Share

Telah berubah

Selamat membaca.

Dengan mata yang kemana-mana, dia terus menggerogoti kuku jari tangannya sebelum ia menghembuskan nafasnya kasar saat melihat beberapa orang mondar mandir di kamarnya tanpa henti sejak pagi.

Luna yang esal menghentikan salah satu pelayan paru baya yang sudah dia lihat tiga kali dalam 10 menit terakhir. ‘‘Dari mana datangnya semua sampah ini?’’ Tanya Luna yang berdiri tepat di depan pelayan itu dengan alis yang terangkat ke atas.

Takut. Pria itu menjawab, ‘‘Suami Anda, T-tuan Hadar.’’

‘‘Untuk apa?’’

‘‘Hadiah.’’

‘‘Hadiah?’’ Pelayan itu menganggukan kepalanya. ‘‘Ah, aku tahu. Lanjutkan pekerjaanmu.’’ ucap lUna sambil tersenyum. Sebelum Luna beranjak dari kamar yang penuh dengan kotak aneh dari dan berbagai jenis barang wanita.

Tentu saja. Kediaman Hadar.

Tok! Tok! Tok!

Suara gedoran pintu yang terdengar tak sopan membuat Hadar yang sedang fokus pada beberapa kertas usang menghentikan aktivitasnya karena tahu siapa yang datang untuk menemuinya.

‘‘masuklah.’’

‘‘Hadar…’’
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status