Share

Kesalahpahaman

Penulis: Piki
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari ini Kelvin mengajak Miranda untuk pergi ke sebuah supermarket. Miranda yang diajak suaminya tentu merasa senang karena baginya ini kesempatan yang cocok untuk mencoba mendekatkan diri secara interpersonal kepada Kelvin. Padahal, alasan yang sebenarnya Kelvin mengajak Miranda berbelanja adalah karena ingin mencari nama pada kedua orang tuanya.

“Ayah, Ibu. Aku sama Kelvin mau ke supermarket dulu” ujar Miranda pada kedua mertuanya. Mereka terlihat begitu menyayangi Miranda namun berbeda halnya dengan Kelvin yang merasa terancam pada kehadiran Miranda.

“Kalau tidak mencari perhatian orang tuaku, aku tidak akan sudi satu mobil sama dia!” gumamnya.

Sesampainya di supermarket, Kelvin tiba-tiba saja ingin buang air kecil lalu ia menyuruh Miranda untuk menunggunya di parkiran. Miranda mengangguk sementara Kelvin mencari kamar mandi. Saat Kelvin sudah tidak ada entah mengapa Miranda kembali dipertemukan dengan mantan kekasih hati.

Cleo lebih dulu melihat Miranda dan menyapa Miranda dengan hangat. Terlihat, ada mata kerinduan diantara kedua belah pihak. Hanya saja, Miranda lebih dapat mengontrol dirinya karena ia sadar kini ia sudah menjadi istri orang lain.

“Miranda, akhirnya kita bisa bertemu lagi di sini hiks” Isak tangis Cleo pecah dihadapan Miranda dan hendak memeluknya. Namun, Miranda dapat menghindari pelukan Cleo walaupun hatinya tersisak akibat cintanya harus dikorbankan demi ibunya sendiri.

“Aku... Aku juga rindu sekali sama kamu. Setiap malam aku selalu mengingatmu” ujar Miranda sambil menunduk.

“Miranda, mumpung tidak dilihat oleh ibumu... Kita harus kawin lari! Aku tidak ingin dipisahkan lagi denganmu” ujar Cleo.

Miranda menggelengkan kepalanya sambil menangis. Ia mengatakan bahwa dirinya sudah menikah. Cleo merasa tidak ikhlas lalu ia pun berkata, “Miranda... Kita sudah tidur serumah. Seandainya suamimu tahu, apakah kamu yakin bila dia mau menerima kamu apa adanya?” tanya Cleo yang kini mulai memeluk Miranda sedangkan Miranda tidak sempat untuk menghindar lagi.

PLOK 3X

Suara tepukan tangan sedang menuju ke arah mereka. Miranda terkejut saat melihat Kelvin sudah berada dihadapannya. Miranda melepaskan pelukannya di tubuh Cleo. Lalu Miranda mencoba menjelaskan kepada Kelvin bahwa Cleo hanyalah sebatas mantan kekasih.

Saat mendengar penjelasan Miranda, Cleo pun merasa tidak terima. Lalu ia berkata, “Aku memang hanyalah mantan kekasih Miranda. Namun, kami sudah tinggal bareng satu rumah yaitu di rumahku” ujar Cleo dengan tegas.

Mendengar perkataan itu, Kelvin langsung murka dan memukuli Cleo. Terjadilah saling adu jotos diantara mereka. Miranda berusaha mererainya dengan menangis. Kelvin yang berhasil mengalahkan Cleo yang saat ini babak belur kini Kelvin langsung menarik tangan Miranda dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil.

Sementara Cleo hendak mengejar namun lagi-lagi Kelvin memukulnya dan membuat Cleo pingsan. Kemudian Kelvin masuk ke dalam mobil dan mencapkan gas mobilnya. Beberapa orang membantu Cleo hingga Cleo sadarkan diri.

Sesampainya di rumah, Kelvin menarik paksa tangan Miranda hingga ke tempat tidur. Miranda menangis tersedu-sedu dan mengatakan bahwa ia tidak pernah melakukan hubungan suami istri kepada Cleo. Kelvin yang tidak memiliki perasaan kepadanya tetap merasa dipermainkan.

“Ternyata kamu sangat murahan. Penampilan kamu saja yang terlihat kalem namun nyatanya sudah bermain dengan sangat hebat!” seru Kelvin dengan murka.

“Maafkan aku... Aku jamin aku sudah menjaga kehormatanku ini untuk suamiku kelak” ujar Miranda.

