Share

Bab 100

Ceklek.

"Eva! Ya Allah Nduk! Kenapa jadi seperti ini." Ibu memasuki ruangan ini tergopoh-gopoh menghampiriku, dan tangisnya pun pecah saat berada di sampingku.

Aku menatap lurus pada langit-langit kamar ini, pandanganku kosong, hanya air mata yang mampu bicara.

"Eva kamu harus kuat, kamu harus tabah, Nduk! Ada Ibu di sini yang akan selalu menemani kamu," ucapnya lagi sambil berurai air mata, tatapannya sendu saat melihatku yang masih tak bergeming,

Kemudian memeluk tubuhku dan kembali menangis.

"Ibu, Maafkan Eva, Bu," ucapku lirih, dalam pelukannya.

Beliau hanya mengangguk, sambil mengusap lembut rambutku.

"Ibu akan selalu di sini, bersamamu, kamu harus kuat." Ibu melepaskan pelukannya, kemudian dan duduk di bangku.

"Sekarang Eva lumpuh, Bu. Hancur sudah duniaku, Bu. Aku hanya akan menjadi beban dalam hidup Ibu." Teriakku terisak, tangan ini memukul kedua pahaku.

"Sabar, Nduk. Sabar. Ini sudah takdir dari yang kuasa. Kamu harus ikhlas." Mendengar itu, aku kembali terisak.

"Istirahatl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status