Share

Kafarat

Dokumen perjalan dan koper yang sudah Khair siapkan kini teronggok di sudut kamar. Pemiliknya sudah berhari-hari larut dalam kesedihan. Di siang hari, Khair beraktivitas seperti biasa, membantu kakaknya di kedai kopi. Sedangkan di malam hari, dia hanya bisa tidur sebentar saja.

Diingatnya lagi kejadian tiga hari lalu. Saat itu dia nekad datang ke lapas tempat Guntur ditahan.

“Kamu?” Lelaki berperawakan tegap itu mengangkat sebelah alis sambil tersenyum sinis begitu mendapati Khair duduk menunggunya di ruang besuk tahanan. “Saya kira Khaira yang datang ke sini.”

Dengan santainya lelaki itu duduk menghadap Khair yang sedari tadi memasang wajah tak ramah.

“Jangan harap kamu bisa melihat kakak saya lagi!”

Guntur menyeringai. “Penjara ini tidak akan bisa menghentikan niat saya untuk memiliki Khaira,” kata dia sambil mendekatkan wajah menyebalkannya itu ke muka Khair. “Kakak kamu itu harus merasakan d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status