"Jumlah followers, dan liker's siaran langsung akun Taring Harimau yang Jason buat saat ini adalah lima juta lebih. Selamat, Jason akan mendapat hadiah cuan dari hasil siaran langsung ini."Jason yang sedang bertarung tersenyum saat membaca pemberitahuan dari sistem miliknya."Hey, kau! Apakah kau juga mau jadi Panda seperti dia?" Jason menyeringai, ia nampak tengil saat bertanya pada Derok."Aku tidak suka Panda! Jangan sombong kau, Jason...! Lihatlah ini, kali ini gerakanku tidak akan dapat kau hindari!" Dengan sangat percaya diri, Derok maju menyerang Jason.Akan tetapi, saat Derok maju, ia tak menyangka bahwa Jason akan melakukan gerakan sleding, itu membuatnya terjatuh.Bam...!Derok yang terjatuh karena disleding Jason kembali bangkit, ia tidak mau seperti Ken dan Bigsaw yang terdiam sesaat setelah terkena serangan Jason. Menurut Derok, itu adalah kesalahan fatal dalam pertarungan menghadapi orang seperti Jason kali ini.Namun, Derok terkejut. Saat ia telah bangkit, ia berbalik
"Berikan hasil mulungmu hari ini pada kami! SEMUANYA...!" teriak seorang pemuda seraya mendorong tubuh Jason. Jason berusaha keras mendekap beberapa lembar uang kertas hasil mulungnya hari ini. Ia berniat menggunakan uang itu untuk membeli obat kakeknya. Akan tetapi, seperti biasa, setiap malam ia sering dihadang beberapa anak berandalan untuk memalak hasil kerjanya hari ini. "Dasar keras kepala! Rasakan ini...!" Karena melihat Jason yang hari ini tidak seperti biasanya, seseorang yang disebut Ketua dari kelompok Berandalan itu menendang dan menginjak-injak tubuh Jason. Dan ternyata, bukan hanya dia seorang, rupanya ia dibantu oleh keempat temannya yang lain. Jason yang meringkuk hanya bisa terus menahan rasa sakit yang ia rasakan. Ia mencoba mengatakan sesuatu. "To-tolong..., untuk hari ini saja..., aku mohon pada kalian. Aku ingin membelikan obat di apotik untuk Kakekku...," ujarnya dengan menerima berbagai pukulan dan injakan yang berlanjut. "Halah! Kau beralasan saja! Aku
Setelah Jason meneguk habis ramuan pemulih yang ia dapatkan dari sistem, hanya dalam jangka waktu hitungan detik saja, tubuhnya merasakan sesuatu yang terasa nyaman. Jason lalu Melihat ke bagian tangannya yang lebam akibat injakan dan pukulan yang ia terima dari anak-anak berandalan tadi. "Eh...? Tadi tanganku ini terasa sangat sakit. Tapi kenapa sekarang tidak terasa sakit lagi? Bahkan benar-benar sama sekali tidak terasa sakit...?" Jason berulang kali mencoba menggerakkan sendi pergelangan tangannya, yang tadi terasa sakit karena ada beberapa tulang yang bergeser, akibat ulah beberapa anak berandalan yang merampas uangnya tadi. "Heh...? Benar-benar pulih. Bahkan pergelangan kakiku yang terkilir pun, sekarang sudah kembali baik-baik saja." Jason juga melompat-lompat untuk memastikan bahwa kakinya yang tergelincir benar-bebar pulih. "Luar biasa! Sungguh, aku tak percaya jika ramuan pahit yang aku minum tadi ternyata benar-benar dapat membuat tubuhku yang terluka kembali pulih." Di