“Sekali lonte tetap lonte!!!” teriak Kelvin.

Mendengar suara kegaduhan di kamar putranya, Mira pun segera menghampiri mereka. Betapa terkejutnya ia melihat Miranda menangis sesenggukan seperti itu. “Apa-apaan ini!” teriak Mira dengan kencang. Lalu membangunkan Miranda yang duduk dilantai.

“Kelvin, kamu apakan Miranda? Ayo, jawab!” teriak Mira dengan tegas kepada puteranya.

“Ibu, tanyakan saja padanya secara langsung! Menantu yang Ibu puji-puji ternyata sudah menipu Ibu, Ayah sama aku! Dia sudah tidur bareng dengan laki-laki lain malah menikah sama aku. Aku tidak sudi mendapatkan bekasnya saja!” Kelvin pun pergi dari kamar itu setelah melontarkan kata-kata kekesalannya.

Mira menenangkan Miranda yang tidak henti-hentinya menangis. Mira lebih mempercayai menantunya ketimbang mempercayai putranya sendiri. Dengan tenang, Mira meminta menantunya untuk menjelaskan secara rinci agar dirinya bisa mencarikan solusi.

Miranda mengangguk lalu mulai menceritakan semuanya kepada ibu mertuanya. Mendengar cerita Miranda, Mira pun merasa kasihan dan tanpa sengaja ia telah memisahkan Miranda dengan kekasihnya Cleo. Karena merasa bersalah, Mira pun meminta maaf sembari menitikkan air mata.

“Ibu, maafkan aku... Aku tidak bermaksud melukai hati Ibu” ujar Miranda.

“Tidak, Sayang. Kamu tidak sepenuhnya salah, Ini semua terjadi juga gara-gara kesalahan Ibu. Seharusnya Ibu pikir-pikir dulu sebelum bertindak. Miranda, maafkanlah aku” pinta Mira.

“Mengapa Ibu meminta maaf padaku?” sambil bertanya, Miranda dengan refleks menyeka air mata ibu mertuanya.

“Seandainya saja Ibu mengetahui bahwa dirimu sudah memiliki tambatan hati, mana mungkin ibu berniat menjadikan kamu sebagai menantu. Meskipun, Ibu sangat setuju bila kamu menjadi menantuku” ujar Mira.

Miranda menggelengkan kepalanya dan dia mengatakan bahwa dia sudah mengikhlaskan semuanya termasuk mencoba melupakan Cleo. Dia hanya menegaskan bahwa saat ini Kelvin sedang salah paham dan itu yang ditakutkan Miranda saat ini. Ia takut, kesetiaannya dalam menjaga kehormatan kini diragukan hanya karena pernah tinggal satu rumah dengan kekasih.

Sementara itu, Kelvin memutuskan untuk bertemu dengan mantan kekasihnya, Yunita. Kelvin dan Yunita sudah berpacaran lama hanya saja hubungan mereka tidak direstui kedua orang tua kelvin lantaran Yunita tidak sopan dan sering berpakaian terbuka. Selain itu, banyak gosip yang beredar bahwa Yunita sering di cap sebagai wanita penggoda dan sudah banyak pula rumah tangga orang lain yang ia hancurkan lalu pergi begitu saja.

Melihat Kelvin yang terlihat sedang emosi Yunita pun bertanya, “Kamu ada masalah?”

“Biasa... Masalah keluarga. Muak sekali aku sama keluargaku” gerutu Kelvin.

“Sebenarnya ada apa sih?” tanya Yunita.

“Kedua orang tua aku memaksaku untuk menikahi anak pembantu. Lalu setelah menikah aku malah apes.... istriku itu sudah tidur bareng sama mantan pacarnya!” seru Kelvin dengan geram.

Yunita terkejut karena Kelvin sudah menikah. Lalu ia pun menangis, “Tega Kamu hiks” Isak tangis Yunita membuat Kelvin semakin pusing.

“Sudah aku bilang... Aku ini dipaksa! Coba kamu tatap mata aku dalam-dalam... Aku menyukainya atau malah sebaliknya?” tanya Kelvin kepada Yunita.

Yunita menatapnya dan merasa bahwa Kelvin tidak berbohong. Yunita menghela nafasnya lalu bertanya, “Lalu bagaimana hubungan kamu sama cewek itu?”

