Share

Mengantar Pulang

Sesi psikoterapy yang biasanya hanya berlangsung satu jam menjadi mulur hingga dua jam. Dokter Huda bahkan melewatkan jam makan siang demi memastikan Khaira baik-baik saja. Namun, selepas shalat dzuhur, wanita itu bahkan menolak tawarannya untuk diantar pulang.

Dengan berat hati, dokter Huda membiarkan Khaira pergi pangeran yang ditinggalkan Cinderella tepat pada jam 12 malam. Dicegah pun tak bisa, Cinderellanya sudah kadung menutup pintu hati.

Melangkah keluar dari ruang psikoteraphy, Khaira menuju pintu belakang, melewati area ruang VIP. Langkah gontainya terhenti saat mendapati sepasang mata terbelalak menatapnya dari kejauhan.

Khaira tertegun sejenak. Lamat-lamat dia mengingat wajah lelaki di atas kursi roda yang kini masih menatapnya seakan tak percaya.

“Tunggu!” kata lelaki itu, seraya menggerakkan kursi khusus yang didudukinya itu.

Khaira menggelenggkan kepala. Dia memang lupa dengan wajah sepuh yang dulu sangat tegas dan angkuh itu. Na

Eneng Susanti

Setelah sekian lama, akhirnya update juga. Mohon maafkan saya ... semoga tetap semangat baca biar saya juga semangat nulisnya :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status