Setelah ia menekan tombol pada sistem yang mengambang di hadapannya, barulah kembali ada barang yang jatuh di dekatnya, sama seperti sebelumnya. Jason kemudian mengambil botol ramuan itu dan meminumnya tanpa memperdulikan aroma maupun rasa yang di hasilkan dari sebotol kecil ramuan yang ia tenggak itu. Gluk, gluk, gluk...! Jason menenggak ramuan itu sampai habis. Setelah beberapa saat kemudian, ramuan itu langsung menunjukkan efeknya. Ramuan itu menyebar ke seluruh saraf yang ada di tubuh Jason. Akibatnya, efek dari ramuan itu berhasil menenangkan pikiran dan perasan Jason yang saat ini tengah bersikap sampai kalut akibat kepergian kakeknya. Berkat ramuan yang didapatkan dari Sistem, kini pikiran kalut yang menghampirinya perlahan menghilang. Hanya dalam kurun waktu hitungan detik saja, pikiran dan perasaan Jason yang awalnya campur aduk tak karuan kini telah berubah menjadi lebih tenang. "Walaupun sekarang Kakek tidak lagi ada di sampingku, sekarang aku memiliki kekuatan
Jason memperhatikan apa yang diberitahukan oleh Sistem padanya. Ia mengingat kata sandi atau PIN untuk mengunakan ATM yang ia miliki. Setelah tiba saat giliran Jason yang masuk ke bilik mesin ATM, ia pun bergegas masuk. 'Ini adalah pertama kalinya aku menggunakan kartu ATM. Apakah aku bisa menggunakannya? Aku sebenarnya tidak tahu apa-apa,' gumam Jason saat berada di depan mesin ATM. Tapi ternyata, saat Jason tengah menghadapi situasi yang kebingungan karena tak tahu bagaimana caranya menggunakan mesin ATM, saat itulah Sistem yang langsung menjelaskan pada Jason bagaimana cara menggunakan mesin ATM tersebut. Karena adanya bantuan dari Sistem, Jason pun dapat dengan mudah menggunakan mesin ATM itu. Dan ketika ia melihat jumlah saldo yang ada di dalam kartu ATM miliknya, ia benar-benar tak menyangka bahwa memang benar ada isi saldo sebanyak satu juta. 'Wah, benar ada isinya. Coba aku ambil, ah...,' gumam Jason, ia awalnya iseng dengan menarik semua saldo sesuai dengan yang ad
Kali ini, Jason yang biasanya dipukuli oleh para Berandalan itu, sekarang ia justru melakukan hal yang sebaliknya, Jason lah yang sekarang berbalik memukul mereka sampai terjatuh. "Apa, lagi? Ayo maju kalau berani?" tantang Jason, ia merasa percaya diri karena adanya bantuan Sistem. Rupanya, tadi Sistem menginstal satu teknik baru pada tubuh Jason. Teknik itu adalah teknik Penguat Tubuh. Dengan mengaktifkan teknik ini, maka tubuh Jason akan otomatis langsung diperkuat menjadi seratus kali lipat, baik itu tubuh bagian luar maupun organ dalamnya. Pantas saja tadi saat ia mengarahkan tiap pukulannya ke wajah para Berandalan itu mereka semua langsung terpental. Wajah mereka masing-masing hanya terkena satu pukulan dari Jason di bagian wajah. Luka yang didapatkan dari serangan Jason bervariasi. Ada yang terkena bagian mulut, sehingga bibirnya terlihat miring. Lalu bibir bagian atasnya yang mencuat ke atas, dan juga ada beberapa giginya juga yang rontok. Alhasil, orang itu susah untuk b
"Jauhkan tangan kotormu itu! Aku bisa bangun sendiri!" Mungkin karena kesal karena terjatuh, gadis ini berbicara dengan wajah dan nada yang sinis terhadap Jason. Jason pun menarik tangannya kembali. "Ma-maafkan aku, Nona. Sekali lagi maaf, ya? Aku tidak sengaja." Jason mundur beberapa langkah lalu membungkukkan tubuhnya demi meminta maaf. Padahal, bukan sepenuhnya salah Jason. Mereka bertabrakan karena gadis itu juga berjalan terburu-buru, dia tadi berjalan sambil menoleh ke belakang. Kemudian, saat gadis itu baru saja berdiri sambil mengelap pakaiannya yang kotor, terdengar suara teriakan beberapa pria dewasa dari arah belakangnya. "Nona..., Nona..., tunggu!" Gadis itu langsung melotot, dan ia pun langsung pergi tanpa menghiraukan Jason. "Minggir kau...!" Bahkan sangking tergesanya, ia sampai mendorong tubuh Jason agar minggir dari hadapannya. Jason yang didorong langsung terjengkang. "Aduh...!" teriaknya, ia merasa sakit saat bokongnya menghantam lantai. Lalu Jason