“Aku benar-benar tidak menyukainya. Bahkan, malam pertama yang seharusnya bersenang-senang malah tidak aku lakukan” ujar Kelvin.

“Aku memang kecewa sama kamu. Tapi... Mendengar dari ceritamu, kamu pasti sangat tersiksa” ujar Yunita.

Yunita mulai memeluk Kelvin dan mengatakan bahwa masih ada dirinya yang akan menghibur Kelvin. Didalam hati Yunita ia benar-benar sangat kecewa lantaran ia tidak bisa menikah dengan lelaki konglomerat. Padahal, tinggal sedikit lagi ia bisa menjadi istri Kelvin yang notabenenya anak orang kaya.

“Sayang, sudahlah jangan cemberut. Bagaimana kalau kita makan di restoran? Aku sudah sangat lapar nih” ujar Yunita dengan manja.

“Boleh juga” sahut Kelvin dengan singkat.

“Btw, kita sudah bukan pacaran lagi... Bagaimana kalau kita sahabatan?” ajak Kelvin pada Yunita.

“Mengapa seperti itu?” tanya Yunita heran.

Kelvin tidak bergeming karena ia sendiri juga bingung depan pikirannya. Melihat Kelvin kebingungan, Yunita pun meminta Kelvin untuk melupakan pertanyaan barusan dan kembali mengajak Kelvin untuk ke restoran. Mereka mulai masuk kedalam mobil dan bergegas menuju ke resto terdekat. Sesampainya di sana, mereka langsung memesan menu makanan dan minuman ke kasir. Yunita memang suka sekali mengajak Kelvin untuk makan bersama di restoran. Karena baginya lumayan kalau makan enak ditambah gratis pula.

“Ayo, kita cari tempat duduk!” ajak Yunita pada Kelvin.

Sementara itu, Miranda sudah mulai membaik berkat Mira. Ia merasa bersyukur karena dipercaya oleh ibu mertuanya. Selain itu, ibu mertuanya juga mengatakan bahwa suatu saat Kelvin pasti akan luluh hatinya kepada Miranda dan meminta Miranda agar bertahan demi dirinya.

Miranda hanya mengangguk dan ia juga tidak ingin membahasnya lagi. Melihat hari sudah siang, Miranda pun merasa lapar dan berinisiatif untuk memasak. Namun sebelum itu, Miranda ingin bertanya kepada mertuanya terlebih dahulu.

“Ibu, apa saat ini ibu sedang lapar? tanya Miranda.

“Awalnya Ibu merasa lapar hanya saja gara-gara Kelvin, Ibu menjadi tidak bernafsu untuk memikirkan masakan” ujar Mira.

“Kalau begitu biar aku bantu masak bolehkah?” tanya Miranda.

“Terimakasih Miranda, kamu memang menantu yang baik” puji Mira.

Mereka pun menuju ke arah dapur dan melakukan aktivitas sebagai mana biasa. Disaat Miranda tengah sibuk memasak berbanding terbalik dengan Kelvin yang memakan makanan di restoran. Hatinya yang sedang kesal berhasil diredakan oleh Yunita. Kelvin merasa berhutang budi kepada Yunita.

“Yunita, selama ini hanya kamu yang selalu mengerti kondisi aku” ujar Kelvin sambil mencolek kentang goreng.

“Iya, Kelvin. Aku akan selalu berusaha semampu aku untuk menghibur kamu” ujar Yunita.

“Bagaimana cara aku membalas kebaikanmu?” tanya Kelvin.

Yunita terdiam lalu melihat Kelvin memakan kentang dengan belepotan hingga ia berinisiatif untuk membersihkan sisa di bibir Kelvin dengan tangan kosong. Setelah itu membersihkan sisa kentang di bibir Kelvin, Yunita pun membalas pertanyaan Kelvin.

“Cukup tidak melupakan aku meskipun kamu telah beristri” ujar Yunita.

“Tentu. Aku tidak akan pernah melupakan kamu... Aku sudah menganggap kamu sebagai sahabat maupun adikku sendiri” ujar Kelvin.

Mendengar perkataan Kelvin, Yunita pun bergumam. “What, adik? Apa tidak salah tuh!!!”

“He he aku senang kalau aku dianggap adik sama kamu” ujar Yunita sekali lagi.

Setelah selesai makan di restoran berbintang, Kelvin pun mengajak Yunita untuk berkeliling disekitar kita dengan mengendarai mobilnya. Ada banyak aktivitas orang-orang yang sempat dilihat oleh mereka. Mata Yunita pun tertuju pada sesuatu yang membuatnya terpikat.

