanmu, ya?" ujar Jason seraya mendongak, ia melihat tinggi badan seorang Ken yang dua kali lipat lebih tinggi darinya. "Mau siapa saja, sama saja...!" Ken berteriak seraya melancarkan serangannya. Jason terkejut. "Wow...! Gaya bertarung apa ini