Deg, deg, deg...! Jantung Jason berdebar-debar. Kemudian Jason menoleh ke kanan dan ke kiri. Lalu menunjuk wajahnya sendiri. Ia bertanya pada gadis yang memanggilnya. "Heh...? Aku...?" Gadis itu sumringah, ia nampak sangat pandai bersandiwara. "Sayang, ya kamu lah. Memangnya, mau siapa lagi? Apakah kau lupa kalau kita sudah janjian untuk kencan hari ini? Aku kemari jauh-jauh untuk menemuimu, sesuai janji yang kita buat beberapa hari kemarin." Gadis itu berpura-pura merasa senang saat berkata-kata, seolah memang benar bahwa mereka sudah berjanji bertemu untuk kencan. Jason yang bingung, sangat terkejut. Jason mundur beberapa langkah, sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, tidak. Kau pasti salah orang, Nona." Jason ingin menyangkal, karena dia merasakan tatapan tajam dari beberapa pria dewasa itu. Dari tatapan yang mereka lemparkan, Jason dapat mengerti dengan jelas, bahwa mereka merasa marah. Dan benar saja, sesuai apa yang Jason duga. Ia melihat salah satu pria berbadan k
"Jumlah followers, dan liker's siaran langsung akun Taring Harimau yang Jason buat saat ini adalah lima juta lebih. Selamat, Jason akan mendapat hadiah cuan dari hasil siaran langsung ini."Jason yang sedang bertarung tersenyum saat membaca pemberitahuan dari sistem miliknya."Hey, kau! Apakah kau juga mau jadi Panda seperti dia?" Jason menyeringai, ia nampak tengil saat bertanya pada Derok."Aku tidak suka Panda! Jangan sombong kau, Jason...! Lihatlah ini, kali ini gerakanku tidak akan dapat kau hindari!" Dengan sangat percaya diri, Derok maju menyerang Jason.Akan tetapi, saat Derok maju, ia tak menyangka bahwa Jason akan melakukan gerakan sleding, itu membuatnya terjatuh.Bam...!Derok yang terjatuh karena disleding Jason kembali bangkit, ia tidak mau seperti Ken dan Bigsaw yang terdiam sesaat setelah terkena serangan Jason. Menurut Derok, itu adalah kesalahan fatal dalam pertarungan menghadapi orang seperti Jason kali ini.Namun, Derok terkejut. Saat ia telah bangkit, ia berbalik
Akhirnya, Jason berdiri di atas ring sendirian. Dia akan menghadapi dua orang pertarungan SmekDon yang sangat terkenal sekaligus.Dan ternyata, saat Jason bertarung melawan Ken tadi, ia diam-diam mengaktifkan rekaman siaran langsung dari sistem. Dan siaran langsung itu bisa terhubung ke seluruh dunia berkat jaringan sistem. Jason sengaja melakukan ini, ternyata ia mendapatkan sebuah ide untuk menambah pundi-pundi pendapatan cuan dari hasil bayaran jika siaran langsungnya ramai penonton.'Sistem, apakah siaran langsung berjalan lancar? Berapa jumlah penonton saat ini?' tanya Jason pada sistem.Tring!"Siaran langsung masih berlanjut. Dan selamat untuk Jason, karena siaran langsung yang dilakukan pertama kalinya ini langsung mendapat cukup banyak penonton. Penonton terus bertambah, sampai saat ini sudah ada dua juta penonton dan terus bertambah setiap detiknya."'Wah...? Dua juta? Mantap...! Kalau begitu baiklah, aku lanjutkan saja siaran langsung ini. Jika memang siaran langsung ini m