“Kelvin, lihat tuh.... Ada badut! Ayo kita berfoto sama dia!” teriak Yunita.

Bab terkait

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Kecelakaan

    Suami Mira datang ke rumah dengan tergesa-gesa. Ia memanggil istrinya secara berulang kali. Mira yang tengah memasak bersama Miranda mencoba menghampiri suaminya. “ada apa Sayang kok kelihatannya gawat sekali?” tanya Mira kepada Bily.“Bu, ayo kita segera menuju ke kantor. Ada hal yang ingin Ayah tunjukkan pada Ibu” ujar Bily.“Iya. Tapi aku mengganti pakaian dulu” ujar Mira.“Tidak perlu... Ayo sekarang juga ikut aku” ujar Bily.Miranda yang baru saja selesai memasak mencoba menawarkan masakannya tersebut kepada kedua mertuanya. Namun, saat keluar dari dapur Miranda sudah tidak melihat kedua mertuanya. Hanya terdengar suara mobil yang berasal dari mobil ayah mertuanya.“Ada apa ya... Kok buru-buru seperti itu? Padahal aku baru saja selesai memasak SOP” ujar Miranda heran.Kondisi jalan raya yang banyak pengendara baik mobil maupun sepeda motor ditambah ayah mertua Miranda mengendarai mobilnya dengan kecepatan kencang. Membuat hati Mira gelisah tidak karuan. Sesekali Mira mewanti-wanti

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Kesedihan Miranda

    Di part sebelumnya Miranda dan Kelvin tengah berada di pemakaman. Disana Kelvin mengatakan bahwa Miranda yang menyebabkan kematian pada kedua orang tuanya tersebut. Miranda sedih dan hanya bisa menangis semetara Kelvin pergi meninggalkan Miranda yang sangat terpukul.Sambil menatap Kelvin yang kian menjauh, Miranda pun bergumam, “Mengapa aku yang disalahkan hiks” Dalam kondisi kacau Kelvin pun mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi hingga hampir saja mencelakakan dirinya sendiri. Untungnya takdir berkata lain dan Kelvin pun selamat. Beberapa orang menolong Kelvin dan membawanya ke pinggir jalan. Walaupun ia merasa perih di pergelangan tangannya karena luka. Namun demikian, luka seperti itu tidak sebanding dengan kekesalannya pada Miranda yang luar biasa. “Maaf Bang, saya tidak melihat Abang” ujar pria yang menyebabkan Kelvin terjatuh dari sepeda motor.“Santai saja, saya tidak apa-apa” ujar Kelvin yang mulai naik ke atas sepeda motornya.“Sekali lagi saya minta maaf Bang

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Kepolosan Miranda

    Hari yang cerah seakan menambah semangat baru. Tak terkecuali bagi Miranda, ia mencoba untuk mengikhlaskan masalah yang terjadi belakangan ini. Senyuman tulus kini memancarkan kecantikan alaminya. Sambil mencuci sayur-sayuran yang baru saja ia beli di pasar. Padahal, kini ia telah menjadi nyonya namun kesederhanaan Miranda memang jarang ditemui oleh wanita-wanita pada umumnya.Dari arah pintu, Yunita menyilangkan kedua tangannya dan memandangi Miranda dari arah belakang. Yunita berjalan mendekat kearahnya dan menyapa Miranda. “Hai, kamu lagi ngapain?” tanya Yunita. Miranda tersenyum dan berkata, “Aku lagi nyuci sayuran” Terlihat, Yunita tersenyum namun seakan ada hal yang ia pikirkan dibalik senyuman itu. Yunita pun mengatakan bahwa ia tidak ingin mengganggu Miranda dan memutuskan pergi ke luar dapur. Sementara Miranda tetap melanjutkan aktivitasnya. Sebenarnya, Yunita tidak benar-benar pergi menjauh. Ia malah mengintip dibalik pintu dengan memikirkan rencana yang terlintas di pikiran

