Share

Kabar Buruk

“Mang Ajat!” Khair memanggil kerabat Bi Ocih yang sedang mangkal di disi jalan itu dari pelataran kedai kopi kakaknya. Dia mengacungkan bungkusan kopi yang harus diantarkan oleh lelaki sepantaran pamannya itu.

“Siap grak!” Mang Ajat sigap mengampiri Khair yang sepertinya sibuk pada hari itu.

“Mang, tolong antarkan ini ke rumahnya Riang! Tadi dia pesan lewat WA ke Teh Khaira.”

Mang Ajat mengerjapkan mata. “Kenapa enggak diantar langsung sama Cep Khair aja atuh, kan Mamang mah enggak tahu rumahnya.”

“Nanti Khair sharelok deh. Khair enggak bisa kemana-mana, lagi  nunggu dokter Huda.”

Mang Ajat manggut-manggut. “Ya sudah atuh, Mamang yang antarkan! Mau titip salam tidak buat Neng Riang?”

“Hm ... ya, boleh lah, tapi enggak usah pake manis-manis atau sayang-sayang, ya, Mang.”

“Siap grak!”

“Eh, sebentar, Mang!” Khair menghentikan gerak Mang Ajat. “Dokumen untuk pernikahannya Teh Khaira sudah beres di KUA?”

Mang Aj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status