Saryani tertawa terbahak, ia nampak sangat senang karena melihat kelompok Jason berhasil dikalahkan."Dasar, si Kembar bodoh! Itulah akibatnya jika berkhianat dariku! Hahaha...!""Jangan senang dulu, masih ada aku." Jason memasang wajah serius, ia melompat ke atas ring."Hey Jason, jangan bilang kau mau menghadapi mereka bertiga sendirian? Hahaha...! Jangan konyol!" Saryani sangat percaya diri dengan kemampuan tim miliknya karena sudah berhasil menang dua kali."Oh, ya? Kalau begitu, kita buktikan saja. Jika aku menang melawan dia," Jason menunjuk Ken. "Mereka berdua selanjutnya boleh maju bersama melawanku." Jason menyeringai, ia tidak terlihat gentar sedikitpun. Yang ada, ia nampak sangat percaya diri.Rupanya, saat tadi Zaga dan Zigi bertarung, Jason membuka sistem dan membeli satu teknik baru, yaitu teknik SmekDon. Ia sengaja membeli teknik ini agar bisa menghadapi ketiga musuhnya."Jangan berlama-lama, ayo sini maju!" Jason menunjuk Ken.Dengan tubuh besarnya, Ken naik ke atas ri
Jason tak keberatan saat Zigi ingin maju terlebih dahulu. Dan beberapa puluh detik kemudian, pertarungan Zigi melawan Bigsaw dimulai.Batu saja dimulai, Bigsaw langsung melompat ke arah Zigi.Bam...!Karena tubuh Bigsaw sangat besar, membuat Zigi sesak nafas saat tubuhnya ditimpa oleh tubuh Bigsaw.Kemudian Bigsaw bangkit, ia memegang kaki Zigi. Lalu Bigsaw menarik kaki Zigi itu dan membantingnya ke lantai Ring berkali-kali."Gawat!" ujar Jason."Seharusnya tadi aku yang maju!" Zaga menimpalinya.Suara sorakan anak buah Saryani yang telah berkumpul terdengar sangat ramai. Mereka memberikan semangat pada Bigsaw.Sementara itu, Zigi yang ada di dalam ring merasa kepalanya mulai pusing akibat dibanting berkali-kali oleh Bigsaw."Hey Zigi, aku akan membuatmu menyesal karena telah berkhianat pada kami!" Bigsaw kembali menyerang Zigi dengan menginjak-injak perut Zigi.Zigi pun memuntahkan darah segar dari mulutnya. Ia nampak tak berkutik di hadapan Bigsaw.Tapi sepertinya Zigi belum mau men
Gelas yang melayang tadi rupanya di arahkan ke arah Jason yang sedang menertawai Rijal. Dan kemudian, setelah suara gelas pecah terdengar, barulah tawa Jason dengan sekejap langsung diam. "Gawat! Hampir saja gelas itu mengenai wajahku, huft...!" ujar Jason, ia nampak sangat terkejut. Saat ini Jason tengah berhadapan dengan tiga orang yang sangat terkenal akan kekuatannya. Nama yang terkenal itu dibuktikan saat Derok yang saat ini langsung maju bertujuan menyerang Jason. Bam...! Akan tetapi, tubuh Derok diseruduk oleh Zigi. "Biar aku yang melawannya! Aku pasti bisa!" Zigi berteriak dengan tatapan penuh tekad yang kuat. "Kalau begitu, aku juga maju...!" Zaga tidak mau kalah, ia langsung menerjang Bigsaw. "Lalu..., aku kebagian melawanmu, ya?" ujar Jason seraya mendongak, ia melihat tinggi badan seorang Ken yang dua kali lipat lebih tinggi darinya. "Mau siapa saja, sama saja...!" Ken berteriak seraya melancarkan serangannya. Jason terkejut. "Wow...! Gaya bertarung apa ini
Jason tertawa terbahak-bahak, hingga akhirnya ia meminta Rijal untuk berhenti sejenak guna beristirahat. "Rijal, sorry, Bro. Hahaha...!" Namun sepertinya, Jason kesulitan untuk menghentikan tawanya. Melihat itu, Rijal tidak merasa terganggu sama sekali. Menurutnya, mungkin selama ini Jason tidak pernah tertawa. Jadi, sekalinya dia tertawa ya meledak seperti saat ini yang tengah terjadi.Sepanjang perjalanan, mereka yang terus naik ke lantai paling atas, Jason masih nampak lemas akibat tertawa berlebihan. Tapi Rijal sangat takjub, walaupun dengan kondisi demikian, Jason masih tetap ahli dalam pertarungannya. Seperti yang baru saja terjadi, Jason baru saja mengalahkan dua orang lagi, yang namanya sangat terkenal di dunia bawah. Mereka berdua adalah kembar, Zigi dan Zaga. Zigi dan Zaga bukanlah petarung biasa. Katanya, keluarganya dulu adalah keluarga Bangsawan. Hal inilah yang membuat Jason sedikit tertarik dengan mereka berdua. Setelah berhasil mengalahkannya, Jason mengatakan pada me
