Share

Mimpi

Malam itu Khair hanya bisa menyampaikan segala kekhawatirannya dan keresahannya kepada Allah. Dia tahu kakaknya tidak sedang baik-baik saja. Sejak nenek meninggal, mata Khaira selalu nampak sembab. Selain duka cita yang dalam, Khair merasa kakanya juga sedang memendam sebuah persoalan tentang hubungannya dengan dokter Huda.

‘Mungkin itu yang membuat Teh Khaira menangis semalam,’ pikir Khair sambil melirik kalender di dinding ruang tengah. Tanggal hari ini menunjukkan jadwal pengambilan toga di kampus. Lusa, Khair Wisuda. Sementara Khaira juga ada jadwal psikoteraphy.

Saat Khair sedang memikirkan managemen waktu sekaligus kekhawatiran soal kondisi Khaira, kakaknya itu keluar dari kamar. Tubuhnya masih berbalut piyama lengan panjang. Bergo yang dikenakannya juga masih sama dengan yang semalam.

“Khair ....” panggil Khaira.

“Iya, Teh. Ada apa?”

Khaira menghampiri adiknya, lalu duduk di kursi dekat meja kecil yang mem

Eneng Susanti

Maaf ya, lama tidak update karena kesibukan. Mohon doa agar senantiasa dilancarkan segala urusan ...biar updatenya juga tidak terkendala. Terima kasih kepada pembaca setia Khair dan Khaira.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status