Share

Bab 75

"Suamimu, mana? Kok nggak ikut ngobrol santai sore di sini!" Aku terdiam mendengar pertanyaannya.

Rasanya tak pantas aku mengatakan jika aku baru saja bercerai dari Mas Yudi, apapun itu alasannya, menjadi janda adalah status yang kurang enak di dengar.

"Hm, Dhani masih lama di sini?" Ayah mencoba mengalihkan pembicaraan. Beliau sepertinya tau isi hati ini.

"Seperti biasa, Pak. Seminggu paling lama, Pak! Kerjaan di sana juga nggak bisa di tinggal lama-lama soalnya, Pak." Aku dan Ayah mengangguk.

"Saya ke rumah Bude Aminah dulu, Pak Imran, takutnya dia nungguin," pamitnya.

Bu Aminah rumahnya di belakang rumah Ayah, selang dua rumah.

Dhani pun pergi usai pamit, sepintas ia menatapku, hingga netra kami bertemu, tapi aku buru-buru mengalihkan pandangan.

"Si Dhani itu seorang duda, istrinya meninggal, yang Ayah dengar, istrinya meninggal karena sakit. Mereka belum di karunia seorang anak." Ayah menjelaskan status Dhani, padahal aku sendiri tak bertanya.

"Sekitar setahun yang lalu istrinya D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asna Dell
wow janda ketemu duda..cocok itu Sintya..siapa tau duda kaya baik LGI..tpi KLO bisa jgn dulu Sintya..mending nikmati dulu hidup bersama anak semata wayang mu..jgn mikir laki dulu..apa lgi kau sekarang janda kaya..takut nya nantik ke yudi.mantan suamimu.nompang enak..aja.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status