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Meminta Modal Dagangan

    Desi menghitung penjualan dagangannya dengan sangat hati-hati. Uang yang ia hitung kurang lebih jumlahnya mencapai jutaan. Seperti biasa, sebagian uangnya ia simpan ke dalam celengan ayam yang ia simpan di bawa meja dagangan. Dirasa ingin semakin makmur, Desi pun berniat untuk mengunjungi putrinya yang beberapa hari hilang kontak dengan dirinya. Disaat tengah sibuk menghitung uang, datanglah ibu Ima selaku ibu RT di desa tempat Desi tinggal. Melihat kedatangan ibu Ima, Desi pun dengan ramah menyapanya. “Eh... Ada Bu RT” sapa Desi. Dia menuntun Ima untuk duduk di kursi plastik yang baru saja ia ambil di bawah meja dan ditaruh dekat dengan tempat duduknya.“Mau beli apa ya Bu RT?” tanya Desi. ia sangat yakin Ima akan membeli dagangannya.“Begini, Bu Desi. Suami saya ingin mengadakan rapat. Yah... Ibu Desi tahu sendiri kan bahwa sebentar lagi jabatan suami saya akan berakhir” ujar Ima.Desi semakin kegirangan ketika ia diberikan sebuah amplop entah berisi apa. Kata Ima, amplop itu untuk

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Bu RT Kena Fitnah

    Sesuai dengan janjinya, Desi telah mengumpulkan beberapa warga ke rumah Ima. Sampai disana, Ima dan suaminya keluar dari dalam rumah dan menyambut kedatangan Desi, dkk dengan ramah. Ima menuntun mereka untuk duduk di teras rumah dengan halaman yang cukup menampung mereka. Ima juga meminta pembantunya untuk membagikan beberapa bingkisan kepada para warga yang sudah datang di tempat.“Kalau urusan bingkisan, paling aku suka!” gumam Desi dengan kegirangan.Tepat pada gilirannya, bingkisan dua kali lipat diberikan pada desi. Dengan alasan bahwa Desi telah menjadi pendorong para warga untuk datang ke rumah pak RT dan Bu RT. Satu bungkus bingkisan berisi beberapa kebutuhan lauk seperti beberapa mie sedap goreng, beras lima kilogram, minyak goreng dua puluh liter, telur, tepung terigu hingga beberapa kebutuhan lainnya.“Untuk pencoblosannya tanggal berapa ya Bu RT?” tanya Desi.“Pertanyaan yang bagus sekali! Baik, untuk tanggal pencoblosannya akan dilaksanakan dua minggu lagi dan saya berhar

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Bukannya Peduli Malah Nyakitin

    Miranda duduk di teras rumah dengan seorang diri. Saat ini juga sudah hari sudah malam, namun suaminya belum kunjung pulang. Berhubung Miranda duduk di teras, dengan mudah dirinya bisa melihat tamu yang hendak ingin mampir ke rumah. Seperti hari ini, Desi datang dengan naik ojek online. Miranda yang melihat ibunya, dengan cepat membukakan pintu gerbang rumahnya.“Ibu, syukurlah Ibu kesini” ujar Miranda penuh haru. Baginya, kedatangan ibunya adalah sosok pelindung yang tiada duanya.Berbeda halnya dengan Miranda yang terlihat begitu sumringah, Desi malah menunjukkan wajah masam seperti sedang memikirkan sesuatu.“Ibu kenapa?” tanya Miranda.“Apa kita akan berdiam diri disini? Ibu kegigit nyamuk!” teriak Desi sembari menggaruk-garuk tangannya secara bergantian kiri dan kanan.“iya, Bu” ujar Miranda lembut.Miranda mempersilahkan Desi untuk masuk ke dalam rumahnya. Sesampainya di sana, Desi sudah dimanjakan dengan beraneka hidangan enak-enak hingga Desi merasa kekenyangan. Melihat ibunya

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Apa Yang Akan Dia Lakukan?

    Miranda telah selesai memasak makanan dan menaruhnya ke atas meja makan. Terlihat, Desi sudah tidak sabar ingin melahap masakan enak tersebut. Miranda tersenyum dan mempersilahkan ibunya untuk makan. Desi begitu lahap memakan masakannya putrinya dan membuat Miranda senang.“Kalau mau nambah lagi bisa kasih tahu ke aku Bu” ujar Miranda.“Kalau sering kayak gini Ibu pasti bakalan sering main ke mari!” seru Desi.Disaat mereka tengah berada di ruang makan, datanglah Kelvin dari arah barat. Dia tidak bisa masuk ke dalam halaman rumah karena pintu pagar masih terkunci. Sesekali Kelvin membunyikan klakson mobilnya agar Miranda segera membukakan pintu untuknya. Di ruang tamu, Miranda mendengar bunyi klakson dan dia pun meminta izin kepada Desi untuk keluar sebentar.“Ibu, aku keluar dulu. Kayaknya suamiku sudah pulang” ujar Miranda.“Ya, sana ladenin suami kamu biar makin banyak kamu bawa uang!” seru Desi.Miranda tidak membalasnya dan hanya tersenyum manis. Lalu dia pun keluar dari ruang ma