"Kurang ajar...! Rijal, kau adalah penghianat...!" Salah satu pria langsung memukul Rijal.Akan tetapi, Jason yang ada di samping Rijal menahan pukulan pria itu dengan telapak tangannya."Jangan terburu-buru...," ujar Jason setelah menahan serangan pria itu. "Aku Jason, siapa kalian?" tanya Jason kemudian."Aku adalah Rabudin! Hem?!" jawab Rabudin dengan congkak membusungkan dadanya."Aku Baron!" sahut yang satunya lagi."Jadi..., Kau Baron...? Dan kau..., Rabudin?" Jason berjalan perlahan, dia nampak sangat santai sambil menjentikkan jari telunjuknya ke dagu dan menatap langit-langit. 'Aku baru kali ini, mendengar orang yang bernama Baron dan Rabudin. Pasti karena aku dulu hanya fokus pada barang bekas, tiap hari hanya mulung..., mulung..., dan mulung...! Ah..., aku sepertinya pernah mendengar nama Rabudin dan Baron ini, tapi kapan, ya?'Tap!Rijal menyentuh pundak Jason dari belakang."Jason..., anu..., mereka...," ucap Rijal dengan nada ragu-ragu."Yes...! Aku ingat, hahaha...!" S
Rijal benar-benar dibuat bingung oleh Jason. Sebentar membuatnya putus asa, lalu sebentar membuatnya kembali berharap. Dan saat Rijal merasa mendapat secercah harapan untuk dekat dengan Jason, tapi Jason seperti ingin mengatakan ada syarat lain yang harus dipenuhi."Ma-maaf, Master Jason...! Apakah ada yang salah, dengan ucapanku? Tolong..., beritahu di mana letak kesalahannya...," ujar Rijal dengan wajah sedikit panik.Akan tetapi, Jason memejamkan kedua matanya, lalu ia sempat berdecak dan mengatakan. "Tidak, tidak..., tidak ada yang salah. Hanya saja, aku merasa kurang pantas jika kau memanggilku dengan sebutan Master Jason atau apalah itu. Itu membuatku risih."Rijal nampak menggaruk belakang kepalanya. "Aku kira..., ada yang salah. Lalu, aku harus memanggil apa?""Kalau dilihat-lihat, usia kita sepertinya sebaya. Panggil saja namaku, Jason." Jason menepuk bahu Rijal."Baiklah, Jason. Mulai sekarang, aku bersumpah akan menjadi Temanmu selamanya!"Jason tak menyangka, akhirnya ada
Jason berdiri dengan tegap, ia nampak sangat gagah berani. "Ada apa? Kau pasti heran, kenapa lukaku bisa sembuh dengan cepat, kan?" "Sebenarnya kau ini siapa? Apakah kau Tukang Sihir?" tanya musuh Jason itu, ia mengucek kedua matanya berulang kali untuk memastikan apakah yang dilihatnya ini nyata, atau hanya ilusi semata? "Sihir...?" Jason terkekeh. "Apakah di dunia ini benar-benar ada yang namanya kekuatan sihir? Kalau memang iya, aku pasti akan belajar sihir." Tring! (Ada satu pemberitahuan dari sistem, tapi Jason sengaja melewatkannya, karena merasa sedang asik dengan aksinya menumpas orang-orang jahat seperti Saryani.) Yang Jason lakukan kemudian adalah bersiap untuk menyerang kembali. Namun, musuhnya mengatakan, "Tunggu dulu! Aku menyerah...!" Jason menghentikan langkah kakinya, lalu memiringkan kepalanya ke samping. "Eh...? Apakah aku salah dengar?" Jason kemudian menegakkan kembali kepalanya. "Kenapa kau menyerah...?" tanya Jason seraya berjalan menghampiri lawannya.