Diriku merangkak mendekati Ren lalu berdiri di hadapannya. Aku menduduki betisku. Lalu, menahan beban tubuhku dengan tanganku. Iris Blue Diamond bergerak menatap lekat iris matanya."Re-an."Ren terdiam dan terheran."Rean... Aku tahu itu kamu! Jika saja diriku tidak melupakan dirimu... Pastinya diriku akan langsung tahu itu kamu.""Lalu, siapa kamu?""Aku adalah aku, bisa kamu katakan kalau diriku adalah ingatanku yang tertidur."Aku mengecup lembut bibir Ren. Lalu, aku melingkarkan lenganku di sekeliling leher Ren dan kemudian daguku menempel pada bahunya. Suaraku dan nafasku terasa membisik di telinganya."Diriku sendiri berharap melupakan tentang dirimu. Diriku sangat ingin berada di sisimu. Tetapi... diriku beranggapan kamu telah membuangku. Sihirku mempengaruhi ingatanku hingga ingatan tentangmu yang tertidur.""Aku tidak bisa mengatakan keinginanku meskipun aku sangat mengharapkannya.""Renungkan saja keputusanmu...""Maaf, aku sal
"Re- Rean...? A, aku tidak mampu mengingat semuanya tentangnya. Ia memandang diriku dengan kebencian, membentakku, dan apalagi...?" Tanpa sadar, aku terus mencoba mengingat memori yang terlupakan. Tetapi, rasa sakit di kepalaku malah terlalu menyiksakan untuk ditahan.Kakiku melemah hingga aku terduduk dan topengku terlepas. Ren tersentak melihat ekspresi wajahku yang terlihat kebingungan. Ia mulai menyentuh belakang kepalaku. Ia mendorong kepalaku untuk mendekat hingga menempel ke tubuhnya."Maaf..."'Maaf, Yu...' Ucapnya dalam pikirannya. Matanya mulai menyipit karena perasaan prihatinnya terhadap diriku. 'Memaksa dirimu mengingat diriku, hanya malah membuat dirimu tersiksa. Maafkan aku...'Ren segera membawaku ke tenda. Ia duduk di tepi kasur tipis yang sedang ku duduki. Ia tidak henti memandangi wajahku yang hanya melihat lurus ke depan dan pastinya terlihat sedang dalam pikiranku yang kosong.Saat aku sudah mulai tenang dan iris blue diamondku yang
"Yang Mulia!" ucap Derald."Ada apa!?"Rean menghentikan aksinya dan membiarkan Derald menghampirinya.Sejak aku pergi dari kerajaan Diamondver, sudah beberapa tahun berlalu, Derald bekerja di istana dan diberikan pertanggung jawaban untuk menjadi kepala pengurus kesehatan dan penelitian yang membantu menteri kesehatan dan pertanian yang baru dibentuk. Karena kemampuan penelitian yang lebih baik dari penduduk lain, Rean menyarankan raja untuk mengangkatnya. Derald Felixis bahkan telah diangkat menjadi bangsawan berpangkat Count karena kontribusinya dalam beberapa tahun ini."Untuk pertanian gandum di Utara, sepertinya ada konflik dengan daerah perbatasan di Utara. Ada bandit yang mencuri hasil panen hingga mereka membakar gudangnya. Padahal, baru saja kami berhasil mengatasi penyakit yang terancam gagal panen pada tanaman tersebut. Hadeuh!"Rean mengatakan, "Aku akan menambah penjaga di daerah perbatasan dekat sana!" Rean menghela nafas, lalu ia merebah
"Jadi, kapan kamu akan menjemputnya, Agnre?""Rencananya, aku ingin ia kembali sebelum hari pelantikan peresmian tahta putra mahkota di hari ulang tahunku kedua puluh lima. Aku sudah merencanakan hal ini...""Bukannya itu sebentar lagi?" Ucap Derald."Ya, aku tahu dan..." Rean menunjukkan sisi kejamnya. "Kerajaan Utara malah mencari masalah! Kalian pikir kalian semua akan pulang hidup-hidup, huh!?""Jangan bilang kalau kamu ingin bergerak sendirian?" Ucap Nean.Rean segera berdiri, "Iya! Aku akan memberi ketakutan untuk kerajaan itu, tidak! Untuk semua kerajaan agar tidak ada yang berani mengganggu kerajaan ini lagi!" Aura gelapnya membuat prajurit dan pelayan disekitarnya merinding."Apa Viyura sudah mengingat tentangmu?" Tanya Neanraken."Belum."Celzurunessi Roseary yang berpakaian kesatria kerajaan, ia berpatroli di sekitar istana bersama dengan Riliana Verk. Celzuru menguncir rambut panjangnya dengan bentuk ekor kuda sedangkan Riliana hanya