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Desi Membandingkan Anak Sendiri

    Kelvin duduk di kursi dan melihat keadaan Yunita yang masih tertidur pulas. Kelvin meraih tangan Yunita dan merasakan keringat dingin ditangan wanita itu. Disaat Kelvin tengah fokus melihatnya, Yunita pun terbangun dan langsung berlari menuju ke arah kamar mandi. Kelvin tidak mengejar dan memilih untuk menunggu di kamar tidur. Terdengar suara Yunita yang tengah memuntahkan sesuatu. Setelah selesai, Yunita kembali dengan raut wajah yang sudah lumayan segar.“Apa aku mabuk berat!” tanya Yunita pada Kelvin, sambil kembali merebahkan tubuhnya sendiri ke kasur.“Iya. Untung aku datang tepat pada waktunya” ujar Kelvin.“Kamu memperdulikan aku?” tanya Yunita kembali.Kelvin tersenyum sekilas lalu menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengiyakan. Mereka pun asyik mengobrol dan membuat Yunita semakin senang ketika ia sadar bahwa Kelvin tengah berada di dalam kamar tidur. Dengan sengaja Yunita meraih tangan Kelvin dan memintanya untuk menemaninya malam ini. Kelvin masih menganggap Yunita dalam k

Bab terbaru

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Akan Dikenang Sepanjang masa

    Olivia nekat menemui mantan pembantu yang pernah bekerja di rumah Jessika. Dengan berharap ia akan menemukan jawaban yang bisa membebaskan Andra dari tuduhan-tuduhan yang tidak benar. Hanya saja, rumah yang dituju cukup jauh dari perkotaan tempat Olivia tinggal dan gak inilah yang menyebabkan Olivia tidak bisa mendampingi Andra selama proses persidangan berlangsung.Selama perjalanan yang berliku-liku itu akhirnya membuahkan hasil. Pembantu tersebut mengaku siap menjadi saksi mata tanpa dibayar sepeserpun. Pembantu itu pun bahkan mengaku telah menyimpan bukti rekaman cctv yang menangkap rekaman saat Olivia dan Andra terjebak dan di sekap di rumah Jessika.“Kalau begitu kita harus ke kota sekarang Bik. Kita harus tunjukkan bukti cctv ini” ujar Olivia dengan penuh harap.“Mohon maaf Non, bukannya saya tidak mau membantu tapi untuk saat ini saya belum bisa ke kota Non. Kemarin Mama saya meninggal dunia dan saya masih dalam suasana berduka” ujar si mantan pembantu Jessika.“Lalu kapan bisa

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Masuk Penjara

    “Aku tidak bisa menceritakan ini sama kamu karena waktu kita tidaklah banyak! Olivia, aku telah berkorban untuk kamu dan sekarang kamu harus menuruti apa yang aku katakan. Sekarang, kamu harus pergi sejauh mungkin dan minta pertolongan pada orang lain. Lupakan aku, aku pasti akan kembali” ujar Andra sambil memegang jari tangan Olivia dengan erat. Seakan ia tak ingin dipisahkan dengan wanita yang sangat dicintai. “Tapi kamu berjanji akan menyusul aku Ndra?” tanya Olivia.“Aku berjanji” Andra menunjukkan jari kelingkingnya agar Olivia mempercayainya. Sembari menitikkan air mata, Olivia mencoba membalas dengan menunjukkan jari kelingkingnya dan kemudian Andra menghapus air mata yang telah membengkak kan mata Olivia. "Kamu tidak pantas menangis, kamu harus bisa melawan tangisan itu demi aku" pinta Adra.Olivia dengan berat hati meninggalkan Andre seorang diri. Hatinya sakit namun ini juga demi Andra. Andra memerintahkannya untuk pergi tanpa tahu alasan yang sebenarnya mengapa Andra tidak

