Share

Bab 93

Mendengar percakapan mereka membuat kepalaku semakin pusing, aku bersandar dinding, dan perlahan luruh terduduk di lantai, rasanya begitu tersayat.

Aku meremas kuat pangkal rambut di kepalaku, aku memang mau menikah dengan Miko bukan karena cinta, tapi mengapa sekarang hati ini terasa nyeri saat aku mengetahui kenyataan bahwa Miko menikahiku sebagai pelampiasan.

"E–Eva! Kamu kenapa?" Tante Yanti sudah berdiri di hadapanku, dan mengerenyitkan keningnya melihatku terduduk di lantai, dan sedetik kemudian menarik sudut bibirnya.

"Owh, kamu mendengar percakapanku dengan Mbak Dwi, tadi ya?"

Aku hanya terdiam, mencoba bangkit untuk berdiri.

"Jangan kira saya tidak tahu perangaimu terhadap keluarganya Shintya! memang Sintya tidak pernah cerita tentang keluarganya yang sudah berhasil kamu hancurkan, tapi sebagai tetangga depan rumahnya, semua kegaduhan yang sempat kau ciptakan, sudah cukup membuat saya tau, siapa kamu! Jadi jangan coba-coba untuk membuat kegaduhan di keluarga ini!" ancamnya.

T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status