"Tapi, bukankah itu terlalu beresiko untuknya?!" Aku merasakan jantungku semakin berdetak tidak normal. Aku tidak sadar kalau diriku sedang panik.Mikhael menyadari tubuhku bergetar, ia menepuk bahuku. "Aku tahu ia berubah... Padahal aku hanya ingin menghukumnya karena perlakuannya dulu terhadapmu yang mana pastinya ia sangat emosional untuk dihadapi, tetapi kamu memang tidak berniat kembali."Aku menghembus nafas panjang untuk membuat kepanikan diriku sedikit berkurang dan berkata, "Mungkin karena keberadaanku, ia akan membunuh orang-orang terdekatku. Seingatku waktu kecil, ia adalah orang yang ceria dan bersemangat apalagi disaat bersama kakek Clau. Tetapi, kakek Clau terbunuh karena melindungiku. Aku merasa keberadaanku yang membuatnya menjadi emosional dan kejam. Padahal, kakek Clau bisa melindungi dirinya sendiri jika aku tidak di sandera atau bahkan jika aku tidak pernah berada disana. Meskipun aku tahu Rean berubah hingga aku bisa melihat tatapannya yang lembut s
"Ada perlu apa, Agnre?" Senrio yang sudah menjadi wakil kepala kesatria tertinggi mendatangi panggilan dari putra mahkota. Beberapa tahun terakhir ini, Rean lebih mengakrabkan diri dengan orang lain dan sifatnya yang berubah menjadi melunak hingga terlihat lebih dewasa membuat banyak masyarakat tercengang."Jelaskan bagaimana aku bisa disini! Dan... Susu stroberi itu bukan darimu, bukan!!?" Rean berekspresi serius dan pastinya terasa mengintimidasi.'Susu stroberi?' Rennel pun bertanya-tanya tentang itu.Seperti biasa, Senrio selalu menunjukkan ekspresinya yang selalu santai."Susu stroberi?... Oh, ah, itu! Yu manisku-""Yu itu milikku!" Rean menunjukkan ekspresi kejamnya sambil menyilang kan tangannya di depan dada."Anda belum menikahi adikku! Jadi Yu masih milik keluarga Roseary, Yang Mulia!""Perkataanku itu mutlak! Yu adalah milikku!""Yu adalah adikku, milik keluarga! Ia masih belum milik anda!""Mau Yu itu siapa pun dia dan siapa
"Apa kamu sering menyentuh bibirmu seperti itu saat terlalu keras berpikir?""Ya, itu... Heh!? Sepertinya aku pernah mendengar kalimat itu..."Mendengar perkataan Erika, aku sentak terkejut dikarenakan aku teringat disaat Rean sering mengatakan kebiasaanku itu dari dulu. Rean sering mengulang perkataannya hingga aku teringat disaat saat aku masih kecil, ia pernah mengatakan, "Tapi, aku tertarik padamu!"Iris Blue Diamond perlahan tertampak sempurna. Erika yang berada di hadapanku tersentak disaat melihat perubahan ekspresi wajahku yang berubah tiba-tiba."Aku ingat, Erika! Di hari itu, saat aku kecil, tidak ada yang pernah memperhatikanku, mereka hanya memperhatikan kesalahanku...""Hanya dia yang mengatakan kalau ia hanya tertarik denganku. Ia orang yang pertama benar-benar memperhatikanku. Aku senang, ada orang yang memahami diriku...""Aku senang... Karena itu...""... pandanganku selalu tertuju padanya...""Hingga tanpa sadar, aku jatuh
"Tunanganmu, pangeran Agnreandel Leansane Diamondver! Akan datang besok untuk menjemputmu!"Aku tersentak dan raut ekspresi yang sebelumnya murung, wajahku berubah sedikit senang, 'Akhirnya... ia akan datang menjempuku.''Tentunya, aku sangat merindukannya... Meskipun aku sudah melihatnya beberapa hari yang lalu, aku ingin melihat mata merahnya itu yang mengarah padaku.'Aku bertanya pada Erika, "Itu, aku sudah lama tidak menemuinya. Beberapa waktu lalu, aku hanya melihatnya dalam keadaannya yang tidak menginganya. Aku tidak tahu akan bertindak bagaimana seharusnya... Apakah kamu punya saran?"Erika berpikir sejenak, lalu ia mengatakan dengan bersemangat, "Saat pandangan kalian bertemu, segera cium dia dengan gairah! Lalu, kalian berakhir di ranjang-!""Huh!? Meskipun kami sudah pernah tidur seranjang, maksud ranjang yang kamu ucapkan itu berbeda! Tidak tidak tidak! Mustahil!" Aku menggelengkan kepalaku berkali-kali hingga rambut perak kebiruan ini juga