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Menjadi Buronan

    Setelah berusaha keras untuk membuka gembok pintu akhirnya gembok itu pun terbuka. Miranda tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk kabur dan menjauh sejauh mungkin. Bahkan ia belum sempat memakai sendal karena terburu-buru.Hujan badai turun membuat tubuhnya basah dan kedinginan. Tiada lagi tempat yang akan ia berteduh. Hingga seorang ojek online datang menghampirinya. Awalnya Miranda mengira orang itu adalah mata-mata dari Cleo namun setelah berkomunikasi, Miranda yakin bahwa orang itu adalah orang baik.“Tolong saya, antarkan saya ke kantor polisi” pinta Miranda.“Baik Bu, ayo duduk Bu” ujar ojek tersebut ketika sudah memberikan helm pada Miranda.Setelah Miranda duduk membonceng, ia pun bisa bernafas dengan lega. Ia telah ditolong oleh tuhan untuk bisa meloloskan diri. Tidak henti-hentinya ia berdoa agar bisa sampai di kantor polisi.“Bu, sudah sampai ini” ujar si ojek online. Miranda memberikan uang pada si tukang ojek lalu ia masuk ke dalam kantor polisi untuk melap

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Dapatkah Terbebas?

    “Andra bangun!!!” teriak Jessika. Beberapa orang menyarankan Andra harus dibawa ke rumah sakit namun Jessika menolak. Ia yakin bahwa Andra pasti akan sadar sendiri.Selama beberapa detik Andra pingsan Andra pun sadar. Salah satu orang memberikan air putih kepadanya. Merasa lebih baik Andra meminta maaf karena ia mengaku tidak enak badan. Para tamu undangan pun telah pulang dan kini menyisakan kedua belah pihak yakni orang tua Andra maupun orang tua Jessika.“Jeng Siska, nanti putri Jeng Siska pasti akan saya jaga dengan kasih sayang di rumah saya” ujar Yunita yang kini telah resmi menjadi mertua Jessika.“Loh... Tidak perlu susah-susah seperti itu Jeng. Anak saya akan tetap tinggal di rumah ini yang ada si Andra sendiri yang pindah rumah dan tinggal di rumah ini” ujar Siska.Yunita tersentak kaget karena ia tidak diberitahu sebelumnya oleh Andra. Sementara ia sendiri tidak dapat protes karena tahu diri sama siapa ia berhadapan. “Andra, apa benar yang dikatakan Jeng Siska itu?” tanya Y

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Pernikahan Yang Tidak Diinginkan

    “Aku tidak bisa menikah sama kamu Jes. Kamu tahu sendiri bahwa aku tidak pernah memiliki perasaan lebih ke kamu” ujar Andra menegaskan.“Kamu tinggal pilih menikah dengan aku atau kamu harus melihat cewek ini akan merasakan kelaparan? Kalau memang kamu mencintai pacar kamu ini maka sebaiknya kamu harus tunjukkan itu dengan cara menikahlah denganku Sayang” ujar Jessika.Andra tertunduk ia tidak bisa menjawab. Jessika tersenyum lalu berkata, “Kamu tenang saja Andra, aku akan memberikan kamu kesempatan untuk memilih hanya malam ini saja kalian bisa merenungkan itu. Untuk besok pagi, aku akan ke sini lagi dan menerima jawaban kamu. Setelah itu aku tidak akan lagi kesini untuk memberikan kamu peluang untuk hidup”“Kamu sudah gila Jessika!!!” teriak Olivia.Jessika tidak menghiraukan teriakan Olivia karena sejujurnya Jessika sudah muak melihat wajah Olivia. Jessika pun keluar dari sana dan meninggalkan Olivia maupun Andra.“Andra, apa keputusan kamu? Aku yakin, kita bisa bebas tanpa harus k

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Terkurung Di Satu Ruangan

    “Apa maksud kamu Jessika?” tanya Olivia.Jessika tersenyum sumringah dan menyentuh rambut Olivia. Tindakan Jessika yang menyentuh rambut Olivia dengan cepat Olivia menghempaskan tangan Jessika dari rambutnya yang lurus.Jessika tidak marah namun ia semakin sumringah hingga tertawa terbahak-bahak. Dalam hati Andra, Jessika sudah tidak normal. Jessika pun memberhentikan tawaanya lalu menatap wajah Olivia dan Andra secara bergantian.“Apa kalian ingin aku menceritakan semuanya?” tanya Jessika dengan santai.Andra mengangguk sementara Olivia sudah hampir tersulut emosi. Syukurlah Andra berhasil menenangkan Olivia agar Olivia bisa lebih sabar lagi menghadapi sikap Jessika yang sudah tidak waras ini. Kini, raut wajah Jessika sudah tidak lagi sumringah karena kini raut wajahnya telah berubah menjadi sedih.“Aku benci sama kalian! Terutama kamu Olivia!!!” teriak Jessika.“Kamu... Sama Papa kamu sama saja! Kalian telah menyakiti hati aku yang rapuh ini khiks. Aku hanya ingin merasa dicintai,

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Uang Memang Racun Dunia (2)

    Olivia terbangun dari tidurnya dan menoleh ke arah Andra. Ia terkejut ketika Andra sudah tidak ada di dalam mobil. Sontak Olivia khawatir dan mencoba menghubungi nomor handphone Andra. Lagi-lagi ponsel Andra ketinggalan di dalam mobil tersebut.“Astaga... Dimana kamu Andra?” air mata Olivia tidak sengaja keluar begitu saja. Ia tidak ingin kehilangan seseorang yang sangat ia sayangi untuk kesekian kalinya.Olivia berinisiatif untuk datang ke alamat rumah dan berharap Andra sudah lebih dahulu ada di sana. Olivia yang masih merasa lelah dan mengantuk tetap ia coba untuk fokus mengemudi.“Tuhan, tolong bantu aku untuk menyelesaikan masalah ini” gumamnya.Tidak ada satupun orang yang sudah terbangun jam segini. Ada perasaan takut namun rasa takutnya dikalahkan dengan rasa kekhawatirannya pada Andra. Ia ingin cepat ke lokasi dan membantu Andra yang mungkin sedang membutuhkan bantuannya. Secara logika, bekerjasama akan lebih optimal ketimbang berpencar-pencar seperti ini.Olivia akhirnya sam

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Uang Memang Racun Dunia

    “Apa! Ada yang memata-matai saya? Dasar sialan! Cepat bawa dia ke hadapan saya!!!” perintah seorang gadis yang terlihat cantik namun tidak dengan hatinya.Beberapa anak buah Jessika menarik paksa tubuh seorang lelaki dalam keadaan babak belur. Dia adalah mata-mata yang baru saja melaporkan informasi kepada Olivia. Berjalan dengan tegak ke arah dirinya yang bersimpuh tidak bertenaga.“Woi Om... Lo mau nyari apa di rumah gw!” bentak Jessika.“S... Saya ti... Tidak nyari apa-apa” ujarnya berbohong.“Ohhh begitu? Dasar pembohong!” seru Jessika yang kini tidak segan menendang pria itu hingga menjerit kesakitan.“Ampuuun tolong berhenti!” teriak pria tersebut.“Kalau Lo mau gw bebaskanlah maka kasih tahu ke gw, Lo itu mau ngapain!” bentak Jessika kembali.Pria itu menelan ludahnya dengan hati deg-degan. Dengan terpaksa ia pun menceritakan hal yang sebenarnya pada Jessika. Sontak Jessika marah besar karena Andra dan Olivia sudah lancar mencari keberadaannya. Jessika yang rupanya sudah menget

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    12 Rumah Jessika

    Sesampainya di rumah sakit Andra dan Olivia berlari menuju ke salah satu kamar rawat inap. Andra membuka pintu dan melihat mamanya sudah terbujur kaku. Andra menangis sejadi-jadinya sambil memeluk erat tubuh mama tercinta.“Mama... Jangan tinggalkan Andra hiks” Andra terus menangis. Olivia yang sudah lebih dulu melihat pemandangan yang menyakitkan ini saat Papanya sudah tiada. Ingin rasanya Olivia menyentuh bahu Andra namun ia masih kecewa dengan pemuda itu. Dengan menahan rasa rindu ia tidak menyentuh bahu Andra.“Mama kamu sudah tenang di alam sana. Kita hanya bisa ikhlas dan mendoakan yang terbaik” ujar Olivia.Andra tidak bisa memeluk mamanya terlalu lama karena pihak rumah sakit akan membawa mamanya ke kamar jenazah. Andra pasrah ketika selang infus yang terpasang di pergelangan tangan kiri mamanya sudah mulai di cabut oleh perawat. “Olivia, aku sudah sendirian. Mama meninggal dan Papa juga meninggal. Saat ini aku bingung harus mengasuh kedua adikku yang masih kecil, aku belum s

DMCA.